Friday, October 28, 2011

Love Drunk Cowboy by Carolyn Brown

Love Drunk Cowboy (Spikes & Spurs, #1)

My rating: 3 of 5 stars


terlahir dari keluarga yang lebih mementingkan karir daripada urusan rumah tangga, Austin Lanier dididik untuk menjadi wanita karir. ia bekerja di dealer mobil yang dimiliki kakek dan neneknya dimana ibu dan bibinya juga bekerja. selain itu, salah satu bibinya juga merupakan seorang hakim.
bahkan saking memikirkan karir, awalnya ibu Austin menolak untuk memiliki anak. dan setelah berkompromi dengan suaminya yang menginginkan anak, akhirnya lahirlah Austin.

tapi kemudian nenek dari pihak ayahnya meninggal dan mewariskan perkebunan melon kepada Austin.
karena hubungan ibu dan neneknya yang kurang baik (si nenek menuduh ibu Austin memaksa anaknya, ayah Austin, untuk tinggal dikota besar dan menolak mengurus perkebunan Melon mereka) membuat Austin jarang mengunjungi neneknya.
awalnya ia berniat untuk menjual perkebunan tersebut dan kembali melanjutkan hidupnya dikota besar. tetapi pertemuannya dengan Rye O'Donnel, koboy sexy yang awalnya dikiranya adalah pacar neneknya, memebuat Austin ragu untuk kembali ke kehidupannya yang lama.

keputusan itu semakin kuat setelah ia bertemu dengan teman-teman neneknya yang selalu berkumpul setiap jumat siang. ditempat inilah semua gosip berputar dan rahasia terbongkar.

awalnya niat ini ditentang oleh seluruh keluarga Austin. tetapi setelah melihat bawah selain jatuh cinta pada peternakan, Austin juga jatuh cinta pada Rye dan kota kecil itu, barulah ibu, nenek dan para bibi Austin merestuinya.





The School for Brides by Cheryl Ann Smith

The School for Brides

My rating: 4 of 5 stars


setelah beberapa minggu jenuh membaca, buku ini membuatku segar kembali :)

yang bikin gemes dibuku ini bukan Nicholas, sang duke yang arogan, ini sih biasa. tapi Miss Evangeline Winfield yang tiap deketan ama si duke bilang bencilah, dia jadi victim lah, tapi tiap habis dicium Nicholas malah dia yang jadi agresif. halah...halah..halah.. MySpace





Tuesday, October 18, 2011

The Taming by Jude Deveraux

The Taming (Peregrine, #1)
My rating: 4 of 5 stars


suka banget ama Liana, geram ama Rogan dan terkagum2 pada para simpanan Rogan yang dinamai Sunday, Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday dan Saturday (sesuai hari mereka ditiduri), yang bikin Liana langsung menyulut tempat tidur Rogan dengan obor MySpace



paling terkakak waktu baca Liana ngasih tau Rogan CS kalo makanan mereka udah diludahi ama juru masaknya yang minta ampun jorok MySpace



above all, suka ama karakter Liana yang tegas dan tanpa ampun, langsung mengusir para "days" dari kastil bahkan bersedia menampung anak2 haram Rogan yang seabreg2 banyaknya (bisa bikin kampung sendiri kalo ditambah dengan saudara2 luar nikah Rogan, hasil peninggalan ayahnya) MySpace



selain itu dia juga bisa merubah Rogan yang jorok, tukang selingkuh dan chauvinist menjadi suami yang mencintai Liana seutuhnya sehingga bersedia menempuh mara bahaya untuk menyelamatkan Liana dari penculikan musuh keluarganya MySpace



ini medieval pertama yang saya baca, suasananya agak beda dengan Season 1800 yang sopan dan beradab. tapi tetap menyenangkan kok bacanya :)






Thursday, October 13, 2011

Unsticky by Sarra Manning

Unsticky

My rating: 4 of 5 stars


Menjadi simpanan laki2 kaya untuk bayar hutang?

Inilah yang terjadi pada Grace, asisten fashion editor yang memiliki penghasilan 14rb poundsterling pertahun yang hanya mencukupi biaya sewa rumah, transport dan makan. Grace yang gila belanja kemudian menggunakan kartu kreditnya untuk membeli barang2 mewah. Hal ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kesenangan berbelanja, lebih kepada Grace yang memiliki rasa rendah diri yang dipicu dari perceraian orangtuanya sehingga dengan membeli barang2 mewah ia baru merasa dirinya berarti.

