Pages

Sunday, December 25, 2011

The Girl Who Kicked The Hornet's Nest (Millenium #3) by Stieg Larsson



My rating: 4 of 5 stars

hmmm, dibuku 1 dikasih mengenai pembunuhan berantai, di buku mengenai sex trafficking and pencarian Lisbeth buat balas dendam ke bapaknya, di buku tiga dikasih mengenai konspirasi pemerintahan. emang bervariasi tema cerita yang diberi Stieg Larsson ke pembacanya. Mantap banget..

Buku ke3 diawali dengan Lisbeth yang dibawa kerumah sakit setelah mengalami luka tembakan di pinggul, bahu dan kepala. Setelah bekerja keras, dokter berhasil mengeluarkan peluru dari kepala Lisbeth. Saat ia sadarkan diri kembali  Lisbeth tidak mengalami gangguan fungsi tubuhnya dan ingatannya masih tetap bagus. Selama dirumah sakit Lisbeth diasingkan dan dijaga 24 jam penuh.

Mikael yang khawatir akan nasib Lisbeth kemudian meminta adiknya Annika untuk menjadi pengacara Lisbeth. Selama diasingkan Lisbeth sama sekali tidak diperbolehkan memiliki komputer atau telepon atau peralatan yang bisa menghubungkannya dengan dunia luar. Mikael kemudian menyelundupkan komputer kecil untuk Lisbeth karena keahlian Lisbeth sebagai hacker sangat dibutuhkan oleh Mikael dalam mencari data yang bisa meringankan Lisbeth dipengadilan nantinya.

Sebagian besar buku 3 ini diisi dengan Mikael yang berusaha membongkar organisasi rahasia dalam pemerintahan dan kepolisian yang menyebabkan Lisbeth dimasukkan kedalam rumah sakit jiwa pada umur 12 tahun.

Sidang pengadilan Lisbeth, yang tujuan utama jaksa adalah memasukkan Lisbeth kembali kerumah sakit jiwa, baru dimulai setelah hampir ¾ cerita. Jalannya sidang sangat bagus digambarkan, apalagi waktu Annika ‘membantai’ dokter jiwa Lisbeth yang emang dari dulu pengen memasukkan Lisbeth kembali dibawah pengawasannya di rumah sakit jiwa.

Sayang sekali bagian tentang sidang ini sangat sedikit, padahal saya paling suka membaca adegan pertempuran diruang sidang. Mengingatkan kembali akan novel2 John Grisham yang bikin greget karena suasana ruang sidangnya. 


Setelah membaca trilogi Millenium ini rasanya sudah tidak ada lagi yang bisa dikatakan. kata "Memikat" saja tidak cukup mewakili bagusnya buku ini.











Wednesday, December 21, 2011

The Girl Who Played With Fire (Millenium #2) by Stieg Larsson



My rating : 4 of 5 stars


Setelah membaca buku satu (The Girl With The Dragon Tattoo) saya berpikir bahwa dibuku kedua ini Lisbeth dan Mikael akan kembali bekerjasama mengungkap kasus-kasus pembunuhan atau lainnya, seperti lazimnya cerita-cerita detektif lainnya.

Ternyata perkiraan saya salah. Pada buku ini Stieg Larson memfokuskan kepada kehidupan pribadi Lisbeth yang telah diuraikan sedikit dibuku satu. Apa sebab ia dimasukkan ke rumah sakit jiwa, latar belakang keluarganya, bahkan Camilla yang dibuku satu disebut sabagai saudara Lisbeth ternyata adalah kembarannya. Surprise...!! Ada 2 Lisbeth!

Cerita dimulai hampir 2 tahun kemudian dengan Lisbeth yang sedang bersantai di Grenada setelah kabur karena patah hati melihat Mikael dan Erika Berger. Dalam masa tersebut ia telah melakukan operasi payudara (karena payudaranya tidak berkembang sehingga ukurannya lebih kecil dari ukuran normal) menggunakan uang dari rekening Wennerstroms di Cayman  yang dicurinya (sekitar beberapa milyar kronor!); berlibur ke Roma, Hongkong, Thailand dan berpindah-pindah pulau di Karibbia.

