Monday, April 28, 2014

[BLOG TOUR + GA] Cheer Boy!! - Asai Ryo


Judul                     : Cheer Boy!!
Pengarang            : Asai Ryo
Penerbit                 : Haru
Tahun                    : 2013
ISBN                     : 978-602-7742-26-0
Hal                         : 424


Sinopsis

 “Cheerleader.. Biasanya cewek yang melakukannya, kan?”

Haruki cedera. Cowok itu menggunakan cederanya sebagai alasan untuk berhenti dari Judo karena menyadari batas kemampuannya. Padahal Haruki lahir dalam keluarga Pejudo dan kakak perempuannya selalu jadi pemenang dalam setiap kejuaraan Judo.

Kazuma, teman sepermainan Haruki tiba-tiba ikut berhenti Judo dan menyarankan hal yang gila. Mereka akan membentuk tim cheerleading cowok!! Padahal olah raga itu kan oleh raga cewek!

Tapi, saat anggota berhasil mereka kumpulkan, ternyata mereka adalah cowok-cowok dengan masalah masing-masing.
Saat masalah itu saling berbenturan, akankah cheerleading bisa membuat mereka tetap bersatu? Akankan cheerleading bisa menyelesaikan semua masalah?


Halooo...

Selamat datang di BLOG TOUR CHEER BOY!! yang diadakan oleh penerbit Haru bekerjasama dengan beberapa blogger buku. Untuk kesempatan pertama ini, giliran saya yang menjadi host Blog Tour Cheer Boy!! dari tanggal 28 April sampai 4 Mei 2014. Kemudian Blog Tour ini akan berpindah ke blog berikutnya, ibarat olah raga lari estafet :)

Rasanya kurang seru ya ada blog tour tanpa hadiah... Kali ini juga blog tour ini akan mengadakan Giveaway yang di sponsori oleh Penerbit Haru dengan hadiah berupa Bundel Paket Buku untuk 2 (DUA) orang pemenang!

Nah, sebelum syarat Giveaway saya bocorkan, silakan baca review berikut ini ya :)

Review

Haruki sangat mengagumi kakaknya, Haruko. Haruko yang sangat ahli dalam judo merupakan idolanya. Tetapi dengan memandang Haruko, Haruki jadi menyadari keterbatasannya sendiri. Ia tidak sehebat Haruko. Dan ketika Haruki mengalami cedera bahu, ia merasakan bahwa mungkin judo bukanlah untuknya.

Kazuma adalah sahabat Haruki sejak kecil. Orangtua Kazuma telah meninggal dan ia diasuh oleh neneknya. Ibu Kazuma dulunya adalah seorang cheerleder dan ayahnya adalah pelatihnya. Melihat sinar di mata neneknya yang sedang sakit saat melihat seorang cheerleader di TV, Kazuma-pun kemudian membuat rencana.

Karena sangat mengenal Haruki, Kazuma kemudian menarik Haruki yang telah mengundurkan diri dari Judo untuk bergabung dengannya membentuk tim cheerleader. Awalnya Haruki ragu, tapi ia bisa mengingat kesenangan dan semangat saat ia mendukung pertandingan Haruko.

Dengan berbekal selebaran kuning, keduanya mencari anggota untuk grup mereka. Dan ketika akhirnya terkumpul tujuh orang, ketujuhnya merupakan individu-individu berbeda dengan rahasia dan permasalahan mereka sendiri.

Tema yang diangkat oleh buku Cheer Boy cukup unik dan menarik. Olah raga dan persahabatan. Dan semua tokohnya adalah cowok. Apalagi olah raga yang ditekuni para cowok ini adalah cheerleading atau pemandu sorak, yang biasanya di asosiasikan dengan dunia cewek.

Dan memang, saat mereka mendirikan grup ini, banyak juga cemoohan yang mereka terima. Tapi berkat kerja keras dan semangat pantang menyerah, Kazuma dan teman-temannya berhasil memikat para penonton yang melihat pertunjukan perdana mereka. Ujung-ujungnya, anggota klub mereka bertambah!

Seperti yang sudah umum kita ketahui, saat beberapa orang berkumpul sifat masing-masing orang akan saling beradu. Begitu juga dengan para anggota tim Cheerleader Kazumi yang mereka namakan BREAKERS.

