Showing posts with label Gramedia Pustaka Utama. Show all posts
Showing posts with label Gramedia Pustaka Utama. Show all posts

Wednesday, September 13, 2017

The Creeping Shadow (Bayangan Mengendap) by Jonathan Stroud




Judul                     : The Creeping Shadow (Bayangan Mengendap) by Jonathan Stroud
Seri                       : Lockwood & Co. #4
Pengarang           : Jonathan Stroud
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Tahun                  : 2017
ISBN                    : 9786020351353
Halaman              : 496
Rating                  : 5 of 5 stars
 



Kota dikepung arwah? Kanibal bangkit dari kematian? Hanya ada satu tim pemburu hantu yang kaubutuhkan... Namun Lockwood & Co. kekurangan satu agen---Lucy Carlyle sekarang jadi operatif lepas. Dan mereka kewalahan menangani pekerjaan: tapak-tapak tangan raksasa di jendela, bunyi pisau memotong-motong di dapur berhantu... Belum lagi Bayangan Mengendap---ancaman raksasa yang mengintai pekarangan gereja desa, membangkitkan para hantu dari kubur. Lockwood & Co. sangat membutuhkan bantuan Lucy. Kalau saja mereka mampu membujuknya untuk kembali...



Buku keempat dari seri Lockwood & Co. ini dimulai dengan kehidupan Lucy setelah berpisah dari Lockwood dkk. Ia tetap merasa bahwa keputusannya untuk keluar dari Lockwood & Co adalah benar, karena ia tidak ingin membahayakan jiwa teman-temannya. Dengan hanya ditemani si Tengkorak Berbisik, Lucy bekerja sebagai agen lepas yang bakatnya bisa disewa oleh agensi-agensi lain. Dan dengan bakat pendengarannya yang luar biasa, bisnis Lucy berkembang dengan cukup baik. Hanya saja, terkadang ada ketidakpuasan yang dirasakan Lucy saat bekerja dengan tim-tim dari agensi lain itu. Bagi Lucy standar mereka jauh sekali di bawah Lockwood & Co.

Hingga suatu hari Lucy didatangi oleh Lockwood yang meminta Lucy untuk bekerja sama dengan agensinya dalam sebuah kasus yang diberikan oleh Penelope Fittes, pimpinan Fittes Agency. Dengan protes keras dari si Tengkorak, Lucy akhirnya menerima pekerjaan tersebut. Berdasarkan perkiraannya pekerjaan bisa diselesaikan dalam waktu satu atau dua malam saja. Tetapi, seperti biasa, bekerja dengan Lockwood & Co tidak bisa diprediksi begitu saja. Dari satu kasus sederhana malah akhirnya melebar menjadi kasus luar biasa. Yang kemudian dilengkapi dengan diculiknya si Tengkorak Berbisik!


Setelah dibuat penasaran dengan akhir buku ketiga, The Hollow Boy (Pemuda Berongga), akhirnya kita bisa juga mengetahui kehidupan Lucy setelah ‘bercerai’ dengan Lockwood & Co. Saya jadi ikutan sedih bersama Lucy yang membaca berita-berita tentang kesuksesan Lockwood & Co di koran. Hidup mereka berlanjut seolah Lucy tidak pernah ada di dalamnya. Sementara setiap pekerjaan yang diambil Lucy malah mengingatkannya betapa berarti Lockwood & Co bagi Lucy.

Dan nggak nyangka juga kalau Lockwood & Co akan mendapatkan tambahan satu anggota tak resmi, yang di beberapa buku sebelumnya merupakan pesaing mereka. Akhirnya kok saya jadi suka juga sama anggota baru ini, padahal sebelumnya suka jengkel ama dia. Apalagi hobi utamanya adalah meremehkan George. Siapa orangnya? Silakan baca sendiri… hehehe…

Mungkin karena dari awal sudah agak mellow, saya merasa tone buku ini sedikit lebih serius dari pada tiga buku lainnya. Walaupun si tengkorak masih tetap membuat saya ngakak dengan komentar dan ‘kecemburuannya’. Dan setelah mengetahui identitas si Bayangan Mengendap dan rahasia-rahasia agensi Rotwell saya jadi mikir, apa mungkin kita semakin dekat dengan akar Masalah yang masih belum terpecahkan selama lima puluh tahun terakhir ini?

Apalagi dengan pernyataan kontroversial si tengkorak di bagian akhir! Rasanya pengen menjerit, “ARRGHH… MANA LANJUTANNYA!!!”

Terjemahan buku ini masih tetap bagus. Lelucon-lelucon yang kadang hilang lucunya setelah diterjemahkan bisa disampaikan dengan baik.

Hanya saja, kover buku ini sedikit membuat saya kecewa. Memang, secara harfiah gambar kovernya sudah sesuai dengan judulnya, Bayangan Mengendap. Kita bisa melihat tangan yang memegang pecahan cermin untuk mengintip bayangan spirit di balik bahunya. Gambar pada kover terjemahan ini diambil dari kasus Lucy pada halaman-halaman pertama buku, dan sama sekali tidak ada  kena-mengena dengan The Creeping Shadow. Kover ini jauh meleset dari Bayangan Mengendap yang saya bayangkan.

