Pages

Wednesday, December 26, 2012

The Riddle by Secret Santa


Akhir tahun ini BBI mengadakan sebuah acara yang dinamakan Secret Santa. Acara ini sudah pernah diadakan sebelumnya, tapi ini pertamakalinya saya mengikuti.

Di acara ini seorang anggota BBI akan bertindak sebagai secret santa dan memberikan hadiah sebuah buku kepada anggota lainnya (disebut si X). Tapi identitas si secret santa ini dirahasiakan (ya iyalaaahhh.. namanya juga secret ;) ) dan X mesti menebak siapa yang jadi santanya.

Nah, setelah menunggu dengan berdebar-debar, akhirnyaaa.... kado dari Santa datang juga. Di bagian belakang kado hanya tertera kata-kata “From : Santa” dan sederet angka no telepon (hmmm... petunjuk nih).

Sayang ga ada tanda terimanya, jadi ga bisa nebak Santa dari kota mana. Tapi tenang saja, ada petunjuk dari Santa yang menunjukkan lokasinya. Di pulau Jawa, bukan di ibukota ataupun Daerah Istimewa. Singkirkan Jakarta dan Yogyakarta, daaaann...  salah satu dari kota yang tersisa adalah tempat Santa berdiam ;)

Nah, buku yang dihadiahkan Santa kepada saya adalah berikut ini :


Snow White? I love Snow White!

Entah berapa versi cerita Snow White yang sudah saya tonton. Mulai dari yang kartun, film layar lebar ataupun serial tv. Semua saya lahap dah!

Walaupun sudah banyak menonton film-film Snow White, tapi saya belum punya satupun koleksi bukunya. Jadi, dihadiahkan buku ini oleh Santa bener-bener bikin bahagia :)

Nah, buat yang pengen tahu ataupun juga pengen ikutan nebak siapa Santa saya yang sangat baik hati ini, berikut petunjuk yang diberikan Santa :
  
Sebenernya curcol Santa saya ini ditulis dikertas kuning, tapi biar lebih kebaca saya bikin terang kayak gini :)

Selamat tahun baru juga Santa... :
saya masih belum bisa menebak siapa dirimu...






Friday, December 21, 2012

The Rumplestiltskin Problem by Vivian Vande Velde





My rating: 4 of 5 stars


Pernah mendengar cerita mengenai Rumplestlitskin? 

Hmm... saya dulu pernah membacanya di majalah Bobo. Masih teringat gambaran sosok hijau yang menari-nari mengelilingi api unggun dengan huruf-huruf namanya yang melayang-layang diatas kepalanya.

Nah, buat yang belum pernah dengar, akan saya ringkas sedikit dongeng Rumplestiltskin ini.

Once upon a time (semua dongeng dibuku ini dimulai dengan kalimat ini), terdapatlah seorang pemilik penggilingan gandum yang memberitahukan kepada raja bahwa ia memiliki seorang anak gadis yang bisa memintal jerami menjadi emas.

Tentu saja sang raja tertarik. Si putri pemilik penggilingan ini kemudian diboyong (paksa) ke istana dan dikurung di salah satu kamar di istana yang kemudian dipenuhi raja dengan jerami dan sebuah alat pemintal. Ia harus bisa memintal semua jerami itu menjadi emas atau dihukum mati oleh raja.

Tangisan putus asa gadis ini kemudian terdengar oleh Rumplestiltskin yang kemudian menawarkan untuk membantu dengan imbalan. Malam pertama si gadis menyerahkan cincinnya, malam berikutnya adalah seutas kalung. Saat malam ketiga dimana apabila si gadis kembali berhasil mengubah jerami menjadi emas, sang raja berjanji akan menikahinya. Tetapi si gadis tidak memiliki apa-apa lagi untuk ditawarkan kepada Rumplestiltskin. Kemudian Rumplestiltiskin mengajukan syarat bahwa ia bersedia menolong untuk terakhir kalinya asalkan si gadis bersedia menyerahkan anak pertamanya untuk Rumplestiltskins. Apa tujuannya?

Nah dibuku inilah dibahas masalah-masalah tersebut.

Buku ini dimulai dengan berbagai pertanyaan dari si penulis mengenai dongeng yang telah didengarnya sejak kanak-kanak ini. Mengapa si pemilik penggilingan memberitahu raja kalau anaknya bisa mengubah jerami menjadi emas? Mengapa si gadis bersedia menikah dengan raja padahal tiap hari diancam kematian? Apa alasan Rumplestiltskin meminta anak pertama gadis tersebut?

Di buku ini si penulis menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, sesuai dengan imajinasinya tentu saja :)

Ada 6 cerita dengan berbagai sudut pandang mengenai Rumplestiltskin ini. Dari 6 cerita ini ada 3 yang saya sukai, yaitu : Straw Into Gold, The domovoi dan As Good As Gold.


