Wednesday, October 28, 2015

The Sword of Summer (Magnus Chase and The Gods of Asgard #1) by Rick Riordan




Judul : The Sword of Summer (Magnus Chase and The God of Asgard #1)
Pengarang : Rick Riordan
Penerbit : Noura Books
Tahun : 2015
ISBN : 9786023850204
Halaman : 623
Rating : 4 of 5 stars

Sinopsis :

Tak pantas dipilih, tak pantas mati,
seorang pahlawan yang tak sanggup diemban Valhalla.
Ke timurlah matahari bergerak, sembilan hari lagi,
dan Pedang Musim Panas membebaskan si buas dari belenggunya.


Sejak kematian ibundanya oleh serigala bermata biru, Magnus menggelandang sendirian di jalanan Boston. Dia berusaha bertahan hidup dan melarikan diri dari kejaran polisi dan para pekerja sosial. Hingga suatu hari, lelaki yang selalu ingin dia hindari memberitahunya sebuah rahasia aneh—bahwa Magnus adalah putra dewa.

Magnus sudah sering mengalami hal gila di kesehariannya. Tapi, ternyata, mitos-mitos itu nyata. Sesosok makhluk neraka muncul menyerang Magnus. Ia menginginkan Pedang Musim Panas milik Magnus yang konon bisa mempercepat kiamat Ragnarok.


Perjuangan Magnus baru saja dimulai, dan semuanya berawal dengan kematiannya.


Review :


Wyoming Tough (Meraih Cinta Mallory) by Diana Palmer



Judul           : Wyoming Tough (Meraih Cinta Mallory)
Pengarang   : Diana Palmer
Penerbit      : Gramedia Pustaka Utama
Tahun          : 2015
ISBN           : 9786020321790
Halaman      : 312
Rating         : 3,5 of 5 stars



Sinopsis :

Sebagai pemilik peternakan, Mallory Kirk tahu butuh koboi yang kuat dan pekerja keras untuk menangani tugas-tugas di lapangan. Itu sebabnya ketika Morie Brannt ingin bekerja di tempatnya, Mallory sempat sangsi. Bagaimanapun, tubuh gadis itu terlalu mungil untuk bisa bertahan dengan kondisi peternakan yang keras. Namun, tekad Morie yang tangguh seperti baja sanggup mematahkan keraguan siapa pun, Mallory sekalipun.

Ketika kasus narapidana yang kabur dari penjara menggemparkan seisi kota, Morie membuktikan keberaniannya saat dia tanpa sengaja bertemu si buronan di hutan. Gemas dengan kenekatan Morie, Mallory mendapati dirinya lama-kelamaan terpikat dengan gadis itu. Namun hasutan seseorang membuat Mallory berpikir dua kali untuk menyerahkan hati pada Morie. Akankah Mallory akhirnya bisa menghapus keraguannya dan memercayai gadis itu?


Review :
 

Saturday, October 24, 2015

Career of Evil (Cormoran Strike #3) by Robert Galbraith



Judul        : Career of Evil (Cormoran Strike #3)
Penulis     : Robert Galbraith (J.K. Rowling)
Penerbit    : Mulholland Books
Tahun        : 2015
ISBN         : 9780316349932
Halaman    : 497
Rating        : 4 of 5stars


Sinopsis :

When a mysterious package is delivered to Robin Ellacott, she is horrified to discover that it contains a woman's severed leg.

Her boss, private detective Cormoran Strike, is less surprised but no less alarmed. There are four people from his past who he thinks could be responsible--and Strike knows that any one of them is capable of sustained and unspeakable brutality.

With the police focusing on the one suspect Strike is increasingly sure is not the perpetrator, he and Robin take matters into their own hands, and delve into the dark and twisted worlds of the other three men. But as more horrendous acts occur, time is running out for the two of them...

Career of Evil is the third in the highly acclaimed series featuring private detective Cormoran Strike and his assistant Robin Ellacott. A fiendishly clever mystery with unexpected twists around every corner, it is also a gripping story of a man and a woman at a crossroads in their personal and professional lives.