Ada Ichiro dari Kansai yang memiliki bakat alami dalam olahraga. Ia tidak mengerti bagaimana seseorang tetap sulit melakukan sesuatu walaupun sudah berusaha.

Lalu Ton, dengan tubuh gendut dan rasa percaya diri yang rendah. Setiap kali Ichiro berkata “Kalau aku bisa, kau juga pasti bisa,” perkataan “maaf” selalu meluncur dari mulutnya.

Dan Gen, yang sangat memahami perasaan Ton, karena ia juga selalu berusaha mengejar punggung Ichiro yang selalu berjalan didepannya. Bahkan Gen sempat putus asa, dan memutuskan mengikuti olah raga yang berbeda dari Ichiro agar tidak selalu ketinggalan.

Mizoguchi, anak pemilik restoran Jepang, dengan otak yang pintar dan mulut yang tajam. Ia tidak punya banyak teman, dan mengambil langkah memasuki dunia cheerleading untuk bisa mendapatkan teman.

Kemudian Sho, cowok tampan dengan dandanan aneh ini memiliki teknik-teknik cherleading yang mantap. Tapi kenapa ia keberatan kembali kedunia cheerleading?

 
Apa sih yang bisa didapat dari membaca Cheer Boy?  Membaca buku ini kita diajak untuk mengerti bahwa setiap individu itu berbeda. Tetapi bukan berarti mereka tidak bisa saling berteman, membantu dan menghargai. Pantang menyerah dalam melakukan sesuatu dan saling terbuka sehingga tidak ada perasaan kesal yang terpendam merupakan pelajaran yang bisa kita ambil dari buku ini.

Dan karena olah raga ini merupakan olah raga kelompok yang saling mendukung satu sama lain, rasa saling mempercayai sangatlah dibutuhkan. Bagaimana bisa saling mempercayai kalau tidak saling terbuka? Ini merupakan salah satu topik penting yang dibahas dibuku ini.
Base bukanlah posisi bagi orang yang takut menjatuhkan top, melainkan bagi mereka yang senang karena bisa membopong temannya..”
Menurut saya, buku ini sangat bermanfaat dibaca oleh semua kalangan. Terutama para remaja. Dengan emosi mereka yang masil labil, berolahraga dapat membantu mereka dalam mengatasi ‘kegalauan’ dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan begitu energi mereka yang berlebih dan hormon-hormon yang masih belum stabil dapat disalurkan dalam olah raga.

Apalagi dalam kehidupan modern saat ini, dimana para remaja kita lebih banyak ‘berolah raga’ dalam dunia maya daripada di dunia nyata. Akibatnya? Penipuan melalui sosial media sering menimpa para remaja, atau kelompok-kelompok bully yang bermunculan, karena tidak ada hal-hal positif tempat mereka menyalurkan emosi mereka. Seperti yang disebut dalam sebuah ungkapan “dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat”.

Maka... berolah raga-lah! :)

Nah, kembali ke Giveaway...

Bundel buku yang dihadiahkan oleh Penerbit Haru berisi dua buah buku, yaitu :


Cara mendapatkannya :

1. Jawab pertanyaan saya yang berikut ini dibagian komen :

Jepang cukup terkenal dengan program ekstra-kurikuler-nya yang berupa olahraga. Contohnya seperti Koshien yang merupakan salah satu pertandingan olahraga nasional antar SMU yang menjadi ajang pencarian bibit atlet untuk major league. Nah, menurutmu bagaimana dengan di negara kita? Sudah cukupkan sekolah/universitas di negara kita mendukung program olah raga seperti di Jepang?
2. Share Blog Tour Cheer Boy!! dan giveaway ini melalui twitter atau FB kamu ya. Mention ke penerbit Haru (@penerbitharu) dan masukkan link share dan alamat email kamu di bagian bawah jawaban.

Pengumuman pemenang akan diposting pada tanggal 5 Mei 2104, dan blog tour beserta giveaway-nya ini akan berpindah ke blog berikutnya.

Jadi pantengin terus Blog Tour Cheer Boy!! ini ya :)


Update 1/5/2014

Hot News!

Ada tambahan  KUIS FINALE dari Penerbit Haru, dan hadiahnya... 1 PAKET BUKU dari PENERBIT HARU!
Jadi, selain hadiah diatas, bakal ada satu hadiah tambahan lagi. Senang kaaaann... :)

Mau tau caranya?

