Judul : That Thing Between Eli & Gwen
Pengarang : J.J. McAvoy
Genre : Romance
Penerbit : NYLA
Tahun : 2016
ISBN/ASIN : B01B36DXHQ
Halaman : 278
Rating : 4 of 5 stars
Pengarang : J.J. McAvoy
Genre : Romance
Penerbit : NYLA
Tahun : 2016
ISBN/ASIN : B01B36DXHQ
Halaman : 278
Rating : 4 of 5 stars
Eli thinks
he’s found the perfect woman to be his wife. She’s a doctor, like he is.
She’s brilliant, like he is. And she’s wealthy, like he is.
Gwen thinks her fiancĂ© is the perfect man. He’s handsome, successful and he was her first…
But when Eli’s bride runs off with Gwen’s fiancĂ©e on his wedding day, they are left to pick up the broken pieces of each other...
Gwen thinks her fiancĂ© is the perfect man. He’s handsome, successful and he was her first…
But when Eli’s bride runs off with Gwen’s fiancĂ©e on his wedding day, they are left to pick up the broken pieces of each other...
Guinevere 'Gwen' Poe menghadiri sebuah upacara pernikahan dengan tunangannya, Sebastian. Saat sedang terpesona menatap pengantin wanita yang luar biasa cantik, Gwen tidak menyadari bahwa Sebastian tidak lagi ada disebelahnya. Tunangannya tersebut malah sedang berdiri di lorong di hadapan pengantin wanita sambil mengulurkan tangannya. Belum sempat Gwen mencerna hal tersebut, tunangannya dan si pengantin wanita sudah melarikan diri sambil berpegangan tangan. Meninggalkan Gwen dan si pengantin laki-laki menjadi pusat skandal heboh kalangan atas New York.
Eli Phillip Davenport, si pengantin laki-laki, sama sekali tidak menyangka akan terjadi tragedi seperti ini. Dengan pekerjaan mereka yang sangat sibuk sebagai dokter dan persiapan pesta pernikahan besar, kapan Hannah punya waktu menemui laki-laki lain? Hati yang terluka dan ego yang terpuruk, Eli lupa bahwa ia bukan satu-satunya korban dalam peristiwa itu.
Pindahnya Gwen ke gedung apartemen yang sama membuat Eli semakin kesal. Ia tidak mau diingatkan akan kegagalannya. Tapi sikap kasar Eli ditanggapi Gwen dengan manis. Ia tidak mau menurunkan derajatnya dengan membalas kata-kata kasar Eli.
"I’m just not going to let you drag me down to your level. From now on, I will reciprocate your rudeness with kindness.”
Pertengkaran-pertengkaran mereka kemudian berubah menjadi pertemanan antara dua orang yang sama-sama terluka. Masing-masing meragukan diri sendiri karena tidak melihat ada tanda-tanda yang salah dari hubungan mereka dengan pasangan mereka. Keduanya saling menguatkan hingga akhirnya cinta bersemi diantara Eli dan Gwen. Tetapi hubungan mereka tidak semulus yang dibayangkan karena cobaan dari masa lalu berusaha menjegal dan memisahkan mereka berdua.
That Thing Between Eli & Gwen merupakan buku ketiga karya J.J. McAvoy yang saya baca. Buku pertamanya yang saya baca, Ruthless People, meninggalkan rasa pahit di lidah saya. Sementara Sugar Baby Beautiful, yamg judulnya cheesy banget itu, membuat saya senang karena telah memberi kesempatan kedua akan karya penulis ini. Buku ini membuat saya berkesimpulan bahwa lebih baik saya hanya membaca novel pure romance karya J.J. McAvoy dan jauh-jauh dari karya suspense romancenya.
Hal pertama yang menarik perhatian saya akan buku ini adalah covernya yang manis banget. Walaupun foto cewek di cover sedikit berbeda dengan yang dijabarkan di buku. Di cover Gwen terlihat seperti gadis keturunan latin, sementara di buku digambarkan kalau ibu Gwen adalah keturunan Afrika Amerika sementara ayahnya keturunan Indian dan Inggris. Jadi dalam benak saya Gwen lebih mirip ke arah Beyonce atau Mariah Carey.
Saya suka melihat perkembangan hubungan antara Eli dan Gwen. Dari saling tidak suka, berteman dan kemudian jatuh cinta. Dari segi karakter saya lebih suka Eli daripada Gwen karena sifatnya yang tidak bertele-tele, praktis dan teguh.
Ada adegan yang sangat mirip dengan adegan Wallbanger di buku ini. Dan sejak membaca Wallbanger saya emang bertenya-tanya, itu dinding rumah di barat sono setipis itu ya? Sampe-sampe tetangga yang lagi indehoy bisa kedengaran jelas gitu?
Memang dari acara-acara dekor rumah yang sering saya tonton, biasanya dinding antar ruangan terbuat dari 2 lapis triplek tebal yang diantaranya disumpal semacam kapuk/busa (nggak tau namanya). Tapi kalau antar apartemen apa nggak diberi dinding bata gitu? Itu apartemen yang ditempati Gwen dan Eli harganya dua juta dollar lho! Masa beli apartemen mahal-mahal tapi masih bisa denger suara tetangga lagi bercinta...
Oke, lanjut. Setelah membaca tiga buku karya J.J. McAvoy, ada satu hal yang menjadi ciri khasnya. Apalagi kalau bukan typo. Emang nggak sedahsyat typo di Ruthless People, tetapi membaca tiga bukunya dan tetap menemukan hal yang sama saya jadi bertanya-tanya apa penulis nggak menggunakan jasa proofreader ya? Sedikit ataupun banyak, typo itu mengganggu ritme membaca saya.
Konflik akhir di buku ini sangat standar menurut saya dan langkah penyelesaian yang diambil Gwen mengingatkan saya akan harlequin tahun 80-90an yang tokoh ceweknya lemah dan rapuh. Rasanya kurang sesuai dengan karakter Gwen yang saya temui di halaman-halaman sebelumnya. Tapi untunglah ada Eli yang kukuh dengan pendiriannya. Jadi akhirnya bisa juga mereka bersama. (Ini novel romance lho, ending HEA udah jadi trademark-nya. Jangan bilang saya spoiler ya. Hehehe...)
"We aren’t a movie, or one of your romantic book couples. We’re real people who have to deal with real shit day in and day out. Just because you find the love of your life doesn’t mean nothing else comes up."
Jadiii... Secara keseluruhan novel ini enak dibaca (walau ada typo), jalan cerita nggak berbelit-belit, tokoh-tokohnya lovable dengan beberapa adegan yang steamy banget. Very recommended :)
Biasanya novel luar selalu ada kejutan yang bisa ditemukan. Nah baca reviewnya saya menduga nggak ada kejutan apa apa nih
ReplyDeletekeunggulan novel-novel romance memang bukan dari twist-twistnya, tapi dari kemampuan penulis mengaduk-aduk emosi pembaca. dan buku ini mampu melakukannya :)
DeleteBaca reviewmu bikin penasaran. Cari ah :)
ReplyDeleteselamat membaca, desty :)
Delete