Pages

Sunday, February 28, 2016

Once A Ferarra Wife (Kekasih Hati Ferarra) by Sarah Morgan




Judul          : Once A Ferarra Wife (Kekasih Hati Ferarra)
Seri            : Ferarra Series #1
Pengarang  : Sarah Morgan
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama
Tahun         : 2015
ISBN          : 9786020315881
Halaman     : 248
Rating        : 4 of 5 stars



Peristiwa sedih dua tahun lalu membuat Laurel Ferrara lari dari kehidupannya sebagai istri anggota keluarga terpandang Sisilia, Cristiano Ferrara. Namun saat ini di sinilah ia berada, berdiri di landasan bandara Sisilia, bersiap merasakan kesedihan itu lagi.

Namun ketika melihat Cristiano, pertahanan diri Laurel runtuh. Serbuan rasa pedih, benci, sekaligus cinta menyerbunya. Bagaimanapun, Cristiano masih suaminya yang tampan, cerdas, dan sangat mencintainya.

Hanya saja, Laurel belum sanggup melupakan peristiwa menyedihkan itu, ketika Cristiano menolak berada di sampingnya…

Tuesday, February 23, 2016

Wrath of The Bloodeye (Last Apprentice #5) by Joseph Delaney




Judul          : Wrath of The Bloodeye
Pengarang  : Joseph Delaney
Penerbit     : Greenwillow Books
Tahun         : 2009
ISBN         : 9780061344619
Halaman    : 508
Rating        : 4 of 5 stars



Thomas Ward has spent two years as the Spook's apprentice. He's faced unimaginable peril, and survived. But a new danger has emerged: an ancient water witch, Bloodeye, is roaming the County intent on destroying everything in her path. To strengthen his skills, Tom is sent to the far north to train with the demanding Bill Arkwright. Arkwright lives in a haunted mill on the edge of a treacherous marsh, and his training methods prove to be harsh and sometimes cruel. Will Tom's new bag of tricks be enough to overcome a critical mistake that leaves him confronting Bloodeye on his own?




Tom Ward tidak bisa pergi kemana-mana. Setelah bebasnya sang Fiend ke dunia Master Gregory selalu menyuruh Tom tinggal di rumah, walaupun ada panggilan pekerjaan. Selain itu Alice juga mengawasi Tom di rumah. Saking kesalnya Tom ngotot turun ke desa untuk membeli stok makan mereka. Dalam perjalanan pulang Tom diculik oleh tukang rekrut tentara kerajaan dan dibawa untuk ikut berperang. Untunglah (lagi-lagi) Tom ditolong oleh Alice.

Alice muncul tengah malam dalam sosok menakutkan, yaitu manusia berambut ular seperti Medusa. Walaupun berterimakasih, Tom juga marah karena merasa Alice menggunakan ilmu hitam. Tom juga ragu apakah itu sosok Alice yang sebenarnya? Karena sinar bulan selalu memperlihatkan sosok asli seorang penyihir.

Master Spook kemudian memutuskan agar Tom menjadi apprentice sementara Bill Awkright yang dulu adalah muridnya. Tujuanya adalah menempa fisik Tom dan mengajarinya bertarung, selain itu juga mempelajari tentang penyihir air yang banyak berada di wilayah tugas Master Awkright.

Tetapi Bill Awkright tidak seperti Master Gregory. Ia laki-laki yang getir, kasar dan kecanduan minuman keras. Selama belajar dengan Master Gregory Tom tidak pernh dipukul sama sekali, sementara Awkright dengan mudah meninjunya untuk kesalahan yang menurut Tom tidak fatal.

Walau baru beberapa hari Tom memutuskan kembali ke Chipendel. Ia tidak mau belajar kepada orang seperti Bill Awkright. Tetapi Awkright kemudian menyusul Tom, dan menyerahkan surat dari Master Gregory yang meminta Awkright menerima Tom sebagai apprentice. Isi suratnya membuat Tom sadar bahwa suka atau tidak suka ia memang harus berguru kepada Bill Awkright.


