Thursday, April 30, 2015

An Engagement of Convenience (Pertunangan Rekayasa) by Catherine George



Judul                     : An Engagement of Convenience (Pertunangan Rekayasa)
Pengarang           : Catherine George
Penerbit               : PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN                     : 9796555573
Tahun                   : 2000
Halaman              : 219
Rating                  : 4 of 5 stars


Sinopsis

Harriet dibujuk berperan sebagai temannya, Rosa. Tapi seorang laki-laki Italia kaya, Leo Fortinari, tertipu samarannya, dan perasaan saling tertarik mulai tumbuh di antara mereka. Sekarang laki-laki itu mengajaknya bertunangan untuk menyenangkan neneknya yang sakit-sakitan. Harriet pun terjebak dalam dilema--ia tidak berani mengakui kedatangannya di Tuscany hanya untuk menggantikan temannya, dan ia juga tak ingin menipu seorang wanita tua. Pertunangan dengan Leo akan menjadi bencana, karena penyamaran Harriet pasti akan terbongkar saat laki-laki itu mengetahui rahasianya...


Review

Harriet Foster dan Rosa Mostyn memiliki paras yang hampir serupa. Kesamaan ini membuat mereka dulu tidak berteman dimasa sekolah, apalagi Harriet hanyalah seorang murid penyandang beasiswa sementara Rosa berasal dari keluarga Italia ternama.

Tetapi pertemuan kembali bertahun-tahun sesudahnya membuat keduanya dekat. Rosa menyayangi keluarga Harriet seperti ia menyayangi keluarganya sendiri. Oleh karena itu saat ibu Harriet harus melakukan operasi ia menawarkan diri untuk membiayai operasi tersebut. Harriet ingin menolak, tetapi kesehatan ibunya lebih penting.

Di saat yang bersama Rosa juga meminta bantuan kepada Harriet. Ia ingin Harriet berkunjung ke Italia untuk menemui neneknya yang sudah lebih sepuluh tahun tidak ditemuinya. Tetapi Harriet harus mengaku kalau dirinya adalah Rosa. Rosa sangat ingin pergi sendiri untuk menemui neneknya setelah diasingkan karena sebuah skandal saat dirinya masih remaja dulu. Tetapi keadaannya sekarang yang juga sedang menghadapi skandal kalau kekasihnya masih tidak menampakkan diri membuat Rosa tidak bisa menemui neneknya. Tetapi ia juga tidak ingin mengabaikan undangan yang telah diberikan neneknya. Awalnya Harriet menolak, tetapi kemudian Rosa tetapi ngotot ingin membiayai operasi ibu Harriet sehingga akhirnya Harrietpun setuju pergi ke Italia.

Di Italia ia bertemu dengan Leo Fortinari. Laki-laki ini adalah sepupu Rosa dan juga cinta pertamanya. Awalnya Leo bersikap dingin kepada Harriet karena ia tidak percaya kalau Rosa sudah berubah. Apalagi Leo tahu benar alasan Rosa diusir dari Italia bertahun-tahun yang lalu. Hanya saja Rosa yang baru ini benar-benar berbeda dengan yang dikenalnya dulu. Semakin lama bersama dengan gadis tersebut membuat Leo semakin tertarik. Dan pada suatu malam Leo mendapati bahwa gadis yang sedang bersamanya sama sekali bukan Rosa.

Ini novel Chaterine George pertama yang saya baca, dan dari sekian yang diterbitkan sesudahnya menurut saya tidak ada yang sebagus buku yang ini.

Leo sebagai tokoh utama laki-laki tidak searogan atau seposesif tokoh-tokoh harlequin lainnya. Angkuh, ya. Cemburuan, iya juga. Tetapi ia lebih santai dan ketika tahu dirinya ternyata sudah salah duga mengenai Harriet, Leo juga tidak ragu-ragu untuk mengejar gadis tersebut.

Sedangkan Harriet hampir sama dengan tokoh-tokoh perempuan harlequin pada masa itu. Cantik, lembut, penurut walaupun ada sedikit ‘api’ dalam dirinya. Ada perlawanan yang diberikan Harriet kepada Leo sehingga membuat cerita ini menjadi menarik.

