Judul : The Creeping Shadow (Bayangan Mengendap) by
Jonathan Stroud
Seri : Lockwood & Co. #4
Pengarang : Jonathan Stroud
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2017
ISBN : 9786020351353
Halaman : 496
Rating : 5 of 5 stars
Kota dikepung arwah? Kanibal
bangkit dari kematian? Hanya ada satu tim pemburu hantu yang kaubutuhkan...
Namun Lockwood & Co. kekurangan satu agen---Lucy Carlyle sekarang jadi
operatif lepas. Dan mereka kewalahan menangani pekerjaan: tapak-tapak tangan
raksasa di jendela, bunyi pisau memotong-motong di dapur berhantu... Belum lagi
Bayangan Mengendap---ancaman raksasa yang mengintai pekarangan gereja desa,
membangkitkan para hantu dari kubur. Lockwood & Co. sangat membutuhkan
bantuan Lucy. Kalau saja mereka mampu membujuknya untuk kembali...
Buku keempat dari seri Lockwood
& Co. ini dimulai dengan kehidupan Lucy setelah berpisah dari Lockwood dkk.
Ia tetap merasa bahwa keputusannya untuk keluar dari Lockwood & Co adalah
benar, karena ia tidak ingin membahayakan jiwa teman-temannya. Dengan hanya
ditemani si Tengkorak Berbisik, Lucy bekerja sebagai agen lepas yang bakatnya
bisa disewa oleh agensi-agensi lain. Dan dengan bakat pendengarannya yang luar
biasa, bisnis Lucy berkembang dengan cukup baik. Hanya saja, terkadang ada
ketidakpuasan yang dirasakan Lucy saat bekerja dengan tim-tim dari agensi lain
itu. Bagi Lucy standar mereka jauh sekali di bawah Lockwood & Co.
Hingga suatu hari Lucy didatangi
oleh Lockwood yang meminta Lucy untuk bekerja sama dengan agensinya dalam
sebuah kasus yang diberikan oleh Penelope Fittes, pimpinan Fittes Agency.
Dengan protes keras dari si Tengkorak, Lucy akhirnya menerima pekerjaan
tersebut. Berdasarkan perkiraannya pekerjaan bisa diselesaikan dalam waktu satu
atau dua malam saja. Tetapi, seperti biasa, bekerja dengan Lockwood & Co
tidak bisa diprediksi begitu saja. Dari satu kasus sederhana malah akhirnya
melebar menjadi kasus luar biasa. Yang kemudian dilengkapi dengan diculiknya si
Tengkorak Berbisik!
Setelah dibuat penasaran dengan
akhir buku ketiga, The Hollow Boy (Pemuda Berongga), akhirnya kita bisa juga
mengetahui kehidupan Lucy setelah ‘bercerai’ dengan Lockwood & Co. Saya
jadi ikutan sedih bersama Lucy yang membaca berita-berita tentang kesuksesan
Lockwood & Co di koran. Hidup mereka berlanjut seolah Lucy tidak pernah ada
di dalamnya. Sementara setiap pekerjaan yang diambil Lucy malah mengingatkannya
betapa berarti Lockwood & Co bagi Lucy.
Dan nggak nyangka juga kalau
Lockwood & Co akan mendapatkan tambahan satu anggota tak resmi, yang di
beberapa buku sebelumnya merupakan pesaing mereka. Akhirnya kok saya jadi suka
juga sama anggota baru ini, padahal sebelumnya suka jengkel ama dia. Apalagi
hobi utamanya adalah meremehkan George. Siapa orangnya? Silakan baca sendiri…
hehehe…
Mungkin karena dari awal sudah
agak mellow, saya merasa tone buku ini sedikit lebih serius dari
pada tiga buku lainnya. Walaupun si tengkorak masih tetap membuat saya ngakak
dengan komentar dan ‘kecemburuannya’. Dan setelah mengetahui identitas si
Bayangan Mengendap dan rahasia-rahasia agensi Rotwell saya jadi mikir, apa
mungkin kita semakin dekat dengan akar Masalah yang masih belum terpecahkan
selama lima puluh tahun terakhir ini?
Apalagi dengan pernyataan
kontroversial si tengkorak di bagian akhir! Rasanya pengen menjerit, “ARRGHH…
MANA LANJUTANNYA!!!”
Terjemahan buku ini masih tetap
bagus. Lelucon-lelucon yang kadang hilang lucunya setelah diterjemahkan bisa
disampaikan dengan baik.
Hanya saja, kover buku ini
sedikit membuat saya kecewa. Memang, secara harfiah gambar kovernya sudah
sesuai dengan judulnya, Bayangan Mengendap. Kita bisa melihat tangan yang
memegang pecahan cermin untuk mengintip bayangan spirit di balik bahunya.
Gambar pada kover terjemahan ini diambil dari kasus Lucy pada halaman-halaman
pertama buku, dan sama sekali tidak ada
kena-mengena dengan The Creeping Shadow. Kover ini jauh meleset dari
Bayangan Mengendap yang saya bayangkan.
Ketika membayangkan Bayangan
Mengendap saya membayangkan sosok spirit raksasa yang membuat Lucy dan Lockwood
tercengang. Yang membuat para spirit lain bangkit dari kubur dan mengiringi
langkah si Bayangan Mengendap. Jadi bayangkan saja kekecewaan saya saat membaca
deskripsi si Bayangan Mengendap dan kemudian menatap kover bukunya. Beda… :(
Tapi, tidak apa-apa.
Kecemerlangan Jonathan Stroud dalam menjalin kisahnya mampu membuat saya
mengabaikan masalah kover ini. Apalagi ada bahagia yang terselip ketika artifak
dari Indonesia disebutkan dalam cerita, dan bahkan kemudian menyelamatkan nyawa
Lucy dan Lockwood. Yaaay…!!! :)
Buku-buku di seri ini:
1. The Screaming Staircase (Undakan Menjerit)
3. The Hollow Boy (Pemuda Berongga)
5. The Empty Grave
No comments:
Post a Comment