Di Grenada, selain bersantai, Lisbeth yang sedang terpesona dengan matematika sibuk berusaha memecahkan berbagai persamaan yang pernah ada tanpa berusaha mencontek jawaban dari buku teksnya (wajib ditiru nih :p )

Ketika kembali ke Swedia Lisbeth mulai mencari apartemen yang lebih luas dari apartemen lamanya, dan menyewakan apartemen tersebut kepada temannya (juga kekasih?) Miriam Wu. Setelah menunda-nunda sekian lama sembari menyakinkan diri bahwa ia tidak punya perasaan apa-apa lagi terhadap Mikael, Lisbeth kembali aktif memantau komputer Mikael yang telah dihacknya.

Dari sana ia mengetahui bahwa Mikael ternyata sedang bekerjasama dengan Dag Svensson dan kekasihnya Mia Johansson  untuk mengungkap kasus sex trafficking yang sangat banyak terjadi di Swedia. Dag dan Mia telah lama mengkaji mengenai kasus ini dan mereka telah menemukan banyak sumber, mulai dari para korban, pelaku dan pelanggan dan bermaksud mengekspos berita ini. Mereka juga menemukan bahwa bos besar yang menjalankan usaha ini bernama Zala.

Hal ini mengejutkan Lisbeth, karena satu2nya Zala yang dikenal Lisbeth adalah ayahnya, Alexander Zalachenko, mata-mata Rusia yang kabur ke Swedia, dan juga menyebab Lisbeth dimasukkan kedalam rumah sakit jiwa.

Sementara itu Bjurman, Guardian Lisbeth yang semakin terobsesi untuk menyingkirkan Lisbeth membongkar semua data yang ada mengenai gadis tersebut. Dan ketika ia menemukan bahwa Alexander Zalachenko adalah ayah Lisbeth, dan sangat bernafsu untuk membunuh Lisbeth, ia langsung menghubungi Zala.

Kasus semakin memuncak ketika Dag, Mia dan Bjurman ditemukan tewas dalam jarak waktu beberapa jam, dan disenjata yang digunakan untuk membunuh terdapat sidik jari Lisbeth. Ketika diketahui bahwa Lisbeth juga pernah dimasukkan kerumah sakit jiwa, edaran darurat langsung disiarkan secara nasional untuk waspada terhadap Lisbeth yang sudah dilabeli sebagai pembunuh dan tidak stabil secara kejiwaan.

Mikael yang tidak percaya Lisbeth melakukan pembunuhan tersebut kemudian mengabdikan dirinya berusaha memecahkan kasus tersebut. Berulangkali ia berusaha menghubungi Lisbeth, tapi selalu gagal. Kemudian ia ingat bahwa Lisbeth dapat memantau komputernya darimana saja dan ia mulai meninggalkan pesan-pesan untuk Lisbeth di laptopnya. Dan sesuai dugaan, Lisbeth membalasnya.

Berdasarkan petunjuk-petunjuk yang ditinggalkan Lisbeth, Mikael berhasil mengetahui mengenai masa lalu Lisbeth. Ternyata ayahnya, Zalachenko, merupakan orang yang kejam dan sering menyiksa ibunya. Pada umur 12 tahun Lisbeth tidak sanggup lagi melihat ibunya disiksa dengan kejam dan membuat rencana untuk menyingkirkan ayahnya. Pada saat Zalachenko mengunjungi ibunya (si bapak ini pulang setiap beberapa bulan) Lisbeth menghampiri ayahnya yang sedang didalam mobil dan melemparkan bom molotov kedalam mobil ayahnya tersebut. Kejadian ini menyebabkan salah satu kaki Zalachenko harus diamputasi dan sebagian wajahnya rusak. Sedangkan ibunya yang disiksa oleh si ayah mengalami pendarahan otak dan tidak pernah normal sesudahnya.

Karena Zalachenko banyak memberikan rahasia Rusia kepada Swedia, pemerintah menganggap kalau kasus pembakaran ini sampai ke pengadilan Zalachenko akan membongkar rahasia pemerintah Swedia itu sendiri. Oleh karena itu Lisbeth dinyatakan sakit jiwa dan dikurung dirumah sakit jiwa. Pada umur 15 tahun ia keluar dan diasuh oleh Palmgren, pengacaranya.

Cerita diakhiri dengan Mikael yang menemukan Lisbeth dirumah pertanian dengan peluru bersarang di pinggul, bahu dan kepalanya..

