Judul :
The Whispering Skull (Tengkorak Berbisik)
Pengarang :
Jonathan Stroud
Penerbit :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun :
2015
ISBN :
9786020310121
Halaman :
488
Rating :
4 of 5 stars
Sinopsis
Hantu dan arwah gentayangan, waspadalah! Lockwood &
Co. beraksi kembali.
Lockwood & Co. makin sibuk. Lucy dan George berusaha
memecahkan misteri tengkorak bisa bicara yang terkurung dalam wadah-hantu,
sementara Lockwood mencari kasus-kasus baru yang seru.
Lalu mereka dihubungi untuk menyelidiki makam dokter kejam
yang hidup pada zaman Victoria. Seperti biasa, segalanya jadi kacau---ada hantu
mengerikan yang terlepas dan benda berbahaya yang hilang karena dicuri dari
peti mati. Lockwood & Co. harus menemukan benda itu sebelum kekuatannya
digunakan, tapi mereka harus berpacu dengan waktu.
Dan yang membuat keadaan makin gawat, si tengkorak dalam
wadah-hantu mendadak bergerak...
Review
Sejak berhasil menuntaskan kasus Undakan Menjerit Lockwood
& Co. tidak pernah sepi order. Ada saja kasus yang harus mereka tangani,
walaupun tingkat penyelesaian kasus mereka mungkin sedikit emmm… meragukan. Kadang
sukses, terkadang gagal. Ditambah lagi persaingan yang cukup ketat dengan
kantor agensi lain, seperti agensi Fittes yang seolah membuntuti Lockwood dan
kawan-kawan kemana saja.
Pada suatu hari kantor Lockwood & Co kedatangan dua
orang tamu yaitu Mr. Paul Sanders dan Mr. Albert Joplin, pemilik perusahaan
yang membersihkan area pemakaman yang dicurigai berhantu. Keduanya sedang
melakukan pembersihan di area pemakaman Kensal Green saat mereka menemukan
sebuah kuburan yang tidak terdaftar. Setelah diselidiki ternyata kuburan
tersebut adalah kuburan Edmund Bickerstaff, seorang dokter di jaman Victoria
yang memiliki kebiasaan membongkar kuburan dan kematiannya menimbulkan horror diantara
penduduk jaman tersebut. Lockwood dan teman-teman diminta untuk membantu Mr.
Sanders dan Mr. Joplin membongkar kuburan tersebut dan menetralkannya.
Yang mengherankan bagi Lockwood, Lucy dan George, peti mati
Bickerstaff terbuat dari besi, yang biasanya digunakan untuk menahan roh halus
atau benda gaib. Pertanyaannya, kenapa Bickerstaff yang mati ratusan tahun yang
lalu dikuburkan dalam peti besi sementara wabah hantu baru merebak lima puluh
tahun yang lalu?
Dan ketegangan semakin meningkat ketika cermin antik yang
ada di genggaman tangan mayat Bickerstaff tiba-tiba dicuri orang dan
meninggalkan jejak kematian dimana-mana. Lockwood & Co harus mendapatkan
cermin itu kembali sebelum jatuh korban lebih banyak, atau didahului oleh regu
Quill Kipps dari Fittes Agency yang merupakan saingan berat Lockwood & Co.
Sekali lagi Jonathan Stroud membuktikan kepiawaiannya dalam
menjalin cerita.
Petualangan Lockwood, Lucy dan George masih sama menegangkan
seperti pada buku terdahulu. Perselisihan-perselisihan diantara tokoh-tokoh
kita ini malah lebih menggambarkan kedekatan mereka. Semua persoalan mereka
bahas dan selesaikan sambil minum teh atau makan malam.
Selain itu sedikit demi sedikit karakter para tokoh kita
semakin dikupas. Lockwood dengan rahasianya yang tersembunyi dalam sikap yang
anggun tanpa cela, Lucy yang semakin percaya diri dengan kesuksesan yang mereka
raih tetapi tetap merasa tergelitik untuk mengungkap rahasia Lockwood dan
George yang semakin tenggelam dalam obsesinya untuk mengetahui rahasia dunia
lain.
Ditambah lagi dengan si tengkorak dalam wadah hantu yang
membisikkan petunjuk-petunjuk yang benar tapi dilengkapi dengan perangkap
kematian, membuat Lucy mempertanyakan dirinya sendiri dan orang-orang
didekatnya.
Stroud juga telah memasukkan beberapa landasan yang akan
menjadi topik cerita berikutnya. Bagaimana latar belakang Lockwood sebenarnya?
Apa itu Orpheus Society dan apa peranan Penelope Fittes didalamnya?
Dan saya tetap memiliki keyakinan bahwa Marissa Fittes
memiliki hubungan dengan awal mula merebaknya wabah hantu!
Kalaupun ada yang hilang (atau berkurang) dari buku ini
adalah… kesan horornya!
Kalau Undakan Menjerit membuat saya merinding, maka buku ini
membuat saya bersemangat. Itu disebabkan karena aura horror di Undakan Menjerit
jauh lebih kental sementara di buku ini lebih banyak petualangan yang
menegangkan.
Kesan horror di Undakan Menjerit bahkan sudah dimulai dari
kovernya. Demi keamanan jiwa saya, saya terpaksa menyatukan cover dalam gadis
yang duduk di kuda mainan dengan cover luar yang berupa lubang kunci. Sementara
kover buku ini tidak menimbulkan efek apa-apa bagi saya.
Para hantu di buku pertama juga lebih menyeramkan, karena
ketidakmampuan mereka untuk berkomunikasi dan melayang-layang mengejar para
manusia yang masih berani berada diluar rumah setelah malam tiba. Masih terbayang
dalam ingatan adegan Lockwood & Co yang terkunci di kamar berdarah di buku
satu.
Tapi sepertinya itu akan menjadi keuntungan bagi saya, karena
saya bener-bener ga tahan membaca, menonton, atau mendengarkan segala sesuatu
yang berbau horror!
Seri ini pun saya baca hanya karena penulisnya adalah
Jonathan Stroud, dan rasanya bakal lama sekali sebelum saya memikirkan untuk
membaca buku bergenre horror.
Well, mungkin sampai seri Lockwood & Co ketiga terbit :)
No comments:
Post a Comment