Review :

I choose to steal what you choose to show
 And you know I will not apologize—
 You’re mine for the taking.
I’m making a career of evil…
 

Setelah berhasil menuntaskan dua kasus besar yang berkaitan dengan orang-orang ternama, biro detektif Cormoran Strike berjalan dengan mulus. Selalu ada kasus yang mereka tangani yang berarti pendapatan tetap bagi biro detektif tersebut.

Hingga suatu hari Robin Ellacot, sekretaris/partner Cormoran, menerima sebuah paket yang berisi kaki kanan seorang perempuan. Media massa pun heboh. Apakah potongan kaki ini berhubungan dengan sang detektif yang juga kehilangan kaki kanannya saat perang?

Bagi Cormoran Strike sendiri tidak hanya kiriman kaki itu saja yang membuat ia harus menelusuri kembali masa lalunya. Sepucuk surat yang menyertai kaki tersebut berisikan lirik lagu band terkenal yang ditato di tubuh ibunya, Leda, sang groupie rock band terkenal. Dan satu persatu kliennya memutuskan hubungan kerja dengan Cormoran.

Cormoran kemudian mendata orang-orang yang pernah dijebloskanya ke penjara dan berniat membalas dendam kepadanya. Ada empat orang tersangka. Yang satu dieliminasimya karena tipe pembalasan yang tidak sesuai, tiga orang lagi tidak diketahui dimana keberadaannya. Yang disayangkannya, polisi malah ngotot menyelidiki orang yang dieliminasi Cormoran hingga terpaksalah ia dan Robin menyelidiki sendiri tiga tersangka lainnya.

Dan tidak cukup dibuat pusing oleh semua itu, Cormoran pun harus berhadapan dengan perubahan-perubahan sikapnya terhadap Robin.

"He had known, almost from the moment they had met, that Robin represented a threat to his peace of mind..."


Sejak munculnya judul ketiga seri Cormoran Strike ini saya emang udah nggak sabar pengen bacanya. Gradasi warna di covernya sangat memikat. Ditambah lagi dengan membaca sinopsisnya yang seakan membawa kita menuju masa lalu Corm yang masih belum kita ketahui secara detail selama ini.

Buku ini menggunakan dua sudut pandang, yaitu sudut pandang orang ketiga untuk Cormoran Strike dan Robin Ellacot, dan sudut pandang orang pertama bagi si pembunuh. Dari sudut pandang si pembunuh itu kita bisa mendapatkan beberapa informasi yang kita gunakan untuk menebak siapa pelaku pembunuhan dan mutilasi ini.

Kasus yang ditangani oleh Corm dan Robin kali ini bersifat sangat pribadi karena berhubungan dengan karir masa lalu Corm. Selama menjadi seorang SIB, Corm telah memasukkan cukup banyak orang kedalam penjara. Tiga dari empat tersangka terhubung kepada Corm melalui SIB sementara seorang lagi lebih merupakan dendam pribadi bagi Corm, karena itulah orang yang di curigai Corm telah membunuh ibunya.

Selain dibawa menelusuri perjalan karir Cormoran dimasa lalu, kita juga dibawa ke kehidupan pribadinya. Terutama kehidupan Cormoran dibesarkan ibunya. Seperti yang kita ketahui dari buku-buku sebelumnya, ayah Corm tidak memiliki peranan dalam kehidupannya kecuali dari segi keuangan.

"Whether she liked it or not—whether he liked it or not—Strike was her best friend in London"

Selain masa lalu Corm kita juga akan dibawa menuju masa lalu Robin. Pertengkarannya dengan Matthew, tunangannya, semakin memuncak ketika ada pihak lain yang mengompori, hingga terkuak satu kesalahan yang pernah dilakukan Matthew dimasa lalu. Bukan hanya jenis kesalahannya yang membuat Robin murka, tetapi juga waktunya. Ketika Robin memutuskan untuk berhenti kuliah. Acara pernikahan mereka yang dijadwalkan dua bulan lagi terancam batal. Satu-satunya tempat Robin berpaling adalah Cormoran Strike.

Walaupun tidak menyukai Matthew setidaknya saya tahu bahwa laki-laki ini sungguh mencintai Robin. Hanya saja sepanjang waktu saya terus bersorak, "Sekarang waktunya Corm! Sekarang waktunya mendekati Robin!"

