Tuesday, September 1, 2015

Hit List by Lawrence Block


Judul                  : Hit List (Keller #2)
Pengarang          : Lawrence Block
Penerbit             : Harper Torch
Tahun                 : 2000
ISBN                 : 9780061030994
Halaman            : 296
Rating                : 3 of 5 stars


Sinopsis:
  

Keller is a regular guy. He goes to the movies, works on his stamp collection. Call him for jury duty and he serves without complaint. Then every so often he gets a phone call from White Plains that sends him flying off somewhere to kill a perfect stranger. Keller is a pro and very good at what he does. But the jobs have started to go wrong. The realization is slow coming yet, when it arrives, it is irrefutable: Someone out there is trying to hit the hit man. Keller, God help him, has found his way onto somebody else's hit list.



Review


Buku ini merupakan buku kedua dari seri Kellet the hitman. Saya sengaja membaca buku ini duluan karena buku pertama berisi beberapa cerpen mengenai misi Keller.

Cerita bermulai dari saat Keller turun dari pesawat untuk sebuah misi. Sepanjang misi tersebut ia sudah merasakan sebuah firasat buruk. Misinya berjalan dengan sukses, seperti biasa, tetapi kemudian Keller mendapati bahwa pasangan yang tinggal di kamar hotelnya yang lama ternyata mati ditembak. Kalau saja malam itu Keller tidak meminta pindah kamar sudah pasti ia yang akan menjadi korban.

Kejadian yang sama berulang kembali saat Keller baru menyelesaikan sebuah misi yang lain. Ia sangat kelaparan dan memutuskan singgah disebuah kafe dalam perjalanan pulang. Saat selelesai makan Keller mendapati bahwa mantel hujan dan payung yang dibawanya telah hilang dicuri orang.

Keesokan harinya Keller membaca sebuah artikel mengenai ditemukannya sesosok mayat dengan dua tembakan dikepala dan mengenakan mantel hujan yang sesuai dengan deskripsi mantel Keller. Saat itu juga Keller sadar bahwa ia sedang diburu seseorang. 

Membaca buku ini niat awalnya buat menuhin target genre 101 thriller di new author reading challenge. Tapi sepertinya mesti cari buku lain deh karena ga ada thrill-nya sama sekali baca buku ini.

Kalau misalnya kita membaca novel bertokoh utama seorang hitman pasti harapannya bakal mendapakan adegan-adegan cepat penuh aksi dengan rencana-rencana pembunuhan yang rapi dan rumit.

Tapi Keller, si tokoh utama, memang lain daripada yang lain. Selain sebagai pembunuh bayaran ia juga seorang kolektor prangko, pengkhayal dan warga negara yang baik yang juga menjalankan kewajibannya sebagai seorang juri saat terpilih. Bayangkan saja bagaimana si pembunuh bayaran ini mesti memutuskan apakah si penadah barang curian di sidang yang diikuti terbukti bersalah atau tidak.

Fokus dari buku ini bukan hanya mengenai pekerjaan Keller sebagai seorang hitman, tetapi mengenai dirinya diluar pekerjaan tersebut. Tentang kehidupan pribadinya yang cukup normal, hubungan romantisnya dengan seorang pengrajin perhiasan ataupun juga kerisauan akan bentuk jempolnya yang agak aneh yang dikenal dengan nama 'jempol pembunuh'. Apakah jempol ini yang membuat ia ditakdirkan menjadi seorang pembunuh bayaran?

Sebagian besar isi buku ini berisi percakapam antara Keller dan Dot, si perantara yang memberikan target-target yang mesti dihabisi Keller. Pembicaraan mereka kadang terasa absurd, membingungkan, dan melompat-lompat tapi anehnya tetap berkesinambungan. Mengingatkan saya akan dialog-dialog Josh Harnett dan Lucy Liu di film Lucky Number Slevin.

Setiap kali mendapatkan target, Keller akan mengintai si target tersebut dulu. Dan di sela-sela pengintaian tersebut kadang ia membuat cerita sendiri tentang targetnya yang membuat ia merasa mengenal mereka dengan dekat. Tapi ketika saatnya untuk beraksi Keller sama sekali tidak ragu-ragu sehingga misi tercapai dan si target hanya menjadi kenangan hitam putih yang makin lama makin mengecil di benaknya.

