Pages

Monday, December 19, 2011

The Girl With The Dragon Tattoo (Millenium #1) by Stieg Larsson



my rating : 5 of 5 stars


Ini buku paling kompplit yang pernah saya baca. ada intrik keluarga yang sangat minta ampun banget, pembunuhan berantai, bahkan sampai menumbangkan mafia keuangan. 

Cerita bermula dari Mikael Blomkvist, jurnalis yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena telah mempublikasikan berita palsu mengenai salah satu pebisnis Swedia, Hans-Erik Wennerstorm. Blomkvist dikenakan 3 bulan kurungan dan denda 150.000 kronor. Untuk menyelamatkan majalahnya, Millenium, Mikael dinyatakan dipecat oleh dewan direksinya.

Pada saat itulah datang tawaran dari Henrik Vanger, seorang pengusaha, untuk membuat biografi keluarganya. Tujuan utama Henrik menyewa Mikael adalah untuk memberikan sudut pandang baru bagi kasus lenyapnya keponakan Henrik, Harriet Vanger.

Selama 38 tahun Henrik terobsesi dengan lenyapnya Harriet. Ia yakin Harriet dibunuh, dan yang membunuh adalah salah satu anggota keluarganya.

Pada awalnya Mikael pesimis dengan kasus ini. Tetapi Hendrik tetap ngotot, minimal Mikael bisa menyelesaikan otobiografi keluarganya. Satu-satunya alasan Mikael menerima pekerjaan ini adalah saat Henrik menyatakan bahwa ia memiliki bukti2 yang bisa menyeret Wennerstorm ke pengadilan.

Penyelidikan Mikael kemudian membawanya kedalam konflik kelam keluarga Vanger. Kedekatan beberapa anggota keluarga dengan Nazi, kebencian terhadap Yahudi, persaingan memperebutkan kekuasaan dalam perusahaan dan kekerasan rumah tangga mewarnai hubungan antar personal dalam keluarga Vanger.

Berbekal nama dan kode dari buku harian Harriet, yang sampai saat itu tidak dapat dipecahkan oleh polisi, Mikael kemudian bekerja sama dengan Lisbeth Salanger. Lisbeth cewek anti sosial yang menyatakan dirinya sebagai hacker terbaik di Swedia dan sudah keluar masuk bangsal psikiatri sejak berusia 12 tahun.


Dari hasil analisa para psikiater Lisbeth dinyatakan introverted, socially unhibited, lacking in emphaty, ego fixated, psychopathic and asocial behaviour, difficulty in cooperating dan incapable of assimilating learning.
sejak saat itu Lisbeth diperintahkan oleh pengadilan untuk berada dibawah kendali seorang Guardian, yang mengontrol aspek sosial dan keuangan Lisbeth. tapi untungnya, Guardian pertama Lisbeth adalah pengacaranya yang menganggap Lisbeth sebagai anaknya sendiri. Lisbeth dibebaskan untu menjalani hidupnya dan memiliki akses penuh ke rekeningnya.

Hal ini berubah saat guardiannya tersebut terkena pendarahan otak. Penjagaan Lisbeth dipindahkan kepada Bjurman, seorang pengacara. ia mengambil alih keuangan lisbeth sehingga setiap menginginkan sesuatu Lisbeth harus meminta kepada Bjurman. melihat catatan medis Lisbeth, Bjurman menganggap Lisbeth sebagai korban yang bisa dilecehkannya. pada saat Lisbeth meminta uang untuk mengganti laptopnya yang rusak, Lisbeth dipaksa melakukan oral sex.

