Pages

Friday, November 25, 2011

Love is Darkness (Valerie Dearborn 1) by Caroline Hanson



My rating: 3 of 5 stars


Pertamakali lihat bukunya tertarik ama covernya. So dark, but beautiful...

Kemudian baca resensinya. Raja vampir berumur 1.600 rahun, sudah kehilangan emosinya selama beberapa ratus tahun tapi kemudian jatuh cinta kepada seorang empath??? Romantisnyaaa....

Pertamakali Lucas, si raja vampir, mengetahui keberadaan Valerie adalah pada saat anak buahnya pulang dalam keadaan euphoria. Ternyata hal ini disebabkan karena ia membunuh dan meminum darah ibu Valerie yang ternyata adalah seorang empath. Darah empath ini terlarang diminum olel vampir karena dapat menimbulkan kecanduan dan emosi yang tidak terkontrol. Lucas sendiri pernah mengalaminya sekali yang membuat ia mengamuk selama berhari-hari dan membunuh banyak manusia dan makhluk paranormal lainnya.

Mengetahui keberadaan valerie menimbulkan harapan bagi Lucas. Sejak werewolf, fey, witch dan para makhluk paranormal lainnya musnah dari muka bumi, tidak ada lagi keseimbangan dalam dunia paranormal. Vampir bertindak leluasa dan bahkan melewati batas. Sebagai raja vampir Lucas lebih sering menyendiri karena sudah kehilangan minat dengan dunia luar. Munculnya Valerie memberikan tujuan baru bagi Lucas. Mengembalikan keseimbangan dalam dunianya.

Kalau saja seorang empath masih ada, mungkinkah werewolf, fey dan para penyihir juga masih ada?


Valerie dearborn membenci kehidupannya saat ini. Ia ingin hidup normal seperti gadis2 lainnya. Bukannya diajari untuk mencari dan membunuh vampir. Tapi ayahnya ngotot ingin Valerie menjadi lebih kuat lagi. Pada usia 17 tahun Valerie diajak untuk memburu vampir bersama ayahnya dan Jack (murid ayahnya dan juga cowok yang ditaksirnya). Trauma masalalu dimana ia melihat ibunya dibunuh oleh vampir membuat Valerie ragu. Ternyata benar, ia ditangkap oleh vampir malam itu. Saat akan dibunuh Lucas datang menolongnya. Ternyata selama sepuluh tahun belakangan ini Lucas selalu mengamati dan melindunginya. Pertemuan pertama ini sangat berbekas dalam hati Valerie.

Pertemuan kedua terjadi saat Valeri mengambil gelar Masternya di London. Ia sengaja pergi jauh dari rumahnya karena tidak ingin terlibat dalam kehidupan ayahnya dan Jack. Selain itu ia juga sangat patah hati karena Jack menolak perasaannya walaupun sebenarnya ia juga mencintai Valerie. Keinginannya untuk membalas dendam kepada Marion, vampir yang membunuh orangtuanya, jauh lebih besar daripada cintanya kepada Valeri.

Lucas datang menemui Valerie untuk memintanya menyelidiki keberadaan para werewolf dan fey. Sebagai imbalannya, ia berjanji akan melindungi nyawa ayah Valerie dan Jack. Valerie pun kemudian terpaksa menerimanya.

Interaksinya dengan Lucas membuat Valerie bingung. Saat ia bersama Lucas, yang dipikirkan dan yang diinginkannya hanyalah Lucas. Tetapi saat Lucas pergi, kebenciannya kepada vampir kembali muncul. Ia jadi bertanya2, apakah Lucas memiliki kekuatan untuk mengontrol perasaan Valerie?


Secara keseluruhan, buku ini lumayan juga. Tidak semenarik Cat & Bones tentu saja, tetapi cerita mengalir dengan lancar. Konfliknya pun juga tidak berbelit2, walaupun tidak sekomplit Cat.