Untuk orang-orang yang terbiasa membaca novel action beralur cepat, buku ini akan terasa membosankan. Tapi buat saya... udah terlanjur jatuh cinta ama Keller dan percakapannya dengan Dot yang ganjil dan penuh humor kering yang terkadang sinis :)


Sunday, July 5, 2015

Before Us by Robin Wijaya




Judul                     : Before Us
Penulis                 : Robin Wijaya
Penerbit               : GagasMedia
Tahun                   : 2012
ISBN                    : 9797805409
Halaman              : 304     
Rating                  : 2 of 5 stars


Alhamdulillah, Gagasmedia lagi bagi-bagi ebook gratis untuk merayakan ultahnya yang ke 12 tahun. Buku ini merupakan salah satu ebook gratis yang dibagikan.

Tidak seperti biasanya, saya nggak nyari-nyari referensi dulu tentang buku ini. Namanya juga juga gratis bok, sambar dulu baru cari tahu belakangan! Hehehehe

Baru baca halaman-halaman awal ada adegan pertengkaran antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang topiknya adalah mengenai kepulangan suami si perempuan dari rumah sakit. Saya kutip dikit percakapannya ya:

Cowok: “Aku tidak berada di sini saat keputusan itu diambil”
Cewek: “Apa kami perlu minta pendapatmu dulu?”
Cowok: “Ya. Aku berhak.”
Cewek: “Aku istrinya.”
Cowok: “Aku sahabatnya. Orang yang tahu banyak tentang Radith.”
Cewek: “Sahabat?”

NENG...NONG...NENG...NONG... gaydar saya langsung berbunyi nyaring mengalahkan sirene mobil pemadam kebakaran.


Dan, barulah saya menuju goodreads untuk mencaritahu tentang buku ini. Ternyata firasat saya tidak salah.

Buku ini bercerita mengenai Agil yang setelah bertahun-tahun lamanya bertemu kembali dengan Radith, sahabatnya dari SMA yang baru kembali dari Korea. Sudah lama mereka tidak berkomunikasi, semenjak Radith memutuskan mengejar karirnya di negeri ginseng itu.

Ada kisah diantara mereka. Kisah terlarang yang membuat mereka harus menutupinya dengan rapat agar tidak diketahui oleh siapapun juga.

Tapi sekarang Agil sudah tidak sendirian lagi. Ada seorang tunangan yang berdiri disampingnya dan sebuah pernikahan yang harus disiapkan.

Hanya saja, pertemuan kembali itu membuat gejolak perasaan diantara Agil dan Radith kembali muncul. Dengan sembunyi-sembunyi Agil berusaha mencuri waktu agar bisa bersama Radith tanpa menimbulkan kecurigaan Ranti, tunangannya.

Tetapi kisah mereka kembali terputus. Radith berlalu bersama Winnie dan Agil akhirnya menikah dengan Ranti.

Apakah kisah mereka akhirnya selesai begitu saja?

Tidak. Karena beberapa tahun kemudian Radith kembali muncul. Kali ini ia siap meninggalkan segalanya demi Agil, agar bisa terus bersama dengan lelaki itu.

Tapi bagaimana dengan Agil? Bisakah ia meninggalkan Ranti yang juga dicintainya dan Melanie, buah hati mereka?

Genre LGBT bukanlah hal yang baru bagi saya. Ada masa dimana saya sangat ingin tahu mengenai genre ini. Saya melahap banyak buku mengenai genre ini, mulai dari yang cheesy banget sampe ke yang cukup serius.

Tetapi genre ini sudah lama saya tinggalkan, karena kepuasan membaca novel romance antar sesama jenis ini tidak sebanding dengan kepuasan saya membaca romance antara pria dan wanita. Jauh sekali perbandingannya...

Jadi ketika New Author Reading Challenge yang diadakan oleh Ren memberikan tantangan tambahan tahun ini yaitu membaca Genre 101 dimana salah satunya adalah mengenai LGBT, saya cukup bingung juga mau membaca apa. Sebenarnya tinggal request di netgalley.com aja saya bisa mendapatkan banyak novel LGBT. Tapi ya itu, saya nggak tertarik.

Jadi ketika saya tahu novel ini bercerita mengenai cinta sesama jenis, saya lumayan ragu juga buat membacanya. Apalagi masih ada 3 ebook Gagas yang saya download hari itu (dan hari ini nambah 4 ebook lagi. Thank you so much GagasMedia!). Tetapi setelah membaca review-review di goodreads dan mengintip ending buku ini (iyaaa... saya emang nggak pantang spoiler!) akhirnya saya putuskan juga membaca buku ini.

