My Rating : 3 of 5 stars
Kelsey Hayes bekerja paruh waktu
selama 2 minggu di sebuah sirkus. Salah satu tugasnya adalah mengurus seekor
harimau putih yang terlihat bosan dengan kehidupan di dunia sirkus. Kelsey
merasa ada sesuatu yang membuatnya terhubungan dengan harimau ini sehingga ia berani
mengelus Ren tanpa takut kehilangan tangannya.
Seminggu setelah Kelsey bekerja
Ren dibeli oleh sebuah konservasi di India. Kelsey diminta untuk menemani agar
bisa mengurus kebutuhan Ren. Dalam perjalanannya ini Kelsey kemudian mengetahui
bahwa Ren adalah seorang pangeran yang dikutuk dan ia hanya bisa kembali ke
wujud manusia selama 24 menit dalam 24 jam. Kelsey kemudian membantu Ren
mencari cara untuk menghilangkan kutukannya.
Secara keseluruhan, alur cerita
novel ini menurut saya sangat santai. Bukan lambat, bukan cepat, tetapi santai.
Untuk sebuah novel fantasy dan
petualangan biasanya kita mengharapkan alur yang cepat dan berpindah-pindah
yang memicu keingintahuan kita dan membuat kita tidak bisa berhenti membacanya.
Untungnya saja, buku ini tetap menarik dibaca walaupun pada akhirnya butuh
waktu lebih lama untuk menyelesaikannya.
Dewi Durga & harimaunya |
Saya bisa membayangkan kota yang
padat dengan kendaraan yang berpacu cepat, kuil-kuil tempat memuja para dewa
ataupun makanan yang disajikan.
Yang kurang bisa saya bayangkan
adalah Ren yang bermata biru. Berdasarkan keterangannya sih karena Ren adalah
anak campuran dari ayahnya yang berdarah India dan ibunya yang berdarah Asia.
Apa India tidak berlokasi di Asia ya?
Ini Ren yang bermata coklat :) |
Dan satu lagi yang saya
bingungkan adalah waktu 24 menit sehari dimana Ren bisa berwujud manusia. Kadang
saya baca belum sampai 24 jam Ren sudah kembali berwujud manusia. Saya sampe
bolak-balik lagi bacanya buat mastiin belum 24 jam berlalu sejak terakhir Ren
berubah wujud. Dan pada akhirnya saya berkompromi sendiri, mungkin 24 menit ini
bisa dicicil penggunaannya dalam 24 jam itu. 5 menit membangunkan Kelsey di
pagi hari dan 10 menit nemenin Kelsey makan siang dan 9 menit lagi untuk makan malam.
Cerita masih belum selesai dibuku ini, masih ada beberapa buku lanjutan yang siap menunggu untuk saya baca. Tapi sepertinya tidak menjadi prioritas untuk saya baca dalam waktu dekat ini.
No comments:
Post a Comment