Kebingungan Valerie antara ketertarikannya pada Lucas dan rasa cintanya pada Jack mewarnai hampir seluruh bagian buku ini. Valerie pun juga bukan tokoh tangguh seperti Buffy the vampire slayer ataupun Cat dalam seri night huntress. Setiap kali berdekatan dengan vampir pasti ia kena culik, sampai2 Lucas lumayan keteteran juga menjaga keselamatan Valerie.

Adegan saat Lucas bertarung melawan para penantang yang ingin mengambil alih tahtanya juga seru. Apalagi buku diakhiri dengan adegan yang menggantung sehingga kita penasaran juga buat membaca buku ke-2nya. Namun sayang sekali, harus menunggu sampai pertengahan tahun depan untuk bisa membaca buku ke-2. Semoga ntar ga lupa...

Anna and the French Kiss by Stephanie Perkins

Anna and the French Kiss 

My rating: 5 of 5 stars



Anna, Paris and ST.CLAR???

What an explosive combination!!!

Siapa sih yang bisa nolak kisah cinta yang berlokasi di Paris?
Not me of course! Especially when you meet a guy whose name is ST.CLAR. even the name sounds fantastic to me.

Tapi Anna tidak menginginkan Paris. Setidaknya bukan untuk ditinggali permanen. Ia menyukai sekolah lamanya, teman-teman lamanya dan juga cowok yang ditaksirnya juga sudah menunjukkan tanda-tanda suka kepadanya. Tapi apa daya, ayahnya menginginkan Anna menyelesaikan tahun terakhir High Schoolnya di School of America in Paris.

Menangis sendirian di kamar pada hari pertamanya Anna kemudian ditegur Meredith yang khawatir mendengar isak tangis Anna. Meredith yang sudah 4 tahun si SOAP kemudian menjadi teman pertama Anna. Dan ia juga berkenalan dengan teman-teman akrab Mer lainya, yaitu St. Clar, Josh dan Rashmi. Sebelumnya dikelompok tersebut juga ada Ellie, pacar St. Clar yang sudah duluan tamat.

Sejak pertama bertemu, Anna sudah terpukau oleh St. Clar. Cowok yang satu ini termasuk kedalam A-list cowok2 yang ditaksir para cewek. Selain ganteng, St. Clar juga ramah dan tidak membeda-bedakan teman.
Ketertarikan antara St. Clar dan Anna sudah terasa dari awal. Dimulai dari St.Clar yang selalu duduk disebelah Anna, ia juga yang mengenalkan kota Paris kepada Anna, kemudian ia juga yang memperkenalkan bioskop2 di Paris yang jumlahnya ratusan kepada Anna.

Anna yang bercita2 ingin menjadi kritikus film sangat senang luar biasa. Setelahnya hampir setiap malam ia keluar untuk menonton film baik sendirian atau bersama teman2 kelompoknya atau malah hanya berdua dengan St.Clar. sampai2 mereka berdua dikira pasangan oleh pemilik bioskop.

Tapi status St.Clar yang masih pacaran dengan Ellie membuat Anna ragu. Ia merasa persahabatannya dengan St.Clar lebih dari pertemanan biasa. St.Clar lebih banyak bersamanya daripada dengan Ellie. Apalagi kemudian St.Clar yang terguncang ketika mengetahui ibunya terkena kanker dan ayahnya menolak keinginan St.Clar untuk menemui ibunya, kembali pulih setelah ditemani oleh Anna. Belum lagi saat Anna tahu kalau cowok yang ditaksirnya ternyata pacaran dengan sahabat karibnya sendiri. St.Clar pulalah yang menjadi sandaran bagi Anna.

tapi St.Clar yang terus menemui Ellie membuat Anna ragu untuk mengambil langkah lebih lanjut. Ditambah lagi dengan meredith yang ternyata juga menyukai St.Clar. walaupun sebenarnya ini dianggap rahasia, tapi semua orang tahu kalau Mer juga menyukai St.Clair.
Status quo persahabatan mereka berubah pada hari ulangtahun Anna. Untuk merayakan ultahnya, Anna diajak ke klub malam oleh teman2nya. Mabuk untuk pertama kalinya, Anna dengan berani menyeret St.Clar untuk berdansa. Kemesraan mereka saat menari terlihat oleh salah seorang teman Ellie yang kemudian mengancam akan mengadukan St.Clar kepada Ellie.