Well, saya baca buku ini dari abis Isya sampe lewat tengah malam. Nggak ingat kalau hanya beberapa jam lagi udah mau sahuran.

Dari segi cover sudah tidak diragukan lagi, Gagasmedia memang juaranya. Saya suka kombinasi warnanya yang lembut dan simbol cincin dengan berlian yang terlepas seolah menyatakan sebuah hubungan yang retak. Sebelum kehebohan "rainbow" belakangan ini saya mungkin bakal komen simbol cincin berlian itu menceritakan retaknya hubungan Agil dan Ranti. Tapi sepertinya tidak ya :(

Saya setuju dengan kebanyakan pendapat bahwa buku ini ditulis dengan bahasa yang sangat baik, memikat pembacanya untuk terus membaca. Ceritanya tidak terlalu berat dan hubungan antara Agil dan Radith diceritakan dengan halus tetapi dengan makna yang jelas.

Cerita disajikan secara flashback atau maju mundur. Urutan waktunya cukup jelas sehingga tidak membuat kita bingung.

Sebenarnya saya tidak bisa menemukan emosi yang mendalam antara Agil dan Radith. Keduanya memang tidak terang-terangan menyatakan cinta, hanya menunjukkannya melalui sentuhan tangan atau pandangan mata. Tapi dari hal-hal itupun saya tidak merasakan perasaan mendalam itu. Apalagi tiap sebentar mereka berpisah. Dan saat berpisah sepertinya Agil dengan mudah mengalihkan perhatiannya kembali kepada Ranti. Yang katanya benar-benar ia cintai.

Puncak konfliknya adalah ketika Radith meminta Agil meninggalkan Ranti demi dirinya. Disini Agil menghadapi dilema. Keduanya sama dicintai, apalagi bersama Ranti ia memiliki seorang putri yang dicintainya. Ketika Agil membuat pilihan, saya merasa bahwa ia tidak terlalu kesulitan membuat pilihan tersebut.

Dan entah kenapa saya merasa bahwa Agil bukanlah purely gay. Tidak ada tanda-tanda ketertarikannya kepada lelaki selain selama berpisah dengan Radith. Ia cukup puas dengan cintanya kepada Ranti.

Secara keseluruhan cerita ini lumayanlah menurut saya. Kisah cintanya tidak dramatis atau bikin gregetan, tetapi walaupun begitu cara penulisan yang elok dari penulis membuat kita tidak berniat berhenti ditengah jalan.

Kalaupun ada yang bikin gregetan adalah penggunaan bahasa Inggrisnya yang lumayan banyak di buku ini. Dan lumayan banyak juga tiponya. Saya punya feeling seakan-akan kalimat awalnya adalah kalimat berbahasa Indonesia yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Inggris. Itu feeling saya aja yaaa... :)

Yang paling saya ingat itu adalah penggunaan kata “cheat behind me” yang kalau diartikan lurus yaitu “selingkuh dibelakangku” sementara pemakaian kata yang sering saya dengar adalah “cheat on me” yang memiliki pengertian yang sama juga.

Nah, segitu aja dulu review saya tentang buku ini. Tidak perlulah saya menyinggung gaya hidup Agil dan Ranti sebelum mereka menikah. Pergi liburan berdua, pesan cottage bersama dan ujung-ujungnya seranjang berdua. Yaelah anak-anak, ngapain juga mesti tunangan setahun dulu. Langsung nikah aja napa?

Oke...Oke... sebaiknya saya hentikan saja sebelum mengomel panjang.

Mau baca buku yang mana lagi yaaa.... *gosoktangan*

Thursday, June 4, 2015

[Blog Tour Marry Now, Sorry Later] Giveaway Winner!





Alhamdulillah, akhirnya periode Giveaway Blog Tour Marry Now Sorry Later di blog saya mencapai batas waktu terakhirnya. Dan sekarang saatnya untuk memilih pemenang.

Sebelumnya saya mau minta maaf dulu karena banyak komen-komen di postingan Blog Tour ini yang belum saya jawab. Beberapa hari sesudah menayangkan postingan Blog Tour di blog ini, kesehatan saya sedikit menurun dan dokter merekomendasikan bed-rest.  Padahal ide-ide yang dituliskan teman-teman untuk jawaban Giveaway ini benar-benar menarik dan banyak yang sama dengan ide saya sendiri :)

Daaaann... karena itulah saya memutuskan menggunakan random.org untuk menentukan pemenangnya. Setelah dikocok, inilah pemenang terpilih Giveaway Blog Tour Marry Now, Sorry Later di blog saya ini...