Buku kelima ini agak berbeda nuansa dengan buku-buku lainnya. Mungkin karena di buku ini kita tidak banyak bertemu dengan Master Gregory dan Alice yang saling bertentangan. Juga karena tokoh baru Bill Awkright yang jauh dari sosok spook yang ideal (seperti Master Gregory).

Tujuan utama Bill Awkright menjadi seorang Spook adalah untuk menuntun roh orang tuanya menuju cahaya dan meninggalkan dunia. Tetapi ketika hal itu gagal dilakukan ia menjadi manusia yang getir, pemarah dan kasar. Ia memiliki karakter dan cara pandang yang berbeda dengan Master Gregory. Tujuannya mengajar Tom adalah agar membuat Tom lebih tangguh dan tidak terlalu lunak. Seperti yang dulu dikatakan Alice:

“Get harder or you won’t survive! Just doing what Old Gregory says won’t be enough. You’ll die like the others!”

Selain itu sang Fiend juga tidak tinggal diam. Ia mengirim salah satu anaknya, penyihir air bernama Morwena, untuk memburu dan membunuh Tom. Dalam keadaan darurat Tom menghubungi Alice melalui cermin untuk meminta bantuan. Tindakan ini berakhir menyakitkan bagi mereka berdua.

Ada rahasia besar yang terbongkar di akhir cerita, yang membuat tokoh-tokoh muda kita ibarat Romeo dan Juliet. Bisakan gelap dan terang bersatu? 

Surat dari Mam membuat Tom bahagia, tetapi ada pertolongan yang diminta Mam. 

Apa itu? Saya baca dulu buku selanjutnya ya ;)

Blue Vino by K. Fischer





Judul            : Blue Vino
Pengarang   : K. Fischer
Penerbit      : Gramedia Pustaka Utama
Tahun          : 2013
ISBN           : 9789792280197
Halaman     : 328
Rating         : 3 of 5 stars




Mereka terdiam.
Tanpa kata, namun bukan tanpa makna.
Ketika cinta menebarkan mantranya, sebuah senyum mampu membuka seluruh bulir rasa
.

Langenlois. Wilayah perkebunan anggur di selatan Austria itu menjadi tempat Roz menyembuhkan luka hati karena dikhianati rekan kerjanya.

Di tengah deretan pohon anggur serta penduduk pedesaan yang ramah dan menyenangkan, Roz berharap bisa menata lagi kehidupan pribadinya yang terlupakan demi ambisinya berkarier.

Bjorn Baum dan Dagny Kerulaner adalah dua pria yang membuat Roz menemukan sisi lain dirinya. Tapi tak disangka oleh Roz, satu dari dua pria tersebut melakukan hal keji yang nyaris membuat Roz melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya.





Rosalia alias Roz memutuskan untuk cuti kerja selama tiga minggu setelah proyek yang dikerjakan dengan susah payah diserobot oleh sesama rekan kerjanya, Hubert. Parahnya lagi bos sudah termakan kata-kata rekannya tersebut. Tujuan ia cuti adalah untuk membalas Hubert, karena ia tahu Hubert tidak akan bisa menangani proyek itu tanpa Roz. Apalagi setelah enam tahun bekerja, baru ini pertama kali Roz mengambil cuti.

Setelah sempat berbingung-bingung ria akhirnya Roz memutuskan ikut sekretarisnya, Lisa, yang hendak pulang ke Hennerhof, penginapan sekaligus perkebunan anggur milik keluarga Lisa. Di penginapan ini Roz bertemu Bjorn, cowok charming yang memikat Roz dengan wajah tampan dan senyum manisnya. Selain itu, di batas tanah Hennerhof Roz juga bertemu Dagny, si brewokan yang membuat Roz ngeri dalam hati. 