St.Clar yang panik mencoba menghubungi Ellie membuat Anna murka. Mereka bertengkar hebat. St. Clar yang belum bisa meninggalkan Ellie karena ia tidak ingin merasa kesepian membuat Anna terluka. Apa arti dirinya yang selama ini selalu ada disamping St. Clar?

I pause to steady my voice. “Why are you still with her?”

“Because I don’t want to be alone right now.” His voice echoes through the night.

I turn around to face him one last time. “You weren’t alone,
asshole.”


Ha..! love this dialog...



Screaming in The Silence by Lidya kelly

Screaming in the Silence


My rating: 4 of 5 stars



Raleigh, gadis yang kehilangan pendengarannya karena sakit sewaktu kecil, memutuskan berkelana dengan menumpang truk/mobil yang ditemuinya dijalan tanpa sepengetahuan orangtuanya. Yang diketahui ayahnya adalah ia sedang berlibur ke eropa sebelum memutuskan pekerjaan apa yang ingin diambilnya.

sewaktu sedang menunggu mobil yang mau menumpangi dirinya dan Julie, temannya, Raleigh dan Julie mengalami kecelakaan. Truk yang sedang berbelok ternyata disopiri oleh pengendara mabuk dan menabrak mereka berdua.

Saat tersadar, ternyata Raleigh sudah berada di bak truk bersama Julie yang sudah tewas. Saat tahu Raleigh masih hidup, Ray si pengendara truk berniat membunuhnya untuk menghilangkan jejak. Tapi niatnya ini dihalangi oleh Kaden, salah satu dari 3 laki-laki yang ada di mobil tersebut. Dengan alasan dapat meminta uang tebusan kepada keluarga Raleigh, mereka kemudian membawanya kerumah mereka dan mengurungnya di ruang bawah tanah rumah tersebut.

Malam pertama Raleigh disana diwarnai dengan usaha percobaan pemerkosaan oleh Ray. Lagi-lagi Raleigh diselamatkan oleh Kaden. Kaden berjanji kepada Raleigh bahwa ia akan melindunginya dari Ray. Kemudian setiap waktu makan, Kaden yang akan membawakan makanan kepada Raleigh. Dan setiap kali Ray dan Marshal, adiknya, pergi bekerja Kaden akan membuka pintu basement dan membiarkan Raleigh bebas berkeliaran dirumah. Hal ini menimbulkan perasaan bersyukur dan terlindungi bagi Raleigh

Tapi perasaan bersyukur raleigh tersebut hancur saat ia membaca berita mengenai Julie di koran. Kaden yang panik karena takut ketahuan telah membunuh Julie sangat marah saat tahu Raleigh membaca koran tersebut. Apalagi kemudian ia ditantang Raleigh yang menyatakan tidak akan butuh waktu lama bagi polisi menemukan tentang dirinya yang merupakan teman seperjalanan Julie. Pertengkaran mereka memicu amarah Kaden, ia kemudian menyeret Raleigh kekamarnya dan memerkosanya. Setelahnya ia kembali mengurung Raleigh di basement.

Kaden yang memang sudah jatuh cinta dan ingin memiliki Raleigh sejak pertama melihatnya, merasa bahwa satu kali saja tidak cukup. Hal ini dinyatakannya kepada Raleigh, ingin melihat apakah Raleigh akan menyerah atau tidak. Ini jawaban Raleigh :

"I'm not strong enough to stop you from taking what you want. But I'm also not strong enough to live with the abuse of being thrown aside when you're finished. All I ask is that when you're done, don't dismiss me like an afterthought. Let me stay for a moment so I can at least pretend that everything is going to be all right."

Saat membaca ini saya berpikir kok mudah sekali bagi Raleigh untuk menyerah. Kalau baca dibuku2 lain, para tokohnya pasti berpikir lebih baik mati daripada diperlakukan tidak manusiawi seperti itu. Tapi kemudiaan, saat manusia dihadapkan antara pilihan hidup atau mati bukankah ia akan berusaha sekuat tenaga untuk hidup?