Hal ini jelas membuat Lisbeth murka. ia adalah jenis orang yang kalau disakiti satu kali pasti akan membalas 10x lipat. Lisbeth memikirkan segala cara untuk membunuh Bjurman. mulai dari bom, racun sampai penembakan. Tapi kemudian ia memutuskan untuk memvideokan perbuatan Bjurman, walaupun itu berarti ia harus membiarkan Bjurman melakukan hal itu lagi kepadanya. tapi Lisbeth salah perhitungan. Bjurman meminta Lisbeth datang kerumahnya untuk mengambil cek bulanannya. dan disana ia mengikat dan memperkosa Lisbeth selama 2 hari. setelah menyembuhkan dirinya, beberapa hari kemudian Lisbeth menyerbu Bjurman dengan bersenjatakan taser. ia kemudian mengancam akan menyebar video perbuatan Bjurman kalau tidak menuruti semua permintaan Lisbeth yaitu mengembalikan kuasanya terhadap rekeningnya, membuat laporan bulanan yang bagus tentang Lisbeth dan memulai usaha melepaskan Lisbeth dari kendali Guardian. dendan Bjurman terhadap Lisbeth inilah yang akan mendasari buku 2 nantinya.


kembali ke cerita, kode dibuku harian Lisbeth secara tidak sengaja dipecahkan oleh anak Mikael yang sedang rajin menekuni ilmu agama. Ternyata kode-kode tersebut merujuk kepada ayat-ayat tertentu pada kitab tentang hukuman dan penyucian. Hal ini kemudian membawa mereka kepada beberapa pembunuhan yang terjadi selama 1947 – 1966 yang dianggap sebagai pembunuhan acak.

Penemuan ini membuat mereka terkejut. Bagaimana bisa Harriet Vanger yang pada saat menghilang (1966) baru berumur 16 tahun bisa menemukan hubungan dari pembunuhan2 tersebut? Dan itu membawa mereka pada kecurigaan bahwa pembunuh tersebut adalah salah satu anggota keluarga Vanger..

Setelah menyelesaikan kasus Vanger ini, Mikael kemudian meminta bahan2 yang bisa menyeret Wennerstrom ke pengadilan. Ternyata bahan2 tersebut tidak cukup untuk dibawa kepengadilan. Lisbeth yang tertarik kepada Mikael kemudian membantunya dengan memberikan data hard disk komputer Wennerstorm yang telah di hack-nya.

Cerita diakhiri dengan Lisbeth, si anti sosial yang baru pertama kali jatuh cinta, melihat Mikael dengan Erika Berger (kolega dan occasional lover-nya Mikael) berjalan dengan mesra menuju apartemen Mikael.

Walaupun butuh waktu lebih lama dari biasa untuk menyelesaikan buku ini, tetapi buku ini membawa kepuasan tersendiri bagi saya. Rasanya sudah lama sekali tidak membaca thriller yang menegangkan seperti ini. Ini ga masuk novel2 romance yang mengambil latar belakang pembunuhan, politik atau lain sebagainya.

Sejak novel romance merajalela, sedikit sekali novel2 thriller yang diterbitkan dan diterjemahkan di negeri ini. Saya ga komplain soal banyaknya novel romance diterbitkan ya (bagaimanapun saya penggemar berat romance), tetapi berkurangnya jenis novel lain yang saya sayangkan. Bahkan novel2 James Patterson pun sekarang sudah jarang diterbitkan, kalaupun ada paling yang berjenis young adult...

romance dibuku ini dikiiiiiitt banget, paling cuma 3-5% dari isi buku lah. sebenarnya ga bisa dibilang romance juga sih, lebih tepat dibilang bobo bareng2. hehehehe...

upss, btw buku ini sudah diangkat dilayar lebar dan mulai ditayangkan 20 desember 2011. yaaayyyy... wajib nonton nih!






4 comments:

  1. Seru ya ternyata..
    Aku sempet mikir novel ini sci-fi lho. Tapi ga tega sama mata, bukunya tebel bgt!

    ReplyDelete
  2. hahaha... jauh banget sama sci-fi.. emang tebel sih, tapi kalo bacanya udah seru ga bakal ingat sama tebel/tipisnya buku :)

    ReplyDelete
  3. Wajib nonton banget,...
    Udah lihat Thiller movie nya Youtube,.. Kayaknya bagus...
    Harus nonton,..

    Btw, ane juga suka banget buku ini gan,... Tidur sampe jam 8, gara-gara penasaran,... :D

    ReplyDelete
  4. kalo filmnya saya mesti nunggu beberapa bulan lagi nih. Nunggu cdnya keluar... di Padang ga ada buioskop yang bisa diharapkan on time :(

    ReplyDelete