Khairisa Ramadhani


Selamat, kamu menjadi pemenang Giveaway Blog Tour Marry Now, Sorry Later di blog saya. Email pemberitahuan sudah saya kirimkan.

Ditunggu kabarnya dalam waktu 2x24 jam. Bila tidak ada kabar dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, maka pemenang baru akan dipilih.

Buat yang belum beruntung disini, masih ada kesempatan untuk mendapatkan satu novel Marry Now, Sorry Later di blog-blog dibawah ini...




Terimakasih sudah meramaikan Blog Tour Marry Now, Sorry Later ini dan mengunjungi blog saya :)



Wednesday, May 27, 2015

[Blog Tour Marry now, Sorry Later] Giveaway!






Wawancara dengan penulis, sudah...

Review buku, sudah...

Apalagi dong???

Loh, kok nanya! Giveaway doooong...

Hihihihi... Blog tour itu nggak bakalan lengkap kalau nggak ada giveawainya ya :)

Nah, untuk giveaway blog Tour Marry Now, Sorry Later di blog saya ini akan berlangsung dari tanggal 27 Mei – 3 Juni 2015 dengan hadiah berupa satu eksemplar novel MARRY NOW, SORRY LATER.

Syarat-syarat untuk mengikuti giveaway ini nggak susah-susah kok...
1. Berdomisili di Indonesia
2. Follow akun saya @rie_dominique, akun penerbit @twigora dan akun penulis @09061983
3. Tweet giveaway ini dan jangan lupa mention ke @twigora dan @09061983
4. Jawab pertanyaan yang saya berikan, jawaban ditulis di kolom komentar dibagian bawah postingan giveaway ini.

Udah, segitu aja :)

Pertanyaannya mana?

Seperti yang diketahui Marry Now, Sorry Later merupakan buku pertama Christian Simamora yang bertema pernikahan. Dan hasilnya adalah sebuah buku yang memuaskan.

Nah, pertanyaannya: kira-kira konflik apa saja menurut kamu yang menarik untuk dimunculkan dalam sebuah cerita mengenai rumah tangga/pernikahan?

Jawaban cukup dibagian komen dibawah postingan ini ya, dengan format sebagai berikut:

Nama :
Email/twitter yang bisa dihubungi kalau menang :
Link shared giveaway :   
Jawaban :

Semoga kamu beruntung dalam mengikuti giveaway ini ya, baik di blog saya maupun di blog-blog lain yang menjadi host blog tour Marry Now, Sorry Later ini.

Buat yang belum tahu, ini nih daftar blog-blog yang juga mengadakan giveaway blog tour ini:

20 Mei 2015 : Luckty Giyan Sukarno  http://luckty.wordpress.com

21 Mei 2015 : Nurina Widiani http://kendengpanali.blogspot.com

22 Mei 2015 : Sri Sulistyowati/Peri Hutan http://www.kubikelromance.com

23 Mei 2015 : Stefanie Sugia http://www.thebookielooker.com

24 Mei 2015 : Oky Septya http://www.okydanbuku.com

25 Mei 2015 : Destinugrainy http://destybacabuku.wordpress.com

26 Mei 2015 : Dhyn Hanarun http://dhynhanarun.blogspot.com

27 Mei 2015 : Ira Elvira http://www.irasbooks.blogspot.com

28 Mei 2015 : Rizky Mirgawati http://rizkymirgawati.blogspot.com

29 Mei 2015 : Aya Murning http://www.murniaya.wordpress.com

30 Mei 2015 : Hanifah Dien F http://handifi-library.blogspot.com

31 Mei 2015 : Afifah Mazaya http://theladybooks.blogspot.com

1 Juni 2015 : Martina Sugondo (Nana) http://glasses-and-tea.blogspot.com

2 Juni 2015 : Ariansyah http://ariansyahabo.blogspot.com

[Blog Tour Marry now, Sorry Later] Review Buku





Judul Buku                          : MARRY NOW, SORRY LATER
Pengarang                          : CHRISTIAN SIMAMORA
Penerbit                             : TWIGORA
Harga Jual                          : Rp 77.700
Isbn/Ean                             : 978-602-70362-2-2
Bulan/Tahun Terbit           : MEI 2015
Panjang x Lebar                 : 13 x 19 cm
Jumlah Halaman                : x + 438 hlm
Genre                                 : Contemporary Romance
Kategori                             : Novel Dewasa
 

Sinopsis

"BERSEDIAKAH SAUDARA MENGASIHI
DAN MENGHORMATI ISTRI SAUDARA SEPANJANG HIDUP?"