Inilah jalan yang dipilih oleh Raleigh. Dan pada akhir buku setelah menjalani berbulan-bulan terapi ia bisa dengan tegar menyatakan bahwa ia masih hidup, bernapas dan siap melangkah menuju babak baru hidupnya.

Masalahnya adalah apakah Kaden akan berada dalam masa depannya? Kali ini Raleigh berniat memutuskan sendiri jawabannya. Tanpa dipaksa. Tanpa diancam. tanpa harus memikirkan keselamatan jiwanya.

Kali ini ia akan memilih jawabannya sebagai seorang manusia yang setara dengan hak untuk memilih jalan yang akan ditempuhnya.


Saat pertama kali membaca ringkasan buku ini , pikiran pertama saya adalah No...No...!!

Pikiran kedua : Karmila???

Tapi buku ini bukan seperti Karmila. Ada begitu banyak elemen dalam buku ini, begitu banyak kepedihan saat hak kita untuk bebas dan memilih dicabut begitu saja. Ketergantungan dan perasaan cinta yang timbul karena perasaan aman yang diberikan oleh salah satu penculik. Apakah ini cinta sejati? Ataukah ini cinta yang tumbuh karena rasa terimakasih telah dilindungi dari keadaan dimana kekerasan dapat muncul kapan saja?

Buku ini tidak hanya bercerita mengenai pemerkosaan. Konfliknya jauh lebih dalam dan rumit. Berbelit antara pemerkosaan dan cinta, kekerasan dan kelembutan, hidup atau mati...



Thursday, November 17, 2011

Lola and The Boy Next Door by Stephanie Perkis

Lola and the Boy Next Door My rating: 5of 5 stars


Where do i begin.. to tell a story of how great a love can be... lalalalala..lalalalala...MySpace

Ahhhh... masih melayang rasanya sehabis membaca Lola dan Cricket. I loooooove Cricket!!!!

Cricket yang cute, Cricket yang sabar, Cricket yang pemalu, Cricket yang nerd, Cricket yang rambutnya suka melawan gravitasi, Cricket yang menciptakan benda2 kecil buat Lola, Cricket yang ga tahan jauh2 dari Lola, Cricket yang walaupun sedang marah ke Lola tapi tetap datang lagi dan lagi  untuk menemui Lola, Cricket..yang..yang... ahhh... suka segalanya tentang Cricket!MySpace

Lola Nolan dan Cricket Bell sudah bertetangga sejak kecil. Bersama dengan Calliope, kembaran Cricket, mereka bertiga sering bermain bersama. Tapi persahabatan tersebut putus pada saat usia Lola 5 tahun dan Cricket dan Calliope 6 tahun. Alasannya sederhana saja. Cemburu.. (halah.. padahal masih anak-anak tuh)

Waktu itu Calliope membantu Lola membuat rumah boneka dikamarnya, sedangkan Cricket membuatkan elevator untuk rumah boneka tersebut. Saking senangnya Lola mencium Cricket, tapi Calliope yang marah langsung menyeret Cricket pulang. Dan sejak saat itu mereka tidak berteman lagi.

Keluarga Cricket, yang keturunan Alexander Graham Bell, sering pindah. Hal ini disebabkan karena Calliope yang berbakat dalam olahraga skating sering bertukar-tukar pelatih sehingga mereka sering pindah sesuai dengan kota tempat tinggal pelatih terbaru Calliope. Tapi setiap beberapa tahun mereka akan kembali ke sebelah rumah Lola.

Pada saat Lola 15 tahun, Cricket kembali menghuni rumah sebelah. Dan karena jendela kamar mereka saling berhadapan dan hanya berjarak beberapa kaki, mereka bisa saling mengobrol. Hubungan mereka kemudian makin berkembang, tetapi pernyataan cinta itu tetap tidak terucapkan. Lola sangat yakin kalau Cricket menyukainya. Dan kemudian Cricket kembali pindah kota. Tetap tanpa ada kata yang terucap.

