Apa kabar semuaaaaa...?
Di Blog Tour People Like Us ini kita
kembali ke blog saya dengan topik Ask Author. Udah pada baca belum buku ini?
Rugi lho kalo belum, buku ini bener-bener bagus dan berbeda dengan buku-buku
lokal lainnya.
Nah, sebelum masuk ke bagian
pertanyaan kepada pengarang, saya akan berikan sedikit keterangan yang saya
ambil mengenai pengarang di bagian belakang buku People Like Us.
Yosephine
Monica Valentina Simanjuntak lahir di Medan, 10 April 1997. Gemar menulis sejak
kecil, tapi hanya berani memublikasikan karyanya lewat internet. Hobinya yang
lain adalah membaca buku young adult
dan manga, mendengarkan musik, dan
tidur. Bercita-cita memiliki toko buku suatu saat nanti.
Mari kita masuk ke bagian pertanyaan
:)
A : Saya baru selesai membaca buku ini
dan terkesan dengan tokoh Amy yang begitu dewasa. Jadi pas lihat keterangan
tentang penulis, saya cukup terkejut. Beneran kamu masih 17 tahun? Hehehe...
Q : Iyaaa, saya serius baru tujuh belas
tahun bulan April lalu. Paman saya yang baca buku ini juga kaget, katanya buku
ini seperti ditulis oleh orang dewasa hehehe..
A : Sejak kapan kamu mulai menulis?
Apakah selama ini kamu memang membayangkan dirimu menjadi penulis atau adakah
cita-cita lain yang ingin dicapai?
Q : Saya mulai menulis sejak kelas 5 SD. Saya
dulu sebenarnya ingin jadi komikus, tapi apa daya tak bisa menggambar, saya
cari cara lain untuk menyalurkan ide cerita tanpa perlu menggambar—yaitu dengan
menulis. Tapi saya juga nggak mau cuma jadi penulis, saya ingin jadi insinyur
atau arsitek.
A: Saya baca di bagian kata pengantar
kamu bilang suka membaca. Genre buku apa saja yang kamu sukai?
Q : Saya paling suka young adult, adventure,
romance, drama, dan family.
A : Siapa penulis favoritmu dan siapa
yang mempengaruhi gaya menulis kamu?
Q : Penulis favorit saya Jennifer E. Smith.
Dulu saya mencoba mengikuti gaya menulis Jennifer E. Smith dan penulis luar
negeri lainnya, tapi saya pikir semakin lama gaya tulisan saya jadi tidak
terlalu mirip dengan mereka – meskipun gaya menulis saya seperti novel
terjemahan.
(Well, saya kurang setuju dengan istilah ‘seperti novel terjemahan’
karena itu tergantung bagus tidaknya terjemahan si penerjemah. Hehehe... tapi
karya Yosephine ini memang memiliki aroma novel luar, dari segi isi, bahasa dan
pemikiran, yang menurut saya merupakan kelebihan Yosephine dibandingkan dengan
penulis-penulis lokal lainnya).
A : Ide buku People Like Us ini datang
darimana? Apakah terinspirasi dari buku yang kamu baca atau peristiwa yang ada
di sekeliling kamu? Misalnya ada keluarga atau orang dekat yang pernah terkena
kanker?
Q : Idenya terinspirasi dari buku (The Fault
in Our Stars) dan juga orang yang ada di sekitar saya. Saya punya seorang teman
yang suka dengan seseorang yang juga mengidap kanker seperti Amy.
A : Disalah satu bab kamu menulis
untuk membayangkan karakter seorang tokoh, baik fisik dan kepribadiannya, bisa
dengan membayangkan idola, figur publik atau orang yang dikagumi. Nah, adakah
sosok nyata yang kamu gunakan untuk menggambarkan Ben? :)
Q : Hehehe, yang bagian ini saya malu
jawabnya, jadi ketahuan deh saya ngefans sama siapa. Saya menggambarkan Ben
seperti aktor Nicholas Hoult. Mari kita bayangkan aktor tersebut lebih kurus,
saya pikir begitulah sosok Ben yang ada di bayangan saya
(Ah, saya kirain kamu
terinspirasi dari cowok yang kamu sukai. Hehehe...)
A : Oh ya, di buku ini kamu
menggambarkan 2 keluarga (Ben dan Amy) dimana kakek-neneknya tinggal bersama
mereka. Saya cukup mengerti kenapa nenek Ben tinggal bersama keluarga Ben,
mungkin karena sudah kehilangan suami dan anaknya (Ayah Ben). Tapi kenapa di
keluarga Amy kakek dan neneknya juga tinggal bersama keluarga Amy?
