Pages

Sunday, January 8, 2012

Carrier Of The Mark by Leigh Fallon

Carrier of the Mark (Carrier Trilogy, #1)
My rating: 2.5 of 5 stars



Tertarik membaca buku ini karena kejadian beberapa hari yang lalu dimana si penulis yang tidak menyukai bad review dari salah satu reviewer menulis email yang memaki2 si reviewer dan berusaha memanipulasi hingga review yang jelek ini berada dibagian terbawah daftar review yang biasanya dijadikan sebagai salah satu landasan bagi calon pembaca untuk memutuskan apakah akan membaca buku ini atau tidak...

Dewi Celtic, Danu, yang menguasai empat elemen yaitu Udara, Air, Api dan Tanah menciptakan Tuatha de Danann, anak-anaknya yang berwujud manusia. Masing-masing dari Tuatha de Danann memiliki satu elemen yang mereka kuasai. Danu kemudian mengajarkan cara mengontrol kekuatan ini dan pengaruhnya kepada keseimbangan alam.

Tapi karena sifat manusia yang penuh dengki dan kecemburuan, terjadi pertentangan diantara kempat anak-anak Danu ini. Masing-masing berusaha saling menghancurkan sehingga hanya satu dari Tuatha de Danann yang selamat. Yang selamat ini adalah perempuan yang kemudian dinamakan Carrier of the Mark.

Pada masa sekarang, keturunan langsung dari Tuatha de Danann ini adalah keluarga DeRiss. Rian, Adam dan Aine yang yatim piatu diasuh oleh Fionn. Masing-masing dari mereka memiliki kekuatan Api, Air dan Tanah. Ibu mereka dulunya memiliki elemen Udara, tapi karena kecelakaan yang merenggut nyawanya, kekuatan ini kemudian pindah kepada Megan, yang ternyata merupakan keturunan tidak langsung dari Tuatha de Danann.



dari awal membaca buku ini saya sudah tahu bahwa ada banyak kemiripan dengan Twilight Saga, jadi tidak ada lagi elemen kejutannya bagi saya. Banyak sekali kemiripan, baik dari sifat atau kronologis kejadian didalam buku. Yang paling mencolok adalah tipe hubungan Megan-Adam sangat sangat sangat mirip dengan Bella-Edward. Terutama adegan Edward yang hobi meluk Bella ditempat tidur...

masalahnya disini adalah, dari awal buku sampai pertengahan, mungkin sampai ¾ buku, chemistry antara Megan dan Adam tidak terasa. Gimana bisa terasa coba, dari pertama mereka saling bertatapan sampai mereka akhirnya benar2 bicara butuh waktu satu bulan (lebih dari 7 bab). Pertamakalinya mereka bicara Adam langsung bilang suka dan mereka pacaran. Rasanya tidak masuk akal. Bella dan Edward aja butuh beberapa waktu saling kenal baru jadian, walaupun mereka udah saling suka sejak awal...

Terus yang paling bikin bingung adalah masalah turun temurunnya para orang-orang terpilih ini. Butuh 4x mengulang baca bagi saya untuk mengerti uraiannya (setuju dengan salah satu reviewer yang bilang baca penjelasan ini ibarat baca uraian di textbook ato wikipedia)

Bagian ini sukses membuat pikiran saya melayang-layang sementara mata masih menari membaca kalimat2 yang terpampang!

Secara garis besar begini nih penjelasannya : Kekuatan elemen ini ternyata merupakan gen resesif dan hanya bisa diturunkan oleh para wanita yang memiliki kekuatan. Makanya para wanita ini disebut sebagai Carrier of the Mark. Sedang para pria yang memiliki kekuatan, mereka tidak bisa menurunkan kekuatannya ini. Dan keturunan mereka disebut sebagai Royal Blood. Untuk bisa menghasilkan anak yang memiliki kekuatan, pada Carrier of the Mark ini harus dinikahkan dengan pria yang memiliki gen netral, sehingga tidak mencegah munculnya sifat elemen ini pada anak-anak mereka.

Bagian ini bikin saya penasaran karena saya belajar genetika waktu kuliah dulu. Saking penasarannya saya malah mencoba-coba bikin kawin silangnya sehingga ibu yang memiliki elemen Udara bisa menghasilkan anak yang memiliki elemen Api, Air dan Udara. Hasilnya??? yep, saya pingsan saudara-saudara!


Yah, sebaiknya saya tidak terobsesi dengan bagian ini. Seperti yang dikatakan Fionn, ada magic yang terlibat. Berhubung saya ga punya magic makanya kawin silang ini tidak terpecahkan oleh saya. Hehehehe...

Btw, setelah 3/4 buku, akhirnya mulai muncul kejadian2 menarik yang lumayan bikin saya sedikit semangat membaca. Apalagi perasaan Megan dan Adam sudah mulai sampai kepada saya. Bagian klimaksnya, walaupun settingnya lagi-lagi mirip dengan ending twilight 1, tetap menarik dibaca, apalagi waktu Megan marah dan kekuatannya keluar dengan tidak terkontrol. Lumayan bagus penyampaiannya menurut saya. Bikin saya tertarik untuk membaca buku ke2nya.

Mari kita doakan saja buku kedua tidak akan menjadi twilight wannabe lagi...

7 comments:

  1. Males banget baca ini, apalagi setelah authornya memanggil salah satu reviewer dengan nama kasar.
    So ababil, hmpfh

    ReplyDelete
  2. yep, emang. tapi kadang review jelek malah bikin aku penasaran pengen baca. apalagi ditambah ada skandalnya.... :)

    ReplyDelete
  3. minta link-nya donk mbak Ira. Jadi penasaran sama amukannya hehehe (kalo nggak keberatan lho)

    ReplyDelete
  4. ga nemu lagi link-nya say...
    kemaren ini kebetulan aja bacanya karena ada temen lain yang like status si reviewer yang dimaki si fallon ini...

    ReplyDelete
  5. kalo ngebaca review-nya Rie... emang bukunya kayaknya nggak gitu bagus sih... tapi seharusnya tuh author berbesar diri kek... nggak usah tersinggung dikoreksi...

    btw.... cepet juga perjalanan Goodreads Reading Challengenya yah.... :)))))))) salut....

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete