Pages

Friday, December 18, 2015

Bourne Identity (Identitas Bourne) by Robert Ludlum



Judul         : Bourne Identity (Identitas Bourne)
Pengarang  : Robert Ludlum
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama
Tahun         : 2002
ISBN         : 0979686984
Halaman    : 511
Rating        : 4 of 5 stars


Sinopsis

Memorinya hilang. Ia hanya tahu ia diangkat dari Laut Mediterania, tubuhnya penuh lubang peluru. Ada beberapa petunjuk. Microfilm yang ditanam di balik kulit pinggulnya. Bukti bedah plastik yang mengubah wajahnya. Inisial J.B. dan serangkaian angka pada negatif film yang membawanya ke rekening bank di Swiss, harta kekayaan sebesar empat juta dolar, dan akhirnya sebuah nama: Jason Bourne.

Tapi ia diincar untuk dibunuh, terjebak dalam teka-teki membingungkan, berlari menembus lapisan-lapisan masa lalunya yang terkubur dalam dunia konspirator mematikan dipimpin oleh Carlos, pembunuh bayaran paling berbahaya di dunia. Tidak ada orang yang bisa membantu Jason Bourne, kecuali wanita yang dulu berusaha melarikan diri darinya.


Review

Di tengah laut Mediterania yang sedang bergelombang tinggi seorang laki-laki ditembak di kepala dan jatuh ke laut. Ia ditemukan oleh kapal nelayan yang membawanya ke seorang dokter pemabuk, satu-satunya dokter di pulau terpencil itu. Butuh waktu bagi sang dokter untuk menghilangkan efek alkohol sebelum ia bisa mengoperasi si pasien. Sebagai bonus, ia menemukan sebuah mikrofilm yang ditanamkan di kulit lengan si pasien, berisikan info sebuah rekening bank di Swiss.

Butuh berbulan-bulan sampai fisik si pasien kembali sehat. Tetapi tidak begitu dengan ingatannya. Trauma hebat karena luka tembakan membuat si pasien kehilangan ingatannya.

Ketika dirasa siap si pasien berangkat menuju Swiss, satu-satunya tempat yang bisa menunjukkan siapa dirinya. Sesampainya disana ia mendapati orang-orang memanggilnya Jason Bourne.

Nama yang terasa asing bagi si pasien itu sendiri.

Belum cukup waktu mencerna informasi ini, Bourne ditembaki setelah mengakses dan mentransfer isi rekening yang berisi empat juta dolar. Tubuhnya bergerak otomatis, memperlihatkan keahlian yang butuh waktu bertahun-tahun untuk menguasainya.

Ketika Bourne semakin terpojok ia akhirnya menyandera Marie St. Claire, ahli ekonomi yang bekerja untuk pemerintah Kanada. Hubungan penyandera dan sandera ini kemudian berubah ketika Bourne menyelamatkan Marie dari takdir yang menjijikkan dan mematikan.

Marie pun menjadi sandaran Bourne. Yang menemaninya saat ia lelah dan putus asa. Pendukung setia yang membantunya mencari tahu siapa Jason Bourne sebenarnya. 

Ada banyak informasi yang harus dicerna Bourne. Apa itu Delta, Medusa? Siapa Cain dan Carlos? Dan yang paling utama apa hubungannya dengan Treadstone Seventy-One?

Membaca novel Bourne Identity ini ribet. Tetapi ribet yang mengasyikkan. Intriknya banyak dan informasi diberikan sepotong demi sepotong, membuat pembaca seperti keledai yang disodori wortel di depan matanya. Rasa tergapai tapi tak pernah sampai.

Kalau ditanya generasi sekarang mungkin tidak banyak yang tahu Perang Vietnam. Mereka lebih familiar dentang Perang Irak/Afganistan. Dan walaupun perang Vietnam sudah selesai sebelum saya lahir, tapi berkat Rambo yang punya sequel sampe empat itu saya cukup familiar. Perang yang menjadi mimpi buruk bagi Amerika dan sekutunya.

Di sebuah desa di tepian sungai negara inilah Delta terlahir.

Siapa itu Delta? Seorang prajurit yang istri dan anak-anaknya tewas oleh serangan bom yang diluncurkan pesawat tak dikenal. Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman ini.

Duka membuat si prajurit menggila. Ia bergabung dengan Medusa, kumpulan prajurit bayaran yang terkenal akan kekejamannya. Di Medusa ini ia mendapatkan kode nama Delta.

Delta untuk Medusa!

Kemudian perang berakhir, Medusa tercerai dan Delta mengambang tanpa tujuan. Hingga pemerintah Amerika merekrutnya dan memberikan tujuan baru.

Cain untuk Carlos!

Ada dua plot yang diberikan buku ini, keduanya saling terkait dan juga berdiri sendiri. Yang pertama adalah Carlos the jackal dan yang kedua adalah Treadstone Seventy-One.

Carlos the jackal atau Ilich Ramirez Sanchez merupakan legenda di benua Eropa. Pembunuh bayaran yang tak pernah terlihat sehingga tak diketahui rupanya. Dengan pasukan orang tuanya Carlos membangun kerajaan sendiri, menerima pekerjaan-pekerjaan yang bisa menghancurkan dan menceraikan sebuah bangsa.

Lalu Cain datang menantang.

Si pembunuh dari Asia ini berniat melebarkan sayapnya ke Eropa. Cara apa yang paling ampuh untuk mendapatkan ketenaran selain menantang jackal di kandangnya sendiri?

Plot Treadstone Seventy-One sedikit lebih sederhana. Treadstone adalah tempat Jason Bourne bekerja. Hanya sedikit manusia dimuka bumi ini yang tahu tentang Treadstone. Tetapi sekali terkuak kematian menghampiri tempat itu. Dan Jason Bourne dituduh sebagai dalangnya. Perintah kematian Bourne diturunkan.

Tidak hanya dikejar oleh Carlos, sekarang Bourne pun mesti menghindari maut yang dikirim oleh Treadstone.

Ada simpati yang menyeruak saat membaca pencarian jati diri Jason Bourne ini. Sekelumit info yang didapatnya kadang membawa harapan, tetapi lebih sering menghancurkan. Momen di mana Bourne kehilangan keyakinan sungguh mengharukan. Tetapi ia juga seorang manusia yang fleksibel dan bila keadaan menuntut bisa menjadi sangat kejam. Membunuh atau dibunuh.  

Saya sangat menyukai Marie St. Claire. Ketakutan yang dirasakannya saat diculik Bourne terasa sangat nyata. Tetapi ia kemudian mendapati dibalik sikap kasar Bourne ada belas kasihan. Dan pandangan Marie terhadap Jason Bourne berubah seketika saat ia diselamatkan dari mimpi buruk berupa pemerkosaan dan  kematian.

Hubungan antara Bourne dan Marie ini terasa manis dan sedikit sedih. Untunglah Marie wanita yang kuat untuk menopang Bourne yang terkadang putus asa dengan keadaannya. Marie segarang induk macan yang berusaha melindungi anaknya.

Plotnya melompat-lompat dari Carlos ke Treadstone lalu balik ke Carlos lagi dan seterusnya. Untungnya lompatan ini tersusun dengan baik sehingga sampai ke tengah cerita kita bisa melihat jalinan benang penghubung keduanya.

Nah, setelah ngomong bukunya sekarang mari kita bahas filmnya. 

Seperti bukunya film Jason Bourne juga berupa trilogi. Dan seperti film-film yang diadaptasi dari buku ada perubahan cerita yang terjadi. Dalam kasus Jason Bourne ada BANYAK perubahan pada filmnya. Jadi antara buku dan filmnya seolah dua cerita yang berbeda.

Film Bourne Identity hanya mengambil satu bagian plot saja dari bukunya, yaitu bagian Treadstone. Mungkin kalau diambil kedua plot filmnya bakal lebih panjang dari film India. 

Dari plot Treadstone masih banyak tokoh dan peristiwa yang diganti dan juga penambahan tokoh yang tidak ada di buku.. Jadi kalo diperhatikan bener, kesamaan antara buku dan filmnya hanya nama tokoh (bahkan nama belakang Marie diganti!) dan plot amnesia. Belum lagi karakter Marie yang saya suka malah dibikin lembek di film ini. Huh!

Kalau dibilang kecewa, iya sih saya kecewa ama perbedaan yang begitu mencolok antara buku dan film. Dibilang puas, iya saya puas juga ama filmnya karena yang main yayang saya Matt Damon (dia bagus sekali memerankan Bourne) dan filmnya dikemas dengan action terus menerus dan cukup menegangkan. 

Jadi setelah membaca trilogi Jason Bourne dan menonton ketiga filmnya bisa disimpulkan kalau saya cukup beruntung karena menikmati enam kisah  Jason Bourne yang berbeda-beda. Hahaha...

Sepertinya review ini harus saya hentikan disini, sudah kepanjangan banget. Bentar lagi mau lanjut ngereview Bourne Supremacy yang sudah berbulan-bulan hanya berupa draft yang masih jauh dari selesai. Dan untuk diketahui saja antara buku dan filmnya Bourne Supremacy berbeda 100%!

1 comment:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete