Sunday, February 21, 2016

Attack of The Fiend (Last Apprentice #4) by Joseph Delaney





Judul          : Attack of The Fiend
Pengarang  : Joseph Delaney
Penerbit      : Greenwillow Books
Tahun          : 2008
ISBN           : 9780060891275
Halaman      : 546
Rating         : 4 of 5 stars



"I see your future clearly. Your master will be dead, and you will be alone. It would be better if you had never been born."

Thomas Ward is the apprentice for the local Spook, who banishes boggarts and drives away ghosts. But now a new danger is threatening Tom's world. The witches are rising and the three most powerful clans are uniting in order to conjure an unimaginable evil.

Tom and the Spook set out to stop the witches before they unleash the demon. But when Tom finds himself on his own, he wonders if he has the courage and cunning to defeat the most powerful enemy he has ever encountered.




Kegiatan para penyihir di Pendle semakin meningkat. Master Gregory memutuskan sudah waktunya membereskan masalah tersebut, walaupun jumlah penyihir si sana sangat banyak.

Ada tiga klan penyihir yang utama di Pendle, yaitu Malkin, Deanes dan Mouldheels. Klan Malkin merupakan yang paling kejam dan Mouldheels yang paling licik dengan keahlian mereka melihat masa depan memata-matai melalu cermin.

Tom merasa resah untuk pergi ke Pendle, karena di sana banyak kerabat Alice bermukim. Alice merupakan keturunan Malkin dan Deanes. Tom takut Alice tergoda kegelapan. Sebelum mereka berangkat ke Pendle, Master Gregory menyuruh Tom kembali ke rumah untuk mengurus peti-peti yang ditinggalkan ibunya untuk Tom.

Seperti yang diketahui di buku tiga, ayah Tom meninggal dunia dan mewariskan kamar istimewa Mam untuk Tom. Dan Mam memberikan seluruh isi kamarnya untuk anak  bungsunya itu. Hal ini menyebabkan kekecewaan bagi Jack yang seharusnya menjadi pewaris semua harta keluarga. Apalagi ia takut keberadaan Tom di rumah akan mengundang kegelapan dengan kapasitasnya sebagai apprentice Spook.

Tetapi sesampai di peternakan mereka melihat peternakan tersebut dalam keadaan rusak dan kosong.  Semua peti-peti di kamar Mom hilang dan ada jejak-jejak darah di depannya.

Tom kalut, dan dengan bantuan Alice mereka menyusuri jejak yang ternyata menuju Pendle. Alice berpendapat sebaiknya mereka kembali dan memanggil Mastet Gregory, tetapi Tom takut semakin lama keluarganya di tangan para penyihir semakin terancam nyawa mereka. Alice memutuskan agar mereka berpisah jalan, Tom memanggil sang Spook dan Alice meneruskan perjalanan ke Pendle karena ia lebih mengenal daerah tersebut daripada Tom.

Di buku keempat seri Last Apprentice ini Alice Deanes memerankan peranan yang sangat penting dengan pengetahuannya tentang Pendle. Kecerdasannya kembali menyelamatkan nyawa Tom. Dibandingkan buku-buku sebelumnya, Alice terlihat lebih baik dan memberi kita harapan bahwa mungkin kelak ia bisa menjadi seorang penyihir baik.

Dan akhirnya kita juga bisa berkenalan dengan saudara Tom yang lain, yaitu kakak keduanya, James. James merupakan seorang ahli besi dan saya jauh lebih menyukai James daripada Jack. Jack mendapatkan nasib yang cukup menyedihkan di sini, mungkin sebagai hukuman karena telah memasuki kamar Mam.

Yang menjadi permasalahan utama di buku ini adalah peti-peti peninggalan Mam yang hanya bisa dibuka dengan kunci-kunci yang ada di tangan Tom. Seorang penyihir, musuh bebuyutan Mam, percaya bahwa di dalam peti tersebut tersimpan rahasia kekuatan Mam dan rahasia cara menghancurkan kegelpan yang semakin mendekat. Selain itu juga keberadaan Tom yang dipercayai mampu menghancurkan kegelapan hingga keberadaa Tom harua dilenyapkan dari sekarang sebelum ia menjadi Spook sepenuhmya.

Semakin lama plot yang diberikan penulis semakin gelap dan kompleks. Ada serbuan dari negara luar dan perang yang berlangsung. Apakah ini salah satu pertanda menangnya kegelapan?

Walaupun sudah memiliki dugaan sebelumnya, di buku inilah akhirnya Tom mendapatkan bukti siapa Mam yang sesungguhnya. Dan sebagai pembaca, fakta ini tidak cukup mengejutkan bagi saya karena saya sudah menebaknya sejak mendengarkan cerita Dad tentang pertemuan pertamanya dengan Mam. 

Hanya saja saya pengen melihat aksi dua penyihir lamia yang baru saja dibangunkan Tom. Selain melapangkan jalan Tom, di buku ini mereka belum terlalu eksis sih. Mungkin di buku-buku selanjutnya.

Selain itu Tom juga mendapatkan sebuah ramalan dari Tipp, si makhluk aneh yang diciptakan untuk menandingi kemampuan klan Mouldheels dalam hal meramal.

"I see a girl, soon to be a woman. The girl who will share your life. She will love you, she will betray you, and finally she will die for you."

Siapakah yang dimaksudkan dalam ramalan tersebut? 

Apakah Alice? Tom tidak sanggup membayangkan akan berpisah dengan Alice.

Ataukan Mab, pemimpin klan Mouldheels yang mengaku cinta kepada Tom. Dan dalam kemarahannya pada Tom, Mab memutuskan bergabung dengan dua klan Pendle lainnya untuk memanggil sang Fiend yang kemudian diutus untuk membunuh Tom. Mencintai, mengkhianati, apakah Mab kemudian  akan mati demi Tom?

Entahlah, saya yang pembaca pun juga tidak tahu walaupun memiliki beberapa dugaan. Hanya berpikir saja bahwa pada usia 14 tahun, Tom bahkan sudah berhasil menarik perhatian dua penyihir muda. Sepertinya Master Gregory-pun bakal kalah oleh Tom dalam hal percintaan. Hahaha...

Btw, ini buku kan judulnya Attack of The Fiend tapi kok nggak ada ngomong soal Fiend-nya sih?

Yah, karena Fiendnya cuma keluar terakhir dan endingnya cuma segitu doang sih :(

Tapi jangan khawatir, rasanya dalam beberapa buku ke depan  kita masih bakal bertemu dengan sosok Fiend ini, yang sekarang sudah terlepas bebas di dunia berkat para penyihir yang berpikir bisa mengontrolnya.

So, see you in the next book :)


No comments:

Post a Comment