 1.      Straw Into Gold

Tersebutlah seorang gadis bernama Della  yang sedang dirundung malang karena pabrik penggilingan mereka terbakar habis. Tidak ada satupun harta benda mereka yang tersisa. Untuk mengakali nasib mereka ini, sang ayah kemudian memiliki rencana. Ia bermaksud menipu orang-orang kaya yang mereka temui dan mengobral cerita kosong bahwa dengan bayaran 3 emas, putrinya Della akan mengubah jerami menjadi emas.

Memang malang tidak bisa ditolak, kereta pertama yang lewat adalah kereta Raja. Della kemudian dibawa ke istana untuk membuktikan ucapannya.

Pada malam pertama tangisan Della yang menyayat ternyata menembus dunia lain yang paralel dengan dunia Della. Dan muncullah Rumplestiltskin si elf.Elf tampan dan baik hati ini kemudian membantu Della menyulap semua jerami menjadi emas. Pada malam ketiga Della ingin membalas kebaikan Rumplestiltskins tapi si elf tidak mau menerima barang-barang yang bukan milik pribadi Della. Akhirnya di sepakati bahwa Della akan memberikan anak pertamanya.

Bagi Rumplestiltskin yang sudah jatuh hari kepada Della dan hanya berharap Della bahagia menikah dengan raja, janji ini hanyalah sebuah syarat yang sama sekali tidak akan dituntutnya.
Tetapi ketika Della kembali dalam kesulitan, bisakah ia lepas tangan sama sekali?

Saya suka sekali cerita yang ini. Romantis!

Penggambaran Della sebagai gadis yang lemah lembut dan Rumplestiltskin yang sangat berbeda dengan yang biasa kita baca menambah kenikmatan saya membaca. Apalagi ketika Della menyadari bahwa tidak selalu semua yang terlihat seperti emas adalah emas, dan yang jerami adalah jerami.


2.      The Domovoi

Pada cerita ini Rumplestiltskin adalah sesosok makhluk yang disebut domovoi yang tinggal dibawah istana raja. Tugasnya adalah menjaga agar para penghuni istana selama aman dan bahagia.

Plot utama ceritanya jelas hampir sama dengan dongeng yang biasa. Tapi disini si gadis pemintal jerami yang bernama Katya digambarkan sebagai sosok yang yang egois dan selalu berpikiran buruk kepada orang lain. Sangat cocok berjodoh dengan raja yang sama egoisnya. 

Nasib Rumplestiltskin di buku digambarkan sangat menyedihkan karena sifatnya yang baik hati selalu ditanggapi negatif oleh Katya dan Raja.


3.      As Good as Gold

Ini cerita paling lucu dari keenam cerita di buku ini.

Raja Gregory yang masih muda, tampan dan belum menikah diburu-buru oleh para mama dan makcomblang untuk dinikah dengan putri-putri mereka. Tidak ketinggalan si pemilik penggilingan yang percaya putrinya sangat cocok untuk menjadi ratu negeri ini. Setelah berbagai usaha yang gagal untuk  meyakinkan raja agar menikahi putrinya, akhirnya si pemilik penggilingan mengutus putrinya langsung ke istana.

Dengan dalih telah berjalan kaki berhari-hari agar bisa sampai di istana, Carleen, si putri pemilik penggilingan akhirnya beehasil masuk istana. Dengan gaya genit dan dibuat-buat Carleen membututi raja kemanapun ia pergi. Sungguh disayangkan saat raja hendak mengusir Carleen dari istananya, jembatan yang menuju ke rumah Carleen runtuh karena hujan lebat. Terpaksalah Raja Gregory menanggung keberadaan Carleen selama beberapa hari lagi.

Carleen yang kepedean ini semakin bertingkah bahkan sampai-sampai ikut campur dengan urusan istana. Agar Raja mau menikahinya, ia mengarang cerita bahwa seorang laki-laki tua mengancam akan membunuhnya bila Raja tidak menikahinya. Dan itu bisa membuat nama baik raja menjadi jatuh di mata rakyatnya.

Setelah memutar otaknya, sang raja akhirnya berhasil menyingkirkan Carleen dari istana dan kerajaannya.

Hmm... membaca cerita yang ini mengingatkan saya kepada novel-novel historical romance yang jadi santapan wajib saya. Jadi teringat perilaku para debutante yang berusaha menjerat para bangsawan agar mau menikahi mereka.

Pertanyaannya adalah, dimanakah peranan Rumplestiltskin di cerita ini? Untuk mengetahui jawabannya, ya silakan dibaca saja bukunya ;)



Monday, December 17, 2012

Sunny Chandler's Return (Kembalinya Sunny Chandler) by Sandra Brown




Judul                 : Sunny Chandler's Return (Kembalinya Sunny Chandler)
Pengarang      : Sandra Brown
ISBN                    : 40201090080
Penerbit             : PT. Gramedia Pustaka Utama


My rating: 3 of 5 stars


Sebenernya udah baca buku (ebook) ini sejak beberapa tahun yang lalu. Tapi liat label diskon 40% dan cover biru yang cantik akhirnya saya tidak kuasa menahan diri untuk tidak membeli buku ini.

