Wednesday, November 29, 2017

To The Sky Kingdom by Tang Qi



 

Judul                     : To The Sky Kingdom
Pengarang          : Tang Qi
Penerbit              : AmazonCrossing
ISBN                      : B01BF34920
Tahun                   : 2016
Halaman              : 460
Rating                   : 3of 5 stars




When the immortal Bai Qian finally meets her intended husband, the heir to the Sky Throne, she considers herself in luck—until an old enemy returns to threaten everything she holds dear…

When a mortal woman enters the immortal world to be with her true love, she sparks a jealousy that ends in tragedy…

And when a war god depletes his spiritual energy, his devoted student sustains his body with her own heart’s blood until the god’s scattered soul reassembles…

Spanning a thousand years of tangled lives, To the Sky Kingdom is a story of epic battles, passion, evil, and magic. In its journey across worlds and time, it delves into the powerful forces that drive mortals and gods alike toward revenge, loyalty—and love.



Cerita bermula dari seorang manusia Fana bernama Su Su yang menjadi selir tidak resmi putra mahkota langit, Ye Hua. Bukan kesenangan yang didapatkan Su Su dengan tinggal di kerajaan langit, melainkan kesengsaraan. Demi menyelamatkan Su Su dari kaisar langit, Ye Hua terpaksa menyembunyikan cintanya kepada Su Su.  Tetapi ternyata rencananya tidak berjalan lancar. Dengan Bantuan Su Jin, selir Kaisar Langit  yang juga mencintai Ye Hua, mereka berdua berhasil menimbulkan keraguan dihati Su Su. Mereka menjebak Su Su untuk terjun dari Teras Zhuxian dengan menyatakan bahwa jika Su Su terjun dari teras tersebut ia bisa kembali ke Gunung Junji, tempat tinggal lamanya. Yang tidak diketahi Su Su adalah apabila yang terjun dari teras tersebut adalah manusia, maka manusia tersebut akan langsung terbakar dan menjadi abu.

Tetapi, yang juga tidak diketahui oleh semua orang, termasuk Ye Hua, adalah sebenarnya Su Su bukan manusia fana biasa. Ia adalah wujud manusia dari Bai Qian, putri raja dari Klan Rubah Berekor Sembilan yang keabadian dan ingatannya disegel  oleh Qing Cang, raja hantu yang dikurung oleh Mo Yuan sang dewa perang tujuh puluh ribu tahun yang lalu. Segel kurungan ini harus diperbarui setiap tujuh puluh ribu tahun, dan pengetahuan ini hanya diturunkan Mo Yuan kepada murid kesayangannya, Si Yin.

Siapa itu Si Yin? Si Yin juga merupakan identitas lain dari Bai Qian, dimana Bai Qian menyamar sebagai laki-laki agar bisa belajar dibawah bimbingan Mo Yuan yang hanya menerima murid laki-laki. Dari ketujuh belas orang  muridnya, murid terakhir inilah yang paling disayang Mo Yuan. Ketika jiwa  Mo Yuan hancur setelah mengurung raja iblis, tubuhnya dilarikan dan disembunyikan oleh Si Yin karena ia percaya gurunya pasti akan bangun kembali. Si Yin dan Mo Yuan kemudian hilang dari permukaan bumi dan mejadi salah satu misteri yang tidak bisa pecahkan semua semua manusia abadi.


Novel To Sky Kingdom ini merupakan terjemahan bahasa inggris dari novel Tiongkok yang berjudulTen Miles of Peach Blossoms yang bercerita mengenai kehidupan para dewa dewi kayangan yang tidak terlepas dari benci dan cinta. Novel ini juga sudah diadaptasi menjadi sebuah drama berseri dengan judul yang sama, Ten Miles of Peach Blossoms (Baca: Review drama Ten Miles of Peach Blossoms) dan juga sudah diangkat ke layar lebar dengan judul Once Upon A Time.


