Showing posts with label Young Adult. Show all posts
Showing posts with label Young Adult. Show all posts

Sunday, January 28, 2018

The Left Ear by Rao Xueman




Judul               : The Left Ear
Pengarang      : Rao Xueman 
Penerbit          : Yilin Press
Tahun              : 2015
ISBN               : 9787544751933
Halaman         : 230
Rating             : 5 of 5 stars



There is something wrong with my left ear and if someone talks on my left side, I cannot hear. However, I suddenly have a crush on Xu Yi while he is attracted by the flirting girl Bala who wears green eye shadows. Brokenheartedly, I come across Bala by chance and we become friends. At the same time, I know about Bala's beloved boyfriend—Zhang Yang. After that, Bala dies in an accident. I become Xu Yi's girlfriend, but we break up eventually. Zhang Yang, because of the death of Bala, still cannot start his new life.



WARNING: SPOILER!

Selama tujuh belas tahun hidupnya, Li Er adalah seorang gadis yang bahagia. Sejak lahir Li Er memiliki masalah pendengaran di telinga kirinya. Pada hari-hari biasa ia sangat sulit mendengar dengan telinga kirinya tersebut, hanya suara samar dan kadang butuh diteriakkan dengan untuk bisa didengar Li Er di telinga kirinya tersebut. Dan bila ia sedang stres atau emosional, telinganya bisa dibilang tuli total. Walaupun memiliki cacat di telinga kirinya tetapi ia dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya.

Pada umur tujuh belas tahun, Li Er jatuh cinta. Pemuda yang ditaksirnya adalah Xu Yi, bocah emas di sekolahnya. Tampan, kaya, pintar dan juga ramah dengan masa depan yang cerah. Dari kejauhan Li Er memupuk rasa cintanya tanpa berani maju untuk mendekati pujaan hatinya.

Hingga suatu hari seorang gadis dari sekolah lain datang mengejar Xu Yi

Gadis itu bernama Li Bala. Ia gadis yang cukup terkenal di kota kecil mereka. Terkenal karena perangainya yang buruk dan sering disebut-sebut sebagai cewek nakal. Pengejaran Li Bala yang tak kenal lelah berhasil membuat Xu Yi jatuh cinta kepadanya.

Li Er pun penasaran. Apakah seperti itu gadis yang disukai oleh Xu Yi?

Ketika memasuki sebuah kedai mi, Li Er melihat Bala sedang duduk disebuah meja. Dengan berani ia duduk dihadapan Bala, yang membuat Bala cukup terkejut. Tidak banyak orang yang berani berhadapan dengannya. Dengan niat membully Bala mencuri cilantro dari mangkok mi Li Er. Bukannya pindah ke meja lain, Li Er malah menikmati mi-nya dengan tenang. Bahkan meminjamkan payung kepada Bala ketika ia hendak pergi menembus hujan lebat.

Sejak hari itu, Li Er dan Li Bala menjadi teman. Little Ear adalah panggilan kesayangan Bala untuk Li Er.

Sunday, June 4, 2017

Mortal Engines by Phillip Reeve



Judul             : Mortal Engines
Seri               :  The Hungry City Chronicles # 1
Pengarang    : Philip Reeve
Penerbit        : Harper Collins UK US
ISBN            : 9780060082093
Tahun           : 2005
Rating           : 3 of 5 stars



The great traction city London has been skulking in the hills to avoid the bigger, faster, hungrier cities loose in the Great Hunting Ground. But now, the sinister plans of Lord Mayor Mangus Crome can finally unfold.

Thaddeus Valentine, London's Head Historian and adored famous archaeologist, and his lovely daughter, Katherine, are down in The Gut when the young assassin with the black scarf strikes toward his heart, saved by the quick intervention of Tom, a lowly third-class apprentice. Racing after the fleeing girl, Tom suddenly glimpses her hideous face: scarred from forehead to jaw, nose a smashed stump, a single eye glaring back at him. And with that she jumps down the waste chute to her death. Minutes later Tom finds himself tumbling down the same chute and stranded in the Out-Country, a sea of mud scored by the huge caterpillar tracks of cities like the one now steaming off over the horizon


Thomas Natsworthy atau lebih sering dipanggil Tom adalah apprentice kelas ketiga divisi Historian di kota bergerak London. Ketika London mengejar sebuah kota  untuk dimangsa, semua penghuni bersorak bergembira, termasuk Tom. Ingin sekali ia menonton pengejaran itu bersama warga kota yang lain, tetapi ia diperintahkan untuk membereskan pekerjaannya membersihkan museum.

Ketika tidak ada yang melihat, Tom menyelinap pergi untuk melihat pengejaran tersebut. Sayangnya, Tom terlibat perkelahian disana dan dihukum bekerja di Gut, daerah bawah London dimana kota-kota yang dilahap London diurai dan dipilah. Tugas Tom adalah mencari benda-benda bersejarah yang mungkin ada di timbunan kota-kota tersebut.

Untung saja, yang menjadi supervisor Tom di Gut hari itu adalah Thaddeus Valentine. Kepala Historian yang sangat dikagumi Tom. Tom berharap kelak bisa seperti Valentine yang mengembara ke kota-kota tua yang telah hilang ribuan tahun dan mencari benda-benda sejarah dan teknologi lama untuk dikoleksi dan dicari manfaatnya.

Kesempatan Tom untuk unjuk gigi muncul saat seseorang berusaha membunuh Valentine. Tom melakukan pengejaran hingga berhasil memojokkan pembunuh tersebut. Betapa terkejutnya Tom ketika melihat orang yang berusaha membunuh Valentin adalah seorang gadis seusianya dengan wajah buruk rupa karena parut-parut luka.

"Ask him!" she screamed. "Ask him what he did to Hester Shaw!"

Sejak itu, dimulailah petualangan Tom mengejar London untuk kembali pulang ke pangkuan kota yang telah mengusirnya.


Mortal Engines merupakan buku pertama dari seri The Hungry City Chronocles karya Philip Reeve. Bersetting ribuan tahun dari masa sekarang dimana kota-kota di dunia dibuat bergerak sehingga bisa berpindah-pindah tempat. Kota-kota ini disebut sebagai Traction Cities. Tujuan utama dibuat kota bergerak ini adalah karena bencana alam yang terus menerus terjadi sehingga banyak mengambil korban nyawa dan menimbulkan kerusakan kota yang parah. Dengan adanya kota bergerak ini diharapkan kota tersebut dan menghindari bencana dan  menjaga keutuhan kotanya.

Hanya saja berlaku prinsip Municipal Darwinsm pada hukum kota bergerak ini. Yang kuat memangsa yang lemah. Sehingga biasa saja bagi kota-kota besar melahap kota-kota kecil atau saling melahap satu sama lain. Yang penting adalah keselamatan kota mereka sendiri.

Tidak semua  manusia menyukai kondisi ini, dan kemudian terbentuklah Anti-Traction League yang berpusat di Shan Guo.  Wilayah para pemberontak ini dikelilingi dinding tinggi dan pegunungan sehingga menyulitkan kota-kota Traction untuk memangsanya. Belum lagi satuan  udara mereka yang kuat sehingga banyak juga kota traction yang jatuh di tangan para anggota Anti-Traction.

Karena terpengaruh kover,  pada awalnya saya membayangkan kota-kota ini bergerak seperti terbang di udara. Tetapi, setelah muncul Airhaven kota yang benar-benar mengudara demi menghindari dimangsa kota lain, saya akhirnya sadar kalau kota-kota ini ternyata masih bergerak di darat juga. Hmm… bayangkan apa yang dibutuhkan untuk menyokong Kota London yang memiliki tujuh lantai dengan ketinggian mencapai dua ribu kaki itu…


Setelah dibuang dari London, Tom mengikuti si gadis pembunuh Hester Shaw mengejar kampung halamannya itu. Gadis ketus itu sedikit demi sedikit membuka cerita tentang kehidupannya dan alasannya ingin membunuh Thaddeus Valentine. Dan dalam diri gadis itu Tom melihat kerapuhan Hester, rasa malu karena wajah cacatnya yang mengerikan dan tekad kuat gadis itu untuk mengejar Valentine yang telah menghabisi keluarganya. Perjalanan berat ini kemudian membuat kedua saling menjaga dan mempercayai.

Bisa dibilang ada dua sudut pandang dalam cerita ini.  Yaitu sudut pandang Tom dan Hetty yang selain mengejar Valentine juga mencari tahu alasan pembunuhan orangtua Hetty. Sedangkan sudut pandang kedua dari dari sisi Katherine, putri tunggal Valentine, yang berusaha mencari tahu tentang siapa orang yang berusaha membunuh ayahnya. Pencarian Katherine membawanya kepada kebenaran yang sangat mengejutkan. Selain itu pencarian Tom, Hetty dan Katherine membawa mereka menuju Medusa.

Siapa/apa itu Medusa? Mengapa keberadaan Medusa begitu penting bagi Lord Mayor Magnus Chrome, pemimpin tertinggi Kota London, dalam ambisinya untuk menjadikan London kota terkuat bukan hanya di bumi tetapi juga di galaksi?

Silakan saja dibaca sendiri :)

Kalau saya tidak salah, buku ini diadaptasikan ke film dengan dengan judul yang sama dan rencananya akan dirilis akhir 2018. Masih satu setengah tahun lagi :(

 



Friday, March 3, 2017

Magnolia by Kristi Cook



Judul           : Magnolia
Pengarang  : Kristi Cook
Seri             : Magnolia Branch #1
Penerbit     : Simon Pulse
Tahun         : 2014
ISBN         : B00FNVSTNG
Halaman    : 337
Rating        : 4 of 5 stras




In Magnolia Branch, Mississippi, the Cafferty and Marsden families are southern royalty. Neighbors since the Civil War, the families have shared vacations, holidays, backyard barbecues, and the overwhelming desire to unite their two clans by marriage. So when a baby boy and girl were born to the families at the same time, the perfect opportunity seemed to have finally arrived.

Jemma Cafferty and Ryder Marsden have no intention of giving in to their parents’ wishes. They’re only seventeen, for goodness’ sake, not to mention that one little problem: They hate each other! Jemma can’t stand Ryder’s nauseating golden-boy persona, and Ryder would like nothing better than to pretend stubborn Jemma doesn’t exist.

But when a violent storm ravages Magnolia Branch, it unearths Jemma’s and Ryder’s true feelings for each other as the two discover that the line between love and hate may be thin enough to risk crossing over.


Jemma Cafferty dan Ryder Marsden sudah saling mengenal sejak dari buaian. Kedua keluarga mereka memiliki hubungan yang bermula saat kakek buyut Jemma menyelamatkan kakek buyut Ryder saat perang. Sejak itu kedua keluarga bertekad untuk menyatukan keluarga mereka dalam hubungan pernikahan. Sayangnya, dari semua keturunan yang lahir jarang ditemukan kecocokan seperti rentang usia yang jauh, anak-anak yang lahir berjenis kelamin sama, atau lainnya.

Kesempatan muncul ketika Jemma dan Ryder lahir. Anak laki-laki dan perempuan yang berbeda umur hanya beberapa bulan. Dari lahir kedua ibu dari anak-anak ini (yang kebetulan adalah sorority sister)  sudah merancang pernikahan anak-anak mereka.

Sunday, February 21, 2016

Attack of The Fiend (Last Apprentice #4) by Joseph Delaney





Judul          : Attack of The Fiend
Pengarang  : Joseph Delaney
Penerbit      : Greenwillow Books
Tahun          : 2008
ISBN           : 9780060891275
Halaman      : 546
Rating         : 4 of 5 stars



"I see your future clearly. Your master will be dead, and you will be alone. It would be better if you had never been born."

Thomas Ward is the apprentice for the local Spook, who banishes boggarts and drives away ghosts. But now a new danger is threatening Tom's world. The witches are rising and the three most powerful clans are uniting in order to conjure an unimaginable evil.

Tom and the Spook set out to stop the witches before they unleash the demon. But when Tom finds himself on his own, he wonders if he has the courage and cunning to defeat the most powerful enemy he has ever encountered.




Kegiatan para penyihir di Pendle semakin meningkat. Master Gregory memutuskan sudah waktunya membereskan masalah tersebut, walaupun jumlah penyihir si sana sangat banyak.

Ada tiga klan penyihir yang utama di Pendle, yaitu Malkin, Deanes dan Mouldheels. Klan Malkin merupakan yang paling kejam dan Mouldheels yang paling licik dengan keahlian mereka melihat masa depan memata-matai melalu cermin.

Tom merasa resah untuk pergi ke Pendle, karena di sana banyak kerabat Alice bermukim. Alice merupakan keturunan Malkin dan Deanes. Tom takut Alice tergoda kegelapan. Sebelum mereka berangkat ke Pendle, Master Gregory menyuruh Tom kembali ke rumah untuk mengurus peti-peti yang ditinggalkan ibunya untuk Tom.

Seperti yang diketahui di buku tiga, ayah Tom meninggal dunia dan mewariskan kamar istimewa Mam untuk Tom. Dan Mam memberikan seluruh isi kamarnya untuk anak  bungsunya itu. Hal ini menyebabkan kekecewaan bagi Jack yang seharusnya menjadi pewaris semua harta keluarga. Apalagi ia takut keberadaan Tom di rumah akan mengundang kegelapan dengan kapasitasnya sebagai apprentice Spook.

Tetapi sesampai di peternakan mereka melihat peternakan tersebut dalam keadaan rusak dan kosong.  Semua peti-peti di kamar Mom hilang dan ada jejak-jejak darah di depannya.

Tom kalut, dan dengan bantuan Alice mereka menyusuri jejak yang ternyata menuju Pendle. Alice berpendapat sebaiknya mereka kembali dan memanggil Mastet Gregory, tetapi Tom takut semakin lama keluarganya di tangan para penyihir semakin terancam nyawa mereka. Alice memutuskan agar mereka berpisah jalan, Tom memanggil sang Spook dan Alice meneruskan perjalanan ke Pendle karena ia lebih mengenal daerah tersebut daripada Tom.

Di buku keempat seri Last Apprentice ini Alice Deanes memerankan peranan yang sangat penting dengan pengetahuannya tentang Pendle. Kecerdasannya kembali menyelamatkan nyawa Tom. Dibandingkan buku-buku sebelumnya, Alice terlihat lebih baik dan memberi kita harapan bahwa mungkin kelak ia bisa menjadi seorang penyihir baik.

Dan akhirnya kita juga bisa berkenalan dengan saudara Tom yang lain, yaitu kakak keduanya, James. James merupakan seorang ahli besi dan saya jauh lebih menyukai James daripada Jack. Jack mendapatkan nasib yang cukup menyedihkan di sini, mungkin sebagai hukuman karena telah memasuki kamar Mam.

Yang menjadi permasalahan utama di buku ini adalah peti-peti peninggalan Mam yang hanya bisa dibuka dengan kunci-kunci yang ada di tangan Tom. Seorang penyihir, musuh bebuyutan Mam, percaya bahwa di dalam peti tersebut tersimpan rahasia kekuatan Mam dan rahasia cara menghancurkan kegelpan yang semakin mendekat. Selain itu juga keberadaan Tom yang dipercayai mampu menghancurkan kegelapan hingga keberadaa Tom harua dilenyapkan dari sekarang sebelum ia menjadi Spook sepenuhmya.

Semakin lama plot yang diberikan penulis semakin gelap dan kompleks. Ada serbuan dari negara luar dan perang yang berlangsung. Apakah ini salah satu pertanda menangnya kegelapan?

Walaupun sudah memiliki dugaan sebelumnya, di buku inilah akhirnya Tom mendapatkan bukti siapa Mam yang sesungguhnya. Dan sebagai pembaca, fakta ini tidak cukup mengejutkan bagi saya karena saya sudah menebaknya sejak mendengarkan cerita Dad tentang pertemuan pertamanya dengan Mam. 

Hanya saja saya pengen melihat aksi dua penyihir lamia yang baru saja dibangunkan Tom. Selain melapangkan jalan Tom, di buku ini mereka belum terlalu eksis sih. Mungkin di buku-buku selanjutnya.

Selain itu Tom juga mendapatkan sebuah ramalan dari Tipp, si makhluk aneh yang diciptakan untuk menandingi kemampuan klan Mouldheels dalam hal meramal.

"I see a girl, soon to be a woman. The girl who will share your life. She will love you, she will betray you, and finally she will die for you."

Siapakah yang dimaksudkan dalam ramalan tersebut? 

Apakah Alice? Tom tidak sanggup membayangkan akan berpisah dengan Alice.

Ataukan Mab, pemimpin klan Mouldheels yang mengaku cinta kepada Tom. Dan dalam kemarahannya pada Tom, Mab memutuskan bergabung dengan dua klan Pendle lainnya untuk memanggil sang Fiend yang kemudian diutus untuk membunuh Tom. Mencintai, mengkhianati, apakah Mab kemudian  akan mati demi Tom?

Entahlah, saya yang pembaca pun juga tidak tahu walaupun memiliki beberapa dugaan. Hanya berpikir saja bahwa pada usia 14 tahun, Tom bahkan sudah berhasil menarik perhatian dua penyihir muda. Sepertinya Master Gregory-pun bakal kalah oleh Tom dalam hal percintaan. Hahaha...

Btw, ini buku kan judulnya Attack of The Fiend tapi kok nggak ada ngomong soal Fiend-nya sih?

Yah, karena Fiendnya cuma keluar terakhir dan endingnya cuma segitu doang sih :(

Tapi jangan khawatir, rasanya dalam beberapa buku ke depan  kita masih bakal bertemu dengan sosok Fiend ini, yang sekarang sudah terlepas bebas di dunia berkat para penyihir yang berpikir bisa mengontrolnya.

So, see you in the next book :)


Saturday, February 20, 2016

Night of The Soul Stealer (Last Apprentice #3) by Joseph Delaney





Judul          : Night of The Soul Stealer (Last Apprentice #3)
Pengarang   : Joseph Delaney
Penerbit      : Greenwillow Books
Tahun          : 2007
ISBN           : 9780060766245
Halaman      : 489
Rating         : 4 of 5 stars



It's going to be a long, hard, cruel winter. And there couldn't be a worse place to spend it than up on Anglezarke.

Thomas Ward is the apprentice for the local Spook, who captures witches and drives away ghosts. As the weather gets colder and the nights draw in, the Spook receives an unexpected visitor. Tom doesn't know who the stranger is or what he wants, but the Spook suddenly decides it's time to travel to his winter house, Anglezarke. Tom has heard it will be a bleak, forbidding place, and that menacing creatures are starting to stir somewhere on the moors nearby.

Can anything prepare Tom for what he finds there? What if the rumors about the evil beast called the Golgoth are true? And how much danger will Tom be in if the secrets the Spook has been trying to hide from the world are revealed?




Musim panas Tom cukup menyenangkan. Apalagi Master Gregory mengijinkan Alice tinggal bersama mereka di Chipenden.  Mungkin Sang Spook sudah pasrah karena selalu gagal memisahkan mereka. Tetapi musim dingin juga semakin mendekat. Dan seperti kebiasaannya, Master Gregory menghabiskannya di rumah musim dinginnya di Anglezarke. Dan lagi-lagi sang Spook menegaskan Alice tidak akan tinggal bersama mereka. Sang Spook telah mencarikan sebuah peternakan milik kenalannya yang bersedia menerima Alice untuk tinggal bersama mereka.

Thursday, June 19, 2014

[Blog Tour + Giveaway] People Like Us by Yosephine Monica





Judul                     : People Like Us

Penulis                 : Yosephine Monica

Penerbit               : Haru

Tahun                   : 2014

ISBN                     : 978-602-7742-35-2

Halaman              : 330



Sinopsis

Akan kuceritakan sebuah kisah untukmu.
Tentang Amy, gadis yang tak punya banyak pilihan dalam hidupnya.
Serta Ben, pemuda yang selalu dihantui masa lalu.

Sepanjang cerita ini, kau akan dibawa mengunjungi potongan-potongan kehidupan mereka.
Tentang impian mereka,
tentang cinta pertama,
tentang persahabatan,
tentang keluarga,
juga tentang... kehilangan.
Mereka akan melalui petualangan-petualangan kecil, sebelum salah satu dari mereka harus mengucapkan selamat tinggal.

Mungkin, kau sudah tahu bagaimana cerita ini akan tamat.
Aku tidak peduli.
Aku hanya berharap kau membacanya sampai halaman terakhir.
Kalau begitu, kita mulai dari mana?


Review :

Haloooo... Selamat datang di Blog Tour + Giveaway People Like Us :)

Hari ini adalah hari keempat diadakannya Blog Tour People Like Us.  Seperti di blog-blog sebelumnya yang memiliki tema khusus, hari saya akan membahas mengenai penokohan di novel People Like Us. Tapi sebelumnya, saya akan menceritakan sedikit mengenai jalan cerita novel ini.

Sejak umur 12 tahun Amy sudah menyukai Benjamin Miller, cowok yang sama-sama mengambil kelas teori dasar musik di tempat les musik yang diikutinya. Tetapi mereka tidak pernah saling bicara. Tetapi pada suatu hari Ben menghilang begitu saja dari kehidupan Amy.

Mereka kembali bertemu ketika sudah memasuki high school. Tapi yang menyedihkannya, Ben sama sekali tidak ingat kepada Amy. Yang diketahui Ben tentang Amanda Collins adalah bahwa gadis ini adalah stalker-nya. Sudah menjadi rahasia umum kalau Amy menyukai Ben, dan ini cukup membuat Ben kesal.

Tapi kemudian giliran Amy yang menghilang dari sekolah, dan Ben dipaksa oleh teman-temannya untuk menemui Amy. Dari sana hubungan mereka kemudian berkembang, membuat Ben lebih mengenal Amy.

Nah, mari kita masuk ke bagian penokohan...

Amelia Collins adalah gadis yang biasa-biasa saja. Ia tidak terlalu menonjol di sekolah. Ia suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa tulisan yang cukup digemari teman-temannya. Walaupun tulisan-tulisannya tersebut terasa menggantung karena Amy memang sengaja membuat cerita yang tidak memiliki akhir. Ia membebaskan pembacanya untuk menyimpulkan sendiri akhir cerita yang ditulisnya.

Secara keseluruhan Amy adalah anak yang tenang, mudah bergaul (mungkin malah sedikit pemalu), dan walaupun ia bukanlah anak yang populer tapi Amy meninggalkan kesan yang mendalam bagi orang-orang yang mengenalnya. Pemikiran Amy jauh lebih dewasa dari teman-temannya. Tapi secara emosional, ia tetaplah seorang gadis remaja yang bisa terpekik histeris dan penuh semangat saat idolanya (Ben) meneleponnya. Amy merupakan simbol dari hal-hal positif dibuku ini.

Kalau Amy bisa diibaratkan sebagai cahaya, maka Benjamin Miller adalah kegelapan. Ia lebih memilih tenggelam dalam dunianya sendiri daripada harus berinteraksi dengan orang lain. Teman-temannya cenderung menilainya sebagai orang yang to the point, kaku dan agak kasar. Dan ia menyimpan perasaannya begitu erat sehingga tidak banyak yang tahu apa yang dipikirkan oleh Ben.

Dan hal tersebut sebenarnya cukup merugikan Ben. Seperti misalnya ketika ia berpikir bahwa adiknya Margareth lebih dekat dengan kakaknya Timothy daripada dengan Ben sendiri. Padahal kalau Ben memberikan kesempatan Margareth ingin lebih mengenal kakaknya tersebut. Ben sendiri menarik diri dari Margareth karena cemburu. Sejak Margareth lahir orangtuanya lebih fokus kepada adiknya tersebut sehingga Ben merasa sedikit ditinggalkan.

Faktor orangtua juga salah satu yang menyebabkan Ben lebih memilih berada di dunianya. Ayahnya meninggal karena kanker, dan selama pengobatan ibu Ben memilih menceraikan suaminya karena tidak sanggup lagi menghadapi tekanan secara fisik dan mental. Dan hanya setahun setelah ayahnya meninggal, ibunya menikah kembali. Hal ini terasa seperti sebuah pengkhianatan bagi Ben.

Mengenal Amy membuat Ben juga mengenal dirinya sendiri lebih jauh. Sifat berani dan positif Amy menular kepada Ben sehingga ia juga mulai membuka diri kepada orang lain. Hal tersebut membuat kehidupan Ben terasa jauh lebih menyenangkan dan membuat ia teringat kembali akan impiannya.

Lana adalah sahabat Amy sejak sekolah dasar. Sifatnya lebih ceria daripada Amy, tegas dan lebih percaya diri. Ia merasa berhutang budi kepada Amy karena sudah mendukungnya saat keluarga Lana mengalami masa-masa sulit. Lana juga gadis yang cukup gigih, terbukti dengan keberhasilannya menyeret Ben menemui Amy di rumah sakit.

Julian dan Zachary adalah sahabat-sahabat Ben di sekolah. Keduanya memilik sifat lebih berterus terang daripada Ben. Untuk ukuran remaja,kedua cukup memiliki empati dan jiwa sosial yang tinggi. Berkat desakan kedua sahabatnya inilah Ben akhirnya menemui Amy di rumah sakit.

Ibu Ben saya nilai sebagai orang yang mudah menyerah dan tidak realistis. Hal itu dibuktikannya dengan menceraikan suaminya (ayah Ben) pada saat suaminya tersebut sedang menjalani perawatan kanker. Alasannya adalah ia terlalu lelah berjuang dan tidak bisa tetap berpura-pura bahwa semua hal dalam hidupnya masih tetap sama. Well, mengapa harus tetap berpura-pura sementara ada tragedi besar yang menimpa keluarganya? Ayah Ben bertahan menghadapi penyakitnya selama satu tahun delapan bulan. Apakah waktu yang singkat ini bisa dibandingkan dengan belasan tahun pernikahan mereka?

Keluarga Amy hanya muncul sedikit di novel ini. Tapi dari yang sedikit itu saya bisa mendapatkan gambaran bahwa mereka adalah keluarga normal yang bahagia dan saling mendukung satu sama lain. Saya suka cara mereka memperlakukan Amy, seolah-olah Amy tetaplah seorang anak yang normal dan sehat, dan tidak menyesaki Amy dengan perhatian yang berlebihan karena penyakitnya.

Nah, demikianlah pembahasan saya mengenai penokohan di novel ini.

Sekarang kita lanjut ke... GIVEAWAY TIME!

Seperti biasa blog tour yang diadakah oleh Penerbit Haru pasti ada giveaway-nya. Dan hadiahnya juga menarik, yaitu 1 novel terbitan Haru (Duet) dan 1 sampul buku Emerald Green, keduanya untuk 2 orang pemenang!

Gimana cara menangnya?

Silakan isi googledoc dibawah ini. Giveaway akan berlangsung selama satu minggu yaitu dari tanggal 20 – 26 Juni 2014. Pemenang akan saya umumkan paling lambat 2 hari setelah giveaway ditutup. Giveaway ini hanya bisa diikuti oleh yang berdomisili di Indonesia saja ya :)




Selain giveaway yang diadakan oleh masing-masing blog yang mengikuti blog tour People Like Us ini, masih ada KUIS FINALE yang diadakan oleh Penerbit Haru lho.

Caranya gampang aja, Setiap blog yang mengadakan Blog Tour People Like Us akan menyediakan satu huruf yang mesti kamu simpan baik-baik. Huruf-huruf ini nantinya akan membentuk kata yang mesti kamu susun. Pemenang untuk KUIS FINALE ini akan dipilih oleh Penerbit Haru.

Hadiah KUIS FINALE ini menarik lho, yaitu:
1. Paket buku Haru
2. Ipad cover People Like Us dari Emerald Green Label
3. Totte Bag dari Emerald Green Label
  
Ayo disimpan huruf dibawah ini, sebelum saya hapus pada tanggal 5 Juli 2014 :)



Masih belum mengumpulkan huruf-huruf untuk KUIS FINALE? Silakan datangi blog-blog ini untuk melihat huruf-huruf yang lainnya :)

16 Juni 2014: Zelie Petronella @ Book-Admirer
17 Juni 2014: Stefanie Sugia @ Bookie-Looker
18 Juni 2014: Luckty @ Luckty si Pustakawin
19 Juni 2014: Non Inge @ Bacaan Inge
20 Juni 2014: Ira Elvira @ Ira Membaca
21 Juni 2014: Atria Dewi Sartika @ My Little Library
22 Juni 2014: Siti Robiah A'dawiyah @ Review Siro
23 Juni 2014: Ocemei @ Ocemei's Little World
24 Juni 2014: Ratri Anugrah Sari @ The Awesome Nerd
25 Juni 2014: Oky Septya @ Kumpulan Sinopsis Buku
26 Juni 2014: Ask Author - Stefanie Sugia @ Bookie-Looker
27 Juni 2014: Ask Author - Ira Elvira @ Ira Membaca
28 Juni 2014: Ask Author - Ratri Anugrah Sari @ The Awesome Nerd