Cerita dimulai saat Grace diputuskan oleh Liam, pacarnya, pada hari ulangtahunnya. Grace yang tidak terima kemudian marah2 yang menyebabkan Liam tersulut juga kemarahannya sehingga sampai menendang tas Marc Jacob, perancang kesayangan Grace. Saat menangis itulah ia kemudian bertemu dengan Vaughn yang kemudian membawa Grace ke klub pribadinya dan mentraktirnya makan dan nmium. Pertemuan awal ini membawa kesan yang mendalam bagi keduanya.

Beberapa hari kemudian Grace menerima paket berisi tas Marc Jacob yang menjadi saksi putus cintanya disertai kartu ucapan dari Vaughn. Setelah menimbang2 akhirnya Grace memutuskan mentraktir Vaughn makan sebagai balasan, dan kebetulan karena mereka akan berada di New York pada waktu yang sama maka Grace berniat mentraktirnya disana.

Kencan makan malam ini diakhiri dengan ciuman yang memabukkan Grace sehingga ia siap untuk melangkah lebih jauh, tetapi Vaughn menolaknya. Setelah beberapa minggu putus kontak, Vaughn kembali menghubungi Grace dan mengajukan proposal untuk menjadikan Grace sebagai mistressnya. Dan hubungan ini dilengkapi juga dengan surat kontrak selama 6 bulan. Ckckckc...

Setelah berpikir panjang (& menimbang2 hutangnya) akhirnya Grace setuju menjadi mistress Vaughn. Selain itu Grace juga berpikir dengan menjadi mistress sikapnya bisa menjadi lebih sophisticated dan bisa lebih dihargai oleh orang lain. Tapi sikap Vaugh yang kadang panas kadang dingin bikin Grace yang memang sudah tertarik kepada Vaugh sejak awal mulai jatuh cinta sama “boss”nya. Sedangkan Vaughn yang terbiasa bersikap resmi dengan mistressnya (a.k.a kalo butuh tolong siap-siap, kalo lagi ga butuh harap menghilang) terseret kedalam kehidupan Grace yang sangaaaat penuh drama MySpace.

Dimulai dari bosnya Kiki, yang sejak awal pengen mecat Grace tapi ga punya alasan yang tepat sehingga satu2nya jalan yang bisa dilakukan Kiki adalah memberikan pekerjaan yang kadang ga sesuai dengan posisinya sebagai asisten fashion editor, terus rekan2 sekerjanya yang sering menganggap enteng Grace sehingga sering juga disuruh beli belanjaan, sampai sahabatnya Lily yang akan menikah dengan Dan, cowok yang sangat tidak disukai Grace.

Semua drama ini kemudian berpuncak dengan tersebarnya berita Grace menjadi simpanan laki2 kaya dan membuat Lily membencinya. Kemudian Vaughn menemukan semua tagihan hutang2 Grace dan marah besar sehingga Grace berpikir Vaughn bakal meninggalkan dia. Tapi ternyata semua drama kehidupan Grace ini membuat ia menjadi lebih dekat dengan Vaughn. Dan juga menjadi alasan kenapa pada akhirnya Vaughn berniat memutuskan “kontraknya” dengan Grace.

Membaca buku ini sedikit membawa dilema. Biasaya saya membaca Heroine yang menjadi mistress karena paksaan, ancaman atau perasan dari Heronya. Grace yang memutuskan untuk menjadi simpanan Vaughn ini membuat sedikit sedih. Sedih karena bagi Grace pun sangat sulit untuk membuat keputusan tersebut. Dia dibesarkan oleh kakek neneknya yang menanamkan nilai moral tinggi pada Grace. Tapi dilain pihak, kekecewaan yang dirasakan Grace dalam hidupnya (pekerjaan, percintaan dan pertemanan yang sering gagal) membuat Grace merasa ingin sedikit merasakan kebahagiaan. Ia percaya bahwa dengan memasuki dunia Vaughn yang gemerlap, Grace bisa meninggalkan dirinya yang selalu menghadapi kegagalan.

Dan memang, setelah menjadi lebih dekat dengan Vaughn, Grace belajar banyak hal. Termasuk berusaha dan percaya kepada dirinya sendiri. Dan semua yang diajarkan Vaughn ini membuat Grace berani melangkah untuk menggapai kebahagiaan hidupnya. Dan itu berarti adalah Vaughn...
thanks to Mary yang udah recommend buku ini MySpace



Spider's Bite by Jennifer Estep

Spider's Bite (Elemental Assassin, #1)

My rating: 2 of 5 stars


Ga selesai baca buku ini. Makin lama makin tidak suka dengan Gin Blanco a.k.a Spider si pembunuh bayaran.