Sebelum membaca buku ini, saya sudah terlebih dahulu menonton drama berserinya. Dan saya sangaaaaat suka dengan drama ini. Sudah berminggu-minggu berlalu dari terakhir saya menyelesaikan menonton dramanya dan sampai saat ini masih belum bisa move on :)

Setelah menonton dramanya saya jadi penasaran akan novelnya. Karena ada beberapa tokoh yang ingin saya ketahui bagaimana nasib mereka. Tapi ternyata novel To The Sky Kingdom ini menggunakan sudut pandang orang pertama sehingga tidak terlalu banyak fokus dengan kisah-kisah tokoh lain selain dirinya sendiri. Sedikit kecewa sih, karena saya sangat ingin tahu apakah ending kisah Dong Hua Dijun dan Bai Feng Jui sama antara di buku dengan di drama.

Kalau dibandingkan dengan dramanya buku ini terkesan biasa saja. Karena menggunakan sudut pandang orang pertama, kita hanya mengetahui kisah dari sisi si pencerita saja sementara tokoh-tokoh lain yang muncul tidak begitu diketahui latar belakangnya.

Kisah Si Yin dan gurunya, Mo Yuan, hanya dijelaskan seperti sambil lalu saja. Sementara hubungan kedua orang itu begitu dalam sehingga mau tak mau kita berharap hubungan keduanya lebih dari pada guru dan murid. Apalagi untuk pencinta kisah-kisah terlarang antara guru dan murid seperti saya. Hahaha…

Begitu juga kisah Su Su yang hanya diceritakan di bab-bab awal dan kemudian disebut sekilas-sekilas saja setelahnya. Di buku ini porsi Bai Qian sebagai dirinya sendiri lebih banyak daripada sebagai Si Yin atau Su Su. Sementara di drama, tiga versi kehidupan Bai Qian ini diceritakan hampir sama banyak, sehingga kita bisa mengerti kenapa buku ini juga disebut sebagai Three Lives,Three Worlds.


Novel ini (dan penulisnya) menjadi skandal di Tiongkok sana ketika muncul tuduhan plagiat dari penulis lain (saya lupa namanya) yang menyatakan bahwa Tang Qi telah menggunakan plot ceritanya dan juga mengambil beberapa nama tokoh dan kalimat-kalimat dari bukunya. Selain dari bukunya, Tang Qi juga mengambil kalimat-kalimat dari buku-buku lain dan para fans dari penulis ini dengan giat mempublikasikan kalimat-kalimat yang sama di novel ini dengan novel-novel lain yang mereka ketahui. Bagaimana ending drama para penulis ini, saya tidak tahu…

Karena berita ini, awalnya saya nggak semangat membaca buku ini. Tetapi demi mengetahui kisah Dong Hua Dijun dan Bai Feng Jiu yang mungkin terselip di sana-sini dalam buku ini, akhirnya saya baca juga. Setelah membaca dan menonton drama ini, saya berkesimpulan bahwa sebenarnya saya hanya perlu menonton dramanya saja. Selain ceritanya lebih lengkap dengan penambahan latar belakang karakter-karakter lain dan side story yang sama bagusnya dengan main story, percakapan di buku ini hampir seratus persen  dimasukkan ke drama. Jadi membaca novel terasa seperti membaca naskah dramanya…



Selain telah diadaptasi sebagai drama berseri 58 episode, buku ini juga juga sudah diangkat ke layar lebar dengan judul Once Upon A Time. Dari segi visual dan spesial efek, filmnya jauh  lebih bagus dari dramanya. Begitu juga dengan adegan pertempuran yang fantastis dan pemandangan dengan warna-warna tajam dan menawan. Jauh berbeda dengan drama yang spesial efeknya biasa saja dan masih terkesan kasar. Yah, bujet film dan bujet drama mungkin emang besar bedanya. Hahaha…

Nah, itu dari segi visualnya. Gimana dengan storyline-nya?