Ketika membayangkan Bayangan Mengendap saya membayangkan sosok spirit raksasa yang membuat Lucy dan Lockwood tercengang. Yang membuat para spirit lain bangkit dari kubur dan mengiringi langkah si Bayangan Mengendap. Jadi bayangkan saja kekecewaan saya saat membaca deskripsi si Bayangan Mengendap dan kemudian menatap kover bukunya. Beda… :(

Tapi, tidak apa-apa. Kecemerlangan Jonathan Stroud dalam menjalin kisahnya mampu membuat saya mengabaikan masalah kover ini. Apalagi ada bahagia yang terselip ketika artifak dari Indonesia disebutkan dalam cerita, dan bahkan kemudian menyelamatkan nyawa Lucy dan Lockwood. Yaaay…!!! :)


Buku-buku di seri ini:
1. The Screaming Staircase (Undakan Menjerit)
3. The Hollow Boy (Pemuda Berongga)
5. The Empty Grave




Sunday, January 15, 2017

Love, Interrupted by Maya Lestari GF



Judul           : Love, Interrupted
Pengarang  : Maya Lestari Gf
Penerbit      : Gramedia Pustaka Utama
ISBN           : 9786020304236
Tahun          : 2014
Halaman     : 272
Rating         : 2,5 of 5 stars


Sungguh berisiko menerima perjodohan dengan lelaki yang mengaku mencintai orang lain. Itu yang terjadi pada Aisha ketika dijodohkan dengan Axel.

Pilihan yang tersedia untuk Aisha cuma dua: pura-pura bahagia hingga ia dan Axel berpisah setahun kemudian, atau mengabaikan sama sekali seakan pernikahan tidak pernah terjadi.

Tapi, Aisha memutuskan ada pilihan ketiga: membuat Axel jatuh cinta padanya. Dia yakin hati lelaki sekeras apa pun pasti bisa ditaklukkan selama perempuan memegang kunci-kuncinya. Namun dengan adanya perempuan lain yang selama ini berada di hati Axel, mampukah Aisha meluluhkan kekerasan hati Axel dan membuat pria itu jatuh cinta padanya?



Aisha dan Axel sepakat untuk menikah dan kemudian bercerai setahun kemudian. Masing-masing memiliki alasan mereka sendiri. Alasan Axel adalah ia tidak bisa menolak permintaan ibunya untuk menikah, sementara sang ibu tidak berkenan dengan Amelie, pilihan hati Axel. Menurut pendapat Axel ia akan memperlihatkan kepada ibunya bahwa tidak ada perempuan yang  bisa membuat Axel bahagia selain Amelie, pacarnya selama enam tahun terakhir ini.

Thursday, December 15, 2016

The Naked Face (Wajah Sang Pembunuh) by Sidney Sheldon




Judul                     : The Naked Face (Wajah Sang Pembunuh)
Pengarang           : Sidney Sheldon
Penerbit               : PT. Gramedia Pustaka Utama
Halaman               : 288
Tahun                    : 2016 (Cetak Ulang)
ISBN                     : 9786020320403
Rating                   : 3 of 5 stars



Judd Stevens adalah seorang psikoanalis yang dihadapkan pada kasus paling gawat dalam hidupnya.

Jika dia tidak berhasil mengetahui jalan pikiran seorang pembunuh, dia akan ditangkap dengan tuduhan membunuh, atau lebih parah, dia yang akan dibunuh….

Dua orang yang paling dekat dengan dr. Stevens tewas terbunuh. Mungkinkah pembunuhnya adalah salah seorang pasiennya? Seseorang yang pikirannya kacau karena mentalnya tak kuat menahan beban hidup? Seorang penderita neurosis? Orang yang gila? Sebelum si pembunuh beraksi lagi, Judd Stevens harus bisa menanggalkan topeng wajah tak berdosa yang dikenakan sang pelaku, menelanjangi gejolak-gejolak emosinya yang paling dalam, ketakutan dan kengeriannya, gairah dan nafsunya, dan dengan demikian menampilkan…

WAJAH SANG PEMBUNUH


dr. Judd Stevens adalah salah seorang psikoanalis terkemuka di negaranya. Kliennya banyak dan hampir menyita seluruh kehidupannya. Kedatangan dua orang detektif ke tempat prakteknya cukup mengejutkan Judd. Apalagi saat mendengar alasan kedatangan kedua detektif tersebut. Salah seorang kliennya telah ditusuk sampai mati di perempatan jalan tidak jauh dari kantor Judd. Saat itu klien tersebut menggunakan mantel kuning milik Judd sehingga tidak diketahui apakah sasaran kejahatan itu sebenarnya adalah si klien atau malah Judd sendiri.

Sunday, February 28, 2016

Once A Ferarra Wife (Kekasih Hati Ferarra) by Sarah Morgan




Judul          : Once A Ferarra Wife (Kekasih Hati Ferarra)
Seri            : Ferarra Series #1
Pengarang  : Sarah Morgan
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama
Tahun         : 2015
ISBN          : 9786020315881
Halaman     : 248
Rating        : 4 of 5 stars



Peristiwa sedih dua tahun lalu membuat Laurel Ferrara lari dari kehidupannya sebagai istri anggota keluarga terpandang Sisilia, Cristiano Ferrara. Namun saat ini di sinilah ia berada, berdiri di landasan bandara Sisilia, bersiap merasakan kesedihan itu lagi.

