Saturday, November 9, 2013

Courting Catherine (The Calhoun Women #1) by Nora Roberts




Rating : 3 of 5 stars


Trenton St.James III mendatangi Bar Harbour untuk melihat sebuat properti yang hendak dijadikannya sebagai lokasi terbaru hotel St.James. Properti tersebut adalah sebuah manor yang merupakan landmark kota dan dimiliki oleh keluarga Calhoun yang terdiri dari empat orang gadis dan seorang bibi yang romantis.  Dan mereka semua menolak menjual rumah tersebut kepada Trenton.

Ketika sampai di Bar Harbour mobil Trent mogok dan dibawa ke bengkel C.C. Yang tidak diketahuinya adalah C.C merupakan gadis termuda dari keempat Calhoun bersaudara. Ketika Catherine Coleen atau C.C melihat nama di kartu kredit Trent, ia pun langsung mengamuk dan mengusir Trent. Baginya Trent terlihat seperti pengusaha haus darah yang tidak mempedulikan bahwa ia mengusir orang-orang dari rumahnya sendiri untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Tetapi bagi keluarga Calhoun sendiri tawaran menjual rumah mereka adalah jalan keluar bagi kesulitan ekonomi yang melanda mereka. Hanya saja kecintaan mereka terhadap rumah tersebut membuat mereka sangat sulit melepaskan Two Tower, rumah mereka. Dengan semua sejarah unik rumah tersebut yang meliputi nenek buyut yang bunuh diri karena mencintai lelaki lain dan kakek buyut yang menjadi gila setelah kematian si nenek buyut, The Tower bukan hanya sekedar rumah bagi keluarga Calhoun.

Buku ini saya baca sebagai bagian dari tiga reading challenge yang saya ikuti yaitu What’s In A Name RC, Book in English RC dan Read-A-Long Nora Roberts/J.D. Robb. Karena ini udah hampir akhir tahun, saya make trik dimana dengan hanya membaca satu buku saya bisa memenuhi tiga RC sekaligus. Semoga sampe akhir desember semua target RC saya tercapai...

Seperti biasa Nora Roberts membuat kita terhanyut dengan romansa dan drama keluarganya. Sekali kita membaca bukunya sulit untuk dilepaskan lagi.

Plot dasar buku ini sebenarnya sudah ada beberapa novel NR yang memiliki kisah yang sama. Keluarga yang bersatu padu dan dibumbui dengan hantu keluarga yang memiliki kisah tragis. Paling mirip sih sebenarnya dengan seri Inn Bonsboroo. Dan para gadis Calhoun ini mengingatkan saya dengan tokoh-tokoh di trilogi Dream. Tapi buku ini diterbitkan sebelum kedua seri yang saya sebutkan diatas.

Keempat gadis keluarga Calhoun memiliki sifat berbeda-beda. Ada Amanda yang praktis, Suzanne yang rapuh, Lilah yang santai dan C.C yang berapi-api. Ditambah juga dengan Bibi Coco yang romantis, yang membuat rencana rahasia menjodohkan salah satu gadisnya dengan Trent dan dengan begitu bisa menyelamatkan The Tower.

Dari awal pertemuan C.C dan Trent kita sudah merasakan percikan diantara keduanya. Walaupun percintaan diantara keduanya terasa seperti secepat kilat menurut saya. Hanya beberapa hari setelah bertemu C.C. sudah  menyatakan cinta. Tapi seperti yang dinyatakan C.C, cinta itu datang saat ia merasa siap, bisa dalam beberapa detik atau malah menunggu bertahun-tahun.

Dan seperti biasa, perselingkuhan membuat saya jengkel. Begitu juga potongan-potongan cerita Bianca, si nenek buyut yang berselingkuh, yang menceritakan pertemuan pertamanya dengan Cristian, pelukis yang dicintainya.

Yang bikin meradangnya sih tiap kali ketemu Cristian pasti si Bianca merasa bersalah dan kemudian bertanya-tanya kenapa suaminya begitu acuh, atau kenapa suaminya hanya memperhatikan penampilan atau kenapa suaminya tidak bisa membuat ia mencintainya. Jadi mikir sendiri, si Bianca ini pernah ga sih berusaha membuat suaminya mencintai dia?

Belum lagi tiap ia merasa bersalah terhadap suaminya si Bianca langsung memakai kalung emerald yang dikeliling berlian sebagai hukuman bagi dirinya sendiri. Kalung tersebut di hadiahkan suaminya setelah melahirkan putra pertama mereka. Hukuman yang “berat” sekali menurut saya.

Seperti biasa, cerita ini memiliki akhir bahagia yang merupakan ciri khas novel romans #ya iyalah!

Novel ini cukup ringan dibaca dan juga tidak terlalu tebal sehingga tidak bikin bosan, walaupun sebenarnya tidak ada novel Nora Roberts yang membosankan. Sekali membaca pasti kita akan dibawa hanyut dalam dunia yang diciptakannya.

No comments:

Post a Comment