Cerita dimulai dari ketertarikan Ty Beaumont, sherif kota Latham Green, pada cara makan Sunny yang menurutnya sensual. Setelah mencari informasi dan bertukar ucapan macho dengan sesama lelaki yang menyatakan Sunny susah didekati akhirnya munculnya sebuah taruhan dimana sang sherif dengan percaya diri menyatakan bahwa Sunny akan jatuh ke tempat tidurnya.

Bukannya merayu Sunny dengan lembut dan diam-diam, Ty malah bicara terang-terangan kepada Sunny mengenai taruhannya. Sunny yang memiliki masa lalu yang menyakitkan di kota itu langsung meradang. Hanya pernikahan sahabat baiknya yang bisa menahannya di Latham Green. Begitu acara selesai, ia bakal langsung cabut dari kota tersebut.

Tapi banyak hal yang terjadi selama beberapa hari Sunny tinggal di kota tersebut. Daya tarik yang meletup-letup diantara Sunny dan Ty tidak bisa dipungkiri. Walaupun masih diragukan apakah daya tarik ini bisa mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul seperti taruhan yang masih berlaku atau akar masalah yang menyebabkan Sunny melarikan diri dari Latham Green bertahun-tahun yang lalu.

Membaca buku ini mengingatkan kembali kenapa saya lebih menyukai harlequin/romance jadul. Alur cerita, cara penulisan dan gaya bahasanya terasa berbeda sekali dengan novel-novel harlequin/romance sekarang. Apalagi kalau di tulis oleh Sandra Brown yang notabene tokoh cowoknya arogan semua.

Walaupun arogansi Ty bikin saya geleng-geleng kepala tak percaya, tapi keterusterangan diantara keduanyalah yang membuat buku ini terasa menarik bagi saya. Sepanjang membaca buku ini yang tergambar dalam benak saya adalah Ty yang seolah berkata “Me Tarzan, you Jane. Tempatmu di sumur, dapur dan tempat tidur!”



Tuesday, November 20, 2012

A Romantic Story About Serena by Shanty Agatha





My rating: 2 of 5 stars

Bercerita mengenai Serena yang sedang mengalami dilema keuangan dimana ia membutuhkan uang 300 juta untuk membiayai operasi tunangannya yang telah koma selama 2 tahun. bagaimana ia bisa mendapatkan 300 juta sementara hutangnya di kantor yang 40 juta belum terbayar?

Jawaban atas permasalahannya muncul dengan nama Damian, bosnya yang bernafsu berat untuk menidurinya. Karena tidak melihat ada jalan lain lagi akhirnya Serena bersedia menjadi mistress Damian dengan harga 300 juta tersebut.

Tapi ternyata setelah kontrak ini dijalani timbul perasaan-perasaan baru bagi kedua insan ini dimana uang sama sekali tidak ada hubungannya.

well... baca buku ini karena review dari temen-temen yang lain. cukup penasaran karena predikat novel 'erotis pertama di Indonesia' ini.

kesan setelah membaca : Klise

tokoh cowok arogan dan cewek yang 'rapuh' dan lemah backbone udah banyak diterbitkan. di rak buku saya malah bertumpuk buku-buku dengan tema demikian. bagaimana cara seorang penulis membawakan tema inilah yang nantinya akan membedakan bukunya dengan para penulis lain.

yang saya tangkap dari buku ini tidak banyak. karena ini adalah buku erotis, tentu saja banyak adegan seksnya. tidak sepanas atau se-eksplisit beberapa novel yang saya baca, tapi untuk novel keluaran negeri sendiri cukup berani lah.

tidak ada yang istimewa dari tokoh Damian dan Serena, membaca adegan seksnya malah seperti membaca harlequin jadul. cerita baru mulai menarik bagi saya saat Damian dengan segala upaya membuat Serena memilihnya, bahkan dengan berlaku curang sekalipun. All's fair in love and war katanya :)

saya suka dengan tipe pejuang gigih seperti ini, tidak hanya mundur ke belakang dan berkata "asal kau bahagia aku juga bahagia walau harus melepasmu". jadi ingat kutipan dari salah buku vampir yang saya baca :
“If you love her, set her free. If she comes back, she’s yours.
If she doesn’t…Christ! Stubborn woman! Hunt her down, and bring her the hell back; she’s still yours according to vampire law.”
bukunya sih ga semenarik quotenya :(

Untuk tokoh Serena, well saya ga punya kata lain selain 'Aneh'. Tidak terasa pergulatan batin Serena dalam menjalani perannya sebagai seorang simpanan ini. malah bagi saya Serena terasa sangat berdedikasi dalam menjalani kewajibannya. bagaimana tidak. saat sedang sakit dan demam tinggipun Serena masih teringat dan dengan sangat sukarela membiarkan Damian menidurinya.
kalau saya lagi sakit atau demam yang terpikir itu "ya ampuuunn... ni mulut kok pait banget ya???"