Coba lihat gambar dibawah ini.

Waktunya habis!


Huruf pada gambar ini merupakan bagian dari sebuah KATA yang mesti kamu tebak untuk mendapatkan hadiah FINALE ini. Huruf-huruf lainnya akan kamu temukan di blog-blog yang mengadakan blog tour Cheer Boy selanjutnya. Nah, siapa yang bisa menebak kata ini bakal mendapatkan hadiah paket buku tambahan dari Penerbit Haru.

Gimana kalau banyak yang bisa menebak? Ya diundi-lah. hehehehehe....

Huruf selanjutnya bakal kamu temukan di blognya Atria tanggal 5 Mei Nanti.

Jadi, selamat menikmati Blog Tour Cheer Boy :)


Update 05/05/14

Pemenang giveaway Blog Tour Cheer Boy ini dapat dilihat disini.

Saturday, April 19, 2014

The After Dinner Mysteries by Higashigawa Tokuya



Judul                 : The After Dinner Mysteries

Pengarang           : Higashigawa Tokuya

Penerbit                : Haru

ISBN                      : 978-602-774-229-1

Halaman             : 291

Tahun                   : 2014

Rating                 : 3,5 of 5 stars


Sinopsis

“Menyelesaikan kasus sepele seperti ini saja tidak bisa, apakah Tuan Putri sebenarnya bego?”

Kenapa ada mayat bersepatu bot di kamar yang berlantai kayu?

Kenapa ada racun dalam botol anggur yang masih tertutup rapat?

Kenapa ada mayat yang tinggi badannya bisa menyusut?


Hosho Reiko adalah putri tunggal pemilik Grup Perusahaan Hosho yang kaya raya. Gadis ini harus menyelesaikan berbagai kasus pembunuhan yang misterius itu bersama atasannya, Komandan Kazamatsuri. Sialnya, Komandan Kazamatsuri ini tidak bisa diandalkan!

Reiko yang belum lama menjadi penyelidik di Kepolisian Kunitachi akhirnya hanya bisa mengeluh pada pelayannya, Kageyama.

Namun, pelayan tampan ini justru mengejeknya habis-habisan. Tapi, mau bagaimana lagi…. Hanya Kageyama yang bisa memecahkan misteri kasus-kasus pembunuhan itu dengan analisis jitunya.

Nikmati tingkah konyol mereka dalam tujuh cerpen komedi detektif ini!



Review

Selain sebagai putri tunggal pemilik Grup Perusahaan Hosho, Hosho Reiko juga adalah seorang penyelidik di kepolisian daerah Kunitachi. Tidak ada yang tahu kalau Reiko adalah seorang pewaris kaya, kecuali beberapa orang  top dijajajaran kepolisian.

Berbanding terbalik dengan Reiko, semua orang tahu kalau Komandan Kazamatsuri adalah putra direktur Kazamatsuri Motors. Reiko kurang menyukai atasannya itu. Menurutnya Komandan Kazamatsuri itu agak...bodoh.

Rasa-rasanya hal yang sudah jelas sehingga tidak perlu diungkapkan lagi malah dengan bangga dianalisis oleh Komandan. Belum lagi kebiasaannya menyimpulkan/menyatakan sesuatu yang sebenarnya sudah terpikirkan oleh Reiko.

Tapi, yang paling membuat kesal Reiko bukanlah Komandan Kazamatsuri dengan analisa dan mobil Jaguar Silvernya, tetapi pelayannya sendiri Kageyama!

Awal mulanya Reiko hanya ingin curhat saja mengenai kasus yang sedang dihadapinya kepada Kageyama. Tapi siapa sangka ternyata dengan ringan Kageyama mencap Reiko ‘bego’ karena tidak melihat hal yang sangat jelas di kasus tersebut

Kontan tuan putri ini langsung menurunkan titah pecat untuk pelayannya yang kurang ajar itu. Tapi keingintahuan Reiko mengalahkan egonya. Akhirnya ia meminta Kageyama menjelaskan apa yang terlewat oleh Reiko dalam kasus tersebut.

Novel detektif terbitan Haru ini terdiri atas 7 cerpen yang berisi kasus-kasus pembunuhan. Beberapa kasus berhubungan dengan budaya Jepang dan hal-hal popoluer disana, seperti penggunaan kata ‘tuan putri’ dan juga mengenai secret shoes yang baru sekali ini saya dengar.

