Showing posts with label terjemahan. Show all posts
Showing posts with label terjemahan. Show all posts

Sunday, January 28, 2018

Love O2O by Gu Man





Judul                     : Love O2O
Pengarang            : Gu Man
Penerbit               : Penerbit Haru
Tahun                   : 2017
ISBN                    : 9786026383136
Halaman              : 434
Rating                  : 4 of 5 stars



Semuanya dimulai dari permintaan cerai dari suami virtual Bei Wei Wei di sebuah game online dunia persilatan. Bagi cewek ini, pernikahan di game online, adalah sebuah permainan tidak nyata. Jadi, meski permintaan cerai itu mengejutkan, Wei Wei tidak ambil pusing.

Sialnya para pemain lain mengira Wei Wei dimakan api cemburu saat melihat mantan suaminya menikahi Xiao Yu Yao Yao-cewek tercantik di game online. Pasalnya, tiba-tiba karakter Wei Wei di game tersebut ‘menyerang’ pesta pernikahan mantan suaminya.

Saat Wei Wei kebingungan, Yi Xiao Nai He, pemain berlevel tinggi yang dijuluki ’dewa’ , tiba-tiba meminta Wei Wei menikahinya.

Semuanya ini hanya permainan, tapi mengapa Wei Wei merasakan sesuatu yang berbeda?



Lu Wei Wei Wei adalah player peringkat ke enam di sebuah permainan online, dan juga satu-satunya cewek yang berada di peringkat sepuluh besar. Wei Wei baru saja putus dengan suami online-ya. Dan tak lama kemudian si suami menikah lagi dengan player lainnya yang terkenal sebagai player  paling cantik di game online tersebut. Wei Wei lumayan jadi bahan gosip di dunia game online karena datang ke acara pernikahan mantan suaminya tersebut.

Gosip semakin menghangat ketika player nomor satu di server mereka, Yi Xiao Nai He, melamar Wei Wei. Nai He beralasan lamarannya tersebut adalah untuk mengikuti pertandingan pasangan yang akan diselenggarakan. Wei Wei pun setuju. Kapan lagi ia bisa berpasangan dengan pemain handal seperti Nai He?

Pada kehidupan nyatanya nama asli Lu Wei Wei Wei adalah Bei Wei Wei, seorang gadis yang sedang kuliah di jurusan Ilmu Komputer. Ia cantik dan pintar dan juga seorang gamer handal. Sebagai kembang kampus ia termasuk populer (terutama di jurusan Ilmu Komputer yang irit cewek). Wei Wei bersama ketiga teman sekamarnya, Xiao Ling, Si Si dan Er Xi, termasuk ke dalam klub pemuja Xiao Nai.

Xiao Nai adalah senior mereka di jurusan yang sama, yang terkenal akan bakat-bakatnya yang sangat banyak. Ia atlet basket dan renang, jenius di bidang komputer, pintar memainkan alat musik tradisional dan juga sangat tampan. Walaupun bersikap dingin terhadap cewek, Xiao Nai tidak hanya terkenal di kalangan cewek tetapi juga di kalangan cowok. Ia juga memiliki tiga teman sekamar yang konyol dan sudah dianggapnya sebagai saudara sendiri.

Pertemuan darat antara Wei Wei dan suaminya online-nya, Nai He, membawa kejutan tersendiri. Karena ternyata suami online-nya tersebut adalah Xiao Nai. Wei Wei girang luar biasa. Siapa kira nasibnya begitu beruntung karena Xiao Nai tidak hanya memanggil Wei Wei istri di dunia maya, tetapi juga di dunia nyata.

Semenjak itu dimulailah perjalanan hubungan Wei Wei dan Xiao Nai yang pada tampilan luarnya terlihat begitu tenang padahal sebenarnya memiliki lidah yang begitu tajam.

Wednesday, September 13, 2017

The Creeping Shadow (Bayangan Mengendap) by Jonathan Stroud




Judul                     : The Creeping Shadow (Bayangan Mengendap) by Jonathan Stroud
Seri                       : Lockwood & Co. #4
Pengarang           : Jonathan Stroud
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Tahun                  : 2017
ISBN                    : 9786020351353
Halaman              : 496
Rating                  : 5 of 5 stars
 



Kota dikepung arwah? Kanibal bangkit dari kematian? Hanya ada satu tim pemburu hantu yang kaubutuhkan... Namun Lockwood & Co. kekurangan satu agen---Lucy Carlyle sekarang jadi operatif lepas. Dan mereka kewalahan menangani pekerjaan: tapak-tapak tangan raksasa di jendela, bunyi pisau memotong-motong di dapur berhantu... Belum lagi Bayangan Mengendap---ancaman raksasa yang mengintai pekarangan gereja desa, membangkitkan para hantu dari kubur. Lockwood & Co. sangat membutuhkan bantuan Lucy. Kalau saja mereka mampu membujuknya untuk kembali...