Oh ya, novel ini diterbitkan saat perekonomian Indonesia sedang jatuh yang menyebabkan naiknya harga semua barang termasuk kertas. Dan untuk meminimalisasi kenaikan harga buku penerbit mengatasinya dengan mencampur jenis kertas yang biasa digunakan dengan jenis yang lebih murah.

Kertas yang lebih murah ini lebih tipis dan berwarna lebih terang sehingga cetakan depan dan belakang saling berbayang. Memang tidak banyak sih, hanya sekitar 31 halaman, tapi kalau kita melihat dari samping kelihatan sekali perbedaannya. Dari beberapa buku yang mendapat perlakuan seperti ini saya hanya mengkoleksi yang satu ini saja. Tetapi tidak lama sesudah itu, cetakan novel harlequin kembali normal.

Untuk mengetahui daftar judul harlequin jadul saya sudah saya review kamu bisa mengklik page “Harlequin Jadul” dibagian atas blog ini, atau bisa klik juga tautan ini :)

http://irasbooks.blogspot.com/p/blog-page_2.html

Sunday, April 26, 2015

Gadis Miliuner by Miranda Lee





Judul                     : Gadis Miliuner
Pengarang           : Miranda Lee
Penerbit               : PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN                     : 9796552108
Tahun                   : 1999
Halaman              : 181
Rating                  : 4 of 5 stars


Sinopsis

Nakal, liar... memikat.

Marcus mengira, demi pinjaman yang diincarnya, Justine, si gadis miliuner yang cantik jelita, akan bersedia melakukan apa saja yang dimintanya. Apalagi gosip yang beredar mengatakan gadis itu tengah mecari suami kaya-raya yang dapat mengembalikan dirinya ke tempatnya semasa ayahnya masih hidup dulu, yaitu di kalangan masyarakat kelas atas yang bergelimang kemewahan. Dan target utamanya adalah Marcus, bankir muda yang skses dan tampan.

Marcus benar-benar membenci gadis itu, yang mengingatkannya pada mantan istrinya, putri seorang konglomerat manja, yang kemudian mengkhianatinya. Tapi di lain pihak, ia juga menginginkan Justine... dan tak kuasa melupakannya, hingga ia memutuskan untuk untuk melayani permainan gadis itu dan kemudian melancarkan serangan gencar hingga Justine jatuh ke dalam pelukannya.

Hanya saja rencananya tidak berjalan mulus, sebab Justine ternyata ama berbeda dari dugaan Macus semula. Dan Marcus tidak lagi merasa puas walaupun gadis itu telah takluk padanya, sebab ia menginginkan lebih... yaitu cinta gadis itu.


Review

Justine Montgomery harus menerima kenyataan hidup saat ayahnya meninggal dan mewariskan hutang besar kepada keluarganya. Harta mereka terkuras habis, yang tertinggal hanyalah rumah ibunya yang kalau dijual akan cukup melunasi hutang mereka dan menyisakan sejumlah kecil untuk memulai hidup baru.

Tetapi ibunya menolak menjual rumah tersebut. Rumah itu adalah warisan dari orangtuanya dan ibunya tidak sanggup harus menjalankan hidup yang tidak sesuai dengan standar mereka selama ini. Justine kemudian mengajukan ide untuk membuka rumah mereka menjadi rumah kos. Tetapi halangannya cuma satu: Justine butuh modal.

Sudah banyak bank yang dihubunginya tetapi menolak proposal bisnisnya tersebut. Sampai kemudian sahabatnya Trudy menganjurkan Justine menemui seorang kenalannya di bank yang akan mau meminjamkan modal kepada Justine dengan imbalan kencan semalam.

Dengan menggunakan baju seksi menggoda (satu dari dua baju bagus yang masih dimilikinya) Justine menemui Wade Hampton yang diharapkannya mau meminjamkan modal usaha. Tetapi yang tidak diketahui Justine, Wade sudah dipecat karena perilakunya tersebut dan pria yang ditemuinya di ruang kerja Wade tersebut adalah si direktur bank itu sendiri, Marcus Osborne.

