Tuesday, February 23, 2016

Wrath of The Bloodeye (Last Apprentice #5) by Joseph Delaney




Judul          : Wrath of The Bloodeye
Pengarang  : Joseph Delaney
Penerbit     : Greenwillow Books
Tahun         : 2009
ISBN         : 9780061344619
Halaman    : 508
Rating        : 4 of 5 stars



Thomas Ward has spent two years as the Spook's apprentice. He's faced unimaginable peril, and survived. But a new danger has emerged: an ancient water witch, Bloodeye, is roaming the County intent on destroying everything in her path. To strengthen his skills, Tom is sent to the far north to train with the demanding Bill Arkwright. Arkwright lives in a haunted mill on the edge of a treacherous marsh, and his training methods prove to be harsh and sometimes cruel. Will Tom's new bag of tricks be enough to overcome a critical mistake that leaves him confronting Bloodeye on his own?




Tom Ward tidak bisa pergi kemana-mana. Setelah bebasnya sang Fiend ke dunia Master Gregory selalu menyuruh Tom tinggal di rumah, walaupun ada panggilan pekerjaan. Selain itu Alice juga mengawasi Tom di rumah. Saking kesalnya Tom ngotot turun ke desa untuk membeli stok makan mereka. Dalam perjalanan pulang Tom diculik oleh tukang rekrut tentara kerajaan dan dibawa untuk ikut berperang. Untunglah (lagi-lagi) Tom ditolong oleh Alice.

Alice muncul tengah malam dalam sosok menakutkan, yaitu manusia berambut ular seperti Medusa. Walaupun berterimakasih, Tom juga marah karena merasa Alice menggunakan ilmu hitam. Tom juga ragu apakah itu sosok Alice yang sebenarnya? Karena sinar bulan selalu memperlihatkan sosok asli seorang penyihir.

Master Spook kemudian memutuskan agar Tom menjadi apprentice sementara Bill Awkright yang dulu adalah muridnya. Tujuanya adalah menempa fisik Tom dan mengajarinya bertarung, selain itu juga mempelajari tentang penyihir air yang banyak berada di wilayah tugas Master Awkright.

Tetapi Bill Awkright tidak seperti Master Gregory. Ia laki-laki yang getir, kasar dan kecanduan minuman keras. Selama belajar dengan Master Gregory Tom tidak pernh dipukul sama sekali, sementara Awkright dengan mudah meninjunya untuk kesalahan yang menurut Tom tidak fatal.

Walau baru beberapa hari Tom memutuskan kembali ke Chipendel. Ia tidak mau belajar kepada orang seperti Bill Awkright. Tetapi Awkright kemudian menyusul Tom, dan menyerahkan surat dari Master Gregory yang meminta Awkright menerima Tom sebagai apprentice. Isi suratnya membuat Tom sadar bahwa suka atau tidak suka ia memang harus berguru kepada Bill Awkright.


Buku kelima ini agak berbeda nuansa dengan buku-buku lainnya. Mungkin karena di buku ini kita tidak banyak bertemu dengan Master Gregory dan Alice yang saling bertentangan. Juga karena tokoh baru Bill Awkright yang jauh dari sosok spook yang ideal (seperti Master Gregory).

Tujuan utama Bill Awkright menjadi seorang Spook adalah untuk menuntun roh orang tuanya menuju cahaya dan meninggalkan dunia. Tetapi ketika hal itu gagal dilakukan ia menjadi manusia yang getir, pemarah dan kasar. Ia memiliki karakter dan cara pandang yang berbeda dengan Master Gregory. Tujuannya mengajar Tom adalah agar membuat Tom lebih tangguh dan tidak terlalu lunak. Seperti yang dulu dikatakan Alice:

“Get harder or you won’t survive! Just doing what Old Gregory says won’t be enough. You’ll die like the others!”

Selain itu sang Fiend juga tidak tinggal diam. Ia mengirim salah satu anaknya, penyihir air bernama Morwena, untuk memburu dan membunuh Tom. Dalam keadaan darurat Tom menghubungi Alice melalui cermin untuk meminta bantuan. Tindakan ini berakhir menyakitkan bagi mereka berdua.

Ada rahasia besar yang terbongkar di akhir cerita, yang membuat tokoh-tokoh muda kita ibarat Romeo dan Juliet. Bisakan gelap dan terang bersatu? 

Surat dari Mam membuat Tom bahagia, tetapi ada pertolongan yang diminta Mam. 

Apa itu? Saya baca dulu buku selanjutnya ya ;)

No comments:

Post a Comment