Monday, June 10, 2013

Every Dead Thing (Orang-Orang Mati) by John Connolly




My rating: 4 of 5 stars



Judul              : Every Dead Thing (Orang-Orang Mati)
Penulis           : John Connolly
Penerbit          : PT. GPU
Tahun Terbit    : September 2011
Halaman          : 543





Apa yang paling ditakuti oleh seorang polisi?

Apabila kejahatan menyentuh keluarga mereka.

Malangnya bagi Detektif Charlie Parker kejadian tersebut menimpanya. Kejahatan bukan hanya menyentuh keluarganya tetapi juga merenggut mereka dari kehidupan Charlie. Anak dan Istrinya dibunuh di dapur rumah mereka sementara ia sedang bermabuk-mabukan di bar. Semua itu semakin diperparah ketika timbul bisik-bisik bahwa sebenarnya pembunuhan itu dilakukan oleh Charlie sendiri. rumah tangga Charlie yang mulai tidak akur sudah menjadi rahasia umum.

Charlie kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepolisian, menjual rumah dan aset-asetnya dan berkelana mencari petunjuk pembunuh istri dan anaknya. 7 bulan berlalu dan satu-satunya petunjuk yang didapatkan Charlie hanyalah dari Tante Marie, orang pintar dari New Orleans. Marie menyebut pembunuh keluarga Charlie sebagai “Pengembara” dan keluarga Charlie bukanlah satu-satu yang pernah ia bunuh.

Kembali ke New York, Charlie menerima pekerjaan sampingan sebagai detektif swasta. 2 kasus yang diterimanya ternyata saling berhubungan, mengacu kepada pembunuhan anak-anak di Haven, Virginia dan sebuah keluarga mafia di New York. Tidak cukup hanya menjadi penyelidik dalam kasus ini, Charlie juga menjadi incaran untuk dibunuh.

Dan bagaimana dengan pembunuhan anak dan istrinya? Bisakah Charlie menemukan pembunuh mereka?

Sudah cukup lama saya tidak membaca buku thriller. Dan membaca buku ini seolah-olah saya dikasih special treat oleh John Connolly. Bayangkan saja, 2 kasus dalam 1 buku! Dengan ketebalan buku sejumlah 543 halaman dan ukuran huruf yang bisa bikin saya mengunjungi dokter mata sesudah membaca buku ini, saya benar-benar tidak bisa berhenti membaca.

Prolog dibuka melalui 3 sudut pandang sekaligus. POV Charlie dimasa sekarang, POV Charlie sewaktu mendapati keluarganya terbunuh dan POV Walter Cole, partner Charlie, melalui laporan pembunuhan keluarga Charlie. Ketiga POV saling menjalin dan melengkapi dalam mengisahkan pembunuhan anak dan istri Charlie.

Bagi pecinta thriller, buku ini akan melepas kerinduan akan semua settingan yang ada. Pengejaran tersangka yang menghilang setelah membayar jaminannya, yang kemudian dibunuh oleh seorang pembunuh bayaran, dan membawa ke dunia mafia yang lekat dengan prinsip keluarga dan omerta-nya untuk kemudian dihadapkan kepada pembunuhan berantai di sebuah kota kecil yang sedang sekarat di Amerika. Dan, kalau semua itu belum cukup bagi anda, ada sedikit sentuhan paranormal ketika kita dipertemukan dengan Tante Marie dari New Orleans.

Hanya satu hal yang bikin buku ini sedikit minus dimata saya, yaitu detail pembunuhan yang terlalu eksplisit. Terlalu detail sehingga bikin saya merinding, tapi tetep keukeuh membacanya hingga lewat tengah malam.

Ataukah ini adalah contoh nyata kelihaian John Connolly dalam menulis sehingga semua pembunuhan ini terasa nyata? Bagaimanapun buku ini meraih Shamus Award for Best First Novel di tahun 1999.


2 comments:

  1. Kayaknya emang John Connolly ini kalo nulis cerita thriller detil banget mbak. Di buku yang kubaca juga gitu, The Book of Lost Things. Detil banget, jadi serem. Berasa nonton film Saw dengan level agak di bawahnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya.. dibuku ini aura seramnya kerasa banget.
      aku udah lama punya the book of lost things tapi ga nyadar kalo dia juga yang nulis. hehehehe...

      terimakasih sudah berkumnjung annisa :)

      Delete