Lola yang terluka butuh waktu lama untuk menata hatinya lagi. Pada usia 17 tahun ia bertemu dengan Max, vokalis rock band. Tapi perbedaan usia (Max 22 tahun) menyebabkan hubungan mereka ditentang oleh kedua ayah Lola (Lola dibesarkan oleh pasangan gay).

Lola yakin banget kalo Max adalah “the one” yang dicari-carinya. Tapi ada sedikit yang mengganjal bagi Lola dalam hubungan mereka. Max tidak mau bergaul dengan teman2 Lola karena menganggap mereka kekanak-kanakan. Bahkan Max tidak bisa bersikap sopan pada Lindsey, sahabat Lola. Lolapun juga tidak begitu bisa bergaul dengan teman-teman Max.

Saat berusaha mencari cara agar hubungan mereka direstui oleh orangtuanya, Cricket kembali pulang. Kali ini Cricket sudah siap menyatakan cintanya. Tapi apa daya, Lola sudah memiliki cowok lain. Maka Cricket harus puas hanya menjadi teman bagi Lola.

Tapi hal itu tidak cukup bagi mereka berdua. Apalagi Max yang sudah muak berurusan dengan orangtua Lola memutuskan untuk memulai tour dengan grup bandnya dan hubungan mereka mulai meregang. Lola harus memutuskan siapakah sebenarnya yang “the one” bagi dirinya.. 

Hmmm... Lola dengan segala kostumnya memang sedikit berbeda dengan gadis-gadis lain dilingkungannya. Apalagi dibesarkan oleh orangtua gay  (ini pertamakalinya saya baca yang seperti ini). Untung mereka tidak bersikap mesra berlebihan dalam buku ini. Paling banter Cuma manggil honey doang. Kalo ga bisa hilang selera baca...
Tapi itu tidak membuat Lola rendah diri. Bahkan dengan bangga hati ia mengakui bahwa ia masih sering memeluk orangtuanya didepan umum. Setiap hari ia memakai kostum ke sekolah, lengkap dengan wig/tatanan rambutnya. Banyak ditertawakan dan disindir oleh teman2nya. Tapi Lola tetap cuek. Impiannya adalah menjadi desaigner untuk kostum film.
Jujur saja, tidak banyak orang yang bisa seperti ini. Berani mengekspresikan dirinya tanpa takut melawan arus. Bahkan Lola bersedia untuk bekerja part-time agar bisa membiayai hobinya ini.
Perang batin saat Lola yang sadar kalau ia tidak pernah  berhenti mencintai Cricket juga sangat menyentuh. Walaupun tidak ada adegan yang bikin airmata mengalir, tapi kesedihan Lola tetap kental terasa.
Cerita sederhana yang dirangkai dengan kata-kata sederhana pula, tapi mampu membuat para pembacanya mendesah puas. Tidak banyak pengarang yang mampu menghasilkan tulisan seperti ini..




Monday, November 14, 2011

Secret of a Proper Countess by Lecia Cornwall

Secrets of a Proper Countess
My rating: 4 of 5 stars

walaupun kurang suka sama intrik politik ato mata-mata dalam serial romane, tapi buku yang satu ini lumayan menarik juga.

lady Isobel, si dowager countess yang masih sangat muda ini terkurung dalam keluarga Maitland karena berdasarkan wasiat suaminya, perwalian anaknya dipegang oleh adik suaminya. dan kalau Isobel menunjukkan sikap yang sedikit saja melenceng dari aturan society, maka dia akan dipisahkan dengan anaknya.

Isobel sendiri merupakan orang yang pendiam dan tidak terlalu bergaul dan ia sudah lama tertarik kepada Phineas Archer (duh namanya ^^;), Marquess of Blackwood. tapi karena tampangnya yang biasa dan dandanannya yang sederhana membuat Phineas tidak memandang Isobel sama sekali.

pada suatu pesta topeng Isobel yang berdandan habis2an (diluar sepengetahuan in laws-nya) mampu menarik perhatian Phineas. maka terjadilah hal yang diinginkan Isobel.
walaupun pada akhirnya Isobel melarikan diri karena tidak ingin identitasnya diketahui Phineas. tapi tetap aja dalam hati kecilnya Isobel ingin Phineas mengenalinya. hanya saja pada pertemuan selanjutnya Phineas sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda mengenali isobel sebagai wanita yang pernah berhubungan intim dengannya pada malam sebelumnya.

