Judul : Holland :
One Fine Day in Leiden
Pengarang : Feba Sukmana
Penerbit : Bukune
Tahun : 2013
ISBN : 6022201160
Halaman : 300
Rating : 4 of 5 stars
Sinopsis
Sejak menjejakkan kaki di Bandara
Schiphol, Belanda, dan udara dingin menyambutnya, Kara tak lagi merasa asing.
Mungkin, karena ia pun telah lama lupa dengan hangat.
Belasan ribu kilometer dari
orang-orang tercinta, ia berharap bisa bersembunyi. Dari masa lalu, luka, dan
cinta. Nyatanya, semua itu harus ia temukan lagi dalam kotak tua yang teronggok
di sudut kamarnya. Kini, Kara tahu: Ibu yang pergi, Kara yang mencari. Tak ada
waktu untuk cinta.
Namun, kala senja membingkai
Leiden dengan jingga yang memerah, Kara masih ingat bisik manis laki-laki
bermata pirus itu, “Ik vind je leuk”—aku
suka kamu. Juga kecup hangatnya. Rasa takut mengepung Kara, takut jatuh cinta
kepada seseorang yang akhirnya akan pergi begitu saja. Dan, meninggalkan perih
yang tak tersembuhkan waktu. Seperti Ibu.
Aku tidak berada di sini untuk jatuh
cinta, ulangnya dalam hati, mengingatkan diri sendiri.
Di sudut-sudut Leiden, Den Haag,
Rotterdam, dan Amsterdam yang menyuguhkan banyak cerita, Kara mempertanyakan
masa lalu, harapan, masa depan, juga cinta. Ke manakah ia melangkah, sementara
rintik hujan merinai di kanal-kanal dan menghunjam di jantung kota-kota Negeri
Kincir Angin yang memesona?
Alles komt goed—Semua akan baik-baik saja, Kara.
Review
Hujan menyambut kedatangan Kara
di Belanda. Ia mendatangi negeri tulip ini untuk meraih gelar masternya. Leiden
adalah tujuannya.
Tapi sesampainya di Leiden
permasalahan lama juga turut mengikutinya. Ibu yang telah lama tidak dijumpai
juga berada di negeri yang sama. Siapkah Kara mencari ibu yang telah
meninggalkannya ini?
Di kota kecil ini ia tinggal serumah dengan
Linny, cewek Belanda yang terbuka dan blak-blakan, menjalin persahabatan dengan teman-teman
sekelasnya yang berasal dari berbagai negara, mengunjungi pelosok-pelosok di
Belanda dan jatuh cinta dengan pangeran hujan bermata pirus.
Cover ini buku ini sangat menarik
perhatian saya. Gambar kincir angin dan warna oranye covernya sangat
menggambarkan Belanda. Apalagi sudut-sudut buku yang dibuat melengkung membuat
buku ini terasa unik.
Holland : One Fine Day in Leiden ini merupakan salah satu seri dari
“Satu Tempat Punya Cerita”. Di buku ini kita dibawa ke berbagai kota di Belanda
seperti Leiden, Den Haag, Rotterdam dan Amsterdam. Selain itu kita juga
diperkenalkan dengan budaya Belanda dan acara-acara yang khas disana seperti
perayaan friesland niewjaarsduik
yaitu perayaan tahun baru dimana para warga Belanda merayakannya dengan
menceburkan diri ke danau atau laut.
Novel ini juga dilengkapi dengan
ilustrasi-ilustrasi tempat dan perayaan tersebut sehingga kita bisa lebih mudah
membayangkannya.
Dari segi cerita sebenarnya biasa
saja. Saya malah lebih cenderung mengatakan kalau ini bukanlah novel romance.
Karena permasalahan Kara dan ibunya jauh lebih menarik daripada perkembangan
hubungan antara Kara dan Rein, si pangeran hujan bermata pirus.
Malah dari awal membaca buku ini ,dimana
kedatangan Kara di Belanda disambut oleh hujan, kita sudah bisa merasakan
kesenduannya. Ditambah lagi dengan rumitnya hubungan antara Kara dan eyang
putrinya semakin membuat buku ini lebih cenderung ke drama keluarga daripada
percintaan.
Setengah buku ini berisi
permasalahan pribadi Kara dan setengahnya lagi adalah cerita perjalanannya
mengunjungi sudut-sudut Belanda ditemani oleh pangerannya. Dapat juga kita
katakan bahwa buku ini bisa dijadikan panduan jalan-jalan selama di Belanda.
Kedetilan deskripsi tempat ini bisa disebabkan karena penulis yang memang sedang bermukim di Belanda sehingga tempat-tempat tersebut bisa dirasakan secara nyata oleh pembacanya.
note :
1. New Author RC
2. Lucky No. 14 RC (Visit the country)