Baru saja hendak menikmati liburannya dalam pesona Bjorn, Roz mendapati Lisa sedang stres karena Hennerhof terancam bangkrut. Dan seperti julukannya Miss Fix It, Roz turun tangan mencari cara agar Lisa dan ibunya tidak kehilangan rumah dan kebun anggur mereka.


Denting Lara merupakan buku pertama K. Fischer yang saya baca. Saya sangat menyukainya dan cukup bersemangat untuk membaca karya-karyanya yang lain. 

Blue Vino ini cukup menarik untuk diikuti. Bersetting di Austria, di salah satu daerah penghasil wine mereka yaitu Langenlois. Tepatnya di Hennerhof, sebuah perkebunan anggur yang sudah berusia ratusan tahun dengan sejarah panjang kebangsawanan keluarga Henner.

Penginapan dengan bangunan bergaya barok digambarkan dengan detail oleh penulis, lengkap dengan tangga marmer dan besi pinggiran berwarna emasnya. Detail merupakan hal yang sangat penting dalam membangun imajinasi pembaca. Biasanya saya lebih sering mengkritik sebuah buku karena detail yang minim.

Untuk buku ini bisa dibilang kita kebanjiran informasi. Dimulai dari perjalanan liburan Roz dimana ia melihat pemandangan di pinggir jalan. Penggambaran mengenai sapi-sapi di pinggir jalan itu sedikit berlebihan. Lalu ada lagi detail tangga marmer penginapan dan juga logo sebuah restoran yang muncul sekali di buku ini. Bagi saya, ini kelemahan yang saya temukan di buku ini.

Satu hal yang tidak ketinggalan, sapi. Kumnpulan sapi merumput. Kumpulan sapi duduk. Kumpulan sapi merumput dan duduk. Menariknya, selalu ada satu sapi yang berdiri, ketika kerumunan sapi lain duduk melingkar. Seperti sedang duduk rapat dan mendengarkan penjelasan dari sapi yang berdiri. atau sapi yang berdiri sekadar menampung kritik dari sapi-sapi yang lainnya, kalau rumput mereka hari itu tidak begitu enak rasanya. Corak dan warna mereka juga tidak kalah menariknya. Sapi cokelat, sapi cokelat totol putih, sapi putih berflek cokelat, sapi hitam dengan flek lebar-lebar putih, sapi putih bertotol-totol hitam dan sapi cokelat hitam putih.
Selain percintaan, buku ini juga di bumbui dengan sedikit intrik bisnis dan kehidupan di sebuah perkebunan anggur.

Ngomong-ngomong tentang settingan perkebunan anggur, saya teringat dengan filmnya Keanu Reeve, A Walk In The Cloud. Film ini merupakan salah satu film paling romantis yang pernah saya tonton. Adegan Keanu dan heroin film ini menghangatkan pohon-pohon anggur yang tiba-tiba dilanda suhu dingin sangat romantis. Belum lagi keriangan memanen anggur, yang juga terdapat di buku turut membuat saya ingin melakukannya. Sayang, tidak ada adegan ritual menginjak-injak anggur di buku ini.

Kisah cinta Roz berlangsung kilat. Dalam beberapa hari ia sudah terpikat dengan Bjorn. Tanpa mencari tahu tentang latar belakang Bjor, Roz menceburkan dirinya dalam hubungan singkat yang kemudian membuatnya merasa ditipu dan dipermalukan. Walaupun begitu hubungan Roz - Bjorn dalam waktu singkat itu digambarkan dengan cukup intens hingga tidak terlalu terasa sebagai sebuah instalove.

Menurut saya tidak ada kisah cinta segitiga disini, walau mungkin penulis meniatkan begitu. Karena setelah dengan Bjorn, Roz membal ke Dagny. In a matter of days! :(

Dan walaupun dimulai dengan awalan yang buruk antara Roz dn Dagny, Dagny ternyata sama menawannya dengan Bjorn terutama setelah brewokannya hilang. Tetapi bukti-bukti menunjukkan Dagny terlibat dalam masalah Hennerhof yang hendak dijual demi menutupi hutang mereka.