Buku keempat dari seri Lockwood & Co. ini dimulai dengan kehidupan Lucy setelah berpisah dari Lockwood dkk. Ia tetap merasa bahwa keputusannya untuk keluar dari Lockwood & Co adalah benar, karena ia tidak ingin membahayakan jiwa teman-temannya. Dengan hanya ditemani si Tengkorak Berbisik, Lucy bekerja sebagai agen lepas yang bakatnya bisa disewa oleh agensi-agensi lain. Dan dengan bakat pendengarannya yang luar biasa, bisnis Lucy berkembang dengan cukup baik. Hanya saja, terkadang ada ketidakpuasan yang dirasakan Lucy saat bekerja dengan tim-tim dari agensi lain itu. Bagi Lucy standar mereka jauh sekali di bawah Lockwood & Co.

Hingga suatu hari Lucy didatangi oleh Lockwood yang meminta Lucy untuk bekerja sama dengan agensinya dalam sebuah kasus yang diberikan oleh Penelope Fittes, pimpinan Fittes Agency. Dengan protes keras dari si Tengkorak, Lucy akhirnya menerima pekerjaan tersebut. Berdasarkan perkiraannya pekerjaan bisa diselesaikan dalam waktu satu atau dua malam saja. Tetapi, seperti biasa, bekerja dengan Lockwood & Co tidak bisa diprediksi begitu saja. Dari satu kasus sederhana malah akhirnya melebar menjadi kasus luar biasa. Yang kemudian dilengkapi dengan diculiknya si Tengkorak Berbisik!


Setelah dibuat penasaran dengan akhir buku ketiga, The Hollow Boy (Pemuda Berongga), akhirnya kita bisa juga mengetahui kehidupan Lucy setelah ‘bercerai’ dengan Lockwood & Co. Saya jadi ikutan sedih bersama Lucy yang membaca berita-berita tentang kesuksesan Lockwood & Co di koran. Hidup mereka berlanjut seolah Lucy tidak pernah ada di dalamnya. Sementara setiap pekerjaan yang diambil Lucy malah mengingatkannya betapa berarti Lockwood & Co bagi Lucy.

Dan nggak nyangka juga kalau Lockwood & Co akan mendapatkan tambahan satu anggota tak resmi, yang di beberapa buku sebelumnya merupakan pesaing mereka. Akhirnya kok saya jadi suka juga sama anggota baru ini, padahal sebelumnya suka jengkel ama dia. Apalagi hobi utamanya adalah meremehkan George. Siapa orangnya? Silakan baca sendiri… hehehe…

Mungkin karena dari awal sudah agak mellow, saya merasa tone buku ini sedikit lebih serius dari pada tiga buku lainnya. Walaupun si tengkorak masih tetap membuat saya ngakak dengan komentar dan ‘kecemburuannya’. Dan setelah mengetahui identitas si Bayangan Mengendap dan rahasia-rahasia agensi Rotwell saya jadi mikir, apa mungkin kita semakin dekat dengan akar Masalah yang masih belum terpecahkan selama lima puluh tahun terakhir ini?

Apalagi dengan pernyataan kontroversial si tengkorak di bagian akhir! Rasanya pengen menjerit, “ARRGHH… MANA LANJUTANNYA!!!”

Terjemahan buku ini masih tetap bagus. Lelucon-lelucon yang kadang hilang lucunya setelah diterjemahkan bisa disampaikan dengan baik.

Hanya saja, kover buku ini sedikit membuat saya kecewa. Memang, secara harfiah gambar kovernya sudah sesuai dengan judulnya, Bayangan Mengendap. Kita bisa melihat tangan yang memegang pecahan cermin untuk mengintip bayangan spirit di balik bahunya. Gambar pada kover terjemahan ini diambil dari kasus Lucy pada halaman-halaman pertama buku, dan sama sekali tidak ada  kena-mengena dengan The Creeping Shadow. Kover ini jauh meleset dari Bayangan Mengendap yang saya bayangkan.