Tapi yah, belajar dari Harry Potter saya merasa bakal butuh dua buku lagi supaya mereka benar-benar jadian (itupun kalo Rowling tidak memunculkan tokoh perempuan lain untuk menggantikan Robin).

Dari segi kasus, secara pribadi saya pikir biasa-biasa saja dibandingkan dua buku sebelumnya. Hingga pertengahan buku saya sudah bisa menebak pelaku dari pola pembunuhan sekarang dan kejahatan yang dilakukan dimasa lalu. Tapi penulis seringkali menebarkan kabut (asap) keraguan yang membuat saya harus memikirkan kembali teori saya. Yang sulit ditebak itu adalah mencari tahu dimana pelaku ini sebenarnya berada.

Dan ending buku ini...

Aaahhhhh... Kenapa selama beberapa bulan ini saya sering membaca ending yang seperti ini? Tau nggak sih satu tahun itu lama sekali?

Oh ya, sewaktu seri ini pertama kali rilis di tahun 2013 tersebar kabar bahwa J.K. Rowling sudah menyelesaikan beberapa judul buku untuk seri ini. Dibuku ini terbukti bahwa rumor tersebut adalah benar
Kemungkinan besar buku ini ditulis di tahun 2011 karena ada sebuah peristiwa besar yang sedang terjadi saat itu di Inggris menjadi penunjuk settingan waktu di buku ini.

Apa itu?

Silakan dibaca sendiri :)

Friday, October 16, 2015

Demon Road by Derek Landy




Judul buku    : Demon Road
Pengarang    : Derek Landy
Penerbit        : HarperCollinsChildren’sBooks
Tahun            : 2015
Halaman        : 512
ISBN              : 9780008140816
Rating            : 4 of 5 stars



Sinopsis

The creator of the number one bestselling SKULDUGGERY PLEASANT series returns with the story of a girl on the run from everything she loves… and the monsters that await her.

For anyone who ever thought their parents were monsters… Amber Lamont is a normal sixteen-year-old. Smart but insecure, she spends most of her time online, where she can avoid her beautiful, aloof parents and their weird friends.

But when a shocking encounter reveals a horrifying secret, Amber is forced to go on the run. Killer cars, vampires, undead serial killers and red-skinned, horned demons – Amber hurtles from one threat to the next, revealing the terror woven into the very fabric of her life. As her parents close in behind her, Amber’s only chance rests with her fellow travellers, who are not at all what they appear to be…

Witty, action-packed and heart-stoppingly thrilling, Demon Road will take you on an epic road-trip across the supernatural landscape of America.


Review

Amber Lamont adalah seorang gadis yang biasa-biasa saja. Ia tidak begitu cantik, agak pendek dan berat tubuhnya sedikit diatas ideal. Walaupun agak sensitif dengan berat tubuhnya, Amber bukanlah seorang yang penakut. Hal itu yang membuat ia dipanggil ke ruangan kepala sekolah dimana ia dicurigai menyerang seorang gadis populer. Padahal sebenarnya justru Amberlah yang menjadi korban bully.

Selesai masalah di sekolah, Amberpun dihadapkan dengan masalah di rumah. Sejak dulu Amber tahu bahwa orangtuanya tidak memiliki waktu untuknya. Jadi bayangkan keheranan Amber saat ia sedang trauma karena suatu peristiwa orangtuanya, Bill dan Beth Lamont, malah membuat pesta untuk merayakan.Yang membuat Amber semakin terperangah adalah saat ia mendengar orangtuanya berniat membunuhnya. 

Amber panik. Dengan susah payah ia melarikan diri dari rumah. Berkat bantuan dari pihak tak terduga Amber berhasil melarikan diri. Tetapi dari informasi yang diketahuinya kemudian Amber tidak punya pilihan lain selain mencari cara menghadapi orangtuanya. Kabur dan menghilangkan diri bukanlah sebuah pilihan.

Dengan ditemani Milo, orang bayaran yang bertugas mengantarkan Amber ke tempat tujuannya, mereka berdua menyusuri Demon Road menemui Shining Demon yang mungkin bisa menyelamatkan nyawa Amber dari kejaran orangtuanya.

Twelve hour before Amber Lamont's parent tried to kill her, she was sitting between them in the principal’s office, her hands in her lap, stifling all the things she wanted to say.