Bisakan Roz mempercayai Dagny setelah kepercayaannya dirusak Bjorn?

Silakan baca buku ini untuk mengetahuinya.


Sunday, February 21, 2016

Attack of The Fiend (Last Apprentice #4) by Joseph Delaney





Judul          : Attack of The Fiend
Pengarang  : Joseph Delaney
Penerbit      : Greenwillow Books
Tahun          : 2008
ISBN           : 9780060891275
Halaman      : 546
Rating         : 4 of 5 stars



"I see your future clearly. Your master will be dead, and you will be alone. It would be better if you had never been born."

Thomas Ward is the apprentice for the local Spook, who banishes boggarts and drives away ghosts. But now a new danger is threatening Tom's world. The witches are rising and the three most powerful clans are uniting in order to conjure an unimaginable evil.

Tom and the Spook set out to stop the witches before they unleash the demon. But when Tom finds himself on his own, he wonders if he has the courage and cunning to defeat the most powerful enemy he has ever encountered.




Kegiatan para penyihir di Pendle semakin meningkat. Master Gregory memutuskan sudah waktunya membereskan masalah tersebut, walaupun jumlah penyihir si sana sangat banyak.

Ada tiga klan penyihir yang utama di Pendle, yaitu Malkin, Deanes dan Mouldheels. Klan Malkin merupakan yang paling kejam dan Mouldheels yang paling licik dengan keahlian mereka melihat masa depan memata-matai melalu cermin.

Tom merasa resah untuk pergi ke Pendle, karena di sana banyak kerabat Alice bermukim. Alice merupakan keturunan Malkin dan Deanes. Tom takut Alice tergoda kegelapan. Sebelum mereka berangkat ke Pendle, Master Gregory menyuruh Tom kembali ke rumah untuk mengurus peti-peti yang ditinggalkan ibunya untuk Tom.

Seperti yang diketahui di buku tiga, ayah Tom meninggal dunia dan mewariskan kamar istimewa Mam untuk Tom. Dan Mam memberikan seluruh isi kamarnya untuk anak  bungsunya itu. Hal ini menyebabkan kekecewaan bagi Jack yang seharusnya menjadi pewaris semua harta keluarga. Apalagi ia takut keberadaan Tom di rumah akan mengundang kegelapan dengan kapasitasnya sebagai apprentice Spook.

Tetapi sesampai di peternakan mereka melihat peternakan tersebut dalam keadaan rusak dan kosong.  Semua peti-peti di kamar Mom hilang dan ada jejak-jejak darah di depannya.

Tom kalut, dan dengan bantuan Alice mereka menyusuri jejak yang ternyata menuju Pendle. Alice berpendapat sebaiknya mereka kembali dan memanggil Mastet Gregory, tetapi Tom takut semakin lama keluarganya di tangan para penyihir semakin terancam nyawa mereka. Alice memutuskan agar mereka berpisah jalan, Tom memanggil sang Spook dan Alice meneruskan perjalanan ke Pendle karena ia lebih mengenal daerah tersebut daripada Tom.

Di buku keempat seri Last Apprentice ini Alice Deanes memerankan peranan yang sangat penting dengan pengetahuannya tentang Pendle. Kecerdasannya kembali menyelamatkan nyawa Tom. Dibandingkan buku-buku sebelumnya, Alice terlihat lebih baik dan memberi kita harapan bahwa mungkin kelak ia bisa menjadi seorang penyihir baik.

Dan akhirnya kita juga bisa berkenalan dengan saudara Tom yang lain, yaitu kakak keduanya, James. James merupakan seorang ahli besi dan saya jauh lebih menyukai James daripada Jack. Jack mendapatkan nasib yang cukup menyedihkan di sini, mungkin sebagai hukuman karena telah memasuki kamar Mam.

