Judul : Blue Vino
Pengarang : K. Fischer
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2013
ISBN : 9789792280197
Halaman : 328
Rating : 3 of 5 stars
Pengarang : K. Fischer
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2013
ISBN : 9789792280197
Halaman : 328
Rating : 3 of 5 stars
Mereka terdiam.
Tanpa kata, namun bukan tanpa makna.
Ketika cinta menebarkan mantranya, sebuah senyum mampu membuka seluruh bulir rasa.
Langenlois. Wilayah perkebunan anggur di selatan Austria itu menjadi tempat Roz menyembuhkan luka hati karena dikhianati rekan kerjanya.
Di tengah deretan pohon anggur serta penduduk pedesaan yang ramah dan menyenangkan, Roz berharap bisa menata lagi kehidupan pribadinya yang terlupakan demi ambisinya berkarier.
Bjorn Baum dan Dagny Kerulaner adalah dua pria yang membuat Roz menemukan sisi lain dirinya. Tapi tak disangka oleh Roz, satu dari dua pria tersebut melakukan hal keji yang nyaris membuat Roz melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya.
Tanpa kata, namun bukan tanpa makna.
Ketika cinta menebarkan mantranya, sebuah senyum mampu membuka seluruh bulir rasa.
Langenlois. Wilayah perkebunan anggur di selatan Austria itu menjadi tempat Roz menyembuhkan luka hati karena dikhianati rekan kerjanya.
Di tengah deretan pohon anggur serta penduduk pedesaan yang ramah dan menyenangkan, Roz berharap bisa menata lagi kehidupan pribadinya yang terlupakan demi ambisinya berkarier.
Bjorn Baum dan Dagny Kerulaner adalah dua pria yang membuat Roz menemukan sisi lain dirinya. Tapi tak disangka oleh Roz, satu dari dua pria tersebut melakukan hal keji yang nyaris membuat Roz melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya.
Rosalia alias Roz memutuskan untuk cuti kerja selama tiga minggu setelah proyek yang dikerjakan dengan susah payah diserobot oleh sesama rekan kerjanya, Hubert. Parahnya lagi bos sudah termakan kata-kata rekannya tersebut. Tujuan ia cuti adalah untuk membalas Hubert, karena ia tahu Hubert tidak akan bisa menangani proyek itu tanpa Roz. Apalagi setelah enam tahun bekerja, baru ini pertama kali Roz mengambil cuti.
Setelah sempat berbingung-bingung ria akhirnya Roz memutuskan ikut sekretarisnya, Lisa, yang hendak pulang ke Hennerhof, penginapan sekaligus perkebunan anggur milik keluarga Lisa. Di penginapan ini Roz bertemu Bjorn, cowok charming yang memikat Roz dengan wajah tampan dan senyum manisnya. Selain itu, di batas tanah Hennerhof Roz juga bertemu Dagny, si brewokan yang membuat Roz ngeri dalam hati.
Baru saja hendak menikmati liburannya dalam pesona Bjorn, Roz mendapati Lisa sedang stres karena Hennerhof terancam bangkrut. Dan seperti julukannya Miss Fix It, Roz turun tangan mencari cara agar Lisa dan ibunya tidak kehilangan rumah dan kebun anggur mereka.
Denting Lara merupakan buku pertama K. Fischer yang saya baca. Saya sangat menyukainya dan cukup bersemangat untuk membaca karya-karyanya yang lain.
Blue Vino ini cukup menarik untuk diikuti. Bersetting di Austria, di salah satu daerah penghasil wine mereka yaitu Langenlois. Tepatnya di Hennerhof, sebuah perkebunan anggur yang sudah berusia ratusan tahun dengan sejarah panjang kebangsawanan keluarga Henner.
Penginapan dengan bangunan bergaya barok digambarkan dengan detail oleh penulis, lengkap dengan tangga marmer dan besi pinggiran berwarna emasnya. Detail merupakan hal yang sangat penting dalam membangun imajinasi pembaca. Biasanya saya lebih sering mengkritik sebuah buku karena detail yang minim.
Untuk buku ini bisa dibilang kita kebanjiran informasi. Dimulai dari perjalanan liburan Roz dimana ia melihat pemandangan di pinggir jalan. Penggambaran mengenai sapi-sapi di pinggir jalan itu sedikit berlebihan. Lalu ada lagi detail tangga marmer penginapan dan juga logo sebuah restoran yang muncul sekali di buku ini. Bagi saya, ini kelemahan yang saya temukan di buku ini.
Satu hal yang tidak ketinggalan, sapi. Kumnpulan sapi merumput. Kumpulan sapi duduk. Kumpulan sapi merumput dan duduk. Menariknya, selalu ada satu sapi yang berdiri, ketika kerumunan sapi lain duduk melingkar. Seperti sedang duduk rapat dan mendengarkan penjelasan dari sapi yang berdiri. atau sapi yang berdiri sekadar menampung kritik dari sapi-sapi yang lainnya, kalau rumput mereka hari itu tidak begitu enak rasanya. Corak dan warna mereka juga tidak kalah menariknya. Sapi cokelat, sapi cokelat totol putih, sapi putih berflek cokelat, sapi hitam dengan flek lebar-lebar putih, sapi putih bertotol-totol hitam dan sapi cokelat hitam putih.
Selain percintaan, buku ini juga di bumbui dengan sedikit intrik bisnis dan kehidupan di sebuah perkebunan anggur.
Ngomong-ngomong tentang settingan perkebunan anggur, saya teringat dengan filmnya Keanu Reeve, A Walk In The Cloud. Film ini merupakan salah satu film paling romantis yang pernah saya tonton. Adegan Keanu dan heroin film ini menghangatkan pohon-pohon anggur yang tiba-tiba dilanda suhu dingin sangat romantis. Belum lagi keriangan memanen anggur, yang juga terdapat di buku turut membuat saya ingin melakukannya. Sayang, tidak ada adegan ritual menginjak-injak anggur di buku ini.
Kisah cinta Roz berlangsung kilat. Dalam beberapa hari ia sudah terpikat dengan Bjorn. Tanpa mencari tahu tentang latar belakang Bjor, Roz menceburkan dirinya dalam hubungan singkat yang kemudian membuatnya merasa ditipu dan dipermalukan. Walaupun begitu hubungan Roz - Bjorn dalam waktu singkat itu digambarkan dengan cukup intens hingga tidak terlalu terasa sebagai sebuah instalove.
Menurut saya tidak ada kisah cinta segitiga disini, walau mungkin penulis meniatkan begitu. Karena setelah dengan Bjorn, Roz membal ke Dagny. In a matter of days! :(
Dan walaupun dimulai dengan awalan yang buruk antara Roz dn Dagny, Dagny ternyata sama menawannya dengan Bjorn terutama setelah brewokannya hilang. Tetapi bukti-bukti menunjukkan Dagny terlibat dalam masalah Hennerhof yang hendak dijual demi menutupi hutang mereka.
Bisakan Roz mempercayai Dagny setelah kepercayaannya dirusak Bjorn?
Silakan baca buku ini untuk mengetahuinya.
Saya malah penasaran dengan settingnya. Soalnya suka banget dengan narasi pemandangan. Inget buku notebook yang mendeskripsikan soal rawa ketika dua tokoh naik sampan
ReplyDelete