Namun ketika melihat Cristiano, pertahanan diri Laurel runtuh. Serbuan rasa pedih, benci, sekaligus cinta menyerbunya. Bagaimanapun, Cristiano masih suaminya yang tampan, cerdas, dan sangat mencintainya.

Hanya saja, Laurel belum sanggup melupakan peristiwa menyedihkan itu, ketika Cristiano menolak berada di sampingnya…

Tuesday, February 23, 2016

Blue Vino by K. Fischer





Judul            : Blue Vino
Pengarang   : K. Fischer
Penerbit      : Gramedia Pustaka Utama
Tahun          : 2013
ISBN           : 9789792280197
Halaman     : 328
Rating         : 3 of 5 stars




Mereka terdiam.
Tanpa kata, namun bukan tanpa makna.
Ketika cinta menebarkan mantranya, sebuah senyum mampu membuka seluruh bulir rasa
.

Langenlois. Wilayah perkebunan anggur di selatan Austria itu menjadi tempat Roz menyembuhkan luka hati karena dikhianati rekan kerjanya.

Di tengah deretan pohon anggur serta penduduk pedesaan yang ramah dan menyenangkan, Roz berharap bisa menata lagi kehidupan pribadinya yang terlupakan demi ambisinya berkarier.

Bjorn Baum dan Dagny Kerulaner adalah dua pria yang membuat Roz menemukan sisi lain dirinya. Tapi tak disangka oleh Roz, satu dari dua pria tersebut melakukan hal keji yang nyaris membuat Roz melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya.





Rosalia alias Roz memutuskan untuk cuti kerja selama tiga minggu setelah proyek yang dikerjakan dengan susah payah diserobot oleh sesama rekan kerjanya, Hubert. Parahnya lagi bos sudah termakan kata-kata rekannya tersebut. Tujuan ia cuti adalah untuk membalas Hubert, karena ia tahu Hubert tidak akan bisa menangani proyek itu tanpa Roz. Apalagi setelah enam tahun bekerja, baru ini pertama kali Roz mengambil cuti.

Setelah sempat berbingung-bingung ria akhirnya Roz memutuskan ikut sekretarisnya, Lisa, yang hendak pulang ke Hennerhof, penginapan sekaligus perkebunan anggur milik keluarga Lisa. Di penginapan ini Roz bertemu Bjorn, cowok charming yang memikat Roz dengan wajah tampan dan senyum manisnya. Selain itu, di batas tanah Hennerhof Roz juga bertemu Dagny, si brewokan yang membuat Roz ngeri dalam hati. 

Baru saja hendak menikmati liburannya dalam pesona Bjorn, Roz mendapati Lisa sedang stres karena Hennerhof terancam bangkrut. Dan seperti julukannya Miss Fix It, Roz turun tangan mencari cara agar Lisa dan ibunya tidak kehilangan rumah dan kebun anggur mereka.


Denting Lara merupakan buku pertama K. Fischer yang saya baca. Saya sangat menyukainya dan cukup bersemangat untuk membaca karya-karyanya yang lain. 

Blue Vino ini cukup menarik untuk diikuti. Bersetting di Austria, di salah satu daerah penghasil wine mereka yaitu Langenlois. Tepatnya di Hennerhof, sebuah perkebunan anggur yang sudah berusia ratusan tahun dengan sejarah panjang kebangsawanan keluarga Henner.

Penginapan dengan bangunan bergaya barok digambarkan dengan detail oleh penulis, lengkap dengan tangga marmer dan besi pinggiran berwarna emasnya. Detail merupakan hal yang sangat penting dalam membangun imajinasi pembaca. Biasanya saya lebih sering mengkritik sebuah buku karena detail yang minim.

Untuk buku ini bisa dibilang kita kebanjiran informasi. Dimulai dari perjalanan liburan Roz dimana ia melihat pemandangan di pinggir jalan. Penggambaran mengenai sapi-sapi di pinggir jalan itu sedikit berlebihan. Lalu ada lagi detail tangga marmer penginapan dan juga logo sebuah restoran yang muncul sekali di buku ini. Bagi saya, ini kelemahan yang saya temukan di buku ini.

Satu hal yang tidak ketinggalan, sapi. Kumnpulan sapi merumput. Kumpulan sapi duduk. Kumpulan sapi merumput dan duduk. Menariknya, selalu ada satu sapi yang berdiri, ketika kerumunan sapi lain duduk melingkar. Seperti sedang duduk rapat dan mendengarkan penjelasan dari sapi yang berdiri. atau sapi yang berdiri sekadar menampung kritik dari sapi-sapi yang lainnya, kalau rumput mereka hari itu tidak begitu enak rasanya. Corak dan warna mereka juga tidak kalah menariknya. Sapi cokelat, sapi cokelat totol putih, sapi putih berflek cokelat, sapi hitam dengan flek lebar-lebar putih, sapi putih bertotol-totol hitam dan sapi cokelat hitam putih.
Selain percintaan, buku ini juga di bumbui dengan sedikit intrik bisnis dan kehidupan di sebuah perkebunan anggur.

Ngomong-ngomong tentang settingan perkebunan anggur, saya teringat dengan filmnya Keanu Reeve, A Walk In The Cloud. Film ini merupakan salah satu film paling romantis yang pernah saya tonton. Adegan Keanu dan heroin film ini menghangatkan pohon-pohon anggur yang tiba-tiba dilanda suhu dingin sangat romantis. Belum lagi keriangan memanen anggur, yang juga terdapat di buku turut membuat saya ingin melakukannya. Sayang, tidak ada adegan ritual menginjak-injak anggur di buku ini.

Kisah cinta Roz berlangsung kilat. Dalam beberapa hari ia sudah terpikat dengan Bjorn. Tanpa mencari tahu tentang latar belakang Bjor, Roz menceburkan dirinya dalam hubungan singkat yang kemudian membuatnya merasa ditipu dan dipermalukan. Walaupun begitu hubungan Roz - Bjorn dalam waktu singkat itu digambarkan dengan cukup intens hingga tidak terlalu terasa sebagai sebuah instalove.

Menurut saya tidak ada kisah cinta segitiga disini, walau mungkin penulis meniatkan begitu. Karena setelah dengan Bjorn, Roz membal ke Dagny. In a matter of days! :(

Dan walaupun dimulai dengan awalan yang buruk antara Roz dn Dagny, Dagny ternyata sama menawannya dengan Bjorn terutama setelah brewokannya hilang. Tetapi bukti-bukti menunjukkan Dagny terlibat dalam masalah Hennerhof yang hendak dijual demi menutupi hutang mereka.

Bisakan Roz mempercayai Dagny setelah kepercayaannya dirusak Bjorn?

Silakan baca buku ini untuk mengetahuinya.


Monday, January 11, 2016

Friends Don't Kiss by Syafrina Siregar



Judul          : Friends Don't Kiss
Pengarang : Syafrina Siregar
Penerbit    : Gramedia Pustaka Utama
Tahun        : 2014
ISBN         : 9786020310787
Halaman   : 208
Rating       : 2 of 5 stars




Bagi Mia Ramsy, menyusui adalah salah satu ekspresi cinta terbesar seorang ibu bagi anaknya. Tapi bagi Ryan Subagyo, setiap mendengar kata “menyusui”, yang muncul di benaknya hanyalah bayangan payudara wanita.

Namun, kegigihan Mia memperjuangkan hak setiap bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif lewat Indonesian Breastfeeding Mothers—organisasi nirlaba tempat gadis itu mengabdi—justru semakin membuat Ryan jatuh cinta padanya.

Ryan semakin yakin Mia berbeda dari gadis-gadis yang selama ini ia temui. Kekayaan, kesuksesan, dan ketampanannya memang membuat Ryan dikejar banyak gadis, tetapi belum ada yang mampu menggetarkan hatinya. Hanya Mia yang mampu membuat Ryan untuk pertama kalinya memikirkan pernikahan.

Namun, apakah lamaran Ryan akan diterima jika gadis itu mengetahui siapa Ryan Subagyo sebenarnya?




Mia Ramsy, gadis mungil berambut pendek, adalah seorang konselor laktasi di sebuah organisasi nirlaba IBM - Indonesian Breastfeeding Mothers - yang mensosialisasikan kepada ibu hamil/baru melahirkan perlunya ASI eksklusif hingga bayi berumur enam bulan. Kemudian dilanjutkan dengan Makanan Pendamping ASI hingga bayi berumur dua tahun.

Sunday, January 10, 2016

Night Fever (Pikat Asmara) by Diana Palmer




Judul          : Night Fever (Pikat Asmara)
Pengarang  : Diana Palmer
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama
Tahun         : 2015
ISBN          : 9786020314952
Halaman     : 480
Rating        : 3 of 5 stars



 Cinta sejati atau keadilan yang membabi buta?
Hanya dia yang bisa memutuskan.

Rekan kerja, kenalan, dan para mantan kekasih mengenal Rourke Kilpatrick sebagai jaksa yang tegas dan tanpa kompromi. Ia tidak pernah meminta maaf jika terpaksa sampai menyakiti hati orang atau membengkokkan peraturan demi menuntut penjahat. Karena itulah Rourke orang pertama yang ditelepon dan dimintai saran oleh Rebecca Cullen, ketika adik gadis itu ditangkap dengan dakwaan palsu mengenai kepemilikan narkotika.

Herannya, Rourke menanggapi dan memperlihatkan simpati yang sama sekali berbeda dari reputasinya, sehingga Rebecca jatuh cinta. Sanggupkah Rebecca menembus pertahanan hati Rourke? Ataukah Rourke hanya memanfaatkan gadis itu demi menyelidiki suatu kasus? Beranikah Rebecca memercayai pria yang bisa menghancurkan keluarganya... juga hatinya?





Sudah bertahun-tahun Becky Cullan menghidupi keluarganya. Semenjak ibunya meninggal saat Becky berumur 16 tahun dan ayahnya pergi begitu saja. Hanya kadang-kadang datang meminta uang untuk berjudi atau membayar hutang. Sejak masih di bangku sekolah Becky sudah bekerja agar tersedia makanan di meja dan membiayai sekolah kedua adiknya Clay dan Mack, dan membeli obat-obatan untuk kakeknya yang menderita penyakit jantung. Selain itu ia juga bekerja di ladang agar bisa memenuhi kebutuhan mereka sekeluarga.

Sekarang Becky sudah berumur 24 tahun dan bekerja sebagai seorang asisten du sebuah biro jasa hukum. Diantara kerja kantor dan mengurus rumah Becky sama sekali tidak punya waktu luang untuk bersosialisasi, apalagi berkencan. Kadang Becky merasa lelah dengan semua tanggung jawab itu tetapi tidak mungkin ia menelantarkan keluarga yang dicintainya.

Thursday, December 31, 2015

Rising Sun (matahari Terbit) by Michael Crichton




Judul           : Rising Sun (Matahari Terbit)
Pengarang   : Michael Crichton
Penerbit      : Gramedia Pustaka Utama
Tahun          : 1994
ISBN           : 9795119427
Halaman      : 616
Rating          : 4 of 5 stars


Di lantai 45 Nakamoto Tower di pusat kota L.A. -- markas besar perusahaan konglomerat Jepang di Amerika -- sebuah upacara pembukaan sedang berlangsung dengan meriah.

Di lantai 46, di sebuah ruang rapat yang kosong, ditemukan sesosok mayat perempuan muda yang cantik.

Penyelidikan pun dimulai, dan berkembang menjadi konflik besar yang melibatkan pihak Jepang dan Amerika -- konflik yang berakar dari persaingan teknologi dan keinginan untuk saling menguasai. Bisnis adalah perang, pepatah Jepang yang menjadi kenyataan menakutkan dalam kasus pembunuhan di Nakamoto Tower.



Pada suatu malam Peter Smith mendapatkan panggilan telepon yang membawanya ke acara peresmian gedung Nakamoto. Sebagai petugas divisi Special Services Kepolisian Los Angeles ia panggil apabila ada masalah yang berhubungan dengan diplomatik, orang-orang terkenal ataupun kendala bahasa.
Telah terjadi pembunuhan di gedung Nakamoto yang baru diresmikan itu. Pihak Jepang yang memiliki gedung tersebut menolak membiarkan polisi LAPD bekerja tanpa didampingi salah seorang petugas khusus.

Bersama dengan John Connor, polisi senior yang sangat mengenal budaya Jepang, Peter berusaha mencari tahu siapa pelaku pembunuhan secepatnya. Semakin lama wakty yang diperlukan untuk menuntaskan kasus ini semakin besar tekanan yang diberikan pihak Jepang agar kasus pembunuhan ini ditutup.

Friday, December 18, 2015

Bourne Identity (Identitas Bourne) by Robert Ludlum



Judul         : Bourne Identity (Identitas Bourne)
Pengarang  : Robert Ludlum
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama
Tahun         : 2002
ISBN         : 0979686984
Halaman    : 511
Rating        : 4 of 5 stars


Sinopsis

Memorinya hilang. Ia hanya tahu ia diangkat dari Laut Mediterania, tubuhnya penuh lubang peluru. Ada beberapa petunjuk. Microfilm yang ditanam di balik kulit pinggulnya. Bukti bedah plastik yang mengubah wajahnya. Inisial J.B. dan serangkaian angka pada negatif film yang membawanya ke rekening bank di Swiss, harta kekayaan sebesar empat juta dolar, dan akhirnya sebuah nama: Jason Bourne.

Tapi ia diincar untuk dibunuh, terjebak dalam teka-teki membingungkan, berlari menembus lapisan-lapisan masa lalunya yang terkubur dalam dunia konspirator mematikan dipimpin oleh Carlos, pembunuh bayaran paling berbahaya di dunia. Tidak ada orang yang bisa membantu Jason Bourne, kecuali wanita yang dulu berusaha melarikan diri darinya.


Review

Di tengah laut Mediterania yang sedang bergelombang tinggi seorang laki-laki ditembak di kepala dan jatuh ke laut. Ia ditemukan oleh kapal nelayan yang membawanya ke seorang dokter pemabuk, satu-satunya dokter di pulau terpencil itu. Butuh waktu bagi sang dokter untuk menghilangkan efek alkohol sebelum ia bisa mengoperasi si pasien. Sebagai bonus, ia menemukan sebuah mikrofilm yang ditanamkan di kulit lengan si pasien, berisikan info sebuah rekening bank di Swiss.

Butuh berbulan-bulan sampai fisik si pasien kembali sehat. Tetapi tidak begitu dengan ingatannya. Trauma hebat karena luka tembakan membuat si pasien kehilangan ingatannya.

Ketika dirasa siap si pasien berangkat menuju Swiss, satu-satunya tempat yang bisa menunjukkan siapa dirinya. Sesampainya disana ia mendapati orang-orang memanggilnya Jason Bourne.

Nama yang terasa asing bagi si pasien itu sendiri.

Belum cukup waktu mencerna informasi ini, Bourne ditembaki setelah mengakses dan mentransfer isi rekening yang berisi empat juta dolar. Tubuhnya bergerak otomatis, memperlihatkan keahlian yang butuh waktu bertahun-tahun untuk menguasainya.

Ketika Bourne semakin terpojok ia akhirnya menyandera Marie St. Claire, ahli ekonomi yang bekerja untuk pemerintah Kanada. Hubungan penyandera dan sandera ini kemudian berubah ketika Bourne menyelamatkan Marie dari takdir yang menjijikkan dan mematikan.

Marie pun menjadi sandaran Bourne. Yang menemaninya saat ia lelah dan putus asa. Pendukung setia yang membantunya mencari tahu siapa Jason Bourne sebenarnya. 

Ada banyak informasi yang harus dicerna Bourne. Apa itu Delta, Medusa? Siapa Cain dan Carlos? Dan yang paling utama apa hubungannya dengan Treadstone Seventy-One?

Membaca novel Bourne Identity ini ribet. Tetapi ribet yang mengasyikkan. Intriknya banyak dan informasi diberikan sepotong demi sepotong, membuat pembaca seperti keledai yang disodori wortel di depan matanya. Rasa tergapai tapi tak pernah sampai.

Kalau ditanya generasi sekarang mungkin tidak banyak yang tahu Perang Vietnam. Mereka lebih familiar dentang Perang Irak/Afganistan. Dan walaupun perang Vietnam sudah selesai sebelum saya lahir, tapi berkat Rambo yang punya sequel sampe empat itu saya cukup familiar. Perang yang menjadi mimpi buruk bagi Amerika dan sekutunya.

Di sebuah desa di tepian sungai negara inilah Delta terlahir.

Siapa itu Delta? Seorang prajurit yang istri dan anak-anaknya tewas oleh serangan bom yang diluncurkan pesawat tak dikenal. Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman ini.

Duka membuat si prajurit menggila. Ia bergabung dengan Medusa, kumpulan prajurit bayaran yang terkenal akan kekejamannya. Di Medusa ini ia mendapatkan kode nama Delta.

Delta untuk Medusa!

Kemudian perang berakhir, Medusa tercerai dan Delta mengambang tanpa tujuan. Hingga pemerintah Amerika merekrutnya dan memberikan tujuan baru.

Cain untuk Carlos!

Ada dua plot yang diberikan buku ini, keduanya saling terkait dan juga berdiri sendiri. Yang pertama adalah Carlos the jackal dan yang kedua adalah Treadstone Seventy-One.

Carlos the jackal atau Ilich Ramirez Sanchez merupakan legenda di benua Eropa. Pembunuh bayaran yang tak pernah terlihat sehingga tak diketahui rupanya. Dengan pasukan orang tuanya Carlos membangun kerajaan sendiri, menerima pekerjaan-pekerjaan yang bisa menghancurkan dan menceraikan sebuah bangsa.

Lalu Cain datang menantang.

Si pembunuh dari Asia ini berniat melebarkan sayapnya ke Eropa. Cara apa yang paling ampuh untuk mendapatkan ketenaran selain menantang jackal di kandangnya sendiri?

Plot Treadstone Seventy-One sedikit lebih sederhana. Treadstone adalah tempat Jason Bourne bekerja. Hanya sedikit manusia dimuka bumi ini yang tahu tentang Treadstone. Tetapi sekali terkuak kematian menghampiri tempat itu. Dan Jason Bourne dituduh sebagai dalangnya. Perintah kematian Bourne diturunkan.

Tidak hanya dikejar oleh Carlos, sekarang Bourne pun mesti menghindari maut yang dikirim oleh Treadstone.

Ada simpati yang menyeruak saat membaca pencarian jati diri Jason Bourne ini. Sekelumit info yang didapatnya kadang membawa harapan, tetapi lebih sering menghancurkan. Momen di mana Bourne kehilangan keyakinan sungguh mengharukan. Tetapi ia juga seorang manusia yang fleksibel dan bila keadaan menuntut bisa menjadi sangat kejam. Membunuh atau dibunuh.  

Saya sangat menyukai Marie St. Claire. Ketakutan yang dirasakannya saat diculik Bourne terasa sangat nyata. Tetapi ia kemudian mendapati dibalik sikap kasar Bourne ada belas kasihan. Dan pandangan Marie terhadap Jason Bourne berubah seketika saat ia diselamatkan dari mimpi buruk berupa pemerkosaan dan  kematian.

Hubungan antara Bourne dan Marie ini terasa manis dan sedikit sedih. Untunglah Marie wanita yang kuat untuk menopang Bourne yang terkadang putus asa dengan keadaannya. Marie segarang induk macan yang berusaha melindungi anaknya.

Plotnya melompat-lompat dari Carlos ke Treadstone lalu balik ke Carlos lagi dan seterusnya. Untungnya lompatan ini tersusun dengan baik sehingga sampai ke tengah cerita kita bisa melihat jalinan benang penghubung keduanya.

Nah, setelah ngomong bukunya sekarang mari kita bahas filmnya. 

Seperti bukunya film Jason Bourne juga berupa trilogi. Dan seperti film-film yang diadaptasi dari buku ada perubahan cerita yang terjadi. Dalam kasus Jason Bourne ada BANYAK perubahan pada filmnya. Jadi antara buku dan filmnya seolah dua cerita yang berbeda.

Film Bourne Identity hanya mengambil satu bagian plot saja dari bukunya, yaitu bagian Treadstone. Mungkin kalau diambil kedua plot filmnya bakal lebih panjang dari film India. 

Dari plot Treadstone masih banyak tokoh dan peristiwa yang diganti dan juga penambahan tokoh yang tidak ada di buku.. Jadi kalo diperhatikan bener, kesamaan antara buku dan filmnya hanya nama tokoh (bahkan nama belakang Marie diganti!) dan plot amnesia. Belum lagi karakter Marie yang saya suka malah dibikin lembek di film ini. Huh!

Kalau dibilang kecewa, iya sih saya kecewa ama perbedaan yang begitu mencolok antara buku dan film. Dibilang puas, iya saya puas juga ama filmnya karena yang main yayang saya Matt Damon (dia bagus sekali memerankan Bourne) dan filmnya dikemas dengan action terus menerus dan cukup menegangkan. 

Jadi setelah membaca trilogi Jason Bourne dan menonton ketiga filmnya bisa disimpulkan kalau saya cukup beruntung karena menikmati enam kisah  Jason Bourne yang berbeda-beda. Hahaha...

Sepertinya review ini harus saya hentikan disini, sudah kepanjangan banget. Bentar lagi mau lanjut ngereview Bourne Supremacy yang sudah berbulan-bulan hanya berupa draft yang masih jauh dari selesai. Dan untuk diketahui saja antara buku dan filmnya Bourne Supremacy berbeda 100%!

Thursday, December 17, 2015

In a Blue Moon by Ilana Tan

25053346 




Judul               : In a Blue Moon
Pengarang       : Ilana Tan
Penerbit          : PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN               : 9786020314624
Tahun              : 2015
Halaman         : 320
Rating             : 2,5 of 5 stars





“Apakah kau masih membenciku?”
“Aku heran kau merasa perlu bertanya.”

Lucas Ford pertama kali bertemu dengan Sophie Wilson di bulan Desember pada tahun terakhir SMA-nya. Gadis itu membencinya. Lucas kembali bertemu dengan Sophie di bulan Desember sepuluh tahun kemudian di kota New York. Gadis itu masih membencinya. Masalah utamanya bukan itu—oh, bukan!—melainkan kenyataan bahwa gadis yang membencinya itu kini ditetapkan sebagai tunangan Lucas oleh kakeknya yang suka ikut campur.

Lucas mendekati Sophie bukan karena perintah kakeknya. Ia mendekati Sophie karena ingin mengubah pendapat Sophie tentang dirinya. Juga karena ia ingin Sophie menyukainya sebesar ia menyukai gadis itu. Dan, kadang-kadang—ini sangat jarang terjadi, tentu saja—kakeknya bisa mengambil keputusan yang sangat tepat.




Lucas Ford, head chef restoran Ramsey milik keluarga, sama sekali tidak tahu kalau ia sudah ditunangkan oleh kakeknya, Gordon, dengan cucu perempuan teman Gordon. Bayangkan saja betapa terkejutnya Lucas saat menerima telepon dari kakeknya untuk datang ke sebuah pesta agar bisa bertemu dengan tunangannya itu. Tentu saja bagi Lucas pertunangan tersebut tidak nyata. Mana bisa kakeknya begitu saja memilih calon istri buat Lucas tanpa persetujuan laki-laki itu? Walaupun sang kakek mengancam menyerahkan Ramsey kepada keluarganya yang lain.
Kejutan lain yang  menunggu Lucas adalah si calon tunangannya itu sendiri. Sophie Wilson, seorang ahli patiseri dan pemilik toko kue yang terkenal dengan kelezatan tartletnya.

Lucas mengenal Sophie. Mereka dulu sekolah di SMA yang sama hingga kemudian Sophie pindah setelah kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Lucas sama sekali tidak bangga dengan perilakunya terhadap Sophie semasa SMA dulu. Ia menyebabkan Sophie di perolok-olok dan dibully hanya karena ingin menyelamatkan harga diri sendiri. Setelah pertemuan mereka kembali ini Lucas melihat sebuah kesempatan untuk meminta maaf kepada Sophie.

Bagi Sophie Wilson sendiri, Lucas adalah kenangan yang sangat  menyakitkan. Walaupun sudah sepuluh tahun berlalu kenangan atas masa-masa SMAnya masih terasa segar di ingatan Sophie. Usaha Lucas menemuinya untuk meminta maaf dihadapi Sophie dengan ketus. Memangnya meminta maaf akan membuat semua yang telah terjadi hilang begitu saja?


Tetapi yang tidak Sophie duga adalah kegigihan Lucas untuk meminta maaf. Semakin Lucas datang menemuinya semakin Sophie melihat perbedaan antara Lucas yang sekarang dengan cowok SMA yang dikenalnya dulu. Dan Lucas yang selalu mengenalkan Sophie ke semua orang sebagai tunangannya membuat Sophie sedikit berdebar.

Bisakah Sophie memaafkan Lucas? Lalu bagaimana dengan Miranda yang sering menemani Lucas kemana-mana, dan mantan pacar Sophie, Adrian, yang ingin kembali kepada Sophie?