Ketika membayangkan Bayangan Mengendap saya membayangkan sosok spirit raksasa yang membuat Lucy dan Lockwood tercengang. Yang membuat para spirit lain bangkit dari kubur dan mengiringi langkah si Bayangan Mengendap. Jadi bayangkan saja kekecewaan saya saat membaca deskripsi si Bayangan Mengendap dan kemudian menatap kover bukunya. Beda… :(

Tapi, tidak apa-apa. Kecemerlangan Jonathan Stroud dalam menjalin kisahnya mampu membuat saya mengabaikan masalah kover ini. Apalagi ada bahagia yang terselip ketika artifak dari Indonesia disebutkan dalam cerita, dan bahkan kemudian menyelamatkan nyawa Lucy dan Lockwood. Yaaay…!!! :)


Buku-buku di seri ini:
1. The Screaming Staircase (Undakan Menjerit)
3. The Hollow Boy (Pemuda Berongga)
5. The Empty Grave




Thursday, December 15, 2016

The Naked Face (Wajah Sang Pembunuh) by Sidney Sheldon




Judul                     : The Naked Face (Wajah Sang Pembunuh)
Pengarang           : Sidney Sheldon
Penerbit               : PT. Gramedia Pustaka Utama
Halaman               : 288
Tahun                    : 2016 (Cetak Ulang)
ISBN                     : 9786020320403
Rating                   : 3 of 5 stars



Judd Stevens adalah seorang psikoanalis yang dihadapkan pada kasus paling gawat dalam hidupnya.

Jika dia tidak berhasil mengetahui jalan pikiran seorang pembunuh, dia akan ditangkap dengan tuduhan membunuh, atau lebih parah, dia yang akan dibunuh….

Dua orang yang paling dekat dengan dr. Stevens tewas terbunuh. Mungkinkah pembunuhnya adalah salah seorang pasiennya? Seseorang yang pikirannya kacau karena mentalnya tak kuat menahan beban hidup? Seorang penderita neurosis? Orang yang gila? Sebelum si pembunuh beraksi lagi, Judd Stevens harus bisa menanggalkan topeng wajah tak berdosa yang dikenakan sang pelaku, menelanjangi gejolak-gejolak emosinya yang paling dalam, ketakutan dan kengeriannya, gairah dan nafsunya, dan dengan demikian menampilkan…

WAJAH SANG PEMBUNUH


dr. Judd Stevens adalah salah seorang psikoanalis terkemuka di negaranya. Kliennya banyak dan hampir menyita seluruh kehidupannya. Kedatangan dua orang detektif ke tempat prakteknya cukup mengejutkan Judd. Apalagi saat mendengar alasan kedatangan kedua detektif tersebut. Salah seorang kliennya telah ditusuk sampai mati di perempatan jalan tidak jauh dari kantor Judd. Saat itu klien tersebut menggunakan mantel kuning milik Judd sehingga tidak diketahui apakah sasaran kejahatan itu sebenarnya adalah si klien atau malah Judd sendiri.

Tuesday, October 11, 2016

Siwa : Kesatria Wangsa Surya by Amish Tripathi





Judul                    : Siwa : Kesatria Wangsa Surya
Seri                      : Shiva Trilogy
Pengarang           : Amish Tripathi
Penerbit               : Javanica
Tahun                   : 2016 
ISBN                    : 9786026799159
Halaman              : 427


Kisah ini terjadi ribuan tahun silam di Lembah Sungai Indus. Orang-orang di kurun itu menyebutnya Meluha. Penduduknya berumur sangat panjang berkat ramuan misterius bernama Somras, yang dicipta dari pohon Sanjiwani dan tirta suci Saraswati. Negeri yang dihuni Wangsa Surya ini menghadapi ancaman hebat ketika sungai utama mereka mengering perlahan-lahan. Mereka pun dirundung serangan para pengacau dari timur: negeri Wangsa Chandra. Keadaan bertambah gawat ketika Wangsa Chandra tampaknya bersekutu dengan kaum Naga, bangsa yang sangat lihai berperang.