Marcus sudah tertarik kepada Justine sejak pertama melihatnya di sebuah pesta akhir tahun sebelum kematian ayah Justin. Ia menolak dikenalkan kepada gadis tersebut karena menyangka Justine hanyalah gadis yang mirip mantan istrinya. Tipikal gadis kaya yang sibuk berhura-hura dan menghabiskan uang.

Ia bersikap sinis kepada usulan kerja Justine dan menolak memberikan modal kerja. Justine kemudian memutuskan untuk bekerja sementara sebagai tukang bersih-bersih di kantor Marcus untuk membuktikan bahwa ia tidak takut bekerja keras.

Semakin lama Marcus mengenal Justin semakin ia terpikat kepada gadis tersebut. Walaupun terlihat modern ternyata Justine memiliki sikap yang cukup lugu dalam percintaan. Memang selama ini Justine tidak pernah berpacaran serius karena ia merasa cowok-cowok seusianya begitu kekanak-kanakan. Pendekatan Marcus membuatnya berdebar dan tidak butuh waktu lama bagi Justine untuk jatuh cinta kepada Marcus.

Tetapi Marcus pernah terluka. Masihkah ia mampu membuka hati dan memberikan cintanya kepada Justine?

Miranda Lee tersebut salah satu penulis harle favorit saya. Dari beberapa harle jadul yang pernah diterbitkan saya memiliki dua buku yang ditulisnya. Dan keduanya menjadi novel favorit saya.

Covernya cukup menantang, membuat saya dulu harus sembunyi-sembunyi membacanya. Dan adegan percintaannya memang sedikit lebih hot dari harle-harle lain saat itu. Tetapi cokoh utamanya masih tipikal cewek-cewek lugu dan polos walaupun ia berasal dari kelas berada.

Sedangkan Marcus merupakan tokoh yang angkuh dengan beda umur yang lumayan terpaut jauh dengan Justine (sekitar 12 tahun) dan disini ia sedikit prejudice terhadap gadis tersebut. Hal itu disebabkan karena ia menyamakan Justine dengan istrinya yang dulu pernah mengkhianatinya. Tetapi hal itu tidak menghalangi Marcus untuk merayu Justine.

Kemajuan hubungan kedua tokoh ini bisa kita baca sepanjang cerita. Dan sebenarnya tidak ada konflik yang cukup berat yang membuat hubungan keduanya tergoncang. Sedikit klimaks hanya terjadi dibagian terakhir dan itupun tidak mempengaruhi hubungan keduanya. Ada semacam epilog yang diberikan di beberapa paragraf terakhir, yang menceritakan sedikit mengenai keluarga mereka dimasa depan.

 Secara keseluruhan buku ini termasuk bacaan yang menyenangkan dan membuat sedikit berdebar :)

Ruthless People by J.J. McAvoy





Judul                     : Ruthless People
Pengarang           : J.J. McAvoy
Penerbit               : The Writers Coffe Shop
ISBN                     : 9781612133195
Tahun                   : 2014
Halaman              : 342
Rating                  : 2 of 5 stars


Sinopsis

To the outside world, they look like American Royalty, giving to charities, feeding the homeless, rebuilding the city. But behind closed doors is a constant battle for dominance between two Bosses, cultures, and hearts.


Ruthless People is a romantic crime fiction set in modern day Chicago, following the life and marriage of Melody Nicci Giovanni and Liam Callahan—rivals by blood and leaders through fear. Their marriage was arranged by their fathers in hopes to end years of bloodshed between the Irish and the Italians.


Liam, next in line to lead the Irish, believes he’s getting a simple-minded wife, one he can control, one who bends to his every need . . . the complete opposite of Melody. Bred to be a Boss, a world-class marksman, master of disguise, with no mercy and no fear. Twenty-four years later, she has achieved \more than any man could even dream of, killing anyone who steps in her way. She knows exactly what type of man Liam is, and she would rather die than give up the power she has spent her whole life building. But with no other family left, she must not only learn to work with Liam, but the whole Callahan clan.