Secara keseluruhan, sensasi membaca buku ini ibarat sedang membaca komik bagi saya. Kasus-kasus yang sebenarnya cukup rumit tetapi dibuat singkat dan dibahas cukup ringan sehingga tidak membuat kita perlu berpikir keras untuk membacanya. Belum lagi cerita ketujuh yang merupakan cerita tambahan, bener-bener mengingatkan saya akan format komik Jepang.

Sebagian besar kasus diselesaikan oleh Kageyama hanya dari mendengarkan cerita penyelidikan Reiko, tanpa perlu datang mengunjungi TKP. Benar-benar hebat Kageyama ini.

Selain kasus yang ringan, yang menarik dari buku ini adalah hubungan antara Reiko dan Kageyama. Walaupun terlihat bersikap hormat, Kageyama sebenarnya memperlakukan Reiko seperti orangtua yang geli melihat kelakuan seorang kanak-kanak. Ia mempermainkan ego Reiko dengan lihai sehingga selalu lolos dengan ejekan yang diberikannya. Reiko ibarat buku yang terbuka lebar bagi Kageyama.

Ada beberapa hal yang membuat saya berpikir kalau Kageyama dan Komandan Kazamatsuri memiliki hubungan. Tetapi hingga akhir cerita hal-hal tersebut tidak dibahas lagi. Seolah-olah penulis meninggalkan jejak-jejak yang membuat pembacanya penasaran. Apakah Kageyama dan Komandan Kazamatsuri ibarat Clark Kent dan Superman? Peter Parker dan Spiderman?

Di buku ini belum dijelaskan, tetapi ketika saya cek di goodreads.com ternyata buku ini merupakan serial. Say a berharap kelanjutan buku ini diterjemahkan nantinya sehingga keingintahuan saya bisa dipuaskan :)

Kalau ada hal yang membuat saya kurang nyaman membaca buku ini adalah lembaran cover buku yang lunak. Meskipun bahan kovernya bagus, tetapi karena lunak membuat buku terpentang lebih lebar dari biasanya sehingga sedikit menyusahkan bagi saya yang bisa memegang buku hanya dengan satu tangan saja...

Dan juga kover buku yang aslinya jauh lebih gelap dari gambar kover diatas. Sehingga butuh beberapa kali melihat kover buku sehingga saya baru tersadar ternyata ada tangan yang sedang menggenggam pisau, atau ternyata Kageyama memegang topi polisi diatas kepala Reiko.  Awalnya saya berpikir Kageyama sedang melakukan gerakan sulap :)

Secara keseluruhan, siapapun yang ingin membaca buku detektif tapi ga pengen terlalu banyak mikir dan ditambah adegan-adegan kocak antara Reiko dan Kageyama, buku ini cocok untuk menjadi pilihan.

Wednesday, April 9, 2014

After Rain by Anggun Prameswari




Judul                     : After Rain
Pengarang           : Anggun Prameswari
Penerbit               : Gagasmedia
Tahun                   : 2013
ISBN                     : 9789797806590
Halaman              : 323
Rating                  : 4 of 5 stars

Sinopsis

Mungkin aku dibutakan oleh cinta, sebab akalku dikacaukan olehmu. Seberapa banyak pun aku meminta, kau takkan memilihku.

Ini yang kau sebut cinta?

Menunggumu bukan pilihan. Izinkan aku meninggalkanmu, dengan serpihan hati yang tersisa. Dan jika ternyata dia yang ada di sana, sama-sama menanggung keping-keping hati yang berhamburan, saat kami saling menyembuhkan—salahkah itu?


Review

Selama sepuluh tahun Serenade Senja mencintai Bara. Dari pertama pertemuan mereka ketika Bara pindah ke depan rumahnya. Saat Seren baru berumur 16 tahun.
Sekarang, sepuluh tahun kemudian, mereka masih bersama, bekerja di kantor yang sama pula. Tapi ada yang berbeda. Bara tidak lagi miliknya seutuhnya. Seren harus berbagi kasih dengan Anggi dan Lily, istri dan anak Bara.