Sejak awal Jao Lee sudah tahu, Reina tak mencintainya. Namun, menikah dengan putri satu-satunya direktur Hardiansyah Electronics itu memberi ilusi cukup bahwa Jao memilikinya. Salah besar. Reina justru melakukan sesuatu yang tak pernah Jao duga selama ini: kabur sebelum acara resepsi dimulai.

"ADAKAH SAUDARI MERESMIKAN PERKAWINAN INI
SUNGGUH DENGAN IKHLAS HATI?"

Setelah enam bulan bersembunyi, akhirnya Jao berhasil menemukan Reina. Seperti dugaannya, suaminya itu memaksanya pulang bersama ke Jakarta. Memangnya apa yang dia harapkan? Semacam membuka lembaran baru dan hidup bersama sebagai suami-istri sungguhan?

"SAYA BERJANJI SETIA KEPADANYA DALAM UNTUNG DAN MALANG,
DAN SAYA MAU MENCINTAI DAN MENGHORMATINYA
SEUMUR HIDUP."

Ini cerita cinta tentang dua orang yang tak saling cinta, tapi bertahan untuk tetap bersama. Sampai kapan mereka akan terus berusaha? Perlukah mereka jatuh cinta dulu supaya bisa bahagia?


Selamat jatuh cinta,

CHRISTIAN SIMAMORA


Review

Reina yang sedang bekerja di sebuah panti asuhan di Bali tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan seorang laki-laki yang mencarinya. Laki-laki yang tidak lain dan tidak bukan adalah suami yang ditinggalkannya sebelum resepsi pernikahan mereka.


Reina berpikir bisa bersembunyi dari Jao Lee, suaminya tersebut. Tetapi sebuah foto kecil di surat kabar sudah cukup bagi Jao untuk menemukan istrinya yang telah menghilang selama enam bulan. Jao berniat untuk membawa Reina pulang ke Jakarta dan memulai kehidupan mereka sebagai suami istri. Tetapi Reina tidak sanggup berpura-pura menjalani pernikahan yang sama sekali tanpa cinta dan hanya terjadi karena sebuah pemerasan.

Jao Lee sama sekali tidak mencari cinta. Belajar dari pengalaman pahit ayahnya yang ditinggalkan ibunya demi lelaki lain membuat Jao jeri akan cinta. Tetapi bukan berarti Jao tidak menyukai perempuan! Dengan ketampanan dan kekayaannya ia gonta-ganti pacar semudah mengganti bajunya. Hingga Jao bertemu Reina.

Reina mendapati bahwa perusahaan yang diwariskan Papa kepadanya ternyata dibelit hutang yang begitu banyak. Salah satu hutang terbesar adalah kepada Jao Lee. Dengan nekat Reina mendatangi Jao meminta perpanjangan waktu pembayaran. Awalnya Jao menolak, tetapi kemudian ia berubah pikiran dan mengajukan syarat. Satu malam bersama Reina!

Hubungan satu malam inilah yang kemudian mempengaruhi kehidupan keduanya.

Jao menginginkan Reina. Reina membenci Jao.

Jao mendapatkan kemenangannya dengan menikahi Reina. Reina mendapatkan kepuasan dengan meninggalkan Jao sebelum resepsi pernikahan mereka, membuat Jao dipermalukan di depan tamu-tamu undangan pesta mereka.

Tetapi ketika mereka berdua kembali bersama, kehidupan yang bagaimanakah yang harus mereka jalani?

“... apapun yang terjadi, jangan berikan hatimu sepenuhnya kepada perempuan. Karena mereka itu bukan manusia seperti kita.” (hal 98)

Yang pertama kali menarik perhatian saya akan buku ini adalah kovernya. Kovernya terasa seksi dan warna kover yang menyala membuat saya langsung terpikat. Kemudian saya membaca blurb dibagian belakang buku, dan inilah yang membuat saya memutuskan mengajukan diri menjadi salah satu host yang mengadakan Blog Tour Marry Now, Sorry Later.