Walaupun rasanya ga sepuas buku 1 (makanya bintangnya turun satu :p ) tetap aja buku ini memikat untuk dibaca.

Tapiiiiiiii ada sedikit yang mengganggu saya dibuku ini. Masih masalah romancenya..

Kalo dibuku satu saya dibikin sebel ama Mikael yang nidurin perempuan sana sini, punya affair dengan Erika yang sudah menikah dan tidak berniat memutuskan affair ini sampai 20 tahun kedepan, dibuku ini saya dibikin sebel ama Lisbeth.

Ga tau deh ya apa pandangan mengenai sex di Eropa emang lebih bebas dari benua manapun di bumi ini, Lisbeth yang berpaling kepada Miriam Wu bikin saya agak ilfil. Dan untunglah adegan sex di buku ini bisa dibilang hampir  tidak ada (kalo dibandingkan dengan novel romance), selain ciuman dan isyarat mau pindah ke tempat tidur. Kalo ga... ughhh.. mungkin brenti baca...

Walau bagaimanapun, saya masih berharap Mikael bakal sadar dan baikan lagi dengan Lisbeth (doa dari pencinta romance sejati MySpace )

Monday, December 19, 2011

The Girl With The Dragon Tattoo (Millenium #1) by Stieg Larsson



my rating : 5 of 5 stars


Ini buku paling kompplit yang pernah saya baca. ada intrik keluarga yang sangat minta ampun banget, pembunuhan berantai, bahkan sampai menumbangkan mafia keuangan. 

Cerita bermula dari Mikael Blomkvist, jurnalis yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena telah mempublikasikan berita palsu mengenai salah satu pebisnis Swedia, Hans-Erik Wennerstorm. Blomkvist dikenakan 3 bulan kurungan dan denda 150.000 kronor. Untuk menyelamatkan majalahnya, Millenium, Mikael dinyatakan dipecat oleh dewan direksinya.

Pada saat itulah datang tawaran dari Henrik Vanger, seorang pengusaha, untuk membuat biografi keluarganya. Tujuan utama Henrik menyewa Mikael adalah untuk memberikan sudut pandang baru bagi kasus lenyapnya keponakan Henrik, Harriet Vanger.

Selama 38 tahun Henrik terobsesi dengan lenyapnya Harriet. Ia yakin Harriet dibunuh, dan yang membunuh adalah salah satu anggota keluarganya.

Pada awalnya Mikael pesimis dengan kasus ini. Tetapi Hendrik tetap ngotot, minimal Mikael bisa menyelesaikan otobiografi keluarganya. Satu-satunya alasan Mikael menerima pekerjaan ini adalah saat Henrik menyatakan bahwa ia memiliki bukti2 yang bisa menyeret Wennerstorm ke pengadilan.

Penyelidikan Mikael kemudian membawanya kedalam konflik kelam keluarga Vanger. Kedekatan beberapa anggota keluarga dengan Nazi, kebencian terhadap Yahudi, persaingan memperebutkan kekuasaan dalam perusahaan dan kekerasan rumah tangga mewarnai hubungan antar personal dalam keluarga Vanger.

Berbekal nama dan kode dari buku harian Harriet, yang sampai saat itu tidak dapat dipecahkan oleh polisi, Mikael kemudian bekerja sama dengan Lisbeth Salanger. Lisbeth cewek anti sosial yang menyatakan dirinya sebagai hacker terbaik di Swedia dan sudah keluar masuk bangsal psikiatri sejak berusia 12 tahun.


Dari hasil analisa para psikiater Lisbeth dinyatakan introverted, socially unhibited, lacking in emphaty, ego fixated, psychopathic and asocial behaviour, difficulty in cooperating dan incapable of assimilating learning.
sejak saat itu Lisbeth diperintahkan oleh pengadilan untuk berada dibawah kendali seorang Guardian, yang mengontrol aspek sosial dan keuangan Lisbeth. tapi untungnya, Guardian pertama Lisbeth adalah pengacaranya yang menganggap Lisbeth sebagai anaknya sendiri. Lisbeth dibebaskan untu menjalani hidupnya dan memiliki akses penuh ke rekeningnya.