Ketika kejahatan merajalela, rakyat Meluha berharap pada sebuah ramalan kuno tentang seorang kesatria yang bakal tiba dan membebaskan mereka dari malapetaka. Dalam keputusasaan, muncul seorang pengungsi liar dari Gunung Kailasha, Tibet. Siwa namanya. Ciri-cirinya persis seperti ramalan. Apakah ia memang kesatria pembebas yang diramalkan? Dan apakah ia berhasrat menjadi juru selamat yang diharapkan? Terseret oleh arus takdirnya, oleh dharma, oleh cinta kepada kekasihnya, Siwa memimpin Wangsa Surya menerjang badai prahara.

Didasarkan pada wiracarita dan sejarah kuno, novel langka ini mengungkap kisah tersembunyi tentang kehidupan Siwa sang Mahadewa.



Siwa, pemimpin Suku Guna, memindahkan rakyatnya dari tempat kelahiran mereka di tepian Danau Suci di Gunung Kailasha ke Kerajaan Meluha yang dikuasai oleh Wangsa Surya. Hal ini disebabkan karena sukunya terus menerus diserang oleh suku-suku liar di sekitar mereka yang juga menginginkan akses ke Danau Suci. Walaupun sudah beberapa kali mengajukan tawaran untuk berdamai, tetapi selalu ditolak sehingga kehidupan Suku Guna tidak pernah benar-benar damai.

Sunday, January 10, 2016

Night Fever (Pikat Asmara) by Diana Palmer




Judul          : Night Fever (Pikat Asmara)
Pengarang  : Diana Palmer
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama
Tahun         : 2015
ISBN          : 9786020314952
Halaman     : 480
Rating        : 3 of 5 stars



 Cinta sejati atau keadilan yang membabi buta?
Hanya dia yang bisa memutuskan.

Rekan kerja, kenalan, dan para mantan kekasih mengenal Rourke Kilpatrick sebagai jaksa yang tegas dan tanpa kompromi. Ia tidak pernah meminta maaf jika terpaksa sampai menyakiti hati orang atau membengkokkan peraturan demi menuntut penjahat. Karena itulah Rourke orang pertama yang ditelepon dan dimintai saran oleh Rebecca Cullen, ketika adik gadis itu ditangkap dengan dakwaan palsu mengenai kepemilikan narkotika.

Herannya, Rourke menanggapi dan memperlihatkan simpati yang sama sekali berbeda dari reputasinya, sehingga Rebecca jatuh cinta. Sanggupkah Rebecca menembus pertahanan hati Rourke? Ataukah Rourke hanya memanfaatkan gadis itu demi menyelidiki suatu kasus? Beranikah Rebecca memercayai pria yang bisa menghancurkan keluarganya... juga hatinya?





Sudah bertahun-tahun Becky Cullan menghidupi keluarganya. Semenjak ibunya meninggal saat Becky berumur 16 tahun dan ayahnya pergi begitu saja. Hanya kadang-kadang datang meminta uang untuk berjudi atau membayar hutang. Sejak masih di bangku sekolah Becky sudah bekerja agar tersedia makanan di meja dan membiayai sekolah kedua adiknya Clay dan Mack, dan membeli obat-obatan untuk kakeknya yang menderita penyakit jantung. Selain itu ia juga bekerja di ladang agar bisa memenuhi kebutuhan mereka sekeluarga.

Sekarang Becky sudah berumur 24 tahun dan bekerja sebagai seorang asisten du sebuah biro jasa hukum. Diantara kerja kantor dan mengurus rumah Becky sama sekali tidak punya waktu luang untuk bersosialisasi, apalagi berkencan. Kadang Becky merasa lelah dengan semua tanggung jawab itu tetapi tidak mungkin ia menelantarkan keluarga yang dicintainya.

Thursday, December 31, 2015

Rising Sun (matahari Terbit) by Michael Crichton




Judul           : Rising Sun (Matahari Terbit)
Pengarang   : Michael Crichton
Penerbit      : Gramedia Pustaka Utama
Tahun          : 1994
ISBN           : 9795119427
Halaman      : 616
Rating          : 4 of 5 stars


Di lantai 45 Nakamoto Tower di pusat kota L.A. -- markas besar perusahaan konglomerat Jepang di Amerika -- sebuah upacara pembukaan sedang berlangsung dengan meriah.

Di lantai 46, di sebuah ruang rapat yang kosong, ditemukan sesosok mayat perempuan muda yang cantik.

Penyelidikan pun dimulai, dan berkembang menjadi konflik besar yang melibatkan pihak Jepang dan Amerika -- konflik yang berakar dari persaingan teknologi dan keinginan untuk saling menguasai. Bisnis adalah perang, pepatah Jepang yang menjadi kenyataan menakutkan dalam kasus pembunuhan di Nakamoto Tower.