sedangkan Phineas sendiri sebenarnya terbayang-bayang dengan wanita misterius yang memikat hatinya pada pesta topeng tersebut. tapi ia sama sekali tidak menyangka kalau wanita tersebut adalah Isobel. baginya Isobel adalah wanita yang sederhana, kaku, patuh pada aturan.
tetapi lama-kelamaan Phineas yang sering mengiringi adiknya ke acara-acara sosial mulai tertarik pada Isobel. kecemburuannya mulai muncul saat kakak perempuannya berniat menjodohkan Isobel dengan laki-laki lain. tapi bayangan wanita misteriusnya masih tetap mengisi mimpinya. apalagi kemudian ia bertemu kembali dengan wanita tersebut pada pesta topeng berikutnya.

sebenarnya setengah buku ini tidak hanya bercerita mengenai kisah roman antara Isobel dan Phineas, tetapi juga mengenai adanya kaum bangsawan Inggris yang berniat untuk mengembalikan kejayaan napoleon. dan Phineas merupakan agen pemerintah Inggris yang ditugaskan untuk mengungkapkan komplotan ini.

tapi karena saya kurang suka dengan tema mata-mata, politik atau pembunuhan pada seri roman, jadinya bagian ini tidak terlalu saya baca...




Tuesday, November 8, 2011

The Guardian by Sherrilyn Kenyon

My rating:4 of 5 stars


Ini buku ke2 tentang dream chaser yang saya baca.

Buku pertama yang saya baca mengenai Xypher dan Simone, yang berlokasi masih di New Orleans dan masih ada kontak dikit dengan para dark hunter dan para were di sanctuary. Jadi latar belakang masih bisa dipahami bener lah.

Jadi waktu baca settingan buku ini di Azmodea saya agak keteteran dikit menghapal para dewa dewi yang terlibat  Walaupun para dream chasernya masih dari Greek Pantheon, karena baru sekali baca dream chaser tetap aja banyak tokoh baru yang mesti diingat.

Buku ini bercerita mengenai Seth, seorang demigod, yang telah menjadi budak Noir dan Azura sejak berumur 13 tahun (sekitar 4500 tahun yang lalu). Noir dan Azura, yang setelah saya baca sepertinya bukan termasuk dewa dewi yang powerfull banget, mendapatkan energinya dari menghisap power Seth dan juga para dewa dewi yang berhasil dijadikannya budak. Entah bagaimana tipu daya yang dilancarkan Noir dan Azura sehingga bisa menangkap para dewa ini. Bahkan Verlyn, the absolute justice God, salah satu dari 6 primal Gods bisa dijadikannya budak. Ck..ck..ck..

Tapi akhirnya tahu siapa yang menjadi bosnya Jaden :)

Seth yang pernah mencoba berontak dan bermaksud kabur dari Noir beberapa ribu tahun yang lalu ini kemudian dihukum dan disiksa sehingga ia sama sekali tidak sadar lagi dengan waktu yang berlalu. Kemudian Noir yang bermaksud menguasai dunia manusia memerintahkan Seth untuk mencari Key of Olympus yang dapat memusnahkan semua dewa-dewi Yunani. Dan kunci diketahui dimiliki oleh Solin, dream god yang kabur dari Yunani untuk menyelamatkan nyawanya.

Seth yang bersumpah tidak ingin merasakan kesakitan dan penderitaan yang ditanggungnya selama ribuan tahun dipenjara Noir bertekad untuk menyelesaikan misi tersebut tanpa ampun. Tetapi setelah berhasil menculik Solin, Seth malah tidak tega menyiksa Solin sesakit ia pernah disiksa dulunya.