The Mafia of the past is evolving, and with rival bosses gunning for them, Melody and Liam will have to figure out how to work as one to take down those who stand in their way, all while keeping up appearances.

Power, Family, and Respect are everything.


Warning: This book contains adult language and subject matter including graphic violence and explict sex that may be disturbing for some readers. This book is not intended for readers under the age of 18.


Review

Liam Callahan dan Melody Nicci Giovanni sudah dijodohkan sejak kecil. Tujuan utama perjodohan ini adalah untuk meredakan persaingan diantara kedua keluarga Mafia ini. Sudah bertahun-tahun lamanya kedua keluarga ini bersaing memperebutkan wilayah kekuasaan dan saling membantai satu sama lain.

Liam sudah tidak sabar ingin menggantikan posisi ayahnya sebagai kepala keluarga. Sejak kecil ia sudah dididik sebagai pewaris walaupun Liam adalah anak kedua. Kakaknya Neal tidak memiliki otak dan kekejaman yang dimiliki Liam.

Setelah pernikahannya dengan Mel Giovanni nantinya, Liam bermimpi menguasai kedua wilayah kekuasaan keluarga mereka tersebut. Dan ia mengharapkan istrinya bersikap seperti perempuan-perempuan dirumahnya. Menjadi nyonya rumah yang sempurna dan istri penurut yang memalingkan muka mereka dari kebenaran mengenai bisnis keluarga.

Tetapi yang tidak diketahui Liam adalah Mel juga dididik sebagai pewaris oleh ayahnya. Ia telah mempelajari seluk beluk bisnis keluarga sejak masih remaja dan bahkan mengambil alih kepemimpinan saat ayahnya menderita penyakit kanker. Dan bagi Mel, The Boss hanya ada satu orang, yaitu dirinya.

Tetapi bagaimana tujuan pernikahan mereka akan tercapai kalau kedua suami istri ini saling bertarung memperebutkan kekuasaan?

Membaca buku ini benar-benar bikin capek.

Capek dengan semua umpatannya, capek dengan semua pembunuhannya, capek dengan kebrutalan tanpa taktik kedua tokoh utamanya, dan lebih capek lagi membandingkannya dengan semua novel mafia yang pernah saya baca.

Saya belum pernah membaca mengenai mafia Irlandia, tetapi dari semua bacaan saya mengenai mafia Italia ada kesan yang sama yang selalu saya dapatkan.

Brutal? Tentu saja. Ini dunia mafia.

Tetapi dalam kebrutalannya itu ada sebuah keeleganan. Mafia Italia selalu mengenai tradisi, keluarga dan Tuhan. Contohnya ketika Don Clericuzio di The Last Don mengetahui bahwa cucunya sendiri hendak menggulingkannya, apakah ia kemudian langsung membantai cucunya tersebut?

Tentu tidak, karena Dante si cucu adalah keluarga. Terus bagaimana sang Don mengatasinya? Dengan perencanaan bertahun-tahun ia menghadapkan Dante dengan Cross, cucu keponakannya. Tidak ada satupun yang tahu bahwa nasib mereka telah dipetakan oleh sang Don.

Sementara di buku ini kedua tokoh utama hanya peduli dengan hasrat mereka sendiri. Keluarga tidak ada artinya sama sekali. Dengan mudah mereka menembaki saudara dan sepupu sendiri, walaupun keduanya memang melakukan kesalahan. Dan dengan kecepatan mereka membunuh anak buah mereka, saya malah bertanya-tanya sendiri sampai kapan dinasti mereka akan berlangsung tanpa ada anak buah yang mempertahankannya?

Mel dan Liam lebih terlihat sebagai pasangan Bonny & Clyde daripada sebagai pewaris dinasti Mafia besar yang mengusai pantai barat dan timur Amerika.