Nah, kalau dari sisi cerita yang drama berkali-kali lebih bagus dari filmnya. Alur waktu di film diambil sesuai dengan buku, yaitu saat Su Su hendak bunuh diri kemudian berlanjut pada kisah Bai Qian dan disisipkan beberapa adegan sebagai Si Yin. Sebagai seorang penonton yang sudah membaca buku dan menonton dramanya, saya tentu saja mengerti apa yang berusaha diceritakan oleh film ini. Tapi saya nggak yakin, kalau penonton yang belum pernah membaca buku atau menonton dramanya akan begitu mengerti. Karena film ini seperti sepotong cerita yang disambungkan dengan sepotong cerita lain tanpa penghubung yang jelas. Ceritanya seperti melompat-lompat dan tidak mewakili tiga kepribadian Bai Qian. 

Mungkin cerita memang sengaja difokuskan kepada Bai Qian, karena jam tayang film memang jauh, jauh lebih singkat daripada drama. Tapi tetap saja saya merasa kisah Bai Qian – Ye Hua tidak terwakili di film ini. Apalagi dengan ending yang seperti itu. Sampe-sampe saya berteriak 'what the hell!' saat selesai nonton film ini. 

Hahaha…. Iyaaaa, ending filmnya bikin saya emosional. Tetapi, setelah itu saya pikir-pikir mungkin ending ini bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa bikin Mo Yuan bahagia. Karena selain fans Ye Hua saya juga fansnya Mo Yuan. Tapi tetap, Dong Hua Dijun yang terbaik!

Nah, ini juga yang bikin saya nggak semangat nonton film ini. Nggak ada Dong Hua Dijun dan Bai Feng Jiu di dalamnya!

Di antara novel, film dan dramanya, saya rekomendasikan untuk menonton dramanya dulu baru yang lainnya. Selain tambahan kisah untuk tokoh-tokoh pembantu di novel, kisah di drama sangat setia mengikuti kisah di buku. Jadi, kalau ingin merasakan sensasi pertama yang memukau dari kisah ini menonton dramanya terlebih dulu jauh lebih baik dari pada membaca buku atau menonton filmnya. Setelah itu baru lanjutkan dengan membaca buku dan menonton filmnya.



8 comments:

  1. hi ira... saya telat banget nih tau film tem=n miles of peach blossom dan baru beres nonton dua minggu yg lalu. saya mau bertanya bolehkah saya tau alamat email kamu agar bisa berteman dan mungkin saya bisa bertanya beberapa novel yg mungkin bisa kamu rekomendasikan. ini alamat email ku : lioniealvsp@gmail.com lalu selain di amazon bisa dapat novel ini dimana yah? maklum tidak punya paypal atau credit card. maaf cerewt banget sya.. hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak ada kata terlambat untuk nonton 10 miles of peach blossom. hehehe...
      Untuk ebooknya coba digoogle aja. untuk Cnovels biasanya saya baca di sini:
      https://hui3r.wordpress.com
      atau
      https://www.readlightnovel.org/
      atau
      http://novelonlinefree.com

      silakan email saya di iraelvira96@yahoo.com
      hanya saja... saya jarang online. Jadi harap dimaklumi saja kalau replynya agak2 lambat gitu :)

      Delete
  2. halo mau tanya, ending cerita di buku sama ga dengan di Drama ? soalnya di Drama MoYuan dan Yehua 2 org berbeda (twins). saya benar2 penasaran .

    ReplyDelete
  3. Kalau mau baca kisah dong hua dijun sama bai feng jun bukunya Three Lives Three Worlds, The Pillow Book ^^.

    ReplyDelete
  4. Bagus banget drama serinya. Seandainya endingnya pesta pernikahan keduanya. Pasti seru

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang bagus... sampe sekarang saya belum nemu drama yang setara sama drama ini. Adegan pernikahannya ada di sequel drama ini yaitu Eternal Love of Dream. kisahnya Donghua Dijun dan Bai Feng Jiu :)

      Delete