Judul : The Naked Face (Wajah Sang Pembunuh)
Pengarang : Sidney Sheldon
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 288
Tahun : 2016 (Cetak Ulang)
ISBN : 9786020320403
Rating : 3 of 5 stars
Judd Stevens adalah seorang psikoanalis yang dihadapkan pada kasus paling gawat dalam hidupnya.
Jika dia tidak berhasil mengetahui jalan pikiran seorang pembunuh, dia akan ditangkap dengan tuduhan membunuh, atau lebih parah, dia yang akan dibunuh….
Dua orang yang paling dekat dengan dr. Stevens tewas terbunuh. Mungkinkah pembunuhnya adalah salah seorang pasiennya? Seseorang yang pikirannya kacau karena mentalnya tak kuat menahan beban hidup? Seorang penderita neurosis? Orang yang gila? Sebelum si pembunuh beraksi lagi, Judd Stevens harus bisa menanggalkan topeng wajah tak berdosa yang dikenakan sang pelaku, menelanjangi gejolak-gejolak emosinya yang paling dalam, ketakutan dan kengeriannya, gairah dan nafsunya, dan dengan demikian menampilkan…
Jika dia tidak berhasil mengetahui jalan pikiran seorang pembunuh, dia akan ditangkap dengan tuduhan membunuh, atau lebih parah, dia yang akan dibunuh….
Dua orang yang paling dekat dengan dr. Stevens tewas terbunuh. Mungkinkah pembunuhnya adalah salah seorang pasiennya? Seseorang yang pikirannya kacau karena mentalnya tak kuat menahan beban hidup? Seorang penderita neurosis? Orang yang gila? Sebelum si pembunuh beraksi lagi, Judd Stevens harus bisa menanggalkan topeng wajah tak berdosa yang dikenakan sang pelaku, menelanjangi gejolak-gejolak emosinya yang paling dalam, ketakutan dan kengeriannya, gairah dan nafsunya, dan dengan demikian menampilkan…
WAJAH SANG PEMBUNUH
dr. Judd Stevens adalah salah
seorang psikoanalis terkemuka di negaranya. Kliennya banyak dan hampir menyita
seluruh kehidupannya. Kedatangan dua orang detektif ke tempat prakteknya cukup
mengejutkan Judd. Apalagi saat mendengar alasan kedatangan kedua detektif
tersebut. Salah seorang kliennya telah ditusuk sampai mati di perempatan jalan
tidak jauh dari kantor Judd. Saat itu klien tersebut menggunakan mantel kuning
milik Judd sehingga tidak diketahui apakah sasaran kejahatan itu sebenarnya
adalah si klien atau malah Judd sendiri.
Tidak lama setelah itu Carol,
asisten pribadi Judd, di bunuh di tempat prakteknya itu, dan Judd juga menjadi
korban tabrak lari. Dokter tersebut semakin yakin bahwa ialah sebenarnya
sasaran utama dari semua pembunuhan yang terjadi.
Masalahnya adalah salah satu
detektif, McGreavy, yang menangani kasusnya tersebut memiliki masa lalu yang
tidak menyenangkan dengan Judd. Partner McGreavy dibunuh beberapa tahun yang
lalu dan Judd menyatakan bahwa si pelaku mengalami gangguan jiwa sehingga
hukumannya adalah dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
Hal ini menyebabkan McGreavy
bersikap sinis dengan pernyataan Judd bahwa ada orang yang hendak membunuhnya
dan yakin bahwa Judd-lah pelaku semua kejahatan tersebut.
Novel The Naked Face ini
merupakan novel pertama dari Sidney Sheldon. Lebih tipis dan lebih sederhana
dari novel-novel lainnya yang ia tulis tetapi tetap menarik untuk dibaca. Saya
nggak ingat kapan pertama kali membaca buku ini. Mungkin sudah lebih dari 20
tahun yang lalu. Sudah lama memang, karena buku ini sendiri diterbitkan pertama
kali pada tahun 1970 dan terbit di Indonesia pada tahun 1979.
Papa saya seorang penggemar
Sidney Sheldon, jadi koleksi novel-novelnya yang diterbitkan di Indonesia cukup
lengkap di rumah saya. Sayangnya, seiring waktu koleksi ini menghilang satu
persatu.
cover novel yang dulu saya miliki |
Sudah lama saya berniat
mengumpulkan ulang novel-novel Sidney Sheldon lagi. Terutama koleksi-koleksi
yang hilang itu. Salah satunya adalah novel ini, The Naked Face atau Wajah Sang
Pembunuh. Kesempatan ini kemudian datang saat saya memenangkan giveaway 5 Years
Blogoversary di blog Ren’s LittleCorner. Salah satu buku yang salah pilih sebagai hadiah adalah buku The Naked
Face ini.
Novel ini dicetak ulang kembali
dengan cover baru tahun 2016. Covernya jauh lebih bagus dari versi yang pernah saya miliki dulu, yaitu versi cetakan tahun 1991. Dan saya lihat-lihat buku-buku yang terbit dengan cover baru ini biasanya lebih bagus dari yang lama.
Dari segi kualitas fisik buku
saya sangat kecewa. Lembaran kertasnya begitu tipis sehingga tiap membalik
halaman pasti kebawa dua lembar. Pertama kali terjadi saya pikir saya
mendapatkan buku cacat karena halaman buku jadi loncat. Ternyata setelah saya
teliti memang lembaran kertasnya yang sangat tipis sehingga butuh usaha untuk
memisahkan per lembar kertas halamannya. Mungkin itu alasannya kenapa buku ini
juga terlihat lebih tipis dari versi buku lama yang pernah saya miliki. Bahkan saya
yakin buku ini juga lebih tipis dari novel-novel harlequin padahal memiliki
rata-rata jumlah halaman yang sama dengan novel-novel romance tersebut.
Sedangkan dari segi cerita saya
tidak kecewa, karena memang sudah pernah saya baca. Nggak ada yang berubah. Hahaha…
Alur ceritanya cukup cepat dan
cara Judd menganalisa otak dari semua kejahatan yang terjadi mengingatkan saya akan
tim BAU di serial Criminal Mind. Mungkin di saat ini metoda ini terlihat biasa
saja, tetapi saya yakin di saat buku ini ditulis hal tersebut cukup luar biasa.
Mungkin itulah sebabnya buku ini dinominasikan sebagai Best First Novel
untuk penghargaan Edgar Allan Poe Award.
Biasanya yang paling saya sukai
dari novel-novel Sidney Sheldon adalah romancenya yang cukup menggigit. Tetapi di
buku ini masih kurang terasa, mungkin karena ini baru novel pertamanya. Sebagai
sebuah karya pertama buku ini memiliki semua aspek yang membuat kita menikmati
jalan ceritanya.
Saya sangat merekomendasikan
semua karya Sidney Sheldon bagi penggemar thriller dan konspirasi :)
kak bisa buat ringkaskan temanya dalam satu kalimat.like a statement
ReplyDelete