Hal ini berubah saat guardiannya tersebut terkena pendarahan otak. Penjagaan Lisbeth dipindahkan kepada Bjurman, seorang pengacara. ia mengambil alih keuangan lisbeth sehingga setiap menginginkan sesuatu Lisbeth harus meminta kepada Bjurman. melihat catatan medis Lisbeth, Bjurman menganggap Lisbeth sebagai korban yang bisa dilecehkannya. pada saat Lisbeth meminta uang untuk mengganti laptopnya yang rusak, Lisbeth dipaksa melakukan oral sex.

Hal ini jelas membuat Lisbeth murka. ia adalah jenis orang yang kalau disakiti satu kali pasti akan membalas 10x lipat. Lisbeth memikirkan segala cara untuk membunuh Bjurman. mulai dari bom, racun sampai penembakan. Tapi kemudian ia memutuskan untuk memvideokan perbuatan Bjurman, walaupun itu berarti ia harus membiarkan Bjurman melakukan hal itu lagi kepadanya. tapi Lisbeth salah perhitungan. Bjurman meminta Lisbeth datang kerumahnya untuk mengambil cek bulanannya. dan disana ia mengikat dan memperkosa Lisbeth selama 2 hari. setelah menyembuhkan dirinya, beberapa hari kemudian Lisbeth menyerbu Bjurman dengan bersenjatakan taser. ia kemudian mengancam akan menyebar video perbuatan Bjurman kalau tidak menuruti semua permintaan Lisbeth yaitu mengembalikan kuasanya terhadap rekeningnya, membuat laporan bulanan yang bagus tentang Lisbeth dan memulai usaha melepaskan Lisbeth dari kendali Guardian. dendan Bjurman terhadap Lisbeth inilah yang akan mendasari buku 2 nantinya.


kembali ke cerita, kode dibuku harian Lisbeth secara tidak sengaja dipecahkan oleh anak Mikael yang sedang rajin menekuni ilmu agama. Ternyata kode-kode tersebut merujuk kepada ayat-ayat tertentu pada kitab tentang hukuman dan penyucian. Hal ini kemudian membawa mereka kepada beberapa pembunuhan yang terjadi selama 1947 – 1966 yang dianggap sebagai pembunuhan acak.

Penemuan ini membuat mereka terkejut. Bagaimana bisa Harriet Vanger yang pada saat menghilang (1966) baru berumur 16 tahun bisa menemukan hubungan dari pembunuhan2 tersebut? Dan itu membawa mereka pada kecurigaan bahwa pembunuh tersebut adalah salah satu anggota keluarga Vanger..

Setelah menyelesaikan kasus Vanger ini, Mikael kemudian meminta bahan2 yang bisa menyeret Wennerstrom ke pengadilan. Ternyata bahan2 tersebut tidak cukup untuk dibawa kepengadilan. Lisbeth yang tertarik kepada Mikael kemudian membantunya dengan memberikan data hard disk komputer Wennerstorm yang telah di hack-nya.

Cerita diakhiri dengan Lisbeth, si anti sosial yang baru pertama kali jatuh cinta, melihat Mikael dengan Erika Berger (kolega dan occasional lover-nya Mikael) berjalan dengan mesra menuju apartemen Mikael.

Walaupun butuh waktu lebih lama dari biasa untuk menyelesaikan buku ini, tetapi buku ini membawa kepuasan tersendiri bagi saya. Rasanya sudah lama sekali tidak membaca thriller yang menegangkan seperti ini. Ini ga masuk novel2 romance yang mengambil latar belakang pembunuhan, politik atau lain sebagainya.

Sejak novel romance merajalela, sedikit sekali novel2 thriller yang diterbitkan dan diterjemahkan di negeri ini. Saya ga komplain soal banyaknya novel romance diterbitkan ya (bagaimanapun saya penggemar berat romance), tetapi berkurangnya jenis novel lain yang saya sayangkan. Bahkan novel2 James Patterson pun sekarang sudah jarang diterbitkan, kalaupun ada paling yang berjenis young adult...

romance dibuku ini dikiiiiiitt banget, paling cuma 3-5% dari isi buku lah. sebenarnya ga bisa dibilang romance juga sih, lebih tepat dibilang bobo bareng2. hehehehe...

upss, btw buku ini sudah diangkat dilayar lebar dan mulai ditayangkan 20 desember 2011. yaaayyyy... wajib nonton nih!






