Rating : 4 of 5 stars
Setelah dibuat khawatir akan
nasib Percy dan Annabeth di akhir Mark Of Athena akhirnya kita bisa tahu juga
kelanjutan nasib mereka.
Seperti biasa, buku ini
dikisahkan dari berbagai sudut pandang. Yaitu sudut pandang para heroes yang menjalani
quest untuk menyelamatkan dunia. Dan bukan hanya sebagian heroes saja, tetapi
semua heroes yang terlibat.
Buku ini dimulai dari sudut
pandang Hazel beberapa minggu setelah Percy dan Annabeth jatuh ke Tartarus.
Tujuan para hero ini adalah Yunani untuk menyelamatkan Percy dan Annabeth dan
juga menutup pintu kematian yang terhubung ke Tartarus.
Tapi perjalanan yang seharusnya
bisa ditempuh dalam waktu 2 hari ini malah berlarut-larut sampai dua minggu.
Banyaknya monster yang dikirim oleh Gaia dan anak buahnya membuat para hero
kita kewalahan. Sementara itu Hazel mendapatkan ramalan dari Hecate bahwa untuk
bisa membuat misinya berhasil ia harus bisa mengontrol kabut yang
menyembunyikan dunia lain dari dunia manusia.
Sementara Percy dan Annabeth yang
jatuh ke Tartarus pun tidak mengalami saat-saat yang mudah. Semua yang ada di
tartarus baik udara, air, tanah yang diinjak menguarkan kematian. Berkat
kecerdikan Annabeth-lah maka kedua sejoli ini berhasil mengatasi tantangan yang
ada di Tartarus.
Tapi ketika Tartarus sendiri yang
langsung turun tangan menghadang mereka di depan pintu kematian, mampukah Percy
dan Annabeth selamat dan menyelesaikan misi mereka?
Di buku ini Rick Riordan banyak
memberikan kejutan kepada kita.
Percy yang lebih banyak disanjung
oleh para penggemar seri ini memperlihatkan kelemahan dan kesalahan-kesalahannya. Beberapa peristiwa di seri Olympus kembali diungkit
sehingga kita mesti menarik kembali semua ingatan akan peristiwa-peristiwa yang
terjadi di seri Percy Jackson & the Olympians. Walaupun begitu, kelemahan
Percy ini mengingatkan kita bahwa walaupun mereka keturunan dewa, mereka tetap
juga manusia. Ada ketakutan-ketakutan yang mesti di atasi dan
kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki.
Tokoh yang paling pesat
perkembangannya baik secara fisik maupun sifat adalah Frank. Di buku ini Frank
membuktikan bahwa ia memang pantas menjadi anak dewa perang. Mars atau Ares,
silahkan pilih. Sikapnya menjadi jauh lebih tenang dan dewasa walaupun masih
tetap pemalu. Dan kita tidak perlu deg-degann lagi memikirkan apakah Hazel akan
memilih Frank atau Leo :)
Ngomong-ngomong soal Leo, setelah
dibuat bimbang oleh Nemesis ia akhirnya menemukan pelabuhannya. Di sebuah pulau
terpencil yang dilupakan oleh para dewa dan tidak ada kemungkinan bisa kembali untuk yang kedua kalinya. Yang
pengen tahu silakan baca kisah Percy Jackson, karena Percy sendiri pernah
sampai di pulau ini bahkan disaat-saat ketidakpastian akan perasaan Annabeth
kepadanya.
Sedangkan Nico... saya lumayan
speechless juga dengan arah yang dituju Rick Riordan ini. Saya ga tau mau
mengatakan apa. Yang pasti Nico sudah
ada dihati saya sejak Riordan pertama kali memperkenalkannya.
Jason... yah, Jason udah mulai
lumayan sih.
Piper? Siapa itu Piper???
No comments:
Post a Comment