Sampai ketemu lagi di Blog Tour People Like Us tanggal 27. Di postingan ini kamu akan berkenalan dengan pengarang buku ini dan bakal ada satu huruf lagi untuk kamu simpan. Saya tunggu kunjungannya yaaaa... :)

Saturday, October 19, 2013

The House of Hades by Rick Riordan



Rating : 4 of 5 stars

Setelah dibuat khawatir akan nasib Percy dan Annabeth di akhir Mark Of Athena akhirnya kita bisa tahu juga kelanjutan nasib mereka.

Seperti biasa, buku ini dikisahkan dari berbagai sudut pandang. Yaitu sudut pandang para heroes yang menjalani quest untuk menyelamatkan dunia. Dan bukan hanya sebagian heroes saja, tetapi semua heroes yang terlibat.

Buku ini dimulai dari sudut pandang Hazel beberapa minggu setelah Percy dan Annabeth jatuh ke Tartarus. Tujuan para hero ini adalah Yunani untuk menyelamatkan Percy dan Annabeth dan juga menutup pintu kematian yang terhubung ke Tartarus.

Tapi perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu 2 hari ini malah berlarut-larut sampai dua minggu. Banyaknya monster yang dikirim oleh Gaia dan anak buahnya membuat para hero kita kewalahan. Sementara itu Hazel mendapatkan ramalan dari Hecate bahwa untuk bisa membuat misinya berhasil ia harus bisa mengontrol kabut yang menyembunyikan dunia lain dari dunia manusia.

Sementara Percy dan Annabeth yang jatuh ke Tartarus pun tidak mengalami saat-saat yang mudah. Semua yang ada di tartarus baik udara, air, tanah yang diinjak menguarkan kematian. Berkat kecerdikan Annabeth-lah maka kedua sejoli ini berhasil mengatasi tantangan yang ada di Tartarus.

Tapi ketika Tartarus sendiri yang langsung turun tangan menghadang mereka di depan pintu kematian, mampukah Percy dan Annabeth selamat dan menyelesaikan misi mereka?


Di buku ini Rick Riordan banyak memberikan kejutan kepada kita.

Percy yang lebih banyak disanjung oleh para penggemar seri ini memperlihatkan kelemahan dan kesalahan-kesalahannya. Beberapa peristiwa di seri Olympus kembali diungkit sehingga kita mesti menarik kembali semua ingatan akan peristiwa-peristiwa yang terjadi di seri Percy Jackson & the Olympians. Walaupun begitu, kelemahan Percy ini mengingatkan kita bahwa walaupun mereka keturunan dewa, mereka tetap juga manusia. Ada ketakutan-ketakutan yang mesti di atasi dan kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki.

Tokoh yang paling pesat perkembangannya baik secara fisik maupun sifat adalah Frank. Di buku ini Frank membuktikan bahwa ia memang pantas menjadi anak dewa perang. Mars atau Ares, silahkan pilih. Sikapnya menjadi jauh lebih tenang dan dewasa walaupun masih tetap pemalu. Dan kita tidak perlu deg-degann lagi memikirkan apakah Hazel akan memilih Frank atau Leo :)

Ngomong-ngomong soal Leo, setelah dibuat bimbang oleh Nemesis ia akhirnya menemukan pelabuhannya. Di sebuah pulau terpencil yang dilupakan oleh para dewa dan tidak ada kemungkinan  bisa kembali untuk yang kedua kalinya. Yang pengen tahu silakan baca kisah Percy Jackson, karena Percy sendiri pernah sampai di pulau ini bahkan disaat-saat ketidakpastian akan perasaan Annabeth kepadanya.

Sedangkan Nico... saya lumayan speechless juga dengan arah yang dituju Rick Riordan ini. Saya ga tau mau mengatakan apa. Yang pasti Nico sudah ada dihati saya sejak Riordan pertama kali memperkenalkannya.

Jason... yah, Jason udah mulai lumayan sih.

Piper? Siapa itu Piper???