Tema cerita cukup menarik, mengenai salah satu kontrak kerja Gin yang berbalik membakar dirinya sendiri. Dijebak oleh sekolompok orang yang bersekongkol untuk meruntuhkan kekuasaan Mab Monroe, si ratu kejahatan yang mengusai kota Ashland. Gin ditawari kontrak sebesar 5jt dollar untuk membunuh Gordon Giles, kepala akuntan di perusahaan Halo yang dimiliki oleh Mab Monroe. Gordon dituduh mencuri uang perusahaan dan perusahaan kemudian berniat untuk menyingkirkan Gordon.

Tetapi pada saat melaksanakan misinya Gin ternyata juga diincar oleh pembunuh bayaran lain yang kemudian mengungkapkan bahwa Gin telah dijebak, dan sebenarnya Gordon bukanlah orang yang menyelewengkan uang perusahaan. Saat lolos dari usaha pembunuhan tersebut Gin kembali pulang ke restoran tempat perantara kerjanya tinggal.

Fletcher, si perantara yang juga mentornya ternyata telah mati secara mengenaskan. Gin bersumpah untuk membalas kematian Fletcher yang telah dianggapnya sebagai orangtuanya sendiri. Dan dalam pencariannya untuk membalas dendam ini Gin kemudian bekerjasama dengan Donovan Caine, polisi yang paling terkenal kejujurannya di Ashland City. Kerjasama ini diwarnai dengan daya tarik diantara mereka berdua. Tapi Caine sedikit merasa ragu karena profesi Gin sebagai assassin bertentangan dengan moralitasnya.

Sampai 85% saya baca buku ini belum ada adegan “menarik” antara Gin dan Caine kecuali ciuman panas di klub malam MySpace.
Haaaaahhhh..... salah satu alasan gw brenti baca buku ini MySpace. Wakakakakakakaka.....

Tapi alasan sebenarnya ga selesai baca buku ini karena sifat Gin yang ga ada kompromi, langsung bunuh (ga pake hajar2 dulu), bunuh duluan tanya belakangan (kapan dapat infonya!) terus juga yang merasa ga ada yang salah dengan pekerjaannya sebagai pembunuh, yang bikin gw bertanya-tanya apa bedanya Gin dengan tokoh antagonis di buku ini? Gin mencari pembunuh yang membunuh Fletcher, sedangkan si pembunuh yang sebenarnya merangkai semua drama ini dengan tujuan membunuh Mab Monroe yang telah membunuh ayahnya. Setiap orang yang menghalangi disingkirkan, begitu juga dengan Gin.

Jadi... apa beda Gin dengan si pembunuh?

Dan juga tidak ada sedikitpun humanity atau emphaty dalam diri Gin. Apalagi setelah gw intip2 buku 2 dimana Caine memutuskan untuk pindah kota dan tidak berhubungan lagi Gin. Caine dengan moralitasnya yang tinggi merasa berbenturan dengan sifat Gin yang tidak pandang bulu (walaupun di buku 2 Gin sudah pensiun jadi assassin). Hal ini dibuktikan dengan Caine yang membiarkan Gin membunuh seseorang yang menurut Caine tidak layak dibunuh, dan Caine membiarkan saja. Hal ini membuat Caine memandang ulang hubungannya dengan Gin. Apakah ia tetap menjadi manusia yang sama tanpa moralitasnya? Apakah ia masih bisa menghormati dirinya yang seperti itu?

Keputusan Caine ini disambut Gin dengan sangat buruk. Ia merasa Caine pengecut dan tidak cukup kuat menerima dirinya yang mantan pembunuh. Dan untuk itu ia memandang rendah Caine. Sedangkan gw setuju dengan keputusan Caine yang memilih untuk meninggalkan sebuah hubungan yang dapat merubah dirinya menjadi orang yang kelak akan dibencinya.

Oh ya, yang paling penting semua acara bunuh-bunuhan ini tidak akan ada kalo Gordon Giles si kepala akuntan langsung menemui Mab Monroe dan menunjukkan data2 terjadinya penyelewengan diperusahaan. Kalo berdasarkan deskripsi Mab Monroe dibuku ini, dia tidak akan segan-segan membantai semua pihak yang merugikannya. Dan hal itu bisa dilakukannya secara terang2an karena ia merupakan ratu tidak sah di kota tersebut.

Tapiiiii.. kalo hal itu dilakukan, cerita ini tidak akan ada toh??? MySpace