banyak dialog di buku ini, tapi sangat kurang deskripsi. hal ini membuat saya kurang bisa mendalami novel ini. imaginasi saya tidak bisa ikut bermain. contohnya, saat Serena dibelikan sebuah apartemen oleh Damien. Apartemen ini hanya dideskripsikan sebagai "apartemen yang penuh dengan interior mewah dan elegan". itu saja. tidak ada penjelasan yang lain.

alangkah baiknya kalau ada sedikit penjabaran mengenai "interior mewah dan elegan" ini. apakah mewah dan elegan dengan warna putih dan krom yang mendominasi sehingga terasa dingin bagi Serena, sedingin perjanjian 300 jutanya? ataukah mewah dan elegan dengan pusaran warna-warna hangat, sehangat cinta yang tumbuh tanpa sadar di hati Damian?

seandainya saja penulis tidak hanya memfokuskan kepada adegan seks dan lebih fokus kepada cerita dan memberikan sedikit twist yang bikin gregetan, saya percaya bahwa penulis bisa menghasilkan buku yang jauh lebih baik daripada buku ini.

yah bagaimanapun buku ini emang berlabel erotis, jadi sayapun semestinya tidak berharap banyak untuk isi ceritanya...

(teringat Passion yang bikin saya panas dingin, benci, jengkel berat dan meneteskan airmata)

Wednesday, October 24, 2012

Di Antara Dua Hati (Heart of the Matter) by Emily Griffin

Di Antara Dua Hati - Heart of the Matter


Judul                  : Di Antara Dua hati (Heart of the Matter)
Pengarang           : Emily Griffin
Penerbit              : Esensi
Halaman             : 448
ISBN                 : 978-979-099-866-7



My rating: 3 of 5 stars

Sinopsis

Apakah sebuah pengkhianatan terhadap sumpah cinta yang disakralkan pantas diampuni?

Setiap orang yang menginginkan cinta, pastilah mendambakan kebahagiaan. Namun, bolehkah suatu sumpah sakral dikhianati karena salah satu pihak merasa tidak menemukan kebahagiaan? Lalu, bagaimana pula dengan seseorang yang mencari kebahagiaan cinta lewat pengkhianatan?

Tessa Russo adalah seorang istri dan ibu yang berjuang keras untuk mengurus rumah tangganya. Suaminya, Nick Russo, adalah seorang pria yang tampan dan terkenal sebagai ahli bedah yang andal. Situasi rumah tangga mereka sedang terasa tidak nyaman, begitu pula situasi mereka terhadap satu sama lain. Nick merasa tuntutan pekerjaan dan kewajibannya di rumah saling bertentangan, sedangkan Tessa berharap Nick akan berperan lebih banyak di dalam rumah tangga mereka.

Namun, pada suatu malam, sebuah kecelakaan membuat jalan hidup mereka bersimpangan dengan seorang wanita lain: Valerie Anderson. Ia adalah wanita kesepian dan orang tua tunggal bagi seorang anak yang tidak pernah mengenal ayahnya. 

Sejak itu, kehidupan ketiga orang itu tidak lagi sama. Ada cinta yang diuji, ada sumpah yang dilanggar, dan ada aturan yang diabaikan. Namun, apakah cinta akan mengatasi segalanya? Kita kembalikan pada hakikatnya.




Sebelum memulai review ini sebaiknya saya ceritakan sedikit pandangan saya mengenai perselingkuhan.

  1. Saat tahu Tom Cruise menyelingkuhi Nicole Kidman, sampe sekarang saya menolak nonton film-filmnya. Apalagi film si selingkuhan Penelope Cruz. Bayangkan betapa tersiksanya saya saat akhirnya ngalah nonton Pirate of The Carribean #4. Kecintaan saya kepada Johnny Depp bikin saya ngalah nonton filmnya ini yang ternyata ga ada bagus-bagusnya karena emang dinodai si Cruz ini! *subyektif*
  2. Pertamakali dengar Krisdayanti selingkuh, sampe sekarang ilfill banget denger lagunya (walaupun Melly yang ngarang) apalagi liat tampangnya. Blehhh..!!!
  3. Dan jangan tanya saya soal si Charles dan Camilla. Langsung ganti channel!
  4. Mmm... pengen sih ngasih contoh Anniston-Pitt-Jolie, tapiiiii... pesona Jolie kayaknya emang berlaku untuk cowok dan cewek ya, walaupun insecure dia soal Pitt bikin ilfil juga. Hehehehe.. I love Jen, tapi Brad kelaut aja deh... hanya nonton filmnya kalau udah main di Ocean, selebihnya lewaaaaattt....


Kalo mau dilanjutin masih panjang sih listnya, tapi cukup segini dulu. Pokoknya, saya benci banget perselingkuhan. Apalagi sampe bilang istri dirumah ga pintar ngelayani, rasa cinta udah berkurang dan segunung blahblahblah lainnya, intinya tetap aja selingkuh.

Jadi, waktu dengan rakusnya saya setuju mereview buku ini tanpa tau kalo ceritanya tentang perselingkuhan, wajar saja kalo saya bacanya lama...  *NyariAlasan**DigamparEsensi*

Oke, mari saya mulai reviewnya

Saya tidak akan bahas banyak tentang Valerie (you know the reason) dan akan lebih banyak fokus tentang Tessa walaupun buku ini dibagi berdasarkan POV Tessa dan Valerie. Nick??? Lagi nemenin Brad Pitt di laut. Hehehehe...