Lokasi cerita ini adalah Boston,
Amerika Serikat, dimana sepanjang pengetahuan saya orang-orangnya menjunjung
tinggi kebebasan dan kemandirian. Bahkan sangat sering saya membaca buku dimana
kakek/nenek menolak tinggal dengan anak-anaknya karena mereka memiliki
kehidupan sendiri di lingkungan dan teman-teman yang sudah lama mereka kenal.
Q : Keluarga Amy tinggal di Newton, kota kecil
di dekat Boston, di perumahan yang dibangun sudah lama sekali. Di sini saya
juga ingin menunjukkan kalau Amy berada di komunitas yang kecil tapi ramai. Di
kota-kota besar di AS, tipe orangnya memang tidak terlalu mementingkan keluarga
lagi, tapi di kota kecil setahu saya ikatan keluarga masih cukup erat kok. Saya
sudah mention ini di novel. Semoga bisa membantu! :)
A : Bagaimana reaksi kamu saat tahu
jadi pemenang lomba 100 Days of Romance yang diadakan penerbit Haru?
Q : Saya senang sekali. Saking senangnya saya
sampai nangis di tengah-tengah jam pelajaran hehehe. Misi awal saya hanyalah
menyelesaikan sebuah cerita, bukan memenangkan sebuah perlombaan. Ini adalah
cerita pertama saya yang punya akhir, jadi saya pesimis bakalan menang. Saking
pesimisnya saya nggak berani mengecek timeline penerbit sampai
pengumuman. Dan ternyata saya menang, dan saya sangat bersyukur karena apa yang
saya dapat sekarang adalah lebih dari cukup.
A : Berapa lama kamu menyelesaikan
buku ini dan berapa banyak yang diedit dari naskah aslinya sebelum dicetak?
Q : Cerita ini sudah muncul di benak saya
sejak awal tahun lalu, tapi mulai berani saya kembangkan saat melihat
perlombaan yang diadakan Penerbit Haru. Saya melanjutkan cerita ini mulai akhir
Juni hingga Juli. Itu berarti menulis buku ini memakan waktu sekitar setengah
tahun.
Tidak terlalu banyak yang diedit dari
naskah asli, kebanyakan hanya sekedar beberapa adegan dan bagian yang tidak
terlalu memengaruhi jalan cerita.
A : Apa pengalaman paling berkesan
saat bekerja sama dengan Haru untuk menerbitkan buku ini?
Q : Hadiahnya, mungkin? Hehehe, nggak dong.
Yang paling berkesan adalah bimbingan dan kerja sama mereka yang sangat baik.
Saya nggak tahu kalau perjalanan menerbitkan novel itu ternyata sangat panjang,
jadi beruntung sekali Penerbit Haru selalu membimbing saya dan sangat
pengertian dalam masalah deadline – karena saat itu saya sedang sibuk
ujian kelulusan SMA.
Nah, demikianlah perkenalan kita dengan
author Yosephine Monica. Semoga semakin banyak yang mengenal Yosephine dan
karyanya. Dan saya berharap Yosephine cepat menelurkan lagi sebuah karya yang
manis seperti People Like Us :)
Oh ya, semoga di terima di Universitas dan
jurusan idaman ya Yosephine
Dan saya ulangi lagi biar ga pada lupa, selain giveaway yang diadakan
oleh masing-masing blog yang mengikuti blog tour People Like Us ini, masih ada KUIS
FINALE yang diadakan oleh Penerbit Haru lho.
Caranya gampang aja, Setiap blog
yang mengadakan Blog Tour People Like Us akan menyediakan satu huruf yang mesti
kamu simpan baik-baik. Huruf-huruf ini nantinya akan membentuk kata yang mesti
kamu susun. Pemenang untuk KUIS FINALE ini akan dipilih oleh Penerbit Haru.
Hadiah KUIS FINALE ini menarik
lho, yaitu:
1. Paket buku Haru
2. Ipad cover People Like Us dari
Emerald Green Label
3. Totte Bag dari Emerald Green
Label
Salah satu huruf bisa dilihat di
postingan saya yang ini.
Ayo disimpan huruf dibawah ini,
sebelum saya hapus pada tanggal 5 Juli 2014 :)
Masih belum mengumpulkan
huruf-huruf untuk KUIS FINALE? Silakan datangi blog-blog ini untuk melihat
huruf-huruf yang lainnya :)
Hari ini Giveaway People Like Us di blog saya resmi ditutup. Pengumuman pemenang akan saya beritahukan dalam 1-2 hari ini. Semoga beruntung yaaa :)