Marriage of convenience merupakan salah satu plot favorit saya. Ditambah dengan ide cerita yang berdasarkan dongeng Beauty and The Beast membuat saya tidak sabar untuk segera menggenggam buku ini di tangan.Bayangkan saja kebahagian saya saat terpilih menjadi host blog tour buku ini :)

Dan buku ini tidak mengecewakan saya. Jao Lee yang tidak percaya cinta malah membuat saya jatuh cinta.

Buku ini dibagi menjadi dua bagian yang disebut sebagai ‘Debar Pertama’ dan ‘Debar Kedua’. Setiap ‘Debar’ dimulai dengan penggalan cerita Beauty and The Beast karya Jeanne-Marie Leprince de Beaumont.

Alur cerita berupa maju mundur dimana cerita dimulai dari masa sekarang dan kemudian pembaca dibawa kembali ke masa lalu dimana awal permasalahan bermulai. Perpindahan alur ditulis dengan mulus sehingga membuat kita semakin menikmati cerita ini.
 “Treat her like a person, then a princess, then a greek goddess, then a person again.” (hal 189)

Jao Lee merupakan tokoh yang paling terasa perubahannya disini. Di awal cerita ia digambarkan sebagai sosok yang angkuh, sombong, tidak menghargai wanita. Tetapi perasaan cinta kepada Reina membuat ia berubah. Ia bahkan mau bersusah payah mencari cara untuk menjadi boyfriend yang sempurna buat Reina. Adegan Jao menggoogle dan mencatat cara menjadi boyfriend yang baik itu bikin saya gemes ;)

Pada awalnya Reina membuat saya bersimpati kepadanya. Kematian papanya tidak hanya membuat Reina ditinggal seorang diri didunia, ia juga dijauhi oleh teman-teman sosialitanya yang menganggap Reina tidak pantas lagi dijadikan teman setelah ia jatuh miskin. Tapi di situasi yang seperti ini Reina malah menemukan teman-teman sejati. Memang tidak sekelas dengan Reina, tetapi mereka istimewa dengan caranya sendiri. Teman-teman inilah yang kemudian menopang Reina saat ia jatuh dan mendukungnya untuk bangkit kembali. Ini adalah bagian dari cerita Reina yang saya suka.

Bagian yang kurang saya suka, keras kepalanya Reina. Bahkan disaat Jao sudah menunjukkan dengan segala cara rasa cintanya kepada Reina, ia tetap memutuskan untuk berpisah dengan Jao. Tapi yah, namanya juga perempuan. Lain di mulut lain di hati...

Secara keseluruhan buku ini enak dibaca dengan bahasa yang luwes dan humor yang bertebaran disana-sini. Sangat sangat rekomen untuk dikoleksi :)

Dan tidak lupa, foto si bibir merah. A special smile for you Jao Lee :)


Nantikan giveaway Blog Tour Marry Now, Sorry Later yang akan saya tayangkan sekitar jam 13.00 nanti ya :)

Sambil menunggu postingan giveaway silakan dibaca wawancara saya dengan Christian Simamora disini.

Dan bagi yang belum ikutan giveaway di blog-blog yang juga mengadakan blog tour Marry Now, Sorry Later silakan kunjungi mereka disini. Ikutin semua giveaway-nya ya biar kesempatan menang makin besar :)



20 Mei 2015 : Luckty Giyan Sukarno  http://luckty.wordpress.com

21 Mei 2015 : Nurina Widiani http://kendengpanali.blogspot.com

22 Mei 2015 : Sri Sulistyowati/Peri Hutan http://www.kubikelromance.com

23 Mei 2015 : Stefanie Sugia http://www.thebookielooker.com

24 Mei 2015 : Oky Septya http://www.okydanbuku.com

25 Mei 2015 : Destinugrainy http://destybacabuku.wordpress.com

26 Mei 2015 : Dhyn Hanarun http://dhynhanarun.blogspot.com

27 Mei 2015 : Ira Elvira http://www.irasbooks.blogspot.com

28 Mei 2015 : Rizky Mirgawati http://rizkymirgawati.blogspot.com

29 Mei 2015 : Aya Murning http://www.murniaya.wordpress.com

30 Mei 2015 : Hanifah Dien F http://handifi-library.blogspot.com

31 Mei 2015 : Afifah Mazaya http://theladybooks.blogspot.com

1 Juni 2015 : Martina Sugondo (Nana) http://glasses-and-tea.blogspot.com

2 Juni 2015 : Ariansyah http://ariansyahabo.blogspot.com