Judul : Ruthless People
Pengarang : J.J. McAvoy
Penerbit : The Writers Coffe Shop
ISBN : 9781612133195
Tahun : 2014
Halaman : 342
Rating : 2 of 5 stars
Sinopsis
To the outside world, they look
like American Royalty, giving to charities, feeding the homeless, rebuilding
the city. But behind closed doors is a constant battle for dominance between
two Bosses, cultures, and hearts.
Ruthless People is a romantic
crime fiction set in modern day Chicago, following the life and marriage of
Melody Nicci Giovanni and Liam Callahan—rivals by blood and leaders through
fear. Their marriage was arranged by their fathers in hopes to end years of
bloodshed between the Irish and the Italians.
Liam, next in line to lead the Irish, believes he’s getting a simple-minded
wife, one he can control, one who bends to his every need . . . the complete
opposite of Melody. Bred to be a Boss, a world-class marksman, master of
disguise, with no mercy and no fear. Twenty-four years later, she has achieved
\more than any man could even dream of, killing anyone who steps in her way. She
knows exactly what type of man Liam is, and she would rather die than give up
the power she has spent her whole life building. But with no other family left,
she must not only learn to work with Liam, but the whole Callahan clan.
The Mafia of the past is evolving, and with rival bosses gunning for them,
Melody and Liam will have to figure out how to work as one to take down those
who stand in their way, all while keeping up appearances.
Power, Family, and Respect are everything.
Warning: This book contains adult language and subject
matter including graphic violence and explict sex that may be disturbing for
some readers. This book is not intended for readers under the age of 18.
Review
Liam Callahan dan Melody Nicci
Giovanni sudah dijodohkan sejak kecil. Tujuan utama perjodohan ini adalah untuk
meredakan persaingan diantara kedua keluarga Mafia ini. Sudah bertahun-tahun
lamanya kedua keluarga ini bersaing memperebutkan wilayah kekuasaan dan saling
membantai satu sama lain.
Liam sudah tidak sabar ingin
menggantikan posisi ayahnya sebagai kepala keluarga. Sejak kecil ia sudah
dididik sebagai pewaris walaupun Liam adalah anak kedua. Kakaknya Neal tidak
memiliki otak dan kekejaman yang dimiliki Liam.
Setelah pernikahannya dengan Mel
Giovanni nantinya, Liam bermimpi menguasai kedua wilayah kekuasaan keluarga
mereka tersebut. Dan ia mengharapkan istrinya bersikap seperti
perempuan-perempuan dirumahnya. Menjadi nyonya rumah yang sempurna dan istri
penurut yang memalingkan muka mereka dari kebenaran mengenai bisnis keluarga.
Tetapi yang tidak diketahui Liam
adalah Mel juga dididik sebagai pewaris oleh ayahnya. Ia telah mempelajari
seluk beluk bisnis keluarga sejak masih remaja dan bahkan mengambil alih
kepemimpinan saat ayahnya menderita penyakit kanker. Dan bagi Mel, The Boss hanya ada satu orang, yaitu
dirinya.
Tetapi bagaimana tujuan
pernikahan mereka akan tercapai kalau kedua suami istri ini saling bertarung
memperebutkan kekuasaan?
Membaca buku ini benar-benar
bikin capek.
Capek dengan semua umpatannya, capek
dengan semua pembunuhannya, capek dengan kebrutalan tanpa taktik kedua tokoh
utamanya, dan lebih capek lagi membandingkannya dengan semua novel mafia yang
pernah saya baca.
Saya belum pernah membaca
mengenai mafia Irlandia, tetapi dari semua bacaan saya mengenai mafia Italia
ada kesan yang sama yang selalu saya dapatkan.
Brutal? Tentu saja. Ini dunia
mafia.
Tetapi dalam kebrutalannya itu
ada sebuah keeleganan. Mafia Italia selalu mengenai tradisi, keluarga dan
Tuhan. Contohnya ketika Don Clericuzio di The Last Don mengetahui bahwa cucunya
sendiri hendak menggulingkannya, apakah ia kemudian langsung membantai cucunya
tersebut?
Tentu tidak, karena Dante si cucu
adalah keluarga. Terus bagaimana sang Don mengatasinya? Dengan perencanaan
bertahun-tahun ia menghadapkan Dante dengan Cross, cucu keponakannya. Tidak ada
satupun yang tahu bahwa nasib mereka telah dipetakan oleh sang Don.
Sementara di buku ini kedua tokoh
utama hanya peduli dengan hasrat mereka sendiri. Keluarga tidak ada artinya
sama sekali. Dengan mudah mereka menembaki saudara dan sepupu sendiri, walaupun
keduanya memang melakukan kesalahan. Dan dengan kecepatan mereka membunuh anak
buah mereka, saya malah bertanya-tanya sendiri sampai kapan dinasti mereka akan
berlangsung tanpa ada anak buah yang mempertahankannya?
Mel dan Liam lebih terlihat
sebagai pasangan Bonny & Clyde daripada sebagai pewaris dinasti Mafia besar
yang mengusai pantai barat dan timur Amerika.
Oh ya, ada satu lagi yang bikin
saya jengkel. Semua kutipan mengenai
pembunuhan di awal bab terasa dipaksakan. Memang banyak terjadi pembunuhan di
buku ini, tetapi semua kutipan itu akan lebih sesuai kalau buku ini bercerita
mengenai pembunuh berantai.
Yang membuat saya tidak menjatuhkan
bintang satu ke buku ini adalah hubungan Mel dan Liam. Kedua sama-sama berpikir
bahwa mereka adalah bos di organisasi mereka. Hal tersebut membuat mereka saling berebut
kekuasaan, padahal tujuan pernikahan mereka adalah menggabungkan kedua
organisasi mereka. Tetapi ketika Liam mulai jatuh cinta kepada istrinya suasana
romantis buku ini menjadi cukup kental. Dan cara mereka memanggil pasangan
mereka dengan kata-kata ‘husband’ dan ‘wife’ bikin saya senyum-senyum
sendiri...
Buku ini cukup sulit saya
selesaikan. Beberapa kali dipertengahan cerita saya sempat berpikir untuk
berhenti, tetapi saya pantang juga untuk tidak menyelesaikan membaca sebuah
buku.
Sedikit sekali kenikmatan yang
saya dapatkan dari membaca buku ini, jadi saya tidak yakin akan membaca
lanjutannya dalam waktu dekat...