Sunday, December 11, 2011

Pride and Passion (The Brethen Guardian #2) by Charlotte Fatherstone



My rating: 2 of 5 stars

Looooove the cover. HATE Lucy!!!

Rasanya Lucy berpikir dialah manusia paling malang dan tidak dicintai di planet ini. Terlahir sebagai satu2nya anak seorang marquiss Lucy dibesarkan oleh para pengasuh dan dicuekin oleh orang tuanya. Dengan kata lain, cara normal membesarkan anak dalam dunia per-ton-an.

Satu-satunya yang diinginkan oleh Lucy adalah dicintai apa adanya. Bukan sebagai seorang lady dengan koneksi keluarga ataupun karena mas kawinnya yang besar. Sedangkan bagi ayahnya yang seorang Marquiss, karena tidak memiliki anak laki-laki penerus gelar Lucy diharapkan menikah dengan bangsawan yang bagus bebet bibit bobotnya karena yang bakal diwarisi oleh anak Lucy nantinya bukan saja harta tetapi juga gelar Marquissnya.

Jadi saat dijodohkan dengan Adrian, Duke of Sussexs, Lucy menolak mentah-mentah. Ia merasa Duke yang selalu proper dalam bersikap ini membosankan. Selain itu Lucy juga sedang berduka karena kekasihnya Thomas yang seorang pelukis meninggal karena kecelakaan. Jadi setiap kali melihat Adrian Lucy selalu jutek dan dengan jelas memperlihatkan kebenciannya.

Sejak pertama bertemu Lucy Adrian sudah menginginkannya. Tidak peduli berapa banyak hinaan yang dikeluarkan Lucy tidak membuat Adrian mundur. Tidak juga saat ia mengetahui bahwa Lucy telah menyerahkan kehormatannya kepada Thomas. Apalagi ia mengetahui bahwa Thomas ternyata bukan orang baik-baik dan malah masih hidup.

Teruuusss.... enggg... sepertinya agak-agak lupa nih ceritanya. Padahal baru selesai baca kemaren 



Pokoknya yang penting gini deh. Lucy yang masa kecilnya masih bisa dibilang normal menganggap tidak ada orang yang lebih menderita daripada dirinya. Sepertinya Lucy sangat fokus pada penderitaannya sendiri sehingga tidak bisa melihat bahwa masih banyak manusia yang lebih malang daripada dirinya.
Dia ga pernah mengalami kekerasan, ga pernah  harus bekerja mati-matian agar bisa makan untuk hari ini. Nope! Yang dilakukan Lucy adalah menarik bel kalo butuh  sesuatu, pergi shopping beli baju buat pesta, menghadiri acara minum teh, pesta dansa dan seabreg agenda sosial lainnya.
 Terus kebenciannya yang terasa sangat tidak normal kepada Adrian mengisi lebih dari ¾ buku ini. Seriously??? Where is the romance?!?
Adrian, kamu bisa dapet cewek yang jauh lebih baik daripada Lucy. You’re a duke!
And the chemistry between Lucy and Adrian is absolutely ZERO.
Ini buku kedua dari 3 seri brethen guardian. Belum baca buku pertamanya dan tidak berminat untuk melanjutkan kebuku kedua.
Upsss... samar-samar ingat sesuatu yang menceritakan tentang bethren, guardian, orpheus, knight of templars.. 


Ah, this book is so forgettable.


Forbidden Love by Karen Robards

Forbidden Love

My rating: 3 of 5 stars



First of all i love stories about guardians dan their wards. Secondly, i dislike stories about infidelity
Above all, i hate stories about dishonesty
And you can find all these lines in this book.

Jadi kenapa saya kasih bintang 3 untuk buku ini??? Honestly, i don’t know. Jari saya nolak buat nekan bintang 2 atau malah bintang 1.

Berkisah dari Justin Brant, Earl of Weston, yang mengejar ward-nya Megan Kinkead yang lagi-lagi kabur dari sekolah. Biasanya yang ngurus Megan adalah sekretraris Justin, Charles. Tapi karena Justin merasa Megan sudah keterlaluan kali ini ia memutuskan untuk turun tangan langsung menangani Megan.