Pada awalnya saya agak merasa jengkel dengan Tessa. Dia sudah merasakan kehambaran dalam hubungannya dengan Nick dan walaupun Tessa mengusahakan agar pernikahannya bisa bergairah kembali, ketidaktegasannya dan ketakutannya akan perubahan dalam rumahtangganya bikin saya kesal. Apalagi dengan latarbelakang keluarganya dimana ayah dan ibunya berpisah kerena perselingkuhan ayahnya yang tiada henti. Seharusnya belajar dari pengalaman orangtuanya ini Tessa bisa lebih waspada dalam menjaga rumahtangganya.

Apakah ini berarti saya sepenuhnya menyalahkan Tessa akan kegagalan rumahtangganya? Tentu Tidak. Nick Russo sangat berperan penting dalam rusaknya rumahtangganya, dan tentu tidak lupa si nenek sihir penggoda Valerie.

Di buku ini saya diperlihatkan bagaimana proses terjadinya sebuah perselingkuhan. Mulai dari rasa simpati akan kemalangan yang diderita seseorang sampai timbulnya getar-getar perasaan lain yang sebenarnya tidak terlarang bagi orang-orang yang belum memiliki komitmen apalagi pernikahan.

Walaupun sangat sangat tidak menyukai Valerie, tokoh yang paling saya benci dibuku ini adalah Nick. Kebiasaannya yang selalu menuduh Tessa mencari masalah sehingga rumah tangga mereka tidak lagi terasa menyenangkan baginya bikin saya benar-benar naik darah.

Sedangkan untuk Valerie walaupun tahu Nick sudah memiliki istri dan anak tetap saja tidak berusaha menjaga perasaan dan tindakannya. Okelah, cinta tidak bisa ditolak katanya. Tapi apa yang kita rasakan dan apa yang kemudian kita lakukan itu menurut saya adalah dua hal yang berbeda.

Cinta mengalahkan segalanya? Kalau begitu buat apa kita belajar mengenai agama, norma dan etika?

Nah, walaupun keluh kesah mengenai hal yang tidak saya sukai dari tokoh-tokoh dibuku ini lumayan panjang tapi ada juga kok hal-hal yang sangat saya sukai dari buku ini.

Ide mengenai kesempatan kedua sangat saya sukai. Bagaimanapun saya bukan manusia sempurna yang tidak memiliki salah dan cela. Dan banyak juga orang-orang yang memberi kesempatan kedua bagi saya yang sangat sangat sangat saya syukuri.

Tapi masalahnya, apakah Nick pantas diberi kesempatan kedua? Emily Griffin menganggap ya, tapi kalau menurut saya? Saya tidak tahu.

Kenapa? Karena dibuku ini tidak disediakan POV Nick, setidak-tidaknya dibagian akhir. Saya tidak melihat penyesalan Nick atau usaha-usahanya untuk meraih kepercayaan Tessa kembali. mengirim email, menelpon dan meninggalkan surat di kotak surat menurut saya bukan usaha yang maksimal untuk bisa mendapatkan Tessa kembali.

Setelah berhubungan intim dengan Valerie dan dengan semangat berniat untuk mengulanginya lagi, rasa bersalahnya baru muncul setelah bertatap muka kembali dengan Tessa yang baru kembali dari luar kota. Dan bahkan saat memutuskan hubungannya dengan Valerie, Nick masih sempat menyakinkan Valerie bahwa dia mempunyai perasaan yang istimewa terhadap selingkuhannya itu. Bener-bener bikin jengkel! Pantas ga orang yang seperti ini mendapatkan kesempatan kedua?


Adegannya yang paling saya sukai di buku ini adalah saat Tessa menemui Valerie. Tidak ada suara keras, mata melotot dan cakar-cakaran ala sinetron. Tapi benar-benar bermartabat dan (bagi saya) menunjukkan bahwa Tessa jauh lebih baik daripada Valerie. Dan beruntunglah dirimu Nick Russo karena istrimu bersedia memaafkanmu!






Saturday, September 22, 2012

Weird Things Customers Say in Bookstores by Jen Campbell

Weird Things Customers Say in Bookstores


My rating: 4 of 5 stars



Buku yang berasal dari blog ini menampilkan penggalan-penggalan percakapan yang terjadi antara pelanggan dengan penjual buku. Banyak kejadian-kejadian lucunya, tetapi juga banyak yang bikin kesel dan juga miris. Mulai dari penggemar yang ga sabaran ingin mendapatkan lanjutan sebuah buku yang sedang dibacanya, atau yang menganggap toko buku sebagai tempat penitipan anak, atau juga malah menganggap si penjual buku sebagai orang bodoh.

