Pages

Saturday, April 19, 2014

The After Dinner Mysteries by Higashigawa Tokuya



Judul                 : The After Dinner Mysteries

Pengarang           : Higashigawa Tokuya

Penerbit                : Haru

ISBN                      : 978-602-774-229-1

Halaman             : 291

Tahun                   : 2014

Rating                 : 3,5 of 5 stars


Sinopsis

“Menyelesaikan kasus sepele seperti ini saja tidak bisa, apakah Tuan Putri sebenarnya bego?”

Kenapa ada mayat bersepatu bot di kamar yang berlantai kayu?

Kenapa ada racun dalam botol anggur yang masih tertutup rapat?

Kenapa ada mayat yang tinggi badannya bisa menyusut?


Hosho Reiko adalah putri tunggal pemilik Grup Perusahaan Hosho yang kaya raya. Gadis ini harus menyelesaikan berbagai kasus pembunuhan yang misterius itu bersama atasannya, Komandan Kazamatsuri. Sialnya, Komandan Kazamatsuri ini tidak bisa diandalkan!

Reiko yang belum lama menjadi penyelidik di Kepolisian Kunitachi akhirnya hanya bisa mengeluh pada pelayannya, Kageyama.

Namun, pelayan tampan ini justru mengejeknya habis-habisan. Tapi, mau bagaimana lagi…. Hanya Kageyama yang bisa memecahkan misteri kasus-kasus pembunuhan itu dengan analisis jitunya.

Nikmati tingkah konyol mereka dalam tujuh cerpen komedi detektif ini!



Review

Selain sebagai putri tunggal pemilik Grup Perusahaan Hosho, Hosho Reiko juga adalah seorang penyelidik di kepolisian daerah Kunitachi. Tidak ada yang tahu kalau Reiko adalah seorang pewaris kaya, kecuali beberapa orang  top dijajajaran kepolisian.

Berbanding terbalik dengan Reiko, semua orang tahu kalau Komandan Kazamatsuri adalah putra direktur Kazamatsuri Motors. Reiko kurang menyukai atasannya itu. Menurutnya Komandan Kazamatsuri itu agak...bodoh.

Rasa-rasanya hal yang sudah jelas sehingga tidak perlu diungkapkan lagi malah dengan bangga dianalisis oleh Komandan. Belum lagi kebiasaannya menyimpulkan/menyatakan sesuatu yang sebenarnya sudah terpikirkan oleh Reiko.

Tapi, yang paling membuat kesal Reiko bukanlah Komandan Kazamatsuri dengan analisa dan mobil Jaguar Silvernya, tetapi pelayannya sendiri Kageyama!

Awal mulanya Reiko hanya ingin curhat saja mengenai kasus yang sedang dihadapinya kepada Kageyama. Tapi siapa sangka ternyata dengan ringan Kageyama mencap Reiko ‘bego’ karena tidak melihat hal yang sangat jelas di kasus tersebut

Kontan tuan putri ini langsung menurunkan titah pecat untuk pelayannya yang kurang ajar itu. Tapi keingintahuan Reiko mengalahkan egonya. Akhirnya ia meminta Kageyama menjelaskan apa yang terlewat oleh Reiko dalam kasus tersebut.

Novel detektif terbitan Haru ini terdiri atas 7 cerpen yang berisi kasus-kasus pembunuhan. Beberapa kasus berhubungan dengan budaya Jepang dan hal-hal popoluer disana, seperti penggunaan kata ‘tuan putri’ dan juga mengenai secret shoes yang baru sekali ini saya dengar.

Secara keseluruhan, sensasi membaca buku ini ibarat sedang membaca komik bagi saya. Kasus-kasus yang sebenarnya cukup rumit tetapi dibuat singkat dan dibahas cukup ringan sehingga tidak membuat kita perlu berpikir keras untuk membacanya. Belum lagi cerita ketujuh yang merupakan cerita tambahan, bener-bener mengingatkan saya akan format komik Jepang.

Sebagian besar kasus diselesaikan oleh Kageyama hanya dari mendengarkan cerita penyelidikan Reiko, tanpa perlu datang mengunjungi TKP. Benar-benar hebat Kageyama ini.

Selain kasus yang ringan, yang menarik dari buku ini adalah hubungan antara Reiko dan Kageyama. Walaupun terlihat bersikap hormat, Kageyama sebenarnya memperlakukan Reiko seperti orangtua yang geli melihat kelakuan seorang kanak-kanak. Ia mempermainkan ego Reiko dengan lihai sehingga selalu lolos dengan ejekan yang diberikannya. Reiko ibarat buku yang terbuka lebar bagi Kageyama.

Ada beberapa hal yang membuat saya berpikir kalau Kageyama dan Komandan Kazamatsuri memiliki hubungan. Tetapi hingga akhir cerita hal-hal tersebut tidak dibahas lagi. Seolah-olah penulis meninggalkan jejak-jejak yang membuat pembacanya penasaran. Apakah Kageyama dan Komandan Kazamatsuri ibarat Clark Kent dan Superman? Peter Parker dan Spiderman?

Di buku ini belum dijelaskan, tetapi ketika saya cek di goodreads.com ternyata buku ini merupakan serial. Say a berharap kelanjutan buku ini diterjemahkan nantinya sehingga keingintahuan saya bisa dipuaskan :)

Kalau ada hal yang membuat saya kurang nyaman membaca buku ini adalah lembaran cover buku yang lunak. Meskipun bahan kovernya bagus, tetapi karena lunak membuat buku terpentang lebih lebar dari biasanya sehingga sedikit menyusahkan bagi saya yang bisa memegang buku hanya dengan satu tangan saja...

Dan juga kover buku yang aslinya jauh lebih gelap dari gambar kover diatas. Sehingga butuh beberapa kali melihat kover buku sehingga saya baru tersadar ternyata ada tangan yang sedang menggenggam pisau, atau ternyata Kageyama memegang topi polisi diatas kepala Reiko.  Awalnya saya berpikir Kageyama sedang melakukan gerakan sulap :)

Secara keseluruhan, siapapun yang ingin membaca buku detektif tapi ga pengen terlalu banyak mikir dan ditambah adegan-adegan kocak antara Reiko dan Kageyama, buku ini cocok untuk menjadi pilihan.

No comments:

Post a Comment