Pages

Tuesday, August 7, 2012

Skulduggery Pleasant by Derek Landy




My rating: 4 of 5 stars


Stephanie Edgley, gadis berumur 12 tahun dan merupakan putri yang sempurna bagi kedua orangtuanya, tidak menyangka bahwa kematian pamannya Gordon Edley akan membawa perubahan besar dalam hidupnya. Pertama, ia mejadi pewaris utama kekayaan pamannya yang merupakan penulis novel terkenal. Dan kedua, ia berkenalan dengan dunia baru yang membuat kehidupan lamanya menjadi terasa membosankan.

Stephanie yang memang merasa gelisah dengan kehidupan kota kecilnya yang tidak pernah terjadi apa-apa dengan penuh semangat merangkul dunia tersebut. Dunia yang penuh dengan sihir yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya olehnya.

Di dunia ini ia berkenalan dengan Skulduggery Pleasant, detektif utama dari Sanctuary yang mewadahi para penyihir dan makhluk-makhluk gaib lainnya. Dan karena Stephanie memang anak yang keras kepala, ia menolak semua usulan Skulduggery untuk tidak terlibat dengan dunia sihir dan terus mengikuti detektif tersebut. Jadilah akhirnya Skulduggery mempunyai murid dan “partner” untuk menuntaskan kasusnya.
Kasus mereka kali ini adalah menyelidiki pembobolan dirumah paman Stepanie, atau mungkin rumah Stephanie kali ya coz dia sudah mewarisinya:). Skulduggery yakin kalau pembobolan tersebut dilakukan oleh anak buah Nefarian Serpine, pengikut Mevolent.

Mevolent merupakan penyihir sesat yang ingin mengembalikan dewa-dewa yang disebut sebagai Faceless Ones ke bumi. Faceless Ones adalah dewa-dewa kejam yang dulu menguasai bumi dan kemudian diusir oleh para Ancient (para penyihir pertama) dengan menggunakan Scepter of Ancient (semacam tongkat sihir). Serpine percaya dengan bantuan tongkat ini ia bakal bisa mengembalikan Faceless Ones kembali ke bumi.

Pertama kali mendapatkan buku ini butuh 1 minggu bagi saya untuk mulai membacanya. Covernya yang sama sekali ga menarik menurut saya merupakan salah satu faktor yang menghambat saya untuk membacanya. Tapi setelah melewati cover tersebut dan sampai ke bab pertama, saya tidak bisa berhenti membaca.

Derek Landy sangat pandai bermain kata. Itu harus saya akui. Peristiwa-peristiwa yang digambarkan terjadi secara cepat tapi tidak sembarangan. Action yang tidak putus-putus dari awal sampai akhir juga ikut membuat adrenalin kita melonjak. Belum lagi “bantering” antara Stephanie dan Sulduggery yang bikin kita ngakak habis.

Dan karakter-karakter lain yang ditampilkan penulis juga memikat. Ada China Sorrows, mantan pengikut Mevolent yang memiliki aura yang membuat semua orang jatuh cinta kepadanya. Tidak pandang bulu, baik laki-laki ataupun perempuan. Ada Tanith Lows, penyihir adept yang lihai bermain pedang. Juga Ghastly Bespoke, si tukang jahit sahabat Skulduggery.

Saya suka dengan penjelasan nama penyihir dibuku ini. Mengingatkan saya akan komik chrystal dragon (yang rasanya sampai sekarang belum tamat-tamat juga). Para manusia memilik 3 nama dalam hidupnya. Yang pertama adalah nama lahir, nama rahasia yang kadang si manusia itu sendiri tidak mengetahuinya. Apabila nama ini diketahui oleh orang lain, maka orang tersebut bisa mengontrol si pemilik nama sepenuhnya.

Yang kedua adalah nama yang diberikan. Biasanya ini adalah nama yang diberikan oleh orangtua. Nama ini juga memiliki kekuatan dan kelemahan. Apabila nama ini diketahui oleh lawan, maka kita juga bisa dikontrol oleh lawan tersebut tapi kekuatannya tidak sedahsyat apabila nama lahir diketahui.

Yang ketiga adalah nama yang diambil. Apabila seseorang sudah memutuskan untuk terjun kedunia sihir, ia harus memilih nama baru bagi dirinya. Nama baru ini akan menyegel nama keduanya (nama yang diberikan orangtua) sehingga tidak bisa digunakan lagi oleh lawan2nya.

Nama yang dipilih Stephanie untuk dirinya adalah Valkyrie Cain. Setelah nama Valkyrie ini dipilih, kita akan sangat jarang menemukan/membaca nama Stephanie seterusnya. Valkyrie adalah tokoh utama di seri ini, bukan Stephanie si putri yang sempurna

Buku ini tidak saya beri 5* karena ada sifat Stephanie/Valkyrie yang tidak saya sukai. Ada terasa kesan egois dalam dirinya. Kesan egois ini lebih terasa dalam perlakuannya terhadap kehidupan Stephanie.

Agar bisa menjalani kehidupan Valkyrie, ia mengeluarkan bayangannya dari dalam cermin dan menyuruh bayangan tersebut untuk menggantikannya pergi ke sekolah dan menjalani kehidupan sehari-harinya sebagai Stephanie. Tapi di akhir hari ia memperlakukan bayangan ini seperti sebuah robot atau sosok lain yang tidak ada hubungannya dengannya. Ia iri dengan bayangannya sendiri yang lebih sering bersama dengan orangtuanya daripada dirinya sendiri. Ia takut orangtuanya akan lebih mencintai bayangannya daripada Stephanie sendiri. Dan cara ia memberi perintah kepada si bayangan seperti majikan yang kejam bikin saya mengerutkan kening. Lah, kok iri sama bayangan sendiri?

Tapi karena kehidupan Stephanie hanya mencakup 10-20% dari buku ini jadinya hal tersebut tidak terlalu mengganggu. Yah, mengganggunya saat kita nyampe dibagian itu sih. Hahaha...

Buku ini saya rekomen buat para penggemar novel-novel remaja yang penuh action. Rugi sekali untuk melewatkan seri ini. Saran saya, lewatkan covernya dan langsung saja menuju bab pertamanya. Dijamin bakal terhanyut dalam petualangan Skulduggery Pleasant dan Valkyrie Cain yang selalu berusaha menyelamatkan dunia dari kehancuran.

Nah lho... judulnya Skulduggery Pleasant kok saya malah banyak ngomong soal Valkyrie? hahahaha....

No comments:

Post a Comment