Ini adalah buku pertama Ilana Tan yang saya baca. Saya sudah mendengar tentang seri 4 musimnya yang tersohor itu, tetapi belum punya hasrat untuk membacanya. In a Blue Moon ini sendiri menarik minat saya karena covernya yang sangat eye catching dengan nuansa biru dan gambaran kehangatan toko roti ditengah turunnya salju. Belum lagi promosi gila-gilaan dari penerbit dan antusiasme penggemarnya membuat saya jadi ikut penasaran dengan karya Ilana Tan.

Akhirnya, setelah berbulan-bulan terbit saya mendapatkan kesempatan membaca buku ini.

Dan...

Yah, begitulah...

Saya cuma bisa menyematkan 2,5 bintang saja untuk buku ini. Buat yang belum tau itu berarti bagi saya buku ini ada diantara “It’s Okay” sama “I Like It”.

Saya belum bisa bener-bener bilang suka karena masih banyak hal-hal mengganggu yang saya rasakan. Hampir sepanjang membaca saya merasa ceritanya datar saja. Nggak ada permasalahan berarti yang membuat pembaca nggak sabaran untuk tau gimana kelanjutan cerita.

Nilai plus dari novel ini adalah covernya yang cantik, bahasa yang mengalir walaupun menggunakan bahasa yang agak formal dan usaha Lucas yang lumayan gigih untuk membuat Sophie menyukainya. Bahasa formal bukan merupakan halangan bagi saya untuk membaca sebuah buku selama digunakan dengan luwes. Dan Ilana Tan mampu melakukannya. Tidak berbunga-bunga memang, tetapi dengan kesederhanaan yang tetap bisa menyampaikan makna.

Saya semangat banget waktu tahu profesi kedua tokoh. Sophie punya toko kue dan ahli patiseri dan Lucas adalah seorang head chef di restoran ternama milik keluarga. Mengingatkan saya akan seri great chefs-nya Nora Robert dimana tokoh utama Summer adalah seorang dessert chef dan Carlo adalah celebrity chef. Di seri ini Nora Roberts mampu membuat kita menikmati keahlian Summer dan Carlo tanpa harus membuat mereka menjelaskan langkah-langkah penciptaan kreasi mereka. Ini membuat profesi kedua tokoh ini terasa 'believable'.

Sementara di novel ini kedua tokoh disibukkan dengan pesta, pertunjukkan Broadway, modeling, dll sehingga profesi mereka berdua seperti tempelan saja. Alangkah menariknya kalau passion terhadap profesi mereka juga digali sebagai pendukung cerita. Apalagi di masa sekarang ini di mana profesi chef merupakan profesi yang sangat bergengsi.

Ada beberapa hal yang terasa mengganggu saya saat membaca buku ini. Salah satunya adalah kebiasaan Sophie berbicara menggunakan nama lengkap Lucas Ford yang bikin saya gemes. Tidak apa-apa digunakan untuk sebuah penekanan, tetapi kalau diucapkan dalam percakapan antara dua orang yang sama-sama mengenal Lucas, rasanya konyol sekali. Malah saat Sophie ngomong ama diri sendiri tetap manggilnya Lucas Ford...

Oh ya, ada satu hal dari Lucas yang agak menyebalkan. Ketika mengejar Sophie seharusnya Lucas membatasi hubungannya dengan Miranda. Apalagi dengan begitu banyak orang mempertanyakan hubungannya dengan model tersebut. Miranda tidak bisa disalahkan kalau menganggap mereka mereka memiliki hubungan spesial dengan intensitas pertemuan dan 'kencan' yang mereka lakukan. Jadi dari sisi yang ini saya merasa Lucas itu sedikit bodoh karena tidak bisa membaca situasi.

Tidak ada perubahan karakter yang berarti karena mereka memang sudah mapan dengan diri sendiri. Tidak apa-apa... bukan masalah besar, karena Lucas yang muncul dari awal sampai akhir merupakan karakter paling manis yang ada di buku ini. Sophie sendiri juga sosok yang mudah disukai walaupun kebenciannya pada Lucas terasa agak ‘angin-anginan’. Sophie bukan tokoh lebay yang setiap ada masalah langsung kabur melarikan diri, dan Lucas juga bukan sosok alpha man yang merasa sikapnya tidak boleh dipertanyakan. Selain itu adapula tokoh-tokoh pendukung seperti Nik yang juga saya suka.

Dari segi cerita sendiri tidak ada moment yang dramatis, hanya riak-riak kecil yang bisa diselesaikan dengan cepat. Untuk hal ini kita bisa ucapkan terimakasih atas kematangan sifat Lucas dan Sophie. 

Tapiiiii... apalah romance tanpa drama (asal jangan sedramatis sinetron)?

Dan karena hal inilah saya merasa novel ini agak datar. Tidak ada ‘intense moment’ yang membuat saya berdebar dan membalik halaman dengan penasaran. Bawaannya dari awal membaca sampai akhir lempeng melulu. Yah, ada juga sih sedikit senyum dengan pernyataan ‘tunangan saya’ yang terus menerus dilontarkan Lucas.

Malah buku ini sempat juga saya ‘selingkuhi’ dengan Denting Lara-nya K. Fischer yang manis menggigit. Yang tokohnya, walaupun jauh lebih muda dari Sophie, tetapi sama matangnya.

Segitu dulu review saya, semoga lain kali lebih berjodoh dengan karya-karya Ilana Tan :)