Oh ya, ada satu lagi yang bikin saya jengkel. Semua  kutipan mengenai pembunuhan di awal bab terasa dipaksakan. Memang banyak terjadi pembunuhan di buku ini, tetapi semua kutipan itu akan lebih sesuai kalau buku ini bercerita mengenai pembunuh berantai.

Yang membuat saya tidak menjatuhkan bintang satu ke buku ini adalah hubungan Mel dan Liam. Kedua sama-sama berpikir bahwa mereka adalah bos di organisasi mereka. Hal tersebut membuat mereka saling berebut kekuasaan, padahal tujuan pernikahan mereka adalah menggabungkan kedua organisasi mereka. Tetapi ketika Liam mulai jatuh cinta kepada istrinya suasana romantis buku ini menjadi cukup kental. Dan cara mereka memanggil pasangan mereka dengan kata-kata ‘husband’ dan ‘wife’ bikin saya senyum-senyum sendiri...

Buku ini cukup sulit saya selesaikan. Beberapa kali dipertengahan cerita saya sempat berpikir untuk berhenti, tetapi saya pantang juga untuk tidak menyelesaikan membaca sebuah buku.

Sedikit sekali kenikmatan yang saya dapatkan dari membaca buku ini, jadi saya tidak yakin akan membaca lanjutannya dalam waktu dekat...

Thursday, April 16, 2015

One Night With Her Bachelor by Kat Latham





Judul                     : One Night With Her Bachelor
Pengarang           : Kat Latham
Penerbit               : Tule Publishing
Tahun                   : 2015
Halaman              : 154
ISBN                     : 9781942240471
Rating                  : 4 of 5 stars


Sinopsis

Bid on a date with this wounded warrior for an unforgettable night of adventure. Aim high—and bid higher!—because no one comes close to local hero Gabriel Morales.

Molly Dekker hates being the town charity case, but when her son Josh is seriously injured she has no choice. She lets her best friend organize a bachelor auction to help pay her massive bills and make Josh’s life more comfortable. She can’t bid on any of the men, but a surprise bidder gives her a gift she never expected: a date with the man who saved her son’s life—the only one she’s in danger of losing her heart to.

Former Air Force pararescueman Gabriel Morales made a career of flying to the rescue, until a tragic helicopter crash stole more than his livelihood. Being auctioned off like a slab of beef isn’t in his recovery plan. But one look, one touch and one night unlocking Molly’s pent-up passion makes him realize how badly he needs to be rescued…and how badly he wants to rescue Molly right back.

Will Molly and Gabriel’s never-quit attitude have them rushing head-first into love? Or will Gabriel’s secret pain stall their relationship before it can get off the ground?


Review

Molly Dekker dikenal sebagai perempuan yang baik dan ramah oleh-oleh orang yang mengenalnya. Saking melekatnya image tersebut tidak banyak laki-laki yang berani mendekati Molly. Padahal Molly hanyalah seorang perempuan biasa yang ingin juga dicintai dan dibutuhkan.

Ketika kebetulan bertemu kembali dengan Gabriel Morales yang membuat Molly berdebar, ia memutuskan untuk mengunjungi Gabe di pondok terpencilnya dan merayu Gabe. Lagipula Gabe bukanlah orang asing bagi Molly. Lelaki itu adalah teman dekat Scott, kakak Molly yang meninggal dalam tugas  di timur tengah setahun yang lalu. Tapi baru saja mengeluarkan jurus rayuannya (yang asli bikin ngakak) Molly mendengar berita buruk di radio mengenai anaknya, Jake.

Jake bersama dengan temannya Josh yang sedang mengikuti kemah pramuka ternyata menghilang. Dengan bantuan Gabe, akhirnya Jake bisa ditemukan. Tetapi luka yang diderita Jake ternyata sangat parah sehingga butuh waktu berbulan-bulan sehingga Jake baru bisa diizinkan keluar dari pusat rehabilitasi.

Dengan kekuatiran terhadap masa depan Jake dan keuangan yang memburuk karena biaya pengobatan Jake yang sangat besar, Molly harus berusaha bertahan dan berjuang agar tidak runtuh.