Yang menjadi permasalahan utama di buku ini adalah peti-peti peninggalan Mam yang hanya bisa dibuka dengan kunci-kunci yang ada di tangan Tom. Seorang penyihir, musuh bebuyutan Mam, percaya bahwa di dalam peti tersebut tersimpan rahasia kekuatan Mam dan rahasia cara menghancurkan kegelpan yang semakin mendekat. Selain itu juga keberadaan Tom yang dipercayai mampu menghancurkan kegelapan hingga keberadaa Tom harua dilenyapkan dari sekarang sebelum ia menjadi Spook sepenuhmya.

Semakin lama plot yang diberikan penulis semakin gelap dan kompleks. Ada serbuan dari negara luar dan perang yang berlangsung. Apakah ini salah satu pertanda menangnya kegelapan?

Walaupun sudah memiliki dugaan sebelumnya, di buku inilah akhirnya Tom mendapatkan bukti siapa Mam yang sesungguhnya. Dan sebagai pembaca, fakta ini tidak cukup mengejutkan bagi saya karena saya sudah menebaknya sejak mendengarkan cerita Dad tentang pertemuan pertamanya dengan Mam. 

Hanya saja saya pengen melihat aksi dua penyihir lamia yang baru saja dibangunkan Tom. Selain melapangkan jalan Tom, di buku ini mereka belum terlalu eksis sih. Mungkin di buku-buku selanjutnya.

Selain itu Tom juga mendapatkan sebuah ramalan dari Tipp, si makhluk aneh yang diciptakan untuk menandingi kemampuan klan Mouldheels dalam hal meramal.

"I see a girl, soon to be a woman. The girl who will share your life. She will love you, she will betray you, and finally she will die for you."

Siapakah yang dimaksudkan dalam ramalan tersebut? 

Apakah Alice? Tom tidak sanggup membayangkan akan berpisah dengan Alice.

Ataukan Mab, pemimpin klan Mouldheels yang mengaku cinta kepada Tom. Dan dalam kemarahannya pada Tom, Mab memutuskan bergabung dengan dua klan Pendle lainnya untuk memanggil sang Fiend yang kemudian diutus untuk membunuh Tom. Mencintai, mengkhianati, apakah Mab kemudian  akan mati demi Tom?

Entahlah, saya yang pembaca pun juga tidak tahu walaupun memiliki beberapa dugaan. Hanya berpikir saja bahwa pada usia 14 tahun, Tom bahkan sudah berhasil menarik perhatian dua penyihir muda. Sepertinya Master Gregory-pun bakal kalah oleh Tom dalam hal percintaan. Hahaha...

Btw, ini buku kan judulnya Attack of The Fiend tapi kok nggak ada ngomong soal Fiend-nya sih?

Yah, karena Fiendnya cuma keluar terakhir dan endingnya cuma segitu doang sih :(

Tapi jangan khawatir, rasanya dalam beberapa buku ke depan  kita masih bakal bertemu dengan sosok Fiend ini, yang sekarang sudah terlepas bebas di dunia berkat para penyihir yang berpikir bisa mengontrolnya.

So, see you in the next book :)


Saturday, February 20, 2016

Night of The Soul Stealer (Last Apprentice #3) by Joseph Delaney





Judul          : Night of The Soul Stealer (Last Apprentice #3)
Pengarang   : Joseph Delaney
Penerbit      : Greenwillow Books
Tahun          : 2007
ISBN           : 9780060766245
Halaman      : 489
Rating         : 4 of 5 stars



It's going to be a long, hard, cruel winter. And there couldn't be a worse place to spend it than up on Anglezarke.

Thomas Ward is the apprentice for the local Spook, who captures witches and drives away ghosts. As the weather gets colder and the nights draw in, the Spook receives an unexpected visitor. Tom doesn't know who the stranger is or what he wants, but the Spook suddenly decides it's time to travel to his winter house, Anglezarke. Tom has heard it will be a bleak, forbidding place, and that menacing creatures are starting to stir somewhere on the moors nearby.