Berikut beberapa cuplikan percakapannya :

Customer (Holding up a Jamie Oliver cookbook) : Would you mind if I photocopied this recipe?
Bookseller : Yes I would

Yang ini juga lucu :)

Customer : It’s amazing, isn’t it, how little we really know about writers’ lives? Especially the old ones.
Bookseller : I guess the lives of writers have changed a lot
Customer : Yes. And don’t forget about those women who used to write under male names.
Bookseller : Yes, like George Eliot
Customer : I always thought Charles Dickens was probably a woman
Bookseller : I’m pretty sure Charles Dickens was a man
Customer : But who’s to say?
Bookseller : Well, he was pretty prominent is society; lots of people saw him.
Customer : But maybe that was all show – maybe that was her brother, whilst Charlene was at home, writing.

Yang beginian nih yang bikin jengkel!

Customer : Excuse me, I don’t know the title, the author or what the book’s about, but i know there were two words in the title...
Bookseller : Ok, where did you see it?
Customer : Can’t remember – please don’t rush me. The two words were ‘something’ and ‘something’.
Bookseller : ‘Something and something”? That doesn’t ring a bell I’m afraid, do you remember what the book looked like?
Customer : Can’t you just search for it?
Bookseller : But... I don’t have anything to search for
Customer (takes a pen and paper) : Look, just type this “..... and ....” into the computer. I can’t believe you are so stupid.

Secara pribadi sih saya bisa sedikit merasakan pengalaman-pengalaman si penjual buku. Dulu saya pernah buka taman bacaan. Lumayan banyak pelanggan yang datang dengan beraneka ragam sifat dan sikap.

Banyak yang dikangenin sih, terutama anak-anak sekolah yang rajin nemenin saya tiap hati sambil baca komik, bikin peer atau malah merencanakan kegiatan ekstrakurikuler sekolah mereka.

Yang bikin jengkel dan sakit hati juga ada. Seperti menolak tanggung jawab karena temennya hilangin buku padahal dia yang minjem. Sampe dibentak ditelpon sama orang tua pelanggan juga pernah coz saya minta anaknya balikin buku yang udah berbulan-bulan ga dibalikin. Dengan enteng juga tu si ortu bilang buku kan bisa diganti. Lah, saya ga minta buku saya diganti kok, cuma minta dibalikin aja. Sampe sekarang masih sebel ingat kejadian tersebut.

Eh, kok malah jadi curhat ya. Hihihihihihi...

Kau Tak Perlu Mencintaiku by Almino Situmorang

My rating: 2,5 of 5 stars


Cerita dimulai dari POV Rara yang sedang pusing karena diminta segera menikah oleh kedua orangtuanya. Bagaimana tidak pusing? Pacar saja tidak punya gimana mau menikah. Banyak memang calon yang dikenalkan kedua orangtuanya, tapi tidak ada yang menurut Rara cocok dengannya.

Setelah lama berbingung-bingung ria, Rara menerima telepon dari Jepang yang ternyata adalah dari Taka, mantan kekasihnya dulu. Setelah bertemu kembali ternyata keduanya sadar masih ada cinta diantara mereka. Dengan menguatkan diri Rara meminta ijin menikah dengan Taka kepada kedua orangtuanya. Malangnya, walaupun ngebet pengen lihat Rara menikah, ijin dari kedua orangtuanya tersebut tidak keluar. Alasannya karena agama dan adat yang berbeda. Dan juga mereka takut anak mereka ditinggal merana kalau hidup di Jepang nanti. Secara orang-orang Jepang terkenal dengan etos kerjanya yang luar biasa, pergi pagi pulang tengah malam.

Kembali patah hati Rara kemudian bertemu kembali dengan sahabat lamanya Andrew. Benih-benih cinta kemudian tumbuh dihati mereka. Sayangnya lagi, belum sempat mengeksplor perasaan yang tumbuh ini orangtua Rara kembali turun tangan. Gagal lagi.

Saat papanya masuk rumah sakit Rara dipertemukan dengan Arga, anak dari sahabat papanya, dan tanpa panjang cerita perjodohan diantara kedua dilakukan. Tidak sampai sebulan kemudian mereka berdua menikah.

Walaupun sudah menikah tetapi hubungan keduanya tetap bagaikan orang asing. Rara tidak bisa membuka hati kepada suaminya. Sedangkan Arga yang terlihat memiliki sedikit rasa kepada istrinya juga tidak berjuang cukup keras untuk merebut hati sang istri.

Konflik muncul setelah kemudian papa Rara meninggal saat ia sedang melakukan perjalanan dinas ke Jepang dan Rara menuduh suaminya yang gagal total menjaga orangtuanya.


Tema yang diusung oleh buku ini menurut saya merupakan tema yang tidak akan lekang oleh waktu. Lihat saja berapa jumlah film dan buku yang mengangkat cerita mengenai perjodohan dan ujung-ujungnya berakhir bahagia.

Masalahnya pada buku ini, menurut saya, pada ceritanya yang kurang tergali. Bab-babnya cenderung pendek, masalah tidak terjajaki dengan baik dan cerita yang terkesan melompat-lompat. Mungkin karena pengarang terbiasa menulis cerpen dan ini adalah novel pertamanya.