Kemudian muncul Lidya, si jackal yang juga bisa mengembara kedunia mimpi karena ibunya adalah seorang Kattagiri dan ayahnya adalah dream god. Kecintaan pada Solin membuat Lidya mendatangi Azmodea untuk menyelamatkan ayahnya, walaupun Solin lama sudah menegaskan pada Lidya untuk kabur kalau ada sesuatu yang terjadi pada dirinya.

Tetapi kemudian Lidya ditangkap oleh Seth. Seth mengancam akan membunuh Lidya kalau Solin tidak memberikan Key of Olympus tersebut dan memberikan waktu 3 hari buat Seth untuk membawakan kunci tersebut.

Menjadi tahanan Seth, Lidya yang awalnya agak ngeri kepada Seth malah akhirnya menjadi tertarik. Apalagi kemudian ia mengetahui bahwa Seth yang selalu berada pada kesakitan konstran (karena Noir paling hobi memanggil Seth untuk disiksa, dan Azura selalu memanggil Seth untuk memuaskan kebutuhan ditempat tidur dan selalu melukai Seth) merupakan orang yang paling membutuhkan kasih sayang yang pernah ditemuinya. Tidak ada hari dimana tidak ada luka-luka baru dan lebam ditubuh Seth.

Semenjak kecil Seth sudah ditolak oleh ayahnya Set (dewa yang merupakan anak Ra, dewa matahari Mesir), ditinggalkan di padang pasir untuk mati oleh ibunya (Seth dibawa kepadang pasir, dihancurkan tulang kaki dan lututnya oleh si ibu agar tidak bisa membuntutinya pulang), dikhianati oleh keluarga yang menyelamatkannya dari padang pasir tersebut, sehingga Seth sama sekali tidak mempercayai siapapun dalam hidupnya lagi. Tetapi Lidya yang terus menerus memperlihatkan kelembutan kepada Seth akhirnya membawa kehangatan dalam kehidupan Seth yang sepi dan penuh penderitaan.

perasaan tidak ada satupun tokoh hero dari seri dark hunters ini yang memiliki masalalu menyenangkan. hmmm... mungkin Kyrian kali ya, walaupun akhirnya mati penuh dendam :(

Nah, cerita kemudian berlanjut dengan pencarian dan perebutan Key of Olympus, yang berasal dari sumpah Appollymi, ibunda Acheron (aaaahhhhh... ini satu2nya yang berkaitan dengan Ash dibuku ini!), yang bersumpah untuk membunuh semua dewa dewi Yunani yang telah menyebabkan kematian Ash sewaktu dia masih manusia. Dan sumpah ini ada hubungan dengan para were hunter, dan juga yang menyebabkan Fates bersaudara yang memutuskan para were ini berjodoh dengan siapa, karena takut akan munculnya Key of Olympus ini.

Tapi toh, tetap aja Fates kecolongan. Hehehehe...

Setelah lama bertanya-tanya akhirnya tahu siapa yang menjadi atasan Jaden, si mediator demon yang powerfull itu. Tapi masih penasaran sama Savitar, si mediator para were hunter yang hobi surfing. Ahhhh... kapan ya buku ke2nya keluar????





The Bite Before Christmas by Jeaniene Frost

The Bite Before Christmas (Argeneau, #15.5; Night Huntress, #6.5)

My rating: 4 of 5 stars


Back to Cat and Bones!!!


Untuk merayakan ultah Bones yang hampir seperempat millenium, Cat memutuskan mengadakan pesta dan mengundang para teman-teman dekatnya, sekalian untuk liburan natal juga. Tetapi pas hari H, Annette yang juga masuk dalam daftar tamu tak kunjung datang. Padahal ga mungkin banget Annette tidak datang ke pesta ultah Bones. Akhirnya Ian di utus untuk mendatangi Annette di hotelnya.

Ian yang bete karena tidak diperbolehkan membawa pasangan oleh Cat (sementara yang lain asyik bermesraan dengan pasangan masing-masing) dengan semangat 45 mendatangi kamar hotel Annette. Niatnya sih mungkin aja Annette mau menanggapi Ian yang lagi bernafsu. Hehehehe..