Pada suatu malam Peter Smith mendapatkan panggilan telepon yang membawanya ke acara peresmian gedung Nakamoto. Sebagai petugas divisi Special Services Kepolisian Los Angeles ia panggil apabila ada masalah yang berhubungan dengan diplomatik, orang-orang terkenal ataupun kendala bahasa.
Telah terjadi pembunuhan di gedung Nakamoto yang baru diresmikan itu. Pihak Jepang yang memiliki gedung tersebut menolak membiarkan polisi LAPD bekerja tanpa didampingi salah seorang petugas khusus.

Bersama dengan John Connor, polisi senior yang sangat mengenal budaya Jepang, Peter berusaha mencari tahu siapa pelaku pembunuhan secepatnya. Semakin lama wakty yang diperlukan untuk menuntaskan kasus ini semakin besar tekanan yang diberikan pihak Jepang agar kasus pembunuhan ini ditutup.

Friday, December 18, 2015

Bourne Identity (Identitas Bourne) by Robert Ludlum



Judul         : Bourne Identity (Identitas Bourne)
Pengarang  : Robert Ludlum
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama
Tahun         : 2002
ISBN         : 0979686984
Halaman    : 511
Rating        : 4 of 5 stars


Sinopsis

Memorinya hilang. Ia hanya tahu ia diangkat dari Laut Mediterania, tubuhnya penuh lubang peluru. Ada beberapa petunjuk. Microfilm yang ditanam di balik kulit pinggulnya. Bukti bedah plastik yang mengubah wajahnya. Inisial J.B. dan serangkaian angka pada negatif film yang membawanya ke rekening bank di Swiss, harta kekayaan sebesar empat juta dolar, dan akhirnya sebuah nama: Jason Bourne.

Tapi ia diincar untuk dibunuh, terjebak dalam teka-teki membingungkan, berlari menembus lapisan-lapisan masa lalunya yang terkubur dalam dunia konspirator mematikan dipimpin oleh Carlos, pembunuh bayaran paling berbahaya di dunia. Tidak ada orang yang bisa membantu Jason Bourne, kecuali wanita yang dulu berusaha melarikan diri darinya.


Review

Di tengah laut Mediterania yang sedang bergelombang tinggi seorang laki-laki ditembak di kepala dan jatuh ke laut. Ia ditemukan oleh kapal nelayan yang membawanya ke seorang dokter pemabuk, satu-satunya dokter di pulau terpencil itu. Butuh waktu bagi sang dokter untuk menghilangkan efek alkohol sebelum ia bisa mengoperasi si pasien. Sebagai bonus, ia menemukan sebuah mikrofilm yang ditanamkan di kulit lengan si pasien, berisikan info sebuah rekening bank di Swiss.

Butuh berbulan-bulan sampai fisik si pasien kembali sehat. Tetapi tidak begitu dengan ingatannya. Trauma hebat karena luka tembakan membuat si pasien kehilangan ingatannya.

Ketika dirasa siap si pasien berangkat menuju Swiss, satu-satunya tempat yang bisa menunjukkan siapa dirinya. Sesampainya disana ia mendapati orang-orang memanggilnya Jason Bourne.

Nama yang terasa asing bagi si pasien itu sendiri.

Belum cukup waktu mencerna informasi ini, Bourne ditembaki setelah mengakses dan mentransfer isi rekening yang berisi empat juta dolar. Tubuhnya bergerak otomatis, memperlihatkan keahlian yang butuh waktu bertahun-tahun untuk menguasainya.

Ketika Bourne semakin terpojok ia akhirnya menyandera Marie St. Claire, ahli ekonomi yang bekerja untuk pemerintah Kanada. Hubungan penyandera dan sandera ini kemudian berubah ketika Bourne menyelamatkan Marie dari takdir yang menjijikkan dan mematikan.

Marie pun menjadi sandaran Bourne. Yang menemaninya saat ia lelah dan putus asa. Pendukung setia yang membantunya mencari tahu siapa Jason Bourne sebenarnya. 

Ada banyak informasi yang harus dicerna Bourne. Apa itu Delta, Medusa? Siapa Cain dan Carlos? Dan yang paling utama apa hubungannya dengan Treadstone Seventy-One?