Sebagian besar cerita berbentuk narasi sehingga interaksi antar tokoh tidak begitu terasa. Dan yang terasa sangat mengganggu adalah perpindahan POV dari Rara ke Arga.

Pada pertengahan cerita POV pindah ke Arga. Tidak masalah kalau konflik pada akhir POV Rara dilanjutkan pada POV Arga. Masalahnya adalah saat pindah ke POV Arga cerita seolah-olah dimulai kembali. Kita seakan kembali membaca sebuah cerita baru dengan awal yang baru. Dan tidak berapa lama sebelum buku berakhir, barulah POV Arga mencapai permasalahan yang digantung pada akhir POV Rara. Akibatnya? Cerita yang terasa dangkal dengan permasalahan yang tidak tergali dengan baik dan dalam.

Padahal ada banyak potensi yang saya lihat pada buku ini. Seperti permasalahan antara kakak Rara, Jogi, dengan kedua orangtuanya. Jogi dianggap durhaka karena ingin menikah dengan pacarnya yang orang Amerika dan memutuskan pertunangannya dengan Ida yang sudah mencapai tahap martuppol.

Dan juga konflik rumah tangga Rara dan Arga yang menurut saya seperti diceritakan sekilas saja. Padahal seharusnya bagian inilah yang harus diperdalam. bagaimana cara Rara dan Arga menyikapi perbedaan mereka dan berjuang untuk menjadikan pernikahan mereka menjadi lebih baik.

Kebanyakan konflik dibuku ini malah antara Rara dengan orangtuanya. Dan dibandingkan konflik dengan keluarga mertuanya, cerita antara Rara dan Arga ini ibarat angin lalu.

Satu lagi yang menyebabkan buku ini terasa seperti cerpen (yang kepanjangan) bagi saya adalah penggalan-penggalan lagu yang disisipkan. Tidak hanya satu atau dua. Mungkin ada sekitar 8 potongan lagu yang dituliskan. Benar-benar mengingatkan saya akan cerpen-cerpen di Anita ;)

Yang saya sukai dari buku ini adalah adat Bataknya yang sangat terasa. Mengingatkan saya akan rekan-rekan kerja di perusahaan lama yang sebagian besar adalah orang Batak. Malah dibuku ini ada potongan lagu Batu Gantung yang sangat saya sukai dan bikin hati tersayat-sayat mendengarnya, walaupun ga ngerti bahasanya. Dulu pernah download lagu ini tapi kemudian kompi rusak dan lagu inipun hilang :(

Musti donwload lagi nih. Hehehehe...


Monday, September 17, 2012

Dracula Secret by Linda Mercury

Dracula's Secret (Blood Wings, #1)

My rating: 2 of 5 stars

1 bintang karena udah dikasih gratis melalui netgalley
1 bintang lagi buat usaha saya menyelesaikan buku ini

Kisah dimulai dari kelahiran Vlad Tepes atau yang kemudian lebih dikenal dunia dengan nama Dracula. Nasib Vlad hampir saja berujung pada kematian karena ayahanda-nya berharap akan mendapatkan cadangan pewaris. Alih-alih yang didapatkannya adalah anak perempuan.

Hah!!! Anak perempuan?

Yep, benar. Vlad memang terlahir sebagai seorang perempuan. Tapi karena ayahnya melihat sifat keras dalam diri Vlad (walaupun baru lahir), sang ayah dan ibu kemudian merahasiakan jenis kelamin Vlad dan mendidiknya sebagai seorang laki-laki yang kelak diharapkan untuk naik takhta karena kakak laki-laki Vlad adalah anak yang terlahir lemah.

Enam ratus tahun kemudian muncullah Valerie Tate, versi perempuan Vlad yang sudah insyaf. Satu-satunya tujuan hidup Valerie adalah membersihkan dunia dari para vampir sebagai pertobatan atas dosa dan kejahatan yang sudah banyak dilakukannya dalam hidupnya.

Pada masa sekarang ini, selain Valeri, hanya ada 3 orang vampir lagi yang masih tersisa. Salah satunya adalah Radu Tepes, adik Valerie (atau Vlad). Dalam perjalanannya mengejar Radu inilah Valerie bertemu dengan Lance Soleil.

Mantan tentara ini memiliki aura yang sangat terang sehingga menarik perhatian Valerie (atau Vlad). Dan body-nya yang seksi menarik nafsu Valerie (atau Vlad juga, hihihihi...).

Upaya pembunuhan yang dilakukan Radu terhadap Lance membuat Valerie (oke, stop!) mengangkat dirinya sendiri sebagai bodyguard Lance. Beberapa upaya pembunuhan berhasil digagalkan oleh Valerie. Sebagai imbalannya Valerie mendapatkan tubuh seksi si mantan tentara yang oleh orang-orang sekitarnya dipanggil dengan nama Father Lance itu.

Yah, begitulah kira-kita garis besar cerita buku ini...