Tapi yang ditemukan Ian di kamar tersebut ternyata Annette yang sedang berlumuran darah. Langsung saja Ian menghubungi para sahabat agar datang. Bones kemudian menanyai Annette tentang siapa yang telah melukainya. Tetapi Annette mengaku tidak tahu, yang menimbulkan kecurigaan Bones kalo Annette berbohong. Ini membangkitkan kemarahan Bones karena menyerang salah satu anak buahnya berarti sama saja dengan menyerang dia sebagai seorang master Vampir.

Setelah mereka kembali kerumah, mereka kemudian mengetahui kalau mereka telah dibuntuti oleh seorang vampir. Vampir tersebut, Wraith, kemudian mengaku kalau ia sebenarnya adalah saudara Bones, dan ia datang sebagai hadiah ultah dari Annette untuk Bones. Setelah mengeluarkan bukti-bukti yang mendukung pernyataannya, termasuk foto Duke of Rutland, si ayah yang memiliki wajah seperti pinang dibelah dua dengan Bones, Bones akhirnya mengetahui kalau ia sebenarnya adalah anak luar nikah Duke of Rutland dengan Penelope, putri Viscount of Maynard. Yang bikin Ian langsung membelalak, ga tau apa karena terkesima karena garis keturunan Bones atau malah cemburu 

Akhirnya Wraith diizinkan tinggal dirumah mereka. Tapi entah kenapa keesokan paginya Cat dibangunkan oleh Ian yang bikin Cat langsung mengambil pose menyerang, karena Ian ada didalam kamar tidurnya.

Hanya saja kali ini Ian sangat serius. Ia merasa ada yang aneh dengan kelakuan teman2nya yang sedang sarapan di ruang makan. Ia merasa ada yang aneh dengan Wraith, vampir soliter yang memiliki kekuatan sedang saja. Ia merasa tidak mungkin Wraith menjadi vampir tanpa Master selama seratus tahun dan tetap selamat.

Cat marah kepada Ian dan menuduh Ian cemburu karena kali ini ia tidak menjadi pusat perhatian. Ian yang marah kemudian menyatakan kalau ia akan pergi dari rumah tersebut dan menginap di hotel dan meminta cat mendatanginya kalau sudah bisa melihat keanehan yang dirasakannya.

Ternyata keanehan ini tidak hanya dirasakan oleh Ian saja. Denise, istri Spade juga merasakannya. Biasanya para vampir yang sayang istri ini sangat tanggap dengan keingginan para istrinya. Tapi sejak kedatangan Wraith mereka seolah2 tidak peduli lagi dengan istri mereka dan menghabiskan waktu mengelilingi Wraith yang bertingkah seperti Lord and Master mereka.

Terang saja Cat langsung mendatangi Ian untuk mencaritahu mengenai fenomena ini. Ian yang memiliki teori menyatakan bahwa kemungkinan Wraith telah bersekutu dengan demon, dan teman2 mereka telah terpengaruh oleh sihir demon tersebut. Kemungkinan yang menyebabkan Cat, Denise dan Ian tidak terkena pengaruh sihir ini mungkin karena pada Cat didalam darahnya masih tersisa efek dari darah Marie, ratu sihir New Orleans, yang pernah diminumnya. Sedangkan Denise memiliki darah demon. Kalau Ian??? Bukan Ian namanya kalau tidak memiliki cerita yang menarik kenapa ia memiliki tato penangkal demon yang terletak didaerah rahasianya. Yang bikin Cat jijik dan geli karena Ian ngotot memperlihatkan tato yang berada didaerah berbahaya tersebut MySpace

Nah disini terlihat gimana setia kawan Ian sebenarnya. Ia bertekad untuk menyelamatkan teman-temannya. Maka dimulailah petualangan Ian dan Cat mencari demon yang merasuki Wraith sehingga bisa menghilangkan pengaruhnya terharap Bones cs...

Psssttt... ada yang seru di epilog. Yang bikin Ian makin bahagia, Bones pasrah dan Cat tambah suntuk!

sebenarnya dalam buku ini ada 2 cerita, tapi berhubung saya belum pernah baca seri Argeneau-nya Lindsay sand, bagian yang ini saya lewatkan dulu :)