Ebook ini saya dapatkan dari Netgalley.com

Lokasi cerita masih di Marietta, Montana. Saya tidak ingat lagi sudah berapa banyak novel yang berlokasi di Marietta yang sudah saya baca. Seingat saya, novel-novel romance dari Tule Publishing emang banyak berlokasi di Marietta, dan kebanyakan bercerita mengenai para koboi.

Untuk kali ini profesi tokoh utama laki-lakinya cukup berbeda. Gabriel merupakan pilot angkatan udara yang terpaksa pensiun karena mengalami cedera parah saat berusaha menolong kakak Molly, Scott. Cacatnya ini membuat Gabe merasa tidak lagi punya masa depan, apalagi selama hidupnya ia memang hanya memiliki impian menjadi pilot.

Berdekatan kembali dengan Molly yang selama ini selalu dianggapnya sebagai seorang adik membuat Gabe berubah. Ia keluar dari masa-masa pengucilan dirinya, mengunjungi kota yang kadang membuat merasa dipandangi dengan aneh dan memperbaiki hubungan dengan ibunya.

Menurut saya Molly emang wanita yang baik. Tetapi juga tangguh. Diceraikan oleh suami yang merasa terbebani oleh anak dan istri lalu ditinggalkan oleh orangtua dan kakak dalam waktu dua tahun berturut-turut. Walaupun banyak cobaan Molly mampu mengatur kehidupannya dengan baik.

Sisi ini yang mungkin jarang dilihat oleh orang-orang sekitarnya. Orang-orang sekitarnya hanya memandang Molly sebagai seorang ibu, seorang guru, sebagai pencari nafkah dalam keluarga. Jadi ketika Molly menghadapi kesulitan keuangan, tidak banyak orang yang tahu selain teman dekatnya Lilly.

Lilly kemudian mengadakan acara lelang bujangan untuk membantu keuangan Molly. Dan pada saat itulah Molly juga sadar bahwa menerima bantuan dari orang lain itu tidak berarti ia menyerah pada keadaan. Bahwa ada  persoalan-persoalan yang terlalu besar untuk diselesaikan seorang diri.

Jalan cerita dijalin dengan begitu manis, terutama di bagian dimana diam-diam Gabe membantu Molly membuat jalan landai agar Jake dengan kursi rodanya bisa masuk kedalam rumah. Atau setiap akhir pekan Gabe akan mengisi bensin mobil Molly hingga penuh agar Molly bisa pergi mengunjungi Jake ke tempat rehabilitasi.

Gabe bukanlah jenis tokoh utama yang posesif atau kaya luar biasa hingga bisa menyelesaikan masalah-masalah Molly hanya dengan jentikan jari. Ia seorang laki-laki yang sedang terguncang dengan perubahan hidupnya, yang merasa dikekang oleh cacat yang disandangnya sehingga tidak bisa melihat masa depan yang jelas untuk dirinya sendiri.

Disinilah konflik utama cerita terjadi. Gabe merasa ia hanya akan menjadi tambahan beban dalam hidup Molly yang sudah cukup berat dengan kecelakaan yang menimpa Jake.

Tetapi seperti yang saya bilang, Molly itu perempuan tangguh. Kalau ia berani mendatangi Gabe saat belum menjadi kekasihnya, apalagi ketika ia dan Gabe sudah menjalani hubungan. Dengan melintasi salju tebal Molly menjelajah menuju pondokan Gabe yang berada di lereng gunung.

Oh ya, sedikit komentar tentang cover buku. Saya rasa ekspresi cowok di kovernya sangat tidak sesuai dengan gambaran Gabe. Gabe memang bukan tipe lelaki yang brooding atau moody seperti cowok alpha male, tapi ia juga bukan seperti cowok flirty yang dikesankan dalam cover. Gabe itu pendiam dan, seperti yang diakuinya kepada Molly, tidak pandai bermain kata.

Cowok di cover itu lebih terkesan sebagai Beau, yang saya percaya pasti akan memiliki kisah tersendiri dengan Lilly, teman Molly.