Kisah terbaru dari Derek Landy ini dibuka dengan sebuah kalimat yang langsung membuat penasaran. Apa sih yang sudah dilakukan Amber sampai orangtuanya mencoba membunuh Amber?

Pertanyaan itu kemudian disusul lagi dengan pertanyaan, siapakah Amber sebenarnya? Apalagi dengan terjadinya perubahan fisik Amber dan tenaganya yang tiba-tiba berubah kuat.

Dengan alur yang cepat novel ini membawa kita dari satu aksi ke aksi yang lain yang membuat kita terus-terusan penasaran dengan apa yang akan terjadi kemudian. 

Demon road sendiri merupakan jalan yang menghubungkan tempat-tempat kegelapan yang melintasi Amerika. Apabila terus menyusuri jalan ini mau tidak mau pasti akan menemukan kehororan yang disembunyikan sebuah kota yang dilintasinya.

Setiap kota yang disinggahi Amber dan Milo memiliki rahasia tersembunyi dan berpotensi mengancam jiwa mereka. Setiap makhluk yang sebelumnya hanya dipikir Amber cerita belaka ternyata memang benar-benar ada.

Membaca buku ini mau tidak mau kita akan membandingkannya dengan seri Skulduggery Pleasant yang mengharumkan nama Derek Landy. Awalnya saya khawatir buku ini tidak akan bisa menyamai seri tersebut.

Dan ternyata kedua buku ini memang tidak bisa disamakan. Walaupun masih sama-sama bergenre Fantasy/Paranormal tetapi mereka memiliki sensasi rasa yang berbeda.

Hal ini dirasakan benar dalam pemilihan tokohnya. Kalau Valkyrie/Stephanie merupakan remaja yang kuat dan sangat tahu apa yang diinginkannya, Amber merupakan remaja yang emosional dan keras kepala khas remaja-remaja dalam novel young adult lainnya. Ada masanya kita merasa jengkel juga dengan perangai Amber.

Sementara Milo sama misteriusnya dengan Skulduggery Pleasant. Hanya saja Skully bermulut tajam dan sinis sementara Milo tipe yang pendiam. Misteri Milo dan mobilnya yang buas juga merupakan salah satu misteri yang menarik. Sayangnya misteri itu belum dijelaskan dibuku ini. Tetapi katanya buku kedua sudah selesai ditulis dan rencananya akan dipublikasikan di awal 2016. Semoga ada jawaban di buku kedua tersebut ya :)

Beberapa tokoh yang menarik lainnya adalah orang tua Amber, Bill dan Beth Lamount. Awal bertemu dengan mereka kita dibuat terpesona dengan sikap mereka yang santun namun tegas. Tetapi semakin dibaca semakin terasa kegilaan mereka, ambisi untuk selalu hidup muda dan abadi. Memang sah keduanya bisa disebut psycho. ;(

Juga ada tokoh Glenn, cowok Irlandia yang mereka 'pungut' di demon road. Berkelana dari negeri asalnya menuju Amerika dengan tujuan mengirimkan tanda kematian untuk seseorang, Glenn memberikan sedikit angin segar diantara karakter Amber yang agak labil dan Milo yang pendiam. Mulutnya yang tak henti berkicau awalnya sangat lucu, tapi lama kelamaan semakin menyebalkan. 

Walaupun masih banyak humor bertebaran tapi kita hanya sedikit menemukan witty banter seperti yang sering kita temukan di percakapan antara Valkyrie dan Skulduggery.

Perjalanan Amber, Milo dan Glenn menempuh Demon Road membawa mereka menemui Shining Demon, untuk membuat perjanjian agar orangtua Amber tidak bisa membunuhnya. Tetapi perjanjian dengan demon jelas tidak akan gratis begitu saja. Diutus mencari seseorang ketiga tokoh ini semakin jauh menempuh demon road, bertemu dengan pembunuh berantai, vampir, penyihir dan seorang lelaki yang berhasil lolos dari perjanjian dengan Shining Demon. Berhasilkan Amber menyelesaikan misinya dan menyelamatkan nyawanya dari kejaran orang tuanya?

Silakan dibaca sendiri.

Yang jelas, Derek Landy tidak pernah mengecewakan pembacanya :)