Megan yang kemudian ditemuinya di estatenya di Irlandia bukan lagi gadis kecil seperti yang diingatnya. Tapi gadis yang sudah cukup umur untuk menikah. Sikap Megan yang bebas, ceria dan sering menantangnya membuat Justin jatuh cinta. Dengan kepolosannya Megan juga jatuh cinta kepada Justin.

Pada awalnya Justin berusaha menolak ketertarikannya pada Megan. Ia sudah menikah, walaupun dalam 15 tahun pernikahannya 14 tahun dihabiskan hidup terpisah dengan istrinya. Tapi setelah sering mendapatkan kunjungan tengah malam dari Megan dikamarnya akhirnya Justin kebablasan juga.

Masalah muncul sehari setelahnya dimana istri Justin, Alicia, muncul di rumah tersebut. Megan syok waktu mengetahui kalau Justin ternyata sudah punya istri (padahal udah 12 tahun jadi ward Justin tapi ga tau kalo guardiannya udah merit? ^geleng-geleng kepala^). Apalagi waktu tahu kalau kedatangan Alicia adalah untuk membawanya ke London dan mencarikan jodoh untuknya.

Cinta Megan berubah menjadi benci. Ia membalasnya dengan bermain mata dengan semua laki-laki yang mengelilinginya di London. Ini menyebabkan Justin cemburu. Sampai-sampai ia menantang duel salah satunya yang dikenal sebagai rake sejati.

Kemudian Megan mendapatkan dirinya hamil. Ia tidak mungkin meminta Justin menikahinya karena Justin sudah punya istri. Dan ia juga tidak ingin anaknya lahir dengan cap bastard. Megan kemudian memutuskan menikah dengan Donald Winspear, berharap Donald yang lugu tidak mengetahui bahwa ia telah hamil sebelum menikah dengan Donald. Ia berencana setelah tujuh bulan menikah akan mengalami kecelakaan sehingga bayinya bisa dinyatakan lahir prematur.

Justin yang cemburu meminta Megan menunggunya sehingga ia bisa mengajukan cerai pada istrinya. Pada masa itu perceraian bisa didapatkan tetapi sangat sulit dan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Tentu saja Megan menolak karena memikirkan anaknya. Justin yang tidak terima kemudian menculik Megan 2 hari sebelum pernikahannya. Akhirnya Megan mengakui kalau ia hamil dan meminta Justin melepaskannya agar ia bisa menikah dengan Donald demi mendapatkan status legitimate buat anaknya.

Sampai pada bagian ini saya sudah cukup muak membaca buku ini. Perselingkuhan Justin dengan Megan sudah bikin eneg, walaupun dijelaskan kalau pernikahan Alicia-Justin ‘tamat’ hanya setahun setelah mereka menikah. Alicia menikmati statusnya sebagai Countess of Weston tapi membenci kewajibannya sebagai istri.
Padahal dibagian awal sangat semangat bacanya. Interaksi Megan yang selalu membantah dengan Justin yang berusaha menegakkan wibawanya terasa menarik. Daya tarik antara mereka terasa kuat. Belum lagi kepolosan Megan yang bertemu dengan pengalaman Justin.
Tapi yang bikin sakit hati baca ini sewaktu Megan dengan berdarah dingin memutuskan menikah dengan Donald demi memberikan status legal buat anaknya. Ia merasa bisa memanipulasi Donald sehingga tidak mengetahui kalau ia sudah hamil saat menikah dengan Donald.
He might not have been the husband she would have chosen if she had been free to choose with no restrictions, but she was not. The very bumbling innocence that so annoyed her was exactly what made him ideal for her purposes. An experienced man of the world would no doubt recognize her lack of virginity within hours of their marriage, and would undoubtedly, therefore, question the birth of a child seven months later. With Donald, she was almost certain that she need have no such qualms.
Dari cewek polos penuh semangat jadi scheming bitch!!! Arghhhhh!!!
Tapi ketidaksukaan ini sedikit terobati disaat terakhir dimana Megan akhirnya memikirkan orang lain selain dirinya. THANK YOU GOD!


1. Justin dan Megan jatuh cinta : 5 stars
2. Justin selingkuh dan Megan jadi calculating, cold blooded girl : drop to 2 stars
3. Megan akhirnya sadar kalo ga dia aja yang menderita : up to 3 stars

Bagian awal dan akhir ini yang bikin saya ga jadi ngasih bintang 2 ato 1 :)