Can anything prepare Tom for what he finds there? What if the rumors about the evil beast called the Golgoth are true? And how much danger will Tom be in if the secrets the Spook has been trying to hide from the world are revealed?




Musim panas Tom cukup menyenangkan. Apalagi Master Gregory mengijinkan Alice tinggal bersama mereka di Chipenden.  Mungkin Sang Spook sudah pasrah karena selalu gagal memisahkan mereka. Tetapi musim dingin juga semakin mendekat. Dan seperti kebiasaannya, Master Gregory menghabiskannya di rumah musim dinginnya di Anglezarke. Dan lagi-lagi sang Spook menegaskan Alice tidak akan tinggal bersama mereka. Sang Spook telah mencarikan sebuah peternakan milik kenalannya yang bersedia menerima Alice untuk tinggal bersama mereka.

Friday, February 19, 2016

Curse Of The Bane (Last Apprentice #2) by Joseph Delaney




Judul            : Curse of The Bane (Last Apprentice #2)
Pengarang   : Joseph Delaney
Penerbit      : Greenwillow Books
Tahun          : 2006
ISBN           : 9780060766214
Halaman      : 480
Rating          : 4 of 5 stars



Now it's the dark's turn to be afraid

The Spook and his apprentice, Thomas Ward, deal with the dark. Together they rid the county of witches, ghosts, and boggarts. But now there's some unfinished business to attend to in Priestown. Deep in the catacombs of the cathedral lurks a creature the Spook has never been able to defeat; a force so evil that the whole county is in danger of being corrupted by its powers. The Bane!

As Thomas and the Spook prepare for the battle of their lives, it becomes clear that the Bane isn't their only enemy. The Quisitor has arrived, searching for those who meddle with the dark so he can imprison them--or worse.

Can Thomas defeat the Bane on his own? Is his friend Alice guilty of witchcraft? And will the Spook be able to escape the Quisitor's clutches?




Mastes Gregory memiliki dua orang saudara yang masih hidup. Seorang adalah ahli kunci dan yang seorang lagi adalah pendeta. Sudah lebih dari empat puluh tahun Master Gregory tidak berbicara dengan saudaranya yang pendeta. Bagi si pendeta Master Gregory mempraktekkan ilmu hitam yang tidak sesuai dengan ajaran agama yang dipercayainya.

Hingga suatu hari datang panggilan ke Chipenden, rumah sang Spook. Ternyata kakaknya berusaha mengusir boggart tapi malah ia sendiri yang bernasib sial. Boggart itu berhasil menangkap kaki si pendeta dan pelan-pelan meghisap darahnya.

Wednesday, February 17, 2016

Revenge of The Witch (Last Apprentice #1) by Joseph Delaney








Judul          : Revenge of The Witch (Last Apprentice #1)
Pengarang   : Joseph Delaney
Penerbit       : Harper Trophy
Tahun           : 2006
Isbn              : 9780060766207
Halaman      : 344
Rating           : 4 of 5 stars





For years, Old Gregory has been the Spook for the county, ridding the local villages of evil. Now his time is coming to an end. But who will take over for him? Twenty-nine apprentices have tried—some floundered, some fled, some failed to stay alive.

Only Thomas Ward is left. He's the last hope, the last apprentice.






Tom Ward adalah anak laki-laki ketujuh dalam keluarganya, sementara ayahnya juga adalah anak laki-laki ketujuh. Tom dan keluarganya tinggal di sebuah peternakan. Sesuai tradisi, peternakan tersebut nantinya akan diwariskan kepada anak laki-laki pertama yaitu kakak Tom yang bernama Jack.

Demi kesejahteraan hidup anak-anaknya, ayah Tom mencarikan pekerjaan untuk keenam anaknya yang lain. Ketika sampai giliran Tom, sudah tidak ada lagi bidang pekerjaan yang bisa dicarikan ayahnya kecuali menjadi murid seorang Spook.