Jangan salah, isi buku ini tidak sependek itu kok. Banyak sekali informasi tidak berguna dan adegan tidak jelas yang sampai sekarang masih membuat saya berpikir “itu tujuannya apa yah...?”

Kalau ada yang menjawab “silahkan baca lanjutannya,” saya akan langsung ‘lempar’ ebook ini ke email anda. Silahkan siksa diri anda dengan membaca buku ini. Dan kalau sesudahnya anda masih berminat melanjutkan kebuku 2, sungguh saya menjura kepada anda!

Alur ceritanya maju-mundur (gonzo style kah?) dimana diceritakan saat-saat Vlad yang berambisi membawa perdamaian dimuka bumi dengan menjadi pemimpin pasukan paranormal Hitler. Ya, Vlad yang berumur kurang lebih enam ratus tahun ini dengan naif percaya akan visi dan misi Hitler. Tidak sadar kalau dirinya telah ditipu dan diperalat oleh bocah bau kencur (kalau dibandingin ama Vlad yaaaa....)

Tapi karena Vlad emang dasarnya udah pintar, akhirnya nyadar juga kalo dia udah dikecoh. Vlad pun kemudian mengerahkan agen-agen gandanya ke pihak musuh untuk membocorkan informasi agar bisa mengalahkan Hitler. Boro-boro jadi pahlawan, Vlad malah ditelikung oleh adiknya sendiri yang kemudian tercatat dalam sejarah sebagai pahlawan besar. Akhirnya Vlad memalsukan kematiannya sendiri dan muncullah Valerie Tate.

Alur cerita yang berpindah-pindah dari masa sekarang ke masa lalu bukanlah hal yang baru bagi saya. Masalahnya dibuku ini adalah kadang perpindahan itu sama sekali tidak diperlukan. dan tidak ada hubungan dengan cerita itu sendiri. Banyak sekali adegan ataupun informasi-informasi yang tidak perlu yang ditambahkan, yang menurut saya hanya berguna untuk mempertebal halaman.

Contohnya saja ketika Radu teringat kepada Bram Stroker yang menulis buku Dracula. Dibuku ini sebenarnya sosok Dracula yang digambarkan Bram adalah Radu. Tapi karena nama Dracula lebih keren, Bram akhirnya menggunakan nama tersebut. Nah, untuk menginformasikan hal yang ringkas ini kepada pembaca, penulis menciptakan adegan-adegan tambahan yang menurut saya tidak ada hubungannya dengan cerita.

Dibuku ini anda akan menemukan semua tipe tokoh paranormal.

Vampir? Ya iyalah, inikan kisahnya Vlad Tepes!

Segala jenis Were? Lengkap dah, ada were tiger, were owl, were dog, were hag, were tikus pun ada!

Fallen Angel? Kan Vampir, were dan segala makhluk paranormal ini diciptakan oleh Lucifer...

Death? Ho..oh... Cuma keluar kalau sudah mau mencabut nyawa Valerie...

Tumbuhan yang bisa berubah wujud jadi manusia dan kemudian menggoda dan membunuh manusia-manusia tersebut? Ada, walaupun sampe selesai baca ni buku tetap ada ga ada penjelasan tentang tumbuhan ini...

Masih banyak makhluk-makhluk lainnya yang sudah saya lupakan :(

Tapi intinya gini nih. Si penulis ini ibaratnya bartender yang baru belajar mencampur minuman dengan memasukkan semua jenis minuman yang ada dan berharap akan menghasilkan suatu jenis minuman yang bikin manusia melayang saking nikmatnya. Padahal ga nyadar kalau minuman yang dihasilkan mungkin bikin muntah yang minum!

Nah, setelah pasrah dengan dunia paranormalnya satu-satunya harapan saya untuk bisa menyukai buku ini adalah bagian romancenya. Chemistry (atau nafsu ya?) antara Valerie dan Lance kental terasa. Gimana ga? Hanya dengan bertatapan doang bendera jadi naik dan sungaipun kebanjiran (jyaaahhh... istilah gw! Hahahaha...)

Setengah menyelesaikan ¾ buku yang kembali dilanda kekecewaan karena terlalu berharap akan percintaan yang dramatis dan hebat, saya kembali dikejutkan oleh penulis yang melemparkan tema m/f/m ke muka saya!
Sepertinya penulis sadar, campuran minumannya tidak senikmat yang dibayangkannya sehingga ia memasukkan unsur ini kebuku ini. Padahal ketika awal kisah pertemanan antara Lance dan John diceritakan sama sekali tidak ada tanda-tanda bakal ada ‘rasa’ diantara Lance dan John.

Dan yang paling bikin saya jengkel, setelah berjuang keras menyelesaikan buku ini hubungan Lance-Valerie-John digantung oleh penulis. Lance terbang ke langit, John balik ke Perancis dan tinggallah Valerie merana seorang diri. Bahkan penulis tidak menservis saya dengan adegan uhuk..uhuk m/f/m yang sedikitnya bisa membuat saya mengenang buku ini dengan sedikit lebih ‘puas’...

benar-benar melelahkan membaca buku ini *sighhh...*