Pernikahan Bara yang berlangsung 3 tahun lalu karena perjodohan sangat menyakiti hati Seren. Tapi ia tidak bisa menghapuskan rasa cintanya. Dan ia pun bersedia menunggu Bara yang juga masih mencintainya, bertahan dengan sisa waktu yang bisa diberikan Bara.

“Dia seperti Cinderella, selalu berlari pulang saat tengah malam, meninggalkan pangeran yang terlanjur jatuh cinta kepadanya. Entah kapan dia bisa tahu perasaan pangeran tersebut. Hancur. Remuk berkeping-keping. Siap terhambur ditiup angin”

 Bagi Seren, hidupnya seperti kisah Cinderella. Tapi ia bukanlah si Cinderella, melainkan si pangeran yang ditinggalkan saat tengah malam. Menatap punggung Cinderella yang lari meninggalkannya. Berlari pulang menuju keluarganya.

Dan saat akhirnya Seren membutuhkan kepastian, ia meminta Bara untuk memilih. Ketika jawaban tidak kunjung datang, bukankah kediaman itu sendiri merupakan jawaban?

Maka kali ini Seren memutuskan ia yang akan berpaling.

Ia meninggalkan pekerjaannya dan beralih menjadi seorang guru pengganti di sebuah SMA. Dan bertemu dengan Elang, guru musik yang juga pernah merasakan kehilangan seperti dirinya.

Saat jalan-jalan ke toko buku kemaren, saya nemu dua buku yang udah terbuka segelnya. Melbourne dan After Rain ini. Awalnya saya pengen skimming Melbourne sih, karena udah pernah baca buku lain penulisnya, tapi entah kenapa cover After Rain lebih menarik perhatian saya. Apalagi judul kecilnya “Suatu saat aku berhenti menangisimu” bikin saya penasaran. Padahal saya ga suka cerita yang sedih-sedih lho.

Tapi judul “After Rain” dan kata “Suatu saat aku berhenti menangisimu” seolah-olah membisikkan kepada saya bahwa tokoh di cerita ini berhasil mengatasi permasalahannya. Ujung-ujungnya saya malah  melantai 3 jam di toko buku tersebut, ngabisin buku ini. Hehehehe...

Awalnya saya berpikir ini adalah kisah mengenai Seren dan Bara. Walaupun sedikit kurang sreg dengan Seren yang masih berhubungan dengan Bara setelah laki-laki itu menikah, tapi setidaknya “wanita lain” dalam hubungan ini adalah Anggi, bukannya Seren.

Tapi setelah Bara dan Anggi menikah, masih berhakkah Seren meneruskan hubungannya dengan Bara? Seperti yang ditegaskan berulangkali oleh Kean, sahabar Seren, “...there’s no such things as KAMI in your relationship.”

Saya lumayan suka dengan karakter Seren, dan dapat merasakan betapa beratnya beban perasaan yang ditanggung gadis itu. Perasaan yang telah terpupuk selama sepuluh tahun tidak mungkin bisa dilupakan hanya dalam waktu semalam dua malam saja. Walaupun ada saat-saat dimana saya kesal juga dengan keputusan yang dibuatnya. Seperti menerima ajakan-ajakan Bara untuk bertemu.

Sedangkan karakter Bara sedikit membuat saya bingung. Di pertengahan awal cerita penulis berusaha menampilkan sosok laki-laki yang baik, apalagi ketika ia memutuskan melepaskan Serena karena tidak bisa meninggalkan putrinya. Tetapi semakin ke belakang karakter Bara dibuat semakin dangkal hingga jadi menjengkelkan.

Kean alias Kei alias Keandra, sahabar Seren, adalah tokoh yang paling berkesan di buku ini. Sifatnya terang-terangan dan jujur, dan selalu mendukung Seren walaupun kadang Seren membuatnya jengkel juga. Awalnya saya mikir Kean ini cowok, karena biasanya Kean adalah nama cowok. Baru setelah beberapa bab saya tahu kalau Kean adalah cewek. Hehehehe...

Sedangkan Elang (cowok yang  baru saya sebut satu kali dalam review saya ini) digambarkan sebagai tokoh yang dingin, cuek dan susah dibaca emosinya. Sebenarnya saya tidak merasa pas kalau disebutkan Elang adalah tokoh utama cerita ini. Karena kemunculannya tidak sebanyak Bara dan sebenarnya saya berharap Seren tidak secepat itu jatuh cinta kepada Elang.