Membaca novel Bourne Identity ini ribet. Tetapi ribet yang mengasyikkan. Intriknya banyak dan informasi diberikan sepotong demi sepotong, membuat pembaca seperti keledai yang disodori wortel di depan matanya. Rasa tergapai tapi tak pernah sampai.

Kalau ditanya generasi sekarang mungkin tidak banyak yang tahu Perang Vietnam. Mereka lebih familiar dentang Perang Irak/Afganistan. Dan walaupun perang Vietnam sudah selesai sebelum saya lahir, tapi berkat Rambo yang punya sequel sampe empat itu saya cukup familiar. Perang yang menjadi mimpi buruk bagi Amerika dan sekutunya.

Di sebuah desa di tepian sungai negara inilah Delta terlahir.

Siapa itu Delta? Seorang prajurit yang istri dan anak-anaknya tewas oleh serangan bom yang diluncurkan pesawat tak dikenal. Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman ini.

Duka membuat si prajurit menggila. Ia bergabung dengan Medusa, kumpulan prajurit bayaran yang terkenal akan kekejamannya. Di Medusa ini ia mendapatkan kode nama Delta.

Delta untuk Medusa!

Kemudian perang berakhir, Medusa tercerai dan Delta mengambang tanpa tujuan. Hingga pemerintah Amerika merekrutnya dan memberikan tujuan baru.

Cain untuk Carlos!

Ada dua plot yang diberikan buku ini, keduanya saling terkait dan juga berdiri sendiri. Yang pertama adalah Carlos the jackal dan yang kedua adalah Treadstone Seventy-One.

Carlos the jackal atau Ilich Ramirez Sanchez merupakan legenda di benua Eropa. Pembunuh bayaran yang tak pernah terlihat sehingga tak diketahui rupanya. Dengan pasukan orang tuanya Carlos membangun kerajaan sendiri, menerima pekerjaan-pekerjaan yang bisa menghancurkan dan menceraikan sebuah bangsa.

Lalu Cain datang menantang.

Si pembunuh dari Asia ini berniat melebarkan sayapnya ke Eropa. Cara apa yang paling ampuh untuk mendapatkan ketenaran selain menantang jackal di kandangnya sendiri?

Plot Treadstone Seventy-One sedikit lebih sederhana. Treadstone adalah tempat Jason Bourne bekerja. Hanya sedikit manusia dimuka bumi ini yang tahu tentang Treadstone. Tetapi sekali terkuak kematian menghampiri tempat itu. Dan Jason Bourne dituduh sebagai dalangnya. Perintah kematian Bourne diturunkan.

Tidak hanya dikejar oleh Carlos, sekarang Bourne pun mesti menghindari maut yang dikirim oleh Treadstone.

Ada simpati yang menyeruak saat membaca pencarian jati diri Jason Bourne ini. Sekelumit info yang didapatnya kadang membawa harapan, tetapi lebih sering menghancurkan. Momen di mana Bourne kehilangan keyakinan sungguh mengharukan. Tetapi ia juga seorang manusia yang fleksibel dan bila keadaan menuntut bisa menjadi sangat kejam. Membunuh atau dibunuh.  

Saya sangat menyukai Marie St. Claire. Ketakutan yang dirasakannya saat diculik Bourne terasa sangat nyata. Tetapi ia kemudian mendapati dibalik sikap kasar Bourne ada belas kasihan. Dan pandangan Marie terhadap Jason Bourne berubah seketika saat ia diselamatkan dari mimpi buruk berupa pemerkosaan dan  kematian.

Hubungan antara Bourne dan Marie ini terasa manis dan sedikit sedih. Untunglah Marie wanita yang kuat untuk menopang Bourne yang terkadang putus asa dengan keadaannya. Marie segarang induk macan yang berusaha melindungi anaknya.

Plotnya melompat-lompat dari Carlos ke Treadstone lalu balik ke Carlos lagi dan seterusnya. Untungnya lompatan ini tersusun dengan baik sehingga sampai ke tengah cerita kita bisa melihat jalinan benang penghubung keduanya.

Nah, setelah ngomong bukunya sekarang mari kita bahas filmnya. 

Seperti bukunya film Jason Bourne juga berupa trilogi. Dan seperti film-film yang diadaptasi dari buku ada perubahan cerita yang terjadi. Dalam kasus Jason Bourne ada BANYAK perubahan pada filmnya. Jadi antara buku dan filmnya seolah dua cerita yang berbeda.

Film Bourne Identity hanya mengambil satu bagian plot saja dari bukunya, yaitu bagian Treadstone. Mungkin kalau diambil kedua plot filmnya bakal lebih panjang dari film India. 

Dari plot Treadstone masih banyak tokoh dan peristiwa yang diganti dan juga penambahan tokoh yang tidak ada di buku.. Jadi kalo diperhatikan bener, kesamaan antara buku dan filmnya hanya nama tokoh (bahkan nama belakang Marie diganti!) dan plot amnesia. Belum lagi karakter Marie yang saya suka malah dibikin lembek di film ini. Huh!

Kalau dibilang kecewa, iya sih saya kecewa ama perbedaan yang begitu mencolok antara buku dan film. Dibilang puas, iya saya puas juga ama filmnya karena yang main yayang saya Matt Damon (dia bagus sekali memerankan Bourne) dan filmnya dikemas dengan action terus menerus dan cukup menegangkan. 

Jadi setelah membaca trilogi Jason Bourne dan menonton ketiga filmnya bisa disimpulkan kalau saya cukup beruntung karena menikmati enam kisah  Jason Bourne yang berbeda-beda. Hahaha...

Sepertinya review ini harus saya hentikan disini, sudah kepanjangan banget. Bentar lagi mau lanjut ngereview Bourne Supremacy yang sudah berbulan-bulan hanya berupa draft yang masih jauh dari selesai. Dan untuk diketahui saja antara buku dan filmnya Bourne Supremacy berbeda 100%!

Wednesday, October 28, 2015

Wyoming Tough (Meraih Cinta Mallory) by Diana Palmer



Judul           : Wyoming Tough (Meraih Cinta Mallory)
Pengarang   : Diana Palmer
Penerbit      : Gramedia Pustaka Utama
Tahun          : 2015
ISBN           : 9786020321790
Halaman      : 312
Rating         : 3,5 of 5 stars



Sinopsis :

Sebagai pemilik peternakan, Mallory Kirk tahu butuh koboi yang kuat dan pekerja keras untuk menangani tugas-tugas di lapangan. Itu sebabnya ketika Morie Brannt ingin bekerja di tempatnya, Mallory sempat sangsi. Bagaimanapun, tubuh gadis itu terlalu mungil untuk bisa bertahan dengan kondisi peternakan yang keras. Namun, tekad Morie yang tangguh seperti baja sanggup mematahkan keraguan siapa pun, Mallory sekalipun.

Ketika kasus narapidana yang kabur dari penjara menggemparkan seisi kota, Morie membuktikan keberaniannya saat dia tanpa sengaja bertemu si buronan di hutan. Gemas dengan kenekatan Morie, Mallory mendapati dirinya lama-kelamaan terpikat dengan gadis itu. Namun hasutan seseorang membuat Mallory berpikir dua kali untuk menyerahkan hati pada Morie. Akankah Mallory akhirnya bisa menghapus keraguannya dan memercayai gadis itu?


Review :
 

Friday, May 1, 2015

Menggapai Cinta (Dark Pursuit) by Charlotte Lamb





Judul                     : Menggapai Cinta (Dark Pursuit)
Pengarang           : Charlotte Lamb
Penerbit               : PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN                     : 9796553252
Tahun                   : 1999
Halaman              : 187
Rating                  : 4 of 5 stars


Sinopsis

Bagi dunia luar, Caitlin memiliki semua yang diinginkannya. Ia menikah dengan pria tampan yang kaya raya dan hidup dalam dunia yang bergelimang kemewahan. Tapi hanya ia yang tahu bahwa perkawinannya denga Monro cuma sandiwara tanpa cinta, sebab ia yakin Monro tidak mencintainya, dan sebaliknya, ia sendiri tidak mencintai suaminya.

Namun betapa ironisnya, sebab ketika Caitlin mulai menyadari bahwa ia telah jatuh cinta pada suaminya, masa lalunya yang kelam mengancam keutuhan rumah tangganya. Sanggupkan Caitlin dan Monro mempertahankan perkawinan mereka, ataukah mereka memang ditakdirkan untuk berpisah tanpa sempat menggapai cinta yang mereka pendam terhadap satu sama lain?


Review

Sewaktu menikahi Monro Ritchie beberapa tahun yang lalu, Caitlin memang tidak mencintainya. Tidak peduli selembut atau semesra apapun Monro memperlakukannya Caitlin selalu menjaga agar hatinya tetap dingin kepada suaminya tersebut.