Kalau boleh memilih, saya lebih suka buku ini diakhiri dengan Seren yang baru mulai merasa ada perasaan yang lain kepada Elang. Dengan begitu buku ini lebih fokus kepada perjuangan Seren melupakan Bara dan melanjutkan hidup yang sesuai dengan keinginannya. Bukannya hidup yang difokuskan di sekitar Bara. 

Secara keseluruhan buku ini enak banget dibaca dan lumayan mengaduk-aduk emosi :)


Tiga Permintaan dan cerita-cerita lainnya by Enid Blyton





Judul                     : Tiga Permintaan dan cerita-cerita lain
Pengarang           : Enid Blyton
Penerbit               : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun                   : 1986
Halaman              : 189
Rating                  : 4 of 5 stars


Tiga Permintaan dan cerita-cerita lain merupakan sebuah buku yang berisi 9 cerita pendek anak-anak karya penulis anak terkenal Enid Blyton.

Beberapa ceritanya antara lain adalah tentang dua orang bersaudara Elsie dan Bobby yang selalu bertengkar. Pada suatu hari mereka menangkap seorang peri dan memaksanya mengabulkan tiga permintaan mereka. Dengan berat hati terpaksa si peri mengabulkan. Tapi dengan yakin ia menyatakan memberi tiga permintaaan untuk anak-anak seperti mereka sia-sia saja. Dan ternyata perkiraan si peri benar. Ketiga permintaan Elsie dan Bobby terbuang begitu saja karena mereka selalu bertengkar!
Ada juga mengenai Betty yang selalu mengundur-undur pekerjaan kecil karena menganggap pekerjaan itu adalah hal yang sepele dan tidak berpengaruh besar. Tetapi pada akhirnya ia mendapatkan pelajaran karena tidak menjahit kancing sepatunya berbagai peristiwa beruntun terjadi dan ia hampir membahayakan nyawa orang lain!

Lalu tentang Sally si ceroboh dan Tabby yang jujur. Nenek Suka Pergi meminta Sally membersihkan rumahnya saat ia pergi keluar kota. Nenek berjanji meninggalkan upah untuk Sally di rumahnya. Tapi setelah Sally membersihkan rumah nenek seenaknya (karena ia merasa rumah nenek sudah bersih) Sally tidak menemukan uang yang dijanjikan oleh Nenek. Ditengah jalan ia menceritakan halt ersebut kepada Tabby yang jujur. Tabby merasa kasihan kepada Nenek dan tidak ingin Nenek pulang ke rumah yang kotor dan berdebu. Maka ia kemudian membersihkan rumah Nenek dengan teliti. 

Dan tidak disangka-sangka,Tabby menemukan banyak uang bertebaran di rumah Nenek. Ada yang tersimpan di bawah keset yang dikibas-kibaskannya, atau di bawak kasur yang dibalik oleh Tabby. Ada juga dibawah jambangan yang diangkat Tabby untuk membersihkan bagian bawahnya. Dan Tabby meninggalkan semua uang itu diatas perapian karena tidak tahu bahwa sebenarnya itulah upah yang telah di janjikan Nenek kepada Sally. Tapi karena Sally terlalu malas membersihkan rumah Nenek akhirnya ia malah tidak menemukan uang-uang tersebut.

Setiap cerita yang disajikan dibuku ditulis dengan sederhana dan menarik sehingga memudahkan kita untuk mengajarkan hal-hal yang baik ataupun yang buruk kepada anak-anak kita. Mengajarkan mereka untuk jujur, rajin, mencintai kebersihan dan menghargai hal-hal yang terlihat remeh/sederhana.

Di zaman sekarang dimana dongeng/cerita yang disajikan kepada anak-anak kita lebih banyak berupa dongeng-dongeng putri dan penyihir kejam, membaca kembali cerita lepas dari Enid Blyton yang diterbitkan di negeri kita ini pada tahun 1986 terasa manis dan menyegarkan. Ditambah pula dengan ilustrasi-ilustrasi menarik yang mengingatkan kita kepada seri Lima Sekawan dan juga komik-komik Eropa zaman lampau yang membuat kita kembali bernostalgia. Mungkin satu-satunya komik Eropa yang dikenal oleh generasi sekarang hanyalah Smurf (dan itupun juga karena sudah difilmkan!)