Salah satu alasan dari sikapnya tersebut adalah karena ia tidak suka dengan cara Monro mendekatinya dulu. Setahunya Monro melihat wajahnya di majalah (Caitlin adalah seorang model sebelum menikah) dan langsung memerintahkan asistennya untuk membawa Caitlin kehadapannya. Walaupun Caitlin sama sekali tidak memberi harapan kepada lelaki itu, tetapi Monro tetap ngotot mengejarnya. Apalagi ketika ia mempertemukan Caitlin dengan anaknya Gill. Caitlin langsung jatuh cinta kepada anak tersebut yang kemudian dimanfaatkan Monro untuk keuntungannya. Ia meminta Caitlin menikah dengannya dengan harapan bisa memberikan seorang ibu kepada anaknya, Gill.

Setelah menikahpun Caitlin tetap bersikap dingin kepadanya. Awalnya Monro berusaha keras mengambil hati istrinya, tapi lama kelamaan ia sakit hati juga. Apalagi Monro menduga Caitlin masih mengingat suami pertamanya yang meninggal saat terjadi gempa bumi di Mexico. Ia pun mulai menjaga jarak dari Caitlin, hanya mendatangi Caitlin saat ia ingin melepaskan hasratnya. Itupun Monro merasa seakan sedang memaksa istrinya untuk melayaninya, yang membuat ia semakin marah kepada Caitlin.

Masalah timbul ketika Caitlin bertemu pandang dengan seorang pelayan di sebuah pesta yang langsung membuatnya pingsan. Ternyata pelayan tersebut adalah Roddy, suami yang disangkanya telah meninggal bertahun-tahun yang lalu. Tidak perlu waktu lama bagi Roddy menghubungi Caitlin dan memeras wanita tersebut. Kalau Caitlin tidak mau membayar uang tutup mulut Roddy akan melaporkan Caitlin kepada polisi karena melakukan bigamy dan dengan begitu akan mempermalukan Monro.

Bingung mencari jalan keluar Caitlin kemudian memutuskan kabur ke Spanyol. Ketika Monro menemukannya ia terpaksa menceritakan yang sebenarnya dan kedekatan mereka di tempat itu membuat Caitlin harus menganalisa kembali perasaannya. Benarkan ia tidak mencintai Monro selama ini?

Novel Menggapai Cinta ini merupakan salah satu dari beberapa harle jadul karangan Charlotte Lamb yang saya punya.

Ceritanya cukup unik karena di buku ini tokoh utama perempuannya Caitlin awalnya tidak mencintai suaminya. Dan disepanjang pernikahan merekapun Caitlin selalu memperlakukan suaminya dengan dingin.

Dari beberapa memori yang diingat Caitlin kita bisa tahu bahwa Monro mencintai istrinya. Saya paling suka saat Caitlin teringat bahwa di awal pernikahan mereka dulu Monro sering memandangi istrinya yang sedang tertidur. Dan saat Caitlin mengetahui hal itu ia meminta Monro untuk tidak melakukannya lagi. Dan sejak saat itu Monro tidak lagi pernah memandangi istrinya tersebut.

Saya dapat merasakan sakit hati Monro atas permintaan Caitlin tersebut. Dan jujur saja di buku ini saya mendukung Monro.

Tetapi saya juga dapat merasakan bahwa saat mereka pertama bertemu Caitlin memang belum siap untuk menjalin hubungan dengan siapapun. Trauma pernikahannya dengan Roddy masih jelas teringat. Dan Monro yang sangat terburu-buru untuk memiliki gadis tersebut tidak membuat keadaan menjadi lebih baik.

Satu lagi momen yang saya suka adalah saat Caitlin berhubungan intim penuh semangat dengan suaminya. Malah Monro yang syok sendiri, siapa yang mengajari istrinya yang dingin bercinta seperti itu?

Jawaban Caitlin bikin saya tertawa, perempuan juga punya insting toh. Hahahaha....

Overall ceritanya lumayan bagus walaupun masih ada beberapa karya Charlotte Lamb yang lebih bagus daripada ini :)

Untuk mengetahui daftar judul harlequin jadul saya sudah saya review kamu bisa mengklik laman “Harlequin Jadul” dibagian atas blog ini, atau bisa klik juga tautan ini :)


http